EVALUASI KEBIJAKAN PEMBERDAYAAN EKONOMI PEREMPUAN MELALUI PROGRAM DESA PEREMPUAN INDONESIA MAJU MANDIRI (PRIMA) DI KELURAHAN LOK BAHU KECAMATAN SUNGAI KUNJANG KOTA SAMARINDA
Ratih Fenty Anggriani Bintoro, Abdullah Karim, Enos Paselle
{"title":"EVALUASI KEBIJAKAN PEMBERDAYAAN EKONOMI PEREMPUAN MELALUI PROGRAM DESA PEREMPUAN INDONESIA MAJU MANDIRI (PRIMA) DI KELURAHAN LOK BAHU KECAMATAN SUNGAI KUNJANG KOTA SAMARINDA","authors":"Ratih Fenty Anggriani Bintoro, Abdullah Karim, Enos Paselle","doi":"10.36087/jrp.v3i1.65","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"ABSTRAKHasil Susenas Tahun 2010 menunjukkan bahwa jumlah penduduk laki laki sebesar 50,17 persen, sedangkan perempuan sebesar 49,83 persen. Walaupun jumlahnya hampir seimbang, namun fakta empiris menunjukkan bahwa kualitas hidup perempuan masih lebih rendah daripada kaum laki-laki. Perempuan mengalami ketertinggalan dalam banyak hal, salah satunya ketertinggalan dalam aspek ekonomi. Berbagai upaya dalam menyelesaikan ketertinggalan tersebut telah dilakukan oleh berbagai pihak contohnya Kementerian Pemberdayaan Perempuan melalui program Desa Perempuan Indonesia Maju Mandiri (PRIMA). Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pelaksanaan kebijakan pemberdayaan ekonomi perempuan melalui program Desa Perempuan Indonesia Maju Mandiri (PRIMA) di Kelurahan Lok Bahu Kecamatan Sungai Kunjang Kota Samarinda dengan fokus penelitian pada aspek relevansi, efektivitas serta keberlanjutan program. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kombinasi (mixed methods) untuk mendapatkan deskripsi yang mendalam tentang pelaksanaan program Desa PRIMA di Kelurahan Lok Bahu Kecamatan Sungai Kunjang Kota Samarinda serta faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan progam tersebut. Data didapatkan melalui penyebaran kuesioner, wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa program Desa PRIMA memenuhi kriteria relevansi (relevan dengan kebutuhan perempuan), efektivitas (ketepatan sasaran program dan pencapaian tujuan program khususnya untuk peningkatan keterampilan manajemen usaha serta peningkatan pendapatan) dan keberlanjutan (layak untuk dilanjutkan). Namun program ini tidak memenuhi kriteria efektivitas peningkatan kesejahteraan keluarga. Faktor yang mendukung pelaksanaan Desa PRIMA adalah dukungan kondisi lingkungan, hubungan antar organisasi serta sumber daya manusia. Sedangkan yang menghambat adalah sumber daya finansial (anggaran). Rekomendasi yang dapat diberikan adalah perlunya pemetaan kebutuhan materi pelatihan, perlunya peningkatan motivasi kewirausahaan dan pembangunan jejaring antar pelaku usaha serta komitmen anggaran untuk keberlanjutan program.Kata kunci: Pemberdayaan Perempuan, Desa PRIMA, Samarinda. ABSTRACTThe results of SUSENAS 2010 show that the total male population is 50,17 %, while the female population is 49,83 %. Although the numbers are almost equal, empirical facts show that the quality of life for women is still lower than men. Women are left behind in many ways, for example in economic aspect. Various parties have made various efforts to resolve this gap, for example the Ministry of Women’s Empowerment through PRIMA Village program. This study aims to evaluate the implementation of women's economic empowerment policies through PRIMA Village program in Lok Bahu Village, Sungai Kunjang Subdistrict, Samarinda City, with a research focus on aspects of relevance, effectiveness and sustainability of the program. This study uses mixed methods in order to get description about the implementation of the PRIMA Village program and also the supporting and inhibiting factors for the implementation of the program. Data obtained through questionnaires, interviews, observation and documentation. The results show that the PRIMA Village program meets the criteria of relevance (relevant to the needs of women), effectiveness (accuracy of program goals and achievement of program objectives specifically for improving business management skills and increasing income) and sustainability (worth continuing). However, this program does not meet the effectiveness criteria for improving family welfare. The supporting factors of the implementation of PRIMA Village are the support of environmental conditions, relations between organizations and human resources. Whereas the obstacle is financial resources (budget). Recommendations that can be given are the need to map training material needs, the need to increase entrepreneurial motivation and build networks among business actors as well as a budget commitment for program sustainability.Keywords : Women’s Empowerment, PRIMA Village, Samarinda.","PeriodicalId":326504,"journal":{"name":"JURNAL RISET PEMBANGUNAN","volume":"49 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2020-12-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"JURNAL RISET PEMBANGUNAN","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.36087/jrp.v3i1.65","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
