Pub Date : 2023-04-30DOI: 10.31980/mosharafa.v12i2.2326
Halini Halini, Zubaidah R, Revi Lestari Pasaribu, A. Mirza, E. A. Afriansyah
Salah satu yang dapat mempengaruhi terbangunnya keterampilan berfikir kreatif adalah scientific attitudes seseorang. Tujuan penelitian ini adalah (a) Mendeskripsikan profil scientific attitudes mahasiswa Program Studi Pendidikan matematika, (b) Mendeskripsikan kemampuan berpikir kreatif mahasiswa Program Studi Pendidikan matematika, (c) Menguji keterkaitan antara scientific attitudes dan kemampuan berpikir kreatif mahasiswa. Aspek kelancaran, aspek keaslian dan aspek kerincian termasuk kategori tinggi. Sedangkan aspek keluwesan termasuk pada kategori sedang. Bentuk penelitian menggunakan mixed methods dengan status sepadan yaitu menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dan pendekatan kuantitatif. Sedangkan sampel penelitian adalah mahasiswa yang tidak mengulang pada mata kuliah penilaian proses dan hasil pembelajaran matematika tahun ajaran 2022/2023. Pengambilan sampel menggunakan teknik klaster random sampling. Pengujian hipotesis penelitian dengan menggunakan analisis korelasi Kendall Tau. Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa terdapat keterkaitan yang erat antara scientific attitudes dengan kemampuan berfikir kreatif mahasiswa pada perkuliahan penilaian proses dan hasil belajar matematika. One that can affect the development of creative thinking skills is a person's scientific attitude. The aims of this study were (a) to describe the scientific attitude profile of students in the Mathematics Education Study Program, (b) to describe the creative thinking skills of students in the Mathematics Education Study Program, (c) to test the relationship between scientific attitudes and students' creative thinking skills. Aspects of fluency, aspects of creativity, and aspects of fact are included in the high category. In comparison, the aspect of flexibility is included in the medium category. This form of research uses mixed methods with commensurate status, namely using a qualitative descriptive approach and a quantitative approach. Meanwhile, the research sample was students who did not repeat the mathematics learning process and results in the 2022/2023 school year assessment course. Sampling using cluster random sampling technique. Testing the research hypothesis using Kendall Tau correlation analysis. The results of hypothesis testing show a close relationship between scientific attitudes and students' creative thinking abilities in the process assessment lectures and mathematics learning outcomes.
{"title":"Students’ Scientific Attitudes and Creative Thinking Skills","authors":"Halini Halini, Zubaidah R, Revi Lestari Pasaribu, A. Mirza, E. A. Afriansyah","doi":"10.31980/mosharafa.v12i2.2326","DOIUrl":"https://doi.org/10.31980/mosharafa.v12i2.2326","url":null,"abstract":"Salah satu yang dapat mempengaruhi terbangunnya keterampilan berfikir kreatif adalah scientific attitudes seseorang. Tujuan penelitian ini adalah (a) Mendeskripsikan profil scientific attitudes mahasiswa Program Studi Pendidikan matematika, (b) Mendeskripsikan kemampuan berpikir kreatif mahasiswa Program Studi Pendidikan matematika, (c) Menguji keterkaitan antara scientific attitudes dan kemampuan berpikir kreatif mahasiswa. Aspek kelancaran, aspek keaslian dan aspek kerincian termasuk kategori tinggi. Sedangkan aspek keluwesan termasuk pada kategori sedang. Bentuk penelitian menggunakan mixed methods dengan status sepadan yaitu menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dan pendekatan kuantitatif. Sedangkan sampel penelitian adalah mahasiswa yang tidak mengulang pada mata kuliah penilaian proses dan hasil pembelajaran matematika tahun ajaran 2022/2023. Pengambilan sampel menggunakan teknik klaster random sampling. Pengujian hipotesis penelitian dengan menggunakan analisis korelasi Kendall Tau. Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa terdapat keterkaitan yang erat antara scientific attitudes dengan kemampuan berfikir kreatif mahasiswa pada perkuliahan penilaian proses dan hasil belajar matematika. One that can affect the development of creative thinking skills is a person's scientific attitude. The aims of this study were (a) to describe the scientific attitude profile of students in the Mathematics Education Study Program, (b) to describe the creative thinking skills of students in the Mathematics Education Study Program, (c) to test the relationship between scientific attitudes and students' creative thinking skills. Aspects of fluency, aspects of creativity, and aspects of fact are included in the high category. In comparison, the aspect of flexibility is included in the medium category. This form of research uses mixed methods with commensurate status, namely using a qualitative descriptive approach and a quantitative approach. Meanwhile, the research sample was students who did not repeat the mathematics learning process and results in the 2022/2023 school year assessment course. Sampling using cluster random sampling technique. Testing the research hypothesis using Kendall Tau correlation analysis. The results of hypothesis testing show a close relationship between scientific attitudes and students' creative thinking abilities in the process assessment lectures and mathematics learning outcomes.","PeriodicalId":102966,"journal":{"name":"Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika","volume":"66 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-04-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121452795","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-04-30DOI: 10.31980/mosharafa.v12i2.2480
E. Junaeti, Tatang Herman, N. Priatna, D. Dasari, D. Juandi
Melatih kemampuan berpikir komputasional mahasiswa membuka peluang untuk lebih menguasi konsep, menganalisis permasalahan, dan membangun solusi dunia nyata. Tujuan penelitian adalah menganalisis kemampuan berpikir komputational mahasiswa Pendidikan Ilmu Komputer berupa kemampuan abstraksi, dekomposisi, berpikir algoritmik, dan generalisasi. Metode penelitian yaitu studi kasus dengan pendekatan kualitatif deskriptif. Pembelajaran dilakukan kepada 40 mahasiswa semester 1 (satu) secara kolaboratif dalam penyelesaian masalah luas daerah dengan pendekatan limit. Pada akhir pembelajaran mahasiswa diberikan soal tes kemampuan berpikir komputasional mahasiswa. Jawaban tes setiap mahasiswa dianalisis dari segi sisi fungsi mental yang muncul untuk mengetahui karakteristik akusisi kemampuan penyelesaian masalah. Pada penelitian yang telah dilakukan mahasiswa dikategorikan dalam kelompok novice, advanced beginner, competent, proficient, dan expert berdasarkan karakter penyelesaian masalahnya. Pada umumnya setiap mahasiswa telah memiliki kemampuan berpikir algoritmik. Sebagian besar mahasiswa (kecuali kategori novice) juga telah mampu mengabstraksi dan mendekomposisi permasalahan. Sedangkan kemampuan pengenalan pola baru terlihat pada mahasiswa dengan kategori competent, proficient, dan expert. Training students' computational thinking ability provides opportunities to comprehend concepts, analyse problems, and build solutions in real-life contexts. The purpose of the study was to analyse the computational thinking abilities of Computer Science Education students, i.e., abstraction, decomposition, algorithmic thinking, and generalization abilities. The research method used was a case study with a descriptive qualitative approach. The learning process was conducted by 40 students for semester 1 (one) semester collaboratively in solving area problems using the limit approach. At the end of the lesson, the students were tested through students' computational thinking abilities. Each student's answers were analyzed in terms of the mental functions that emerged to determine the characteristics of the acquisition of problem-solving ability. In this study, the students were categorized into groups of novices, advanced beginner, competent, professional, and expert based on the natures of their problem solving. In general, every student had the ability to think algorithmically. Most students (except the novice category) were able to abstract and unravel the problems. Meanwhile, the ability to recognize new patterns were demonstrated by the students in the competent, professional, and expert categories.
