METODE ROLE PLAYING DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS 3 MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SDI NURUL QUR’AN KECAMATAN ABUNG TENGAH KABUPATEN LAMPUNG UTARA
{"title":"METODE ROLE PLAYING DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS 3 MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SDI NURUL QUR’AN KECAMATAN ABUNG TENGAH KABUPATEN LAMPUNG UTARA","authors":"Arifiani Nailul Fauziyah Rohmah, Suryadi","doi":"10.55510/tadzkirah.v3i2.102","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Role playing merupakan suatu model pembelajaran yang mengajak siswa untuk terlibat langsung dalam pembelajaran, penguasaan bahan pelajaran berdasarkan pada kreatifitas serta ekspresi siswa dalam meluapkan imajinasinya terkait dengan bahan pelajaran yang ia dalami tanpa adanya keterbatasan kata dan gerak, namun tidak keluar dari bahan ajar. Role playing merupakan suatu metode pembelajaran yang mengajarkan siswa untuk dapat memerankan suatu peran tertentu, agar siswa dapat secara langsung memahami dan mengerti isi drama tersebut. \nDalam penelitian ini, metodologi penelitian yang digunakan yaitu pendekatan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Populasi dalam Penelitian berjumlah satu kelas yaitu kelas III yang berjumlah 13 siswa. Sampel dalam penelitian ini diambil seluruh populasi, dengan jumlah sampel 13 orang. Hasil penelitian di peroleh dari instrumen berupa kuisioner (angket) yang isinya menjelaskan tentang bagaimana peningkatan yang dialami siswa dalam motivasi belajar antara sebelum dan sesudah adanya treatment dengan menggunakan metode pembelajaran role playing. \nBerdasarkan hasil pengamatan dan tes evaluasi hasil belajar yang dikerjakan oleh siswa, terlihat adanya peningkatan aktivitas belajar siswa dan peningkatan hasil belajar siswa pada saat Pratindakan, Siklus I, dan Siklus II. Nilai rata-rata pada kondisi awal/pra tindakan hanya sebesar 65.9, dan meningkat lagi pada siklus II menjadi 71,15. Peningkatan nilai rata-rata menunjukkan bahwa motivasi belajar siswa mengalami peningkatan. Selain itu, peningkatan nilai siswa juga berdampak positif pada peningkatan jumlah siswa yang tuntas belajar","PeriodicalId":263490,"journal":{"name":"Tadzkirah : Jurnal Pendidikan Dasar","volume":"40 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-06-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Tadzkirah : Jurnal Pendidikan Dasar","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.55510/tadzkirah.v3i2.102","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Role playing merupakan suatu model pembelajaran yang mengajak siswa untuk terlibat langsung dalam pembelajaran, penguasaan bahan pelajaran berdasarkan pada kreatifitas serta ekspresi siswa dalam meluapkan imajinasinya terkait dengan bahan pelajaran yang ia dalami tanpa adanya keterbatasan kata dan gerak, namun tidak keluar dari bahan ajar. Role playing merupakan suatu metode pembelajaran yang mengajarkan siswa untuk dapat memerankan suatu peran tertentu, agar siswa dapat secara langsung memahami dan mengerti isi drama tersebut.
Dalam penelitian ini, metodologi penelitian yang digunakan yaitu pendekatan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Populasi dalam Penelitian berjumlah satu kelas yaitu kelas III yang berjumlah 13 siswa. Sampel dalam penelitian ini diambil seluruh populasi, dengan jumlah sampel 13 orang. Hasil penelitian di peroleh dari instrumen berupa kuisioner (angket) yang isinya menjelaskan tentang bagaimana peningkatan yang dialami siswa dalam motivasi belajar antara sebelum dan sesudah adanya treatment dengan menggunakan metode pembelajaran role playing.
Berdasarkan hasil pengamatan dan tes evaluasi hasil belajar yang dikerjakan oleh siswa, terlihat adanya peningkatan aktivitas belajar siswa dan peningkatan hasil belajar siswa pada saat Pratindakan, Siklus I, dan Siklus II. Nilai rata-rata pada kondisi awal/pra tindakan hanya sebesar 65.9, dan meningkat lagi pada siklus II menjadi 71,15. Peningkatan nilai rata-rata menunjukkan bahwa motivasi belajar siswa mengalami peningkatan. Selain itu, peningkatan nilai siswa juga berdampak positif pada peningkatan jumlah siswa yang tuntas belajar