{"title":"Hubungan Pengetahuan dan Sikap Kepala Keluarga dengan Pengelolaan Sampah Keluarga di Prenggan Kotagede Yogyakarta","authors":"Amyati, Sri Sularsih Endartiwi","doi":"10.51888/phj.v13i2.128","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Pengelolaan sampah merupakan metode yang harus diterapkan untuk mengurangi dampak negatif dari sampah. Masyarakat membuang begitu saja sampah ke tempat sampah dan menyerahkan urusan selanjutnya kepada petugas kebersihan dan urusan selesai. Setiap tahun volume sampah yang ditangani mengalami kenaikan, namun hal ini tidak seimbang dengan daya tampung TPA yaitu hanya sekitar 500 ton sampah. Berdasarkan data Dinas Lingkungan Hidup Yogyakarta tahun 2021 sekitar 550 ton/hari sampah yang diangkut ke TPST Piyungan. Diprediksi jumlah sampah akan terus meningkat tiap tahunnya. Hal ini perlu ada penanganan sampah dari sumber penghasil sampahnya yaitu salah satunya rumah tangga. Perlu adanya partisipasi dari masyarakat dalam pengelolaan sampah. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap kepala keluarga dengan pengelolaan sampah keluarga di Prenggan Kotagede Yogyakarta. Jenis penelitian ini adalah penelitian survei yang bersifat analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah kepala keluarga di Winong Kotagede Yogyakarta dan sampel yang digunakan sebanyak 60 responden. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling dengan Metode analisis data univariat dan bivariat menggunakan uji chi-square. Hasil Penelitian: Hasil Uji Chi-square diperoleh hasil p-sign = 0,931 (> a = 0,05) maka Ha ditolak dan Ho diterima, artinya tidak terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan dengan pengelolaan sampah keluarga. Dari hasil chi-square nilai p-sign = 0,297 (>α = 0,05) sehingga Ha ditolak dan Ho diterima. Hal ini berarti tidak ada hubungan yang signifikan antara sikap dengan pengelolaan sampah keluarga. Kesimpulan: Tidak ada hubungan pengetahuan dan sikap kepala keluarga dengan pengelolaan sampah keluarga di Prenggan Kotagede Yogyakarta. \nWaste management is a method that must be applied to reduce the negative impact of waste. People just throw garbage into the trash and hand over the next matter to the cleaners and the business is finished. Every year the volume of waste handled increases, but this is not balanced with the TPA's capacity of only about 500 tons of waste. Based on data from the Yogyakarta Environment Agency in 2021, around 550 tons/day of waste is transported to the Piyungan TPST. It is predicted that the amount of waste will continue to increase every year. It is necessary to handle waste from the source of the waste, one of which is the household. Community participation in waste management is needed. The purpose of the study was to determine the correlation between the knowledge and attitude of the head of the family with the management of family waste in Prenggan Kotagede Yogyakarta. This research method is an analytic survey research with a cross sectional approach. The population in this study was the head of the family in Winong Kotagede Yogyakarta and the sample used was 60 respondents. The sampling technique used in this study was purposive sampling with univariate and bivariate data analysis methods using the chi-square test. Research Results: Chi-square test results obtained p-sign = 0.931 (> a = 0.05) then Ha is rejected and Ho is accepted, meaning that there is no significant correlation between knowledge and family waste management. From the results of the chi-square p-sign value = 0.297 (>α = 0.05) so that Ha is rejected and Ho is accepted. This means that there is no significant correlation between attitude and family waste management. Conclusion: There is no correlation between the knowledge and attitude of the head of the family with the management of family waste in Prenggan Kotagede, Yogyakarta.","PeriodicalId":252023,"journal":{"name":"Jurnal Kesmas Untika Luwuk : Public Health Journal","volume":"104 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-12-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Kesmas Untika Luwuk : Public Health Journal","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.51888/phj.v13i2.128","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Pengelolaan sampah merupakan metode yang harus diterapkan untuk mengurangi dampak negatif dari sampah. Masyarakat membuang begitu saja sampah ke tempat sampah dan menyerahkan urusan selanjutnya kepada petugas kebersihan dan urusan selesai. Setiap tahun volume sampah yang ditangani mengalami kenaikan, namun hal ini tidak seimbang dengan daya tampung TPA yaitu hanya sekitar 500 ton sampah. Berdasarkan data Dinas Lingkungan Hidup Yogyakarta tahun 2021 sekitar 550 ton/hari sampah yang diangkut ke TPST Piyungan. Diprediksi jumlah sampah akan terus meningkat tiap tahunnya. Hal ini perlu ada penanganan sampah dari sumber penghasil sampahnya yaitu salah satunya rumah tangga. Perlu adanya partisipasi dari masyarakat dalam pengelolaan sampah. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap kepala keluarga dengan pengelolaan sampah keluarga di Prenggan Kotagede Yogyakarta. Jenis penelitian ini adalah penelitian survei yang bersifat analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah kepala keluarga di Winong Kotagede Yogyakarta dan sampel yang digunakan sebanyak 60 responden. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling dengan Metode analisis data univariat dan bivariat menggunakan uji chi-square. Hasil Penelitian: Hasil Uji Chi-square diperoleh hasil p-sign = 0,931 (> a = 0,05) maka Ha ditolak dan Ho diterima, artinya tidak terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan dengan pengelolaan sampah keluarga. Dari hasil chi-square nilai p-sign = 0,297 (>α = 0,05) sehingga Ha ditolak dan Ho diterima. Hal ini berarti tidak ada hubungan yang signifikan antara sikap dengan pengelolaan sampah keluarga. Kesimpulan: Tidak ada hubungan pengetahuan dan sikap kepala keluarga dengan pengelolaan sampah keluarga di Prenggan Kotagede Yogyakarta.
Waste management is a method that must be applied to reduce the negative impact of waste. People just throw garbage into the trash and hand over the next matter to the cleaners and the business is finished. Every year the volume of waste handled increases, but this is not balanced with the TPA's capacity of only about 500 tons of waste. Based on data from the Yogyakarta Environment Agency in 2021, around 550 tons/day of waste is transported to the Piyungan TPST. It is predicted that the amount of waste will continue to increase every year. It is necessary to handle waste from the source of the waste, one of which is the household. Community participation in waste management is needed. The purpose of the study was to determine the correlation between the knowledge and attitude of the head of the family with the management of family waste in Prenggan Kotagede Yogyakarta. This research method is an analytic survey research with a cross sectional approach. The population in this study was the head of the family in Winong Kotagede Yogyakarta and the sample used was 60 respondents. The sampling technique used in this study was purposive sampling with univariate and bivariate data analysis methods using the chi-square test. Research Results: Chi-square test results obtained p-sign = 0.931 (> a = 0.05) then Ha is rejected and Ho is accepted, meaning that there is no significant correlation between knowledge and family waste management. From the results of the chi-square p-sign value = 0.297 (>α = 0.05) so that Ha is rejected and Ho is accepted. This means that there is no significant correlation between attitude and family waste management. Conclusion: There is no correlation between the knowledge and attitude of the head of the family with the management of family waste in Prenggan Kotagede, Yogyakarta.