{"title":"Students' Computing Thinking Ability in Calculating an Area Using The Limit of Riemann Sum Approach","authors":"E. Junaeti, Tatang Herman, N. Priatna, D. Dasari, D. Juandi","doi":"10.31980/mosharafa.v12i2.2480","DOIUrl":"https://doi.org/10.31980/mosharafa.v12i2.2480","url":null,"abstract":"Melatih kemampuan berpikir komputasional mahasiswa membuka peluang untuk lebih menguasi konsep, menganalisis permasalahan, dan membangun solusi dunia nyata. Tujuan penelitian adalah menganalisis kemampuan berpikir komputational mahasiswa Pendidikan Ilmu Komputer berupa kemampuan abstraksi, dekomposisi, berpikir algoritmik, dan generalisasi. Metode penelitian yaitu studi kasus dengan pendekatan kualitatif deskriptif. Pembelajaran dilakukan kepada 40 mahasiswa semester 1 (satu) secara kolaboratif dalam penyelesaian masalah luas daerah dengan pendekatan limit. Pada akhir pembelajaran mahasiswa diberikan soal tes kemampuan berpikir komputasional mahasiswa. Jawaban tes setiap mahasiswa dianalisis dari segi sisi fungsi mental yang muncul untuk mengetahui karakteristik akusisi kemampuan penyelesaian masalah. Pada penelitian yang telah dilakukan mahasiswa dikategorikan dalam kelompok novice, advanced beginner, competent, proficient, dan expert berdasarkan karakter penyelesaian masalahnya. Pada umumnya setiap mahasiswa telah memiliki kemampuan berpikir algoritmik. Sebagian besar mahasiswa (kecuali kategori novice) juga telah mampu mengabstraksi dan mendekomposisi permasalahan. Sedangkan kemampuan pengenalan pola baru terlihat pada mahasiswa dengan kategori competent, proficient, dan expert. Training students' computational thinking ability provides opportunities to comprehend concepts, analyse problems, and build solutions in real-life contexts. The purpose of the study was to analyse the computational thinking abilities of Computer Science Education students, i.e., abstraction, decomposition, algorithmic thinking, and generalization abilities. The research method used was a case study with a descriptive qualitative approach. The learning process was conducted by 40 students for semester 1 (one) semester collaboratively in solving area problems using the limit approach. At the end of the lesson, the students were tested through students' computational thinking abilities. Each student's answers were analyzed in terms of the mental functions that emerged to determine the characteristics of the acquisition of problem-solving ability. In this study, the students were categorized into groups of novices, advanced beginner, competent, professional, and expert based on the natures of their problem solving. In general, every student had the ability to think algorithmically. Most students (except the novice category) were able to abstract and unravel the problems. Meanwhile, the ability to recognize new patterns were demonstrated by the students in the competent, professional, and expert categories.","PeriodicalId":102966,"journal":{"name":"Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika","volume":"37 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-04-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121455815","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-04-30DOI: 10.31980/mosharafa.v12i2.2569
R. Oktaviyanthi, U. Sholahudin
Fakta menunjukkan kesulitan dalam belajar geometri di universitas yaitu kesulitan menentukan fungsi Trigonometri untuk sudut negatif atau lebih besar dari 90 derajat, dan kesulitan menerjemahkan beberapa representasi fungsi Trigonometri. Masalah yang melibatkan kemampuan berpikir Trigonometri dapat diselesaikan dengan menampilkan perekayasaan informasi gambar, diagram atau animasi. Salah satu media dengan yang dapat menstimulasi berpikir Trigonometri adalah PhET Simulation. Media digital dapat menunjukkan performa yang lebih baik jika didukung lembar kerja untuk memandu proses pengikatan ilmu pengetahuan. Tujuan penelitian ini adalah bagaimana proses perancangan worksheet yang mengintegrasikan pemanfaatan media interaktif Phet Simulation. Penelitian pengembangan dijadikan sebagai pendekatan penelitian yang meliputi tiga bagian yakni problem and design solution analysis, product specification and development, serta prototype evaluation and limited test. Pengujian validator ahli memiliki indikasi bahwa lembar kerja yang dikembangkan memenuhi standar pengujian ahli untuk digunakan dalam menyelesaikan masalah Trigonometri. Pengujian terbatas pada subjek penelitian menunjukkan instrumen yang diuji memenuhi standar valid dan reliabel. The facts show that the difficulties in learning geometry at university was difficulty to determine Trigonometry functions for negative angles or greater than 90 degrees, and difficulty to translate some representations of Trigonometry functions. Problems involving Trigonometry thinking skills are most likely solved by presenting manipulated images, diagrams and animations. One media to stimulate Trigonometry thinking is PhET Simulation. Additionally, a digital media is believed to improve the performance if it is supported by worksheets to guide the knowledge construction process. Therefore, the purpose of the study was to investigate the designing process of integrating the use of interactive media Phet Simulation. Developmental research was used as the research approach encompassing three sections, namely problem and design solution analysis, product specification and development, and prototype evaluation and limited test. The expert validator tests indicated the worksheet developed met the requirement as a solution in solving Trigonometry problems. Limited test to the research subjects confirmed that the instruments were tested valid and reliable.
