{"title":"Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa SMP ditinjau dari Gaya Kognitif","authors":"Refni Adesia Pradiarti, Subanji Subanji","doi":"10.31980/mosharafa.v11i3.1506","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Siswa dituntut dapat menyelesaikan soal pemecahan masalah dalam setiap pembelajaran matematika. Namun ketika observasi awal, banyak ditemukan siswa kurang mampu memecahkan soal matematis dengan tepat dan sedikit siswa yang dapat menjawab persoalan matematis berdasarkan prosedur Polya terutama di Sumenep. Tujuan Penelitian untuk mendeskripsikan tingkat pemahaman peserta didik dalam mencari solusi dari permasalahan matematis yang terdapat pada materi Himpunan berdasarkan gaya kognitif Field Dependent (FD) dan Field Independent (FI). Metode penelitian ini yaitu deskriptif kualitatif. Hasil penelitian berupa data yang diambil dari peserta didik kelas 7A dan 7B di MTs Negeri 1 Sumenep menggunakan tes GEFT berdasarkan indikator pemecahan masalah Polya yang mengacu pada indikator NCTM. Dalam melakukan analisis lebih lanjut, dipilih 4 orang sebagai subjek untuk dilakukan wawancara secara mendalam dan dilakukan analisis pemecahan masalah. Dalam penelitian ini didapatkan peserta didik jenis FD kurang baik dalam memecahkan masalah matematis, sedangkan pada peserta didik jenis FI sangat baik dalam memecahkan masalah matematis dikarenakan mampu memenuhi semua indikator pemecahan masalah.Students are required to be able to solve problem-solving problems in every mathematics lesson. However, during the initial observations, it was found that many students were less able to solve mathematical problems correctly and few students were able to answer mathematical problems based on the Polya procedure, especially in Sumenep. The purpose of the study was to describe the level of understanding of students in finding solutions to mathematical problems contained in the set material based on Field Dependent (FD) and Field Independent (FI) cognitive styles. This research method is descriptive and qualitative. The results of the study are data taken from students in grades 7A and 7B at MTs Negeri 1 Sumenep using the GEFT test based on Polya's problem-solving indicators which refer to the NCTM indicator. In conducting further analysis, 4 people were selected as subjects for in-depth interviews and problem-solving analysis. In this study, it was found that the FD-type students were not good at solving mathematical problems, while the FI-type students were very good at solving mathematical problems because they were able to problem-solving indicators.","PeriodicalId":102966,"journal":{"name":"Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-09-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"5","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.31980/mosharafa.v11i3.1506","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 5
Abstract
Siswa dituntut dapat menyelesaikan soal pemecahan masalah dalam setiap pembelajaran matematika. Namun ketika observasi awal, banyak ditemukan siswa kurang mampu memecahkan soal matematis dengan tepat dan sedikit siswa yang dapat menjawab persoalan matematis berdasarkan prosedur Polya terutama di Sumenep. Tujuan Penelitian untuk mendeskripsikan tingkat pemahaman peserta didik dalam mencari solusi dari permasalahan matematis yang terdapat pada materi Himpunan berdasarkan gaya kognitif Field Dependent (FD) dan Field Independent (FI). Metode penelitian ini yaitu deskriptif kualitatif. Hasil penelitian berupa data yang diambil dari peserta didik kelas 7A dan 7B di MTs Negeri 1 Sumenep menggunakan tes GEFT berdasarkan indikator pemecahan masalah Polya yang mengacu pada indikator NCTM. Dalam melakukan analisis lebih lanjut, dipilih 4 orang sebagai subjek untuk dilakukan wawancara secara mendalam dan dilakukan analisis pemecahan masalah. Dalam penelitian ini didapatkan peserta didik jenis FD kurang baik dalam memecahkan masalah matematis, sedangkan pada peserta didik jenis FI sangat baik dalam memecahkan masalah matematis dikarenakan mampu memenuhi semua indikator pemecahan masalah.Students are required to be able to solve problem-solving problems in every mathematics lesson. However, during the initial observations, it was found that many students were less able to solve mathematical problems correctly and few students were able to answer mathematical problems based on the Polya procedure, especially in Sumenep. The purpose of the study was to describe the level of understanding of students in finding solutions to mathematical problems contained in the set material based on Field Dependent (FD) and Field Independent (FI) cognitive styles. This research method is descriptive and qualitative. The results of the study are data taken from students in grades 7A and 7B at MTs Negeri 1 Sumenep using the GEFT test based on Polya's problem-solving indicators which refer to the NCTM indicator. In conducting further analysis, 4 people were selected as subjects for in-depth interviews and problem-solving analysis. In this study, it was found that the FD-type students were not good at solving mathematical problems, while the FI-type students were very good at solving mathematical problems because they were able to problem-solving indicators.