Konflik Etnisitas di Aceh Masa Reformasi, 1998-2005

I. Sutrisno
{"title":"Konflik Etnisitas di Aceh Masa Reformasi, 1998-2005","authors":"I. Sutrisno","doi":"10.14710/ihis.v2i1.2863","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Sejarah Aceh selalu lekat dengan konflik dengan latar politik baik pada masa kolonial maupun Indonesia kontemporer seperti Perang Aceh, Darul Islam/Tentara Islam Indonesia (DI/TII), dan Gerakan Aceh Merdeka (GAM), tetapi tulisan ini lebih memfokuskan pada konflik dengan latar  etnisitas yang muncul pada masa reformasi 1998-2005. Dengan metode sejarah kritis dapat diketahui, bahwa konflik etnisitas di Aceh masa reformasi itu lebih dipengaruhi oleh euphoria reformasi dan menguatnya semangat otonomi daerah yang direpresentasi sebagai ‘kekuasaan’ yang harus ditangan orang daerah-etnik local dan merupakan konflik harisontal sesama warga bangsa dengan latar etnik yang berbeda. Dalam konflik horisontal ini yang cukup menonjol terjadi antara etnik lokal dengan etnik pendatang terutama etnik Jawa yang dianggap telah menguasai etnik local terutama secara ekonomi dan sosiokultural. Sebagai etnik pendatang, orang-orang Jawa di Aceh secara ekonomi lebih maju dibandingkan penduduk local yang notabene berasal dari etnik setempat. Selain itu, secara sosiokultural orang Jawa di Aceh juga menempati posisi social yang penting dan lebih baik dibandingkan dengan penduduk Aceh. Konflik dengan latar etnik di Aceh tentu berbeda dengan konflik dengan latar dan tujuan politik seperti Tengku Daud Beureureh yang memimpin DI/TII, Tengku Hasan Tiro yang memimpin Gerakan Aceh Merdeka/GAM.","PeriodicalId":354974,"journal":{"name":"Indonesian Historical Studies","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2018-07-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Indonesian Historical Studies","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.14710/ihis.v2i1.2863","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1

Abstract

Sejarah Aceh selalu lekat dengan konflik dengan latar politik baik pada masa kolonial maupun Indonesia kontemporer seperti Perang Aceh, Darul Islam/Tentara Islam Indonesia (DI/TII), dan Gerakan Aceh Merdeka (GAM), tetapi tulisan ini lebih memfokuskan pada konflik dengan latar  etnisitas yang muncul pada masa reformasi 1998-2005. Dengan metode sejarah kritis dapat diketahui, bahwa konflik etnisitas di Aceh masa reformasi itu lebih dipengaruhi oleh euphoria reformasi dan menguatnya semangat otonomi daerah yang direpresentasi sebagai ‘kekuasaan’ yang harus ditangan orang daerah-etnik local dan merupakan konflik harisontal sesama warga bangsa dengan latar etnik yang berbeda. Dalam konflik horisontal ini yang cukup menonjol terjadi antara etnik lokal dengan etnik pendatang terutama etnik Jawa yang dianggap telah menguasai etnik local terutama secara ekonomi dan sosiokultural. Sebagai etnik pendatang, orang-orang Jawa di Aceh secara ekonomi lebih maju dibandingkan penduduk local yang notabene berasal dari etnik setempat. Selain itu, secara sosiokultural orang Jawa di Aceh juga menempati posisi social yang penting dan lebih baik dibandingkan dengan penduduk Aceh. Konflik dengan latar etnik di Aceh tentu berbeda dengan konflik dengan latar dan tujuan politik seperti Tengku Daud Beureureh yang memimpin DI/TII, Tengku Hasan Tiro yang memimpin Gerakan Aceh Merdeka/GAM.
查看原文
分享 分享
微信好友 朋友圈 QQ好友 复制链接
本刊更多论文
1998-2005年改革亚齐种族冲突
亚齐的历史一直与殖民主义和当代印度尼西亚的政治背景相关联,如亚齐战争、Darul伊斯兰教(DI/TII)和亚齐独立运动(GAM),但这篇文章更关注的是1998-2005年改革期间出现的种族背景冲突。我们可以从关键的历史方法知道,宗教改革时期的亚齐种族冲突更多地受到宗教改革的欣快情绪的影响,加强了该地区作为“民族”的自治精神,这些地区被介绍给当地的民族民族,是一种不同民族背景的民族同胞之间的水平冲突。在这种水平冲突中,最引人注目的是当地民族和外来民族,尤其是爪哇人,他们被认为在经济和社会文化上都拥有地方性民族。作为一个移民民族,亚齐的爪哇人在经济上比当地的诺塔贝尼人优越。此外,亚齐的爪哇人在社会文化上也占据了比亚齐人更重要和更好的社会地位。亚齐的种族冲突与传统和政治目标的冲突当然有所不同,比如主持亚齐独立运动的滕库大卫·贝鲁勒(david Beureureh)。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
期刊最新文献
Writing ‘Anniversary’ in Historical Perspective: A Way to Find Identity Historical Review of Smallholder Coffee Farmers Population in Kayumas Village, Situbondo Regency Palembang-Malay Women's Resistance against the Domination of Patriarchal Culture in the XX Century Karandu (Gong): History, Functions, and Symbols in the Life of the Tolaki People in 17th -20th Century Southeast Sulawesi Language Plurality as Cultural Characteristics of Southeast Asia: A Review of John F. Hartman’s Thesis
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
现在去查看 取消
×
提示
确定
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
已复制链接
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
×
扫码分享
扫码分享
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1