{"title":"Phet Assisted Trigonometric Worksheet for Students’ Trigonometric Adaptive Thinking","authors":"R. Oktaviyanthi, U. Sholahudin","doi":"10.31980/mosharafa.v12i2.2569","DOIUrl":"https://doi.org/10.31980/mosharafa.v12i2.2569","url":null,"abstract":"Fakta menunjukkan kesulitan dalam belajar geometri di universitas yaitu kesulitan menentukan fungsi Trigonometri untuk sudut negatif atau lebih besar dari 90 derajat, dan kesulitan menerjemahkan beberapa representasi fungsi Trigonometri. Masalah yang melibatkan kemampuan berpikir Trigonometri dapat diselesaikan dengan menampilkan perekayasaan informasi gambar, diagram atau animasi. Salah satu media dengan yang dapat menstimulasi berpikir Trigonometri adalah PhET Simulation. Media digital dapat menunjukkan performa yang lebih baik jika didukung lembar kerja untuk memandu proses pengikatan ilmu pengetahuan. Tujuan penelitian ini adalah bagaimana proses perancangan worksheet yang mengintegrasikan pemanfaatan media interaktif Phet Simulation. Penelitian pengembangan dijadikan sebagai pendekatan penelitian yang meliputi tiga bagian yakni problem and design solution analysis, product specification and development, serta prototype evaluation and limited test. Pengujian validator ahli memiliki indikasi bahwa lembar kerja yang dikembangkan memenuhi standar pengujian ahli untuk digunakan dalam menyelesaikan masalah Trigonometri. Pengujian terbatas pada subjek penelitian menunjukkan instrumen yang diuji memenuhi standar valid dan reliabel. The facts show that the difficulties in learning geometry at university was difficulty to determine Trigonometry functions for negative angles or greater than 90 degrees, and difficulty to translate some representations of Trigonometry functions. Problems involving Trigonometry thinking skills are most likely solved by presenting manipulated images, diagrams and animations. One media to stimulate Trigonometry thinking is PhET Simulation. Additionally, a digital media is believed to improve the performance if it is supported by worksheets to guide the knowledge construction process. Therefore, the purpose of the study was to investigate the designing process of integrating the use of interactive media Phet Simulation. Developmental research was used as the research approach encompassing three sections, namely problem and design solution analysis, product specification and development, and prototype evaluation and limited test. The expert validator tests indicated the worksheet developed met the requirement as a solution in solving Trigonometry problems. Limited test to the research subjects confirmed that the instruments were tested valid and reliable.","PeriodicalId":102966,"journal":{"name":"Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika","volume":"13 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-04-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126747836","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-04-30DOI: 10.31980/mosharafa.v12i2.2298
N. Sukmaningthias, Yunisyah Hasyanah, Novita Sari, Z. Nuraeni
Kemampuan pemecahan matematika siswa di Indonesia tergolong rendah, guru perlu menerapkan media pembelajaran yang dapat melatih kemampuan pemecahan masalah matematika siswa, yang salah satu media tersebut adalah media ajar berbasis RME (Realistic Mathematics Education) berbantuan aplikasi pixton. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh media ajar berbasis RME berbantuan aplikasi pixton terhadap kemampuan pemecahan masalah matematika siswa. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode quasi eksperimen menggunakan desain The Pretest-Posttest Non-Equivalent Control Group, yang dilakukan di salah satu SMP Negeri Kota Palembang. Sampel yang digunakan yaitu siswa kelas VIII.6 sebanyak 33 orang dan siswa kelas VIII.2 sebanyak 31 orang, dengan menggunakan instrumen tes. Teknik analisis data menggunakan uji-t dengan bantuan SPSS. Hasil analisis data diperoleh kesimpulan terdapat pengaruh media ajar berbasis RME berbantuan aplikasi pixton terhadap kemampuan pemecahan masalah matematika siswa. Students' mathematical solving abilities in Indonesia are relatively low, teachers need to apply instructional media that can train students' mathematical problem-solving abilities, one of which is RME (Realistic Mathematics Education)-based teaching media assisted by the pixton application. The purpose of this study was to determine the effect of RME-based teaching media assisted by the Pixton application on students' mathematical problem solving abilities. This research is a quantitative study with a quasi-experimental method using The Pretest-Posttest Non-Equivalent Control Group design, which was conducted at one of Palembang City Public Middle Schools. The samples used were 33 students in class VIII.6 and 31 students in class VIII.2, using a test instrument. Data analysis technique using t-test with the help of SPSS. The results of the data analysis concluded that there was an influence of RME-based teaching media assisted by the pixton application on students' mathematical problem solving abilities.
{"title":"The Influence of RME-Based Teaching Media Assisted by Pixton Application on Students' Mathematics Problem Solving Ability","authors":"N. Sukmaningthias, Yunisyah Hasyanah, Novita Sari, Z. Nuraeni","doi":"10.31980/mosharafa.v12i2.2298","DOIUrl":"https://doi.org/10.31980/mosharafa.v12i2.2298","url":null,"abstract":"Kemampuan pemecahan matematika siswa di Indonesia tergolong rendah, guru perlu menerapkan media pembelajaran yang dapat melatih kemampuan pemecahan masalah matematika siswa, yang salah satu media tersebut adalah media ajar berbasis RME (Realistic Mathematics Education) berbantuan aplikasi pixton. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh media ajar berbasis RME berbantuan aplikasi pixton terhadap kemampuan pemecahan masalah matematika siswa. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode quasi eksperimen menggunakan desain The Pretest-Posttest Non-Equivalent Control Group, yang dilakukan di salah satu SMP Negeri Kota Palembang. Sampel yang digunakan yaitu siswa kelas VIII.6 sebanyak 33 orang dan siswa kelas VIII.2 sebanyak 31 orang, dengan menggunakan instrumen tes. Teknik analisis data menggunakan uji-t dengan bantuan SPSS. Hasil analisis data diperoleh kesimpulan terdapat pengaruh media ajar berbasis RME berbantuan aplikasi pixton terhadap kemampuan pemecahan masalah matematika siswa. Students' mathematical solving abilities in Indonesia are relatively low, teachers need to apply instructional media that can train students' mathematical problem-solving abilities, one of which is RME (Realistic Mathematics Education)-based teaching media assisted by the pixton application. The purpose of this study was to determine the effect of RME-based teaching media assisted by the Pixton application on students' mathematical problem solving abilities. This research is a quantitative study with a quasi-experimental method using The Pretest-Posttest Non-Equivalent Control Group design, which was conducted at one of Palembang City Public Middle Schools. The samples used were 33 students in class VIII.6 and 31 students in class VIII.2, using a test instrument. Data analysis technique using t-test with the help of SPSS. The results of the data analysis concluded that there was an influence of RME-based teaching media assisted by the pixton application on students' mathematical problem solving abilities. ","PeriodicalId":102966,"journal":{"name":"Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika","volume":"55 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-04-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125635198","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-04-30DOI: 10.31980/mosharafa.v12i2.1963
