Rezha Nur Amalia, Ragil Setia Dianingati, Eva Annisaa'
{"title":"Pengaruh Jumlah Responden terhadap Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Kuesioner Pengetahuan dan Perilaku Swamedikasi","authors":"Rezha Nur Amalia, Ragil Setia Dianingati, Eva Annisaa'","doi":"10.14710/genres.v2i1.12271","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Swamedikasi merupakan upaya untuk melakukan pengobatan sendiri. Dalam bidang farmasi sosial, penelitian mengenai swamedikasi tentang pengetahuan dan perilaku merupakan sesuatu yang lazim dilakukan. Tidak jarang, peneliti dituntut untuk membuat kuesioner sendiri. Untuk menjamin validitas dan reliabilitas kuesioner, ada beberapa hal yang dapat dilakukan, salah satunya adalah menggunakan validasi dan reliabilitas secara statistik. Namun, jumlah responden yang digunakan tidak ada patokan khusus, sebagian besar menggunakan 30 responden yang kadang memberatkan untuk penelitian dengan populasi kecil. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk mendeskripsikan bagaimana melakukan uji validitas dan reliabilitas yang baik dengan menggunakan berbagai jumlah responden. Penelitian dilakukan pada masyarakat Wonosobo. Jumlah responden yang digunakan adalah 15, 30 dan 39 orang. Validitas diuji menggunakan pearson product moment dan reliabilitas diuji dengan cronbach’s alpha. Hasil dari uji validitas dan reliabilitas menunjukkan bahwa kuesioner pengetahuan dinyatakan valid dan reliabel dengan pengujian 39 sampel sedangkan kuesioner perilaku swamedikasi terdapat 1 pertanyaan yang tidak valid namun reliabel dengan pengujian 30 sampel, Sedangkan dengan jumlah 15 responden menunjukkan hasil beberapa pertanyaan tidak valid baik dikuesioner pengetahuan maupun perilaku, sedangkan hasil reliabilitasnya kuesioner pengetahuan valid dan perilaku tidak valid. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa jumlah responden yang digunakan untuk uji validitas dan reliabilitas kuesioner pengetahuan dan perilaku swamedikasi akan mempengaruhi hasil.","PeriodicalId":362285,"journal":{"name":"Generics: Journal of Research in Pharmacy","volume":"102 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-05-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"10","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Generics: Journal of Research in Pharmacy","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.14710/genres.v2i1.12271","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 10
Abstract
Swamedikasi merupakan upaya untuk melakukan pengobatan sendiri. Dalam bidang farmasi sosial, penelitian mengenai swamedikasi tentang pengetahuan dan perilaku merupakan sesuatu yang lazim dilakukan. Tidak jarang, peneliti dituntut untuk membuat kuesioner sendiri. Untuk menjamin validitas dan reliabilitas kuesioner, ada beberapa hal yang dapat dilakukan, salah satunya adalah menggunakan validasi dan reliabilitas secara statistik. Namun, jumlah responden yang digunakan tidak ada patokan khusus, sebagian besar menggunakan 30 responden yang kadang memberatkan untuk penelitian dengan populasi kecil. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk mendeskripsikan bagaimana melakukan uji validitas dan reliabilitas yang baik dengan menggunakan berbagai jumlah responden. Penelitian dilakukan pada masyarakat Wonosobo. Jumlah responden yang digunakan adalah 15, 30 dan 39 orang. Validitas diuji menggunakan pearson product moment dan reliabilitas diuji dengan cronbach’s alpha. Hasil dari uji validitas dan reliabilitas menunjukkan bahwa kuesioner pengetahuan dinyatakan valid dan reliabel dengan pengujian 39 sampel sedangkan kuesioner perilaku swamedikasi terdapat 1 pertanyaan yang tidak valid namun reliabel dengan pengujian 30 sampel, Sedangkan dengan jumlah 15 responden menunjukkan hasil beberapa pertanyaan tidak valid baik dikuesioner pengetahuan maupun perilaku, sedangkan hasil reliabilitasnya kuesioner pengetahuan valid dan perilaku tidak valid. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa jumlah responden yang digunakan untuk uji validitas dan reliabilitas kuesioner pengetahuan dan perilaku swamedikasi akan mempengaruhi hasil.
自我治疗是一种尝试。在社会制药领域,对知识和行为的检验很常见。调查人员要求自己做一份调查问卷并不罕见。为了保证问卷的有效性和可靠性,有些事情是可以做的,其中之一就是使用验证和统计上的可靠性。然而,使用的受访者数量没有特别的标准,主要是用研究的受访者有时罪证的30小种群。因此,这项研究描述了如何进行,进行良好的可靠性和有效性测试用不同数量的受访者。研究是在沃诺索博社区进行的。受访者的使用量是15、30和第39人。测试使用皮尔逊广告的有效性和可靠性测试cronbach ' s alpha时刻。问卷的有效性和可靠性试验的结果表明,知识被判有效和可靠的测试问卷39样本而swamedikasi有1行为无效的问题,但可靠与30样本测试,而15的受访者数量显示了一些好问题无效dikuesioner知识和行为,而reliabilitasnya问卷结果有效和无效的行为。从这项研究可以得出结论,用于测试的有效性和可靠性调查问卷的受访者数量swamedikasi知识和行为会影响结果。