Pengaruh Terapi Aktivitas Kelompok Sosialisasi Sesi 1-7 dan Terapi Okupasi Terhadap Kemampuan Komunikasi Verbal Pasien Isolasi Sosial

Ageng Abdi Putra, Ni Made Sumartyawati, I. M. Santosa, Ria Susilawati
{"title":"Pengaruh Terapi Aktivitas Kelompok Sosialisasi Sesi 1-7 dan Terapi Okupasi Terhadap Kemampuan Komunikasi Verbal Pasien Isolasi Sosial","authors":"Ageng Abdi Putra, Ni Made Sumartyawati, I. M. Santosa, Ria Susilawati","doi":"10.55887/nrpm.v1i3.21","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Latar Belakang: Pasien skizofrenia seringkali mengalami masalah dalam interaksi sosial termasuk komunikasi. Kerusakan pada fungsi kognitif mengakibatkan terjadi prosodi pada komunikasi. Kombinasi terapi aktivitas kelompok sosialisasi dan terapi okupasi mampu menstimulus interaksi pasien. Tujuan: untuk mengetahui adanya pengaruh terapi aktifitas kelompok sosialisasi sesi 1-7 dan terapi okupasi terhadap kemampuan komunikasi verbal pasien isolasi sosial. Metode: Desain penelitian ini menggunakan one group pre-test and post-test. Populasi penelitian adalah orang dengan masalah kejiwaan di RSJ Mutiara Sukma Provinsi NTB. Teknik pengambilan sampel menggunakan accidental sampling. Sampel berjumlah 14 responden. Intervensi yang diberikan berupa kombinasi terapi aktivitas kelompok sosialiasi sesi 1-7 dan terapi okupasi (senam jasmani dan rohani). Intervensi diberikan setiap 5 hari sekali selama 8 minggu. Pengukuran kemampuan komunikasi verbal menggunakan lembar observasi, yang terdiri dari 32 item pernyataan. Analisa data menggunakan uji Wilcoxon Signed Rank. Hasil: Sejumlah 57% responden berusia interval 26-35 tahun, 35.7% responden berpendidikan Sekolah Dasar, dan 42.9% responden adalah Suku Sasak. Hasil uji Wilcoxon Signed-Rank diperoleh nilai p = 0,008 (α = 0,05) dan nilai Zhitung = 3,122. Kesimpulan: Terdapat pengaruh terapi aktivitas kelompok sosialisasi sesi 1-7 dan terapi okupasi terhadap kemampuan komunikasi verbal pasien isolasi sosial.","PeriodicalId":368869,"journal":{"name":"Journal Nursing Research Publication Media (NURSEPEDIA)","volume":"24 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-10-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Journal Nursing Research Publication Media (NURSEPEDIA)","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.55887/nrpm.v1i3.21","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

Latar Belakang: Pasien skizofrenia seringkali mengalami masalah dalam interaksi sosial termasuk komunikasi. Kerusakan pada fungsi kognitif mengakibatkan terjadi prosodi pada komunikasi. Kombinasi terapi aktivitas kelompok sosialisasi dan terapi okupasi mampu menstimulus interaksi pasien. Tujuan: untuk mengetahui adanya pengaruh terapi aktifitas kelompok sosialisasi sesi 1-7 dan terapi okupasi terhadap kemampuan komunikasi verbal pasien isolasi sosial. Metode: Desain penelitian ini menggunakan one group pre-test and post-test. Populasi penelitian adalah orang dengan masalah kejiwaan di RSJ Mutiara Sukma Provinsi NTB. Teknik pengambilan sampel menggunakan accidental sampling. Sampel berjumlah 14 responden. Intervensi yang diberikan berupa kombinasi terapi aktivitas kelompok sosialiasi sesi 1-7 dan terapi okupasi (senam jasmani dan rohani). Intervensi diberikan setiap 5 hari sekali selama 8 minggu. Pengukuran kemampuan komunikasi verbal menggunakan lembar observasi, yang terdiri dari 32 item pernyataan. Analisa data menggunakan uji Wilcoxon Signed Rank. Hasil: Sejumlah 57% responden berusia interval 26-35 tahun, 35.7% responden berpendidikan Sekolah Dasar, dan 42.9% responden adalah Suku Sasak. Hasil uji Wilcoxon Signed-Rank diperoleh nilai p = 0,008 (α = 0,05) dan nilai Zhitung = 3,122. Kesimpulan: Terdapat pengaruh terapi aktivitas kelompok sosialisasi sesi 1-7 dan terapi okupasi terhadap kemampuan komunikasi verbal pasien isolasi sosial.
查看原文
分享 分享
微信好友 朋友圈 QQ好友 复制链接
本刊更多论文
第1-7届会议社交团体活动治疗和职业倦怠治疗对社会孤立患者的语言沟通能力的影响
背景:精神分裂症患者在社会交往和沟通方面往往存在问题。认知功能的损害导致沟通障碍。结合社会化团体活动和职业治疗可以刺激患者的互动。目的:确定1-7届社会化小组活动活动的影响,以及针对社会孤立患者的语言沟通能力的职业自由化治疗。方法:使用一组前技术和post-test设计这项研究。研究人口是在NTB省苏克玛珍珠收容所有精神问题的人。采用样意外采集技术。样本总数为14人。干预措施包括1-7阶段的社会活动治疗和职业体操(物理和精神锻炼)。在过去的8周中,每5天进行一次干预。使用一份观察表来衡量语言交流能力,其中包括32项陈述项。使用Wilcoxon Signed Rank进行数据分析。结果:57%的受访者年龄在26-35岁之间,35.7%的人在小学接受教育,42.9%的人是萨萨克人。化验结果Wilcoxon Signed-Rank获得价值p = 0.008(α= 0。05 Zhitung = 3,122)和价值。结论:第1-7次社交活动团体活动治疗和职业倦怠治疗对社会孤立患者的语言沟通能力的影响。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
期刊最新文献
Karakteristik Pasien Sindrom Koroner Akut Inovasi Pakaian Jahe Dulu (Jaket Hemodialisa Double Lument) untuk Meningkatkan Kenyamanan dan Privasi Pasien Selama Menjalani Hemodialisa di RSUP Dr.Kariadi Semarang Hubungan Riwayat Imunisasi dan Pemberian Vitamin A dengan Kejadian Pneumonia pada Balita di Rawat Inap RSUD Pasirian Lumajang Pengaruh Rendam Kaki Air Hangat dengan Campuran Jahe Merah dan Garam Terhadap Tekanan Darah pada Penderita Hipertensi Hubungan Frekuensi Kejang Demam dengan Tingkat Kecemasan Orang Tua pada Anak Kejang Demam di Instalasi Gawat Darurat RSUD Dr Haryoto Lumajang
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
现在去查看 取消
×
提示
确定
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
已复制链接
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
×
扫码分享
扫码分享
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1