Tutik Herawati, W. S. Hidayati, Jauhara Dian Nurul Iffah
Keterampilan proses berpikir tingkat tinggi dalam menyelesaikan masalah matematika diperlukan siswa dalam pembelajaran. Tujuan penelitian mendeskripsikan proses berpikir tingkat tinggi siswa laki-laki dan perempuan level menganalisis (C4), mengevaluasi (C5), dan mencipta (C6) dalam menyelesaikan masalah. Subjek penelitian 1 siswa laki-laki dan 1 siswa perempuan. Instrumen utama peneliti sendiri, instrumen pendukung tes berpikir tingkat tinggi dan pedoman wawancara. Teknik pengumpulan data mengunakan tes dan wawancara. Keabsahan data menggunakan triangulasi waktu. Teknik analisis data melalui reduksi, penyajian data, dan menarik kesimpulan. Hasil penelitian subjek laki-laki (C4), mengenali, menyebutkan hal penting, dan membuat rencana solusi. (C5), memeriksa kebenaran pekerjaan, membuktikan kesamaan luas lahan dan memberikan penilaian. (C6), membuat dua gambar berbeda dari solusi jawaban yang pertama serta membuktikan kesamaan luas. Subjek perempuan (C4), mengenali hal penting dan tidak penting, membuat rencana solusi dengan menggambar lahan, membuktikan kesamaan luas dengan menghubungkan materi sumbu simetri dan rumus luas bangun trapesium. (C5), memeriksa kebenaran hasil pekerjaan dengan menghitung luas lahan serta memberikan penilaian, dan menghubungkan konsep materi sumbu simetri. (C6), membuat satu gambar yang berbeda, tidak membuktikan kebenaran kesamaan luas, dan menghitung panjang pagar. Higher-order thinking process skills in solving mathematical problems are necessary in the learning process. The purpose of the study was to describe the high-order thinking process of male and female students at analyzing (C4), evaluating (C5), and creating (C6) in problem solving. The participants were 1 male student and 1 female student. The main instrument was the researcher himself, and the supporting instruments were higher order thinking tests and interview guidelines to collect the data. To validate the data, this study utilized time triangulation. The data analysis was processed through data reduction, presentation, and conclusion. The findings of the study revealed that the male subject could (C4), identifyy the problem, mention important things, and plan the solutions, (C5) evaluate the work, prove the similarity of the land area and providee an assessment, (C6) make two different pictures of the first answer's solution and prove the broad similarity. The female subject could (C4), recognize important and unimportant things, make a solution plan by drawing the land, prove the similarity of areas by connecting the material axes of symmetry and the formula of a trapezoid area, (C5) evaluate the answer by calculating the land area and providing an assessment, and connecting the material concept of the axial symmetry, (C6) make a different picture, not prove the truth of the area similarity, and calculate the length of the fence.
高水平的数学解决问题的思维过程技能需要学生在学习中。研究的目的描述了高级学生思考过程,他们分析(C4)、评估(C5)和创造(C6)来解决问题。研究对象一男一女。研究人员的主要工具、支持测试的工具和访谈指南。数据收集技术是通过测试和面试。使用三角测量时间数据的合法性。通过还原,呈现数据分析技术,得出结论。男性受试者(C4)的研究表明,他们提到了一些重要的事情,并制定了一个解决方案。(C5)审查工作公正性,证明土地大致相似,并作出评估。(C6),让两个不同图像解决方案的第一个答案,并证明了广泛的共同点。女性(C4),对象识别重要的和不重要的事情,制定计划解决方案与画广阔土地,证明共同点连接轴对称物质和醒来梯形面积的公式。(C5),查看成果通过计算土地面积和作出判断,连接轴材料对称的概念。(C6),画一幅不同的图,并不能证明广泛的相似性,并计算栅栏的长度。Higher-order技能在思考的过程解决mathematical problems《学习是必要的过程。《high-order研究之目的是为了描述男性和女性学生的思考过程at analyzing (C4), evaluating (C5),和创建(C6)在解决问题。《participants是1男学生和女性学生。《researcher玩乐器是自己,和与《supporting仪器是高阶思考对方付费测试和面试及到的数据。validate迎时代,这个研究utilized triangulation数据。《分析》是processed通过数据减少,presentation和历史性。findings of The study所揭示的《男性受试者可以(C4), identifyy计划,对重要的事情和问题解决方案,杂志》(C5) evaluate The similarity》工作,证明土地和providee an区域评估,(C6)让两个不同的照片《宽similarity第一答案的溶液和证明。《女性受试者可以(C4),承认重要和unimportant things, make a solution similarity》计划由画《land,证明地区由连结公式》《材料斧头of symmetry and a trapezoid区域,(C5) evaluate《土地和区域提供一个答案:计算评估材料理念》,和连结axial symmetry, (C6)让真相》(a different图片,不是证明区域similarity,长度正好》和calculate篱笆。
{"title":"Students' Higher Order Thinking Process in Solving Math Problems by Gender","authors":"Tutik Herawati, W. S. Hidayati, Jauhara Dian Nurul Iffah","doi":"10.31980/mosharafa.v12i2.1963","DOIUrl":"https://doi.org/10.31980/mosharafa.v12i2.1963","url":null,"abstract":"Keterampilan proses berpikir tingkat tinggi dalam menyelesaikan masalah matematika diperlukan siswa dalam pembelajaran. Tujuan penelitian mendeskripsikan proses berpikir tingkat tinggi siswa laki-laki dan perempuan level menganalisis (C4), mengevaluasi (C5), dan mencipta (C6) dalam menyelesaikan masalah. Subjek penelitian 1 siswa laki-laki dan 1 siswa perempuan. Instrumen utama peneliti sendiri, instrumen pendukung tes berpikir tingkat tinggi dan pedoman wawancara. Teknik pengumpulan data mengunakan tes dan wawancara. Keabsahan data menggunakan triangulasi waktu. Teknik analisis data melalui reduksi, penyajian data, dan menarik kesimpulan. Hasil penelitian subjek laki-laki (C4), mengenali, menyebutkan hal penting, dan membuat rencana solusi. (C5), memeriksa kebenaran pekerjaan, membuktikan kesamaan luas lahan dan memberikan penilaian. (C6), membuat dua gambar berbeda dari solusi jawaban yang pertama serta membuktikan kesamaan luas. Subjek perempuan (C4), mengenali hal penting dan tidak penting, membuat rencana solusi dengan menggambar lahan, membuktikan kesamaan luas dengan menghubungkan materi sumbu simetri dan rumus luas bangun trapesium. (C5), memeriksa kebenaran hasil pekerjaan dengan menghitung luas lahan serta memberikan penilaian, dan menghubungkan konsep materi sumbu simetri. (C6), membuat satu gambar yang berbeda, tidak membuktikan kebenaran kesamaan luas, dan menghitung panjang pagar. Higher-order thinking process skills in solving mathematical problems are necessary in the learning process. The purpose of the study was to describe the high-order thinking process of male and female students at analyzing (C4), evaluating (C5), and creating (C6) in problem solving. The participants were 1 male student and 1 female student. The main instrument was the researcher himself, and the supporting instruments were higher order thinking tests and interview guidelines to collect the data. To validate the data, this study utilized time triangulation. The data analysis was processed through data reduction, presentation, and conclusion. The findings of the study revealed that the male subject could (C4), identifyy the problem, mention important things, and plan the solutions, (C5) evaluate the work, prove the similarity of the land area and providee an assessment, (C6) make two different pictures of the first answer's solution and prove the broad similarity. The female subject could (C4), recognize important and unimportant things, make a solution plan by drawing the land, prove the similarity of areas by connecting the material axes of symmetry and the formula of a trapezoid area, (C5) evaluate the answer by calculating the land area and providing an assessment, and connecting the material concept of the axial symmetry, (C6) make a different picture, not prove the truth of the area similarity, and calculate the length of the fence.","PeriodicalId":102966,"journal":{"name":"Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika","volume":"36 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-04-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126208520","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-04-30DOI: 10.31980/mosharafa.v12i2.1910
