{"title":"PERKEMBANGAN BAHASA ANAK HIPERAKTIF","authors":"Ahmad Nurkhalim Al Azis, Umi Faizah, Saeful Anwar","doi":"10.56691/jurnalmultidisiplinerbharasa.v1i2.247","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Hyperactivity is an abnormal behavior disorder caused by nervous dysfunction with the main symptoms of not being able to concentrate attention. Hyperactivity is often called Attention Deficit Hyperactive Disorder (ADHD), where sufferers have the potential to have problems communicating, especially pragmatically. This study aims to describe the language development of hyperactive children. Research is a type of normative or literature research. Data collection through literature review is related to research focus, literature review, and theory. The results showed that pragmatic language development contains 3 (three) things that need to be studied as an initial identification effort and 7 (seven) practical communication factors. Initial identification is required as a means of strengthening observation results. At the same time, introducing pragmatic language is needed to minimize the limitations of communication patterns of people with ADHD.\n \nABSTRAK\nHiperaktif pada dasarnya merupakan gangguan tingkah laku yang tidak normal yang disebabkan disfungsi saraf dengan gejala utama tidak mampu memusatkan perhatian. Hiperaktif sering disebut Attention Deficit Hyperactive Disorder (ADHD), dimana penderitanya berpotensi mempunyai kendala dalam berkomunikasi, khususnya secara pragmatis. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan perkembangan bahasa untuk anak hiperaktif. Penelitian merupakan jenis penelitian normatif atau kepustakaan. Pengumpulan data melalui kajian pustaka terkait dengan fokus penelitian, berupa kajian pustaka, dan teori. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perkembangan bahasa pragmatik memuat ada 3 (tiga) hal yang perlu dikaji sebagai upaya identiikasi awal, dan 7 (tujuh) faktor komunikasi pragmatik. Identifikasi awal diperlukan sebagai sarana penguatan hasil observasi, sedangkan pengenalan terhadap bahasa pragmatik diperlukan sebagai upaya meminimalisir keterbatasan pola komunikasi penderita ADHD.\n ","PeriodicalId":269794,"journal":{"name":"Jurnal Multidisipliner Bharasa","volume":"1988 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-08-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Multidisipliner Bharasa","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.56691/jurnalmultidisiplinerbharasa.v1i2.247","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
Abstract
Hyperactivity is an abnormal behavior disorder caused by nervous dysfunction with the main symptoms of not being able to concentrate attention. Hyperactivity is often called Attention Deficit Hyperactive Disorder (ADHD), where sufferers have the potential to have problems communicating, especially pragmatically. This study aims to describe the language development of hyperactive children. Research is a type of normative or literature research. Data collection through literature review is related to research focus, literature review, and theory. The results showed that pragmatic language development contains 3 (three) things that need to be studied as an initial identification effort and 7 (seven) practical communication factors. Initial identification is required as a means of strengthening observation results. At the same time, introducing pragmatic language is needed to minimize the limitations of communication patterns of people with ADHD.
ABSTRAK
Hiperaktif pada dasarnya merupakan gangguan tingkah laku yang tidak normal yang disebabkan disfungsi saraf dengan gejala utama tidak mampu memusatkan perhatian. Hiperaktif sering disebut Attention Deficit Hyperactive Disorder (ADHD), dimana penderitanya berpotensi mempunyai kendala dalam berkomunikasi, khususnya secara pragmatis. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan perkembangan bahasa untuk anak hiperaktif. Penelitian merupakan jenis penelitian normatif atau kepustakaan. Pengumpulan data melalui kajian pustaka terkait dengan fokus penelitian, berupa kajian pustaka, dan teori. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perkembangan bahasa pragmatik memuat ada 3 (tiga) hal yang perlu dikaji sebagai upaya identiikasi awal, dan 7 (tujuh) faktor komunikasi pragmatik. Identifikasi awal diperlukan sebagai sarana penguatan hasil observasi, sedangkan pengenalan terhadap bahasa pragmatik diperlukan sebagai upaya meminimalisir keterbatasan pola komunikasi penderita ADHD.
多动症是一种由神经功能障碍引起的异常行为障碍,其主要症状是无法集中注意力。多动症通常被称为注意力缺陷多动障碍(ADHD),患者有可能在沟通方面出现问题,尤其是在实用主义方面。本研究旨在描述多动症儿童的语言发展。研究是一种规范研究或文献研究。通过文献综述收集数据涉及到研究重点、文献综述和理论。结果表明,语用语言的发展包括3个需要作为初步识别努力进行研究的方面和7个实际交际因素。作为加强观察结果的一种手段,需要进行初步鉴定。同时,需要引入实用语言,以尽量减少ADHD患者交流模式的局限性。杨ABSTRAKHiperaktif篇dasarnya merupakan gangguan tingkah laku有些正常的杨disebabkan disfungsi saraf dengan gejala utama有些mampu memusatkan perhatian。注意缺陷多动障碍(ADHD),注意缺陷多动障碍,注意缺陷多动障碍,注意缺陷多动障碍,注意缺陷多动障碍,注意缺陷多动障碍,注意缺陷多动障碍,注意缺陷多动障碍。Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan perkembangan bahasa untuk anak hiperaktif。Penelitian merupakan jenis Penelitian normatif atau kepustakaan。彭普兰数据melalui kajian pustaka terkait dengan focus penelitian, berupa kajian pustaka, danteori。Hasil penelitian menunjukkan bahwa perkembangan bahasa pragmatik memuada 3 (tiga) hal yang perlu dikaji sebagai upaya identiikasi awal, dan 7 (tujuh) factor for komunikasi pragmatik。企鹅的注意力不集中症(ADHD)是一种罕见的多动症。