{"title":"Status Keberlanjutan Budidaya Udang Vaname (Litopenaeus vannamei) Melalui Pendekatan Multi Dimensional Scaling (MDS)","authors":"Ofan Bosman, T.E.B. Soesilo, Sinung Rahardjo","doi":"10.15578/ja.v11i02.371","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Balai Layanan Usaha Produksi Perikanan Budidaya merupakan kawasan tambak udang pertama yang dibangun di Indonesia, berlokasi di Desa Pusakajaya Utara, Kabupaten Karawang. Udang vaname merupakan produk unggulan dan merupakan salah satu spesies dengan nilai komersial yang tinggi. Permasalahan dalam penelitian ini adalah peningkatan produksi udang dapat menyebabkan dampak negatif pada lingkungan dan sosial ekonomi. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi status keberlanjutan budidaya udang. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli hingga Oktober 2020. Penelitian ini dilakukan dengan observasi langsung dan wawancara dengan masyarakat dan pekerja tambak. Analisis data menggunakan metode Rapid Appraisal for Fisheries (Rapfish) melalui pendekatan Multi-Dimensional Scaling (MDS) dengan 5 (lima) dimensi, yaitu: ekologi, ekonomi, sosial, kelembagaan, dan teknologi. Hasil penelitian menunjukkan dimensi ekologi (30,11%), ekonomi (46,93%), sosial (43,47%), teknologi (63,54%), hukum dan kelembagaan (24,80%). Kesimpulan penelitian ini kurang berkelanjutan dilihat dari dimensi ekologi, ekonomi, dan sosial sedangkan hukum dan kelembagaan buruk berkelanjutan akan tetapi teknologi cukup berkelanjutan. Kegiatan budidaya udang vaname yang ramah lingkungan dan berkelanjutan membutuhkan komitmen dari semua pihak, baik pemerintah, swasta, masyarakat, dan pemangku kepentingan lainnya.","PeriodicalId":142096,"journal":{"name":"Jurnal Airaha","volume":"8 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-12-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Airaha","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.15578/ja.v11i02.371","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Balai Layanan Usaha Produksi Perikanan Budidaya merupakan kawasan tambak udang pertama yang dibangun di Indonesia, berlokasi di Desa Pusakajaya Utara, Kabupaten Karawang. Udang vaname merupakan produk unggulan dan merupakan salah satu spesies dengan nilai komersial yang tinggi. Permasalahan dalam penelitian ini adalah peningkatan produksi udang dapat menyebabkan dampak negatif pada lingkungan dan sosial ekonomi. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi status keberlanjutan budidaya udang. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli hingga Oktober 2020. Penelitian ini dilakukan dengan observasi langsung dan wawancara dengan masyarakat dan pekerja tambak. Analisis data menggunakan metode Rapid Appraisal for Fisheries (Rapfish) melalui pendekatan Multi-Dimensional Scaling (MDS) dengan 5 (lima) dimensi, yaitu: ekologi, ekonomi, sosial, kelembagaan, dan teknologi. Hasil penelitian menunjukkan dimensi ekologi (30,11%), ekonomi (46,93%), sosial (43,47%), teknologi (63,54%), hukum dan kelembagaan (24,80%). Kesimpulan penelitian ini kurang berkelanjutan dilihat dari dimensi ekologi, ekonomi, dan sosial sedangkan hukum dan kelembagaan buruk berkelanjutan akan tetapi teknologi cukup berkelanjutan. Kegiatan budidaya udang vaname yang ramah lingkungan dan berkelanjutan membutuhkan komitmen dari semua pihak, baik pemerintah, swasta, masyarakat, dan pemangku kepentingan lainnya.