Eka Fitri Puspa Sari, Z. Zulkardi, R. Putri, Darmawijoyo Darmawijoyo
Secara umum covid-19 berdampak diberbagai aspek kehidupan, terutama dalam bidang finansial. Kurangnya pengetahuan individu mengenai finansial menyebabkan masalah terhadap kehidupan. Kenyataannya literasi finansial sudah terdapat di dalam kurikulum. Hal ini mendorong penelit untuk mengetahui persepsi guru matematika terhadap literasi finansial. Penelitian ini menggunakan deskriptif kualitatif. Subyek dalam penelitian ini adalah semua guru matematika di SMP Negeri 18 Palembang yang berjumlah 6 orang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu triangulasi. Teknik pengumpulan data menggunakan angket tipe terbuka. Berdasarkan hasil analisis data angket didapatkan bahwa kurangnya pengetahuan guru-guru matematika mengenai literasi finansial. Oleh sebab itu penelitian ini merupakan penelitian awal bagi peneliti untuk melakukan penelitian lanjutan mengenai literasi finansial. Covid-19 has affected various aspects of life, especially in the financial sector. The lack of financial literacy causes problems in life. In fact, financial literacy has already been infused in the curriculum. This prompted this study to find out the perception of math teachers on financial literacy. This descriptive qualitative study involved six teachers at SMP Negeri 18 Palembang. The method used in the study was triangulation. The data was collected through an open-type questionnaire. Based on the results of the questionnaire data analysis, it was found that mathematics teachers lacked knowledge regarding financial literacy. Therefore, this study was a preliminary study for other studies to further investigate financial literacy.
{"title":"Math Teachers' Perceptions Regarding Financial Literacy","authors":"Eka Fitri Puspa Sari, Z. Zulkardi, R. Putri, Darmawijoyo Darmawijoyo","doi":"10.31980/mosharafa.v12i2.1910","DOIUrl":"https://doi.org/10.31980/mosharafa.v12i2.1910","url":null,"abstract":"Secara umum covid-19 berdampak diberbagai aspek kehidupan, terutama dalam bidang finansial. Kurangnya pengetahuan individu mengenai finansial menyebabkan masalah terhadap kehidupan. Kenyataannya literasi finansial sudah terdapat di dalam kurikulum. Hal ini mendorong penelit untuk mengetahui persepsi guru matematika terhadap literasi finansial. Penelitian ini menggunakan deskriptif kualitatif. Subyek dalam penelitian ini adalah semua guru matematika di SMP Negeri 18 Palembang yang berjumlah 6 orang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu triangulasi. Teknik pengumpulan data menggunakan angket tipe terbuka. Berdasarkan hasil analisis data angket didapatkan bahwa kurangnya pengetahuan guru-guru matematika mengenai literasi finansial. Oleh sebab itu penelitian ini merupakan penelitian awal bagi peneliti untuk melakukan penelitian lanjutan mengenai literasi finansial. Covid-19 has affected various aspects of life, especially in the financial sector. The lack of financial literacy causes problems in life. In fact, financial literacy has already been infused in the curriculum. This prompted this study to find out the perception of math teachers on financial literacy. This descriptive qualitative study involved six teachers at SMP Negeri 18 Palembang. The method used in the study was triangulation. The data was collected through an open-type questionnaire. Based on the results of the questionnaire data analysis, it was found that mathematics teachers lacked knowledge regarding financial literacy. Therefore, this study was a preliminary study for other studies to further investigate financial literacy.","PeriodicalId":102966,"journal":{"name":"Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika","volume":"13 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-04-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121925747","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-04-30DOI: 10.31980/mosharafa.v12i2.2646
Nofriyandi Nofriyandi, Abdurrahman Abdurrahman, D. Andrian
Media pembelajaran yang terintegrasi dengan budaya suatu daerah merupakan sarana penting dalam mentransfer materi dan melestarikan budaya. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan Media Pembelajaran Matematika Digital Terpadu Budaya Melayu. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian dan pengembangan (R&D). Model pengembangan yang digunakan adalah model ADDIE yang terdiri dari 5 tahap dan dimodifikasi menjadi tiga tahap yaitu Analysis, Design, dan Development. Produk yang dikembangkan adalah media pembelajaran Adobe Animate CC yang akan diimplementasikan melalui materi spasial. Subyek penelitian adalah seluruh siswa sekolah dasar di Pekanbaru Provinsi Riau. Instrumen penelitian berupa lembar validasi untuk melihat apakah media pembelajaran sudah valid dan praktis. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif untuk melihat apakah media yang dikembangkan valid dan praktis sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan oleh ahli pengembangan. Hasil analisis menunjukkan bahwa media pembelajaran digital yang terintegrasi dengan budaya melayu adalah valid dan praktis. Menurut para ahli dan praktisi, media pembelajaran mengandung nilai-nilai budaya melayu yang dapat meningkatkan motivasi dalam pembelajaran budaya, meningkatkan kemampuan berhitung siswa. Learning media that is integrated with the culture of a region is an essential means of transferring material and preserving a culture. This study aims to develop Malay Culture Integrated Digital Mathematics Learning Media. The research method used in this study is the research and development (R&D) method. The development model used is the ADDIE model consisting of 5 stages and modified into three stages: Analysis, Design, and Development. The product being developed is Adobe Animate CC learning media which will be implemented through spatial materials. The research subjects were all elementary school students in Pekanbaru, Riau Province. The research instrument is a validation sheet to see whether the learning media is valid and practical. The data analysis technique used in this research is descriptive quantitative to see whether the media developed is valid and practical according to the criteria set by development experts. The analysis results show that digital learning media integrated with Malay culture is valid and practical. According to experts and practitioners, learning media contain Malay cultural values, which can increase motivation in a learning culture, improve students' numeracy skills.