ABSTRAKHasil Susenas Tahun 2010 menunjukkan bahwa jumlah penduduk laki laki sebesar 50,17 persen, sedangkan perempuan sebesar 49,83 persen. Walaupun jumlahnya hampir seimbang, namun fakta empiris menunjukkan bahwa kualitas hidup perempuan masih lebih rendah daripada kaum laki-laki. Perempuan mengalami ketertinggalan dalam banyak hal, salah satunya ketertinggalan dalam aspek ekonomi. Berbagai upaya dalam menyelesaikan ketertinggalan tersebut telah dilakukan oleh berbagai pihak contohnya Kementerian Pemberdayaan Perempuan melalui program Desa Perempuan Indonesia Maju Mandiri (PRIMA). Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pelaksanaan kebijakan pemberdayaan ekonomi perempuan melalui program Desa Perempuan Indonesia Maju Mandiri (PRIMA) di Kelurahan Lok Bahu Kecamatan Sungai Kunjang Kota Samarinda dengan fokus penelitian pada aspek relevansi, efektivitas serta keberlanjutan program. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kombinasi (mixed methods) untuk mendapatkan deskripsi yang mendalam tentang pelaksanaan program Desa PRIMA di Kelurahan Lok Bahu Kecamatan Sungai Kunjang Kota Samarinda serta faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan progam tersebut. Data didapatkan melalui penyebaran kuesioner, wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa program Desa PRIMA memenuhi kriteria relevansi (relevan dengan kebutuhan perempuan), efektivitas (ketepatan sasaran program dan pencapaian tujuan program khususnya untuk peningkatan keterampilan manajemen usaha serta peningkatan pendapatan) dan keberlanjutan (layak untuk dilanjutkan). Namun program ini tidak memenuhi kriteria efektivitas peningkatan kesejahteraan keluarga. Faktor yang mendukung pelaksanaan Desa PRIMA adalah dukungan kondisi lingkungan, hubungan antar organisasi serta sumber daya manusia. Sedangkan yang menghambat adalah sumber daya finansial (anggaran). Rekomendasi yang dapat diberikan adalah perlunya pemetaan kebutuhan materi pelatihan, perlunya peningkatan motivasi kewirausahaan dan pembangunan jejaring antar pelaku usaha serta komitmen anggaran untuk keberlanjutan program.Kata kunci: Pemberdayaan Perempuan, Desa PRIMA, Samarinda. ABSTRACTThe results of SUSENAS 2010 show that the total male population is 50,17 %, while the female population is 49,83 %. Although the numbers are almost equal, empirical facts show that the quality of life for women is still lower than men. Women are left behind in many ways, for example in economic aspect. Various parties have made various efforts to resolve this gap, for example the Ministry of Women’s Empowerment through PRIMA Village program. This study aims to evaluate the implementation of women's economic empowerment policies through PRIMA Village program in Lok Bahu Village, Sungai Kunjang Subdistrict, Samarinda City, with a research focus on aspects of relevance, effectiveness and sustainability of the program. This study uses mixed methods in order to get description about the implementation of the PRIMA Village program and also the supporting and inhibiting factors for the implementation of the program. Data obtained through questionnaires, interviews, observation and documentation. The results show that the PRIMA Village program meets the criteria of relevance (relevant to the needs of women), effectiveness (accuracy of program goals and achievement of program objectives specifically for improving business management skills and increasing income) and sustainability (worth continuing). However, this program does not meet the effectiveness criteria for improving family welfare. The supporting factors of the implementation of PRIMA Village are the support of environmental conditions, relations between organizations and human resources. Whereas the obstacle is financial resources (budget). Recommendations that can be given are the need to map training material needs, the need to increase entrepreneurial motivation and build networks among business actors as well as a budget commitment for program sustainability.Keywords : Women’s Empowerment, PRIMA Village, Samarinda.
2010年苏塞纳斯的非营利调查显示,男性人口为50.17%,女性为49.83。虽然数字接近于平衡,但经验事实表明,女性的生活质量仍然低于男性。妇女在许多方面被忽视,其中之一是经济上的滞后。通过印尼进步的妇女村计划(prism),通过妇女赋权部(women village service)等方面努力实现这一目标。本研究旨在通过印度尼西亚的妇女经济赋权计划(prism)在萨马林达镇昆江区(Kunjang town street of kundna)重点研究该项目的相关性、有效性和可持续性方面,评估妇女经济赋权政策的实施。该研究采用多种组合研究方法(混合方法),深入了解萨马林达河沿岸地区的执行村庄计划,以及支持和阻碍该计划的因素。数据是通过问卷、采访、观察和文档的传播获得的。研究结果表明,PRIMA village项目符合相关标准(与女性需求相关)、有效性(项目目标的准确性和目标实现,特别是对企业管理技能和收入的提高)和可持续性(值得继续)。但该计划不符合改善家庭福利的有效标准。支持上城区管理的因素是对环境条件、组织关系和人力资源的支持。而阻碍的是财政资源。可以提出的建议是需要满足培训材料的需求,需要增加企业创业动机和发展企业网络的动力,以及对项目可持续发展的预算承诺。关键词:女性赋权,素权,萨玛林达。2010年SUSENAS的摘要显示,总平均人口为50.17%,而女性人口为49.83 %。虽然数字几乎相等,经验的事实表明,生命的品质仍然不如人。妇女在许多方面都落后于经济方面。不同的党派人士已经作出了不同的努力来解决这个差距,以解释通过prime Village计划中的妇女捐赠服务。这项研究旨在评估妇女经济就业政策的实施,通过本村、昆jang亚区、萨马林市等专业项目,以及对该项目影响、效率和支持的研究。这项研究的结果是关于上村项目的实施以及为该项目的实施提供支持和抑制因素。通过提问、采访、观察和文件验证获得数据。最新的节目是《市长办公室》的主要项目《参与妇女事务与效率》,具体是为了改善商业管理技能和增加收入收入和持续价值。霍弗,这个节目并没有遇到“为了改善家庭福利”的有效critveness。支撑首要村庄的因素是环境条件、组织和人力资源之间的关系。目标是金融资源。建议可能会提供更需要的文档培训材料的调动,需要增加企业激励和构建网络的必要性,以及商业活动的预算。妇女就业,黄金村,萨林达。