{"title":"Digital Learning Media Integrated with Malay Culture to Improve Students’ Numeration Ability and Motivation","authors":"Nofriyandi Nofriyandi, Abdurrahman Abdurrahman, D. Andrian","doi":"10.31980/mosharafa.v12i2.2646","DOIUrl":"https://doi.org/10.31980/mosharafa.v12i2.2646","url":null,"abstract":"Media pembelajaran yang terintegrasi dengan budaya suatu daerah merupakan sarana penting dalam mentransfer materi dan melestarikan budaya. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan Media Pembelajaran Matematika Digital Terpadu Budaya Melayu. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian dan pengembangan (R&D). Model pengembangan yang digunakan adalah model ADDIE yang terdiri dari 5 tahap dan dimodifikasi menjadi tiga tahap yaitu Analysis, Design, dan Development. Produk yang dikembangkan adalah media pembelajaran Adobe Animate CC yang akan diimplementasikan melalui materi spasial. Subyek penelitian adalah seluruh siswa sekolah dasar di Pekanbaru Provinsi Riau. Instrumen penelitian berupa lembar validasi untuk melihat apakah media pembelajaran sudah valid dan praktis. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif untuk melihat apakah media yang dikembangkan valid dan praktis sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan oleh ahli pengembangan. Hasil analisis menunjukkan bahwa media pembelajaran digital yang terintegrasi dengan budaya melayu adalah valid dan praktis. Menurut para ahli dan praktisi, media pembelajaran mengandung nilai-nilai budaya melayu yang dapat meningkatkan motivasi dalam pembelajaran budaya, meningkatkan kemampuan berhitung siswa. Learning media that is integrated with the culture of a region is an essential means of transferring material and preserving a culture. This study aims to develop Malay Culture Integrated Digital Mathematics Learning Media. The research method used in this study is the research and development (R&D) method. The development model used is the ADDIE model consisting of 5 stages and modified into three stages: Analysis, Design, and Development. The product being developed is Adobe Animate CC learning media which will be implemented through spatial materials. The research subjects were all elementary school students in Pekanbaru, Riau Province. The research instrument is a validation sheet to see whether the learning media is valid and practical. The data analysis technique used in this research is descriptive quantitative to see whether the media developed is valid and practical according to the criteria set by development experts. The analysis results show that digital learning media integrated with Malay culture is valid and practical. According to experts and practitioners, learning media contain Malay cultural values, which can increase motivation in a learning culture, improve students' numeracy skills.","PeriodicalId":102966,"journal":{"name":"Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika","volume":"74 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-04-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129887978","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-04-30DOI: 10.31980/mosharafa.v12i2.2134
Mohamad Salam
Kajian ini bermaksud untuk mendeskripsikan jenis representasi matematis siswa berdasarkan gaya kognitif dalam menyelesaikan masalah integral setelah diberikan pembelajaran strategi konflik kognitif. Penelitian ini merupakan penelitian eksploratif dengan menggunakan pendekatan deskriptif-kualitatif. Subjek penelitian ini adalah mahasiswa Jurusan Pendidikan Matematika Universitas Halu Oleo angkatan tahun 2021 yang terdiri dari satu mahasiswa dengan gaya kognitif reflektif and satu mahasiswa dengan gaya kognitif impulsif. Data penelitian diperoleh melalui teknik pemberian tes and wawancara, and dianalisis secara kualitatif. Hasil yang diperoleh adalah siswa yang memiliki gaya kognitif reflektif dalam menyelesaikan masalah integral setelah diajarkan strategi konflik kognitif adalah melakukan representasi gambar atau representasi geometri, representasi verbal and representasi simbolik, serta melakukan penerjemahan dari berbagai jenis representasi, yaitu dari representasi geometri ke representasi verbal, and kemudian ke representasi simbolik serta sebaliknya. Seandgkan, siswa dengan gaya kognitif impulsif melakukaan representasi simbolik, melakukan representasi geometrik tetapi salah, tidak melakukan representasi verbal, tidak melakukan representasi matematis, and tidak melakukan penerjemahan dari berbagai jenis representasi. This study aimed to describe types of students' mathematical representations based on the cognitive style in solving integral problems after learning cognitive conflict strategies. This exploratory research used a descriptive-qualitative approach. The participants were two students of Mathematics Education Department at Halu Oleo Universit, class of 202, consisting of one student with a reflective cognitive style and one student with an impulsive cognitive style. The research data were obtained through tests and interviews, and analyzed qualitatively. The findings pointed out that the student with a reflective cognitive style performed images or geometric representations, verbal representations, and symbolic representations, as well as translated various types of representations, starting from geometric representations to verbal representations, and then to symbolic representation and vice versa. Meanwhile, the student with an impulsive cognitive style performed symbolic representations, inaccurate geometric representations, but lacked of verbal representations, mathematical representations, and translation of various types of representation.
本研究旨在描述学生在学习认知冲突策略后,基于解决集成问题的认知力的数学表现类型。本研究采用试探性描述方法进行研究。本课程是Halu Oleo大学2021届数学教育专业的学生,由一个学生组成,他有反射认知风格,一个学生有冲动认知风格。研究数据是通过测试和访谈技巧获得的,并经过定性分析。反射的结果是有认知风格的学生教后组成的解决问题的认知冲突的策略是做图片或几何表示法表示,语言和符号表示法表示的翻译,以及做各种各样的表现,即从口头表示,和后来到几何表示法象征性和表示法相反。sedgkan,具有冲动认知风格的学生进行象征性表现,进行几何表示,但不正确,不做口头表现,不做数学表现,不做不同类型的表现。这一研究将描述基于认知模式的数学表现,这种表现是基于在学习伙伴关系和冲突策略之后存在问题的综合认识。探索研究用的是descrity -qualitative approach。参与者是剑桥大学Halu Oleo教育部门的两名学生,分别是一个学生对认知风格的反思和一个学生对认知风格的强调。研究数据通过测试和面试获得审查,并分析了质量。The findings pointed out,以至于《学生with a reflective cognitive style performed几何图像或representations representations言语,和象征着representations, as well as【不同几何types of representations,开始从representations representations言语,然后去参加象征着representation and vice亦然。我的意思是,这个学生的性格特征是确定类型的表现,准确的几何特征代表,但不准确的语言代表、数学代表和各种代表的代表。
{"title":"Cognitive Conflict Strategy: Mathematical Representation Based on Cognitive Style","authors":"Mohamad Salam","doi":"10.31980/mosharafa.v12i2.2134","DOIUrl":"https://doi.org/10.31980/mosharafa.v12i2.2134","url":null,"abstract":"Kajian ini bermaksud untuk mendeskripsikan jenis representasi matematis siswa berdasarkan gaya kognitif dalam menyelesaikan masalah integral setelah diberikan pembelajaran strategi konflik kognitif. Penelitian ini merupakan penelitian eksploratif dengan menggunakan pendekatan deskriptif-kualitatif. Subjek penelitian ini adalah mahasiswa Jurusan Pendidikan Matematika Universitas Halu Oleo angkatan tahun 2021 yang terdiri dari satu mahasiswa dengan gaya kognitif reflektif and satu mahasiswa dengan gaya kognitif impulsif. Data penelitian diperoleh melalui teknik pemberian tes and wawancara, and dianalisis secara kualitatif. Hasil yang diperoleh adalah siswa yang memiliki gaya kognitif reflektif dalam menyelesaikan masalah integral setelah diajarkan strategi konflik kognitif adalah melakukan representasi gambar atau representasi geometri, representasi verbal and representasi simbolik, serta melakukan penerjemahan dari berbagai jenis representasi, yaitu dari representasi geometri ke representasi verbal, and kemudian ke representasi simbolik serta sebaliknya. Seandgkan, siswa dengan gaya kognitif impulsif melakukaan representasi simbolik, melakukan representasi geometrik tetapi salah, tidak melakukan representasi verbal, tidak melakukan representasi matematis, and tidak melakukan penerjemahan dari berbagai jenis representasi. This study aimed to describe types of students' mathematical representations based on the cognitive style in solving integral problems after learning cognitive conflict strategies. This exploratory research used a descriptive-qualitative approach. The participants were two students of Mathematics Education Department at Halu Oleo Universit, class of 202, consisting of one student with a reflective cognitive style and one student with an impulsive cognitive style. The research data were obtained through tests and interviews, and analyzed qualitatively. The findings pointed out that the student with a reflective cognitive style performed images or geometric representations, verbal representations, and symbolic representations, as well as translated various types of representations, starting from geometric representations to verbal representations, and then to symbolic representation and vice versa. Meanwhile, the student with an impulsive cognitive style performed symbolic representations, inaccurate geometric representations, but lacked of verbal representations, mathematical representations, and translation of various types of representation.","PeriodicalId":102966,"journal":{"name":"Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika","volume":"37 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-04-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132311792","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-04-30DOI: 10.31980/mosharafa.v12i2.2568
M. D. Safitra, H. Hapizah, B. Mulyono, E. Susanti
Kebutuhan bahan ajar diperlukan untuk meningkatkan efektifitas pembelajaran dan pemahaman peserta didik. Penelitian bertujuan menghasilkan bahan ajar berbasis numerasi materi bentuk aljabar untuk blended learning yang valid, praktis dan memiliki efek potensial terhadap kemampuan numerasi peserta didik. Teknik pengumpulan data adalah angket, tes dan wawancara. Sampel penelitian ini adalah 24 peserta didik kelas VII salah satu SMP Negeri di Palembang. Kevalidan bahan ajar dilihat dari aspek kelayakan isi, bahasa, tampilan, serta komentar dan saran dari hasil uji coba one-to-one. Kepraktisan bahan ajar dilihat dari angket. Skor rata-rata kevalidan bahan ajar adalah 74,77 dengan kriteria cukup valid atau layak digunakan dengan revisi. Sedangkan skor rata-rata kepraktisan bahan ajar adalah 87,08 dengan kriteria sangat praktis. Bahan ajar yang dikembangkan memiliki efek potensial terhadap kemampuan numerasi dilihat dari hasil tes 8 peserta didik terkategori sangat baik, 9 peserta didik terkategori baik, 4 peserta didik terkategori sedang dan 3 peserta didik terkategori kurang. The need for teaching materials is needed to help improve effective learning and student understanding. This study aims to produce numeration-based teaching materials in algebraic forms for blended learning that are valid, practical and have a potential effect on students' numeracy abilities. Data collection techniques used are questionnaires, tests and interviews. The sample of this research was 24 class VII students of one of the state Junior High School in Palembang. The validity of teaching materials was seen from the aspects of content feasibility, language feasibility, display feasibility, also comments and suggestions from the results of one-to-one trials. The practicality of teaching materials can be seen from the questionnaire. The average score for the validity of teaching materials is 74.77 with the criteria being quite valid or suitable for use with revisions. While the average practicality score of teaching materials is 87.08 with very practical criteria. The developed teaching materials also have a potential effect on numeracy skills as seen from the test results with 8 students in the very good category, 9 students in the good category, 4 students in the moderate category and 3 students in the poor category.
需要教材来提高学习者的学习效率和理解。研究的目的是产生一种以代数为基础的、有效的、实用的学习材料,对学习者的数字能力产生潜在的影响。数据收集技术是福利、测试和面试。本研究样本为24名七班学生,他们是帕伦邦公立中学的学生之一。教学材料的有效性可以从内容、语言、外观、意见和测试结果的意见和建议的方面来判断。教材的实用性是由工资来衡量的。教材的平均成绩是74.77,其标准足够有效,或值得修改。而教材的平均实用性分数是87.08,标准非常实用。教材有潜在影响的能力开发的numerasi学习者terkategori 8从测试结果来看,是一个非常好的,学习者9 terkategori学习者,学习者4 terkategori正在和三terkategori更少。教学材料的需要需要帮助产生影响学习和理解学生。这个研究aims to农产品numeration-based教书材料在algebraic forms for混合学习那是有效的,practical和有学生“numeracy能力上的一个潜在的效应。数据收集技术过去是提问、测试和面试。这个研究的样本是24课VII学生的高中初级state university in Palembang一号》。教学材料的有效性可以从一个接一个试验的结果来看。教书之practicality来自《questionnaire的材料可以看到。教书之validity材料的平均分数是74。77 with The criteria一起被弄得有效或suitable for用修正”。虽然一般的实际教学成绩是87.08级非常实用的食材。开发的材料教学还对核技术产生了潜在的影响,正如从“优质产品”测试中可以看到的那样,有8名学生的推荐,9名学生的优秀类别,4名中级学生和3名贫困分子的学生。
{"title":"Numeration-Based Teaching Materials on Algebra Shape Materials for Blended Learning","authors":"M. D. Safitra, H. Hapizah, B. Mulyono, E. Susanti","doi":"10.31980/mosharafa.v12i2.2568","DOIUrl":"https://doi.org/10.31980/mosharafa.v12i2.2568","url":null,"abstract":"Kebutuhan bahan ajar diperlukan untuk meningkatkan efektifitas pembelajaran dan pemahaman peserta didik. Penelitian bertujuan menghasilkan bahan ajar berbasis numerasi materi bentuk aljabar untuk blended learning yang valid, praktis dan memiliki efek potensial terhadap kemampuan numerasi peserta didik. Teknik pengumpulan data adalah angket, tes dan wawancara. Sampel penelitian ini adalah 24 peserta didik kelas VII salah satu SMP Negeri di Palembang. Kevalidan bahan ajar dilihat dari aspek kelayakan isi, bahasa, tampilan, serta komentar dan saran dari hasil uji coba one-to-one. Kepraktisan bahan ajar dilihat dari angket. Skor rata-rata kevalidan bahan ajar adalah 74,77 dengan kriteria cukup valid atau layak digunakan dengan revisi. Sedangkan skor rata-rata kepraktisan bahan ajar adalah 87,08 dengan kriteria sangat praktis. Bahan ajar yang dikembangkan memiliki efek potensial terhadap kemampuan numerasi dilihat dari hasil tes 8 peserta didik terkategori sangat baik, 9 peserta didik terkategori baik, 4 peserta didik terkategori sedang dan 3 peserta didik terkategori kurang. The need for teaching materials is needed to help improve effective learning and student understanding. This study aims to produce numeration-based teaching materials in algebraic forms for blended learning that are valid, practical and have a potential effect on students' numeracy abilities. Data collection techniques used are questionnaires, tests and interviews. The sample of this research was 24 class VII students of one of the state Junior High School in Palembang. The validity of teaching materials was seen from the aspects of content feasibility, language feasibility, display feasibility, also comments and suggestions from the results of one-to-one trials. The practicality of teaching materials can be seen from the questionnaire. The average score for the validity of teaching materials is 74.77 with the criteria being quite valid or suitable for use with revisions. While the average practicality score of teaching materials is 87.08 with very practical criteria. The developed teaching materials also have a potential effect on numeracy skills as seen from the test results with 8 students in the very good category, 9 students in the good category, 4 students in the moderate category and 3 students in the poor category.","PeriodicalId":102966,"journal":{"name":"Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika","volume":"28 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-04-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"117110577","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-04-30DOI: 10.31980/mosharafa.v12i2.2596
M. S. Noto, Anisyah Pratiwi Putri, Y. Harisman, Lukman Harun
Penemuan William Oughtred berupa alat peraga yang disebut slide rule membuat matematika terus berkembang. Slide rule membantu para ilmuwan dan teknisi dalam melakukan perhitungan matematika kompleks, serta membuka jalan perkembangan teknologi baru. Tujuan penelitian untuk memotivasi, memberikan informasi, dan mengetahui pengetahuan mahasiswa calon guru mengenai matematikawan Oughtred dan penemuannya. Penelitian berjenis kualitatif dengan metode literature review dan studi kasus. Literatur review didapatkan dari beberapa jurnal yang berhubungan. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menelaah, menganalisis, dan mengelompokkan sehingga diperoleh kesimpulan. Studi kasus didapat dari wawancara terhadap subjek penelitian, yaitu 10 mahasiswa prodi pendidikan matematika. Instrumen berbentuk wawancara terbuka. Setiap mahasiswa diberikan pertanyaan mengenai pengetahuan tentang William Oughtred dan penemuannya. Analisis data dilakukan dengan meta analisis dan analisis tematik. Hasil penelitian menunjukan terdapat tiga kategori respon mahasiswa pendidikan matematika terhadap topik wawancara. Kategori tersebut yaitu Know History Oughtred, Forget History Oughtred, dan Indifferent to History Oughtred.William Oughtred's invention in the form of a teaching aid called the slide rule made mathematics continue to develop. Slide rules help scientists and technicians perform complex mathematical calculations, and pave the way for new technological developments. The research aims to motivate, provide information, and find out the knowledge of prospective teacher students about the mathematician Oughtred and his findings. Qualitative research used literature review and case study methods. Literature reviews were obtained from several related journals. Data collection techniques are carried out by examining, analyzing, and grouping conclusions obtained. Case studies were obtained from interviews with research subjects, namely 10 students in a mathematics education study program. The instrument is in the form of an open interview. Each student is given questions regarding knowledge about William Oughtred and his discoveries. Data analysis was performed by meta-analysis and thematic analysis. The results showed that there were three categories of mathematics education students' responses to the interview topic. These categories are Know History Oughtred, Forget History Oughtred, and Indifferent to History Oughtred.
{"title":"Mathematics Pre-Service Teachers’ Understanding on Oughtred and His Inventions","authors":"M. S. Noto, Anisyah Pratiwi Putri, Y. Harisman, Lukman Harun","doi":"10.31980/mosharafa.v12i2.2596","DOIUrl":"https://doi.org/10.31980/mosharafa.v12i2.2596","url":null,"abstract":"Penemuan William Oughtred berupa alat peraga yang disebut slide rule membuat matematika terus berkembang. Slide rule membantu para ilmuwan dan teknisi dalam melakukan perhitungan matematika kompleks, serta membuka jalan perkembangan teknologi baru. Tujuan penelitian untuk memotivasi, memberikan informasi, dan mengetahui pengetahuan mahasiswa calon guru mengenai matematikawan Oughtred dan penemuannya. Penelitian berjenis kualitatif dengan metode literature review dan studi kasus. Literatur review didapatkan dari beberapa jurnal yang berhubungan. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menelaah, menganalisis, dan mengelompokkan sehingga diperoleh kesimpulan. Studi kasus didapat dari wawancara terhadap subjek penelitian, yaitu 10 mahasiswa prodi pendidikan matematika. Instrumen berbentuk wawancara terbuka. Setiap mahasiswa diberikan pertanyaan mengenai pengetahuan tentang William Oughtred dan penemuannya. Analisis data dilakukan dengan meta analisis dan analisis tematik. Hasil penelitian menunjukan terdapat tiga kategori respon mahasiswa pendidikan matematika terhadap topik wawancara. Kategori tersebut yaitu Know History Oughtred, Forget History Oughtred, dan Indifferent to History Oughtred.William Oughtred's invention in the form of a teaching aid called the slide rule made mathematics continue to develop. Slide rules help scientists and technicians perform complex mathematical calculations, and pave the way for new technological developments. The research aims to motivate, provide information, and find out the knowledge of prospective teacher students about the mathematician Oughtred and his findings. Qualitative research used literature review and case study methods. Literature reviews were obtained from several related journals. Data collection techniques are carried out by examining, analyzing, and grouping conclusions obtained. Case studies were obtained from interviews with research subjects, namely 10 students in a mathematics education study program. The instrument is in the form of an open interview. Each student is given questions regarding knowledge about William Oughtred and his discoveries. Data analysis was performed by meta-analysis and thematic analysis. The results showed that there were three categories of mathematics education students' responses to the interview topic. These categories are Know History Oughtred, Forget History Oughtred, and Indifferent to History Oughtred.","PeriodicalId":102966,"journal":{"name":"Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika","volume":"99 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-04-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128606767","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}