{"title":"EVALUASI PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 DALAM PENGGUNAAN INSULIN PEN","authors":"Azizah Vonna, Maya Marlinda, S. Suryawati","doi":"10.22435/sel.v8i2.5496","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Telah dilakukan penelitian yang berjudul Evaluasi Pengetahuan dan Keterampilan Pasien DM tipe 2 dalam Penggunaan Insulin Pen selama 30 hari di Poli Endokrin dan Apotek Terpadu Instalasi Farmasi Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin (RSUDZA) Banda Aceh. Penelitian ini dilakukan untuk mengevaluasi pengetahuan dan keterampilan pasien DM tipe 2 dalam penggunaan insulin pen. Penelitian ini bersifat observasional dengan metode cross-sectional. Penelitian dilakukan melalui wawancara dan pengamatan pada pasien DM tipe 2 yang mendapatkan terapi insulin pen. Jumlah sampel yang memenuhi kriteria inklusi sebanyak 88 sampel. Berdasarkan jenis kelamin dan usia, responden lebih banyak perempuan (58%) dan lansia (77,3%). Tingkat pendidikan terakhir responden umumnya pendidikan menengah (50,0%) dan responden lebih banyak bekerja sebagai IRT (Ibu Rumah Tangga) (45,5%). Responden umumnya mengalami penyakit penyerta dan/atau komplikasi DM (85,2%). Responden paling banyak mendapatkan terapi insulin mixed (Novorapid flexpen® dan Levemir flexpen®) (78,4%) dan sebagian besar responden telah menggunakan insulin dalam jangka waktu 1-5 tahun (63,6%). Hanya 8% dari total responden yang menggunakan obat antidiabetik oral bersamaan dengan insulin. Pemeriksaan kadar HbA1c hanya dilakukan oleh sebagian kecil responden (27,3%). Informasi tentang cara penggunaan insulin pen hampir seluruhnya diperoleh dari dokter (92,1%). Sebagian besar responden memiliki tingkat pengetahuan yang baik tentang insulin pen (56,8%).Tingkat pengetahuan yang paling rendah terkait cara penyimpanan jarum insulin pen (21,6%) dan yang paling tinggi terkait waktu injeksi insulin yang dilakukan sebelum makan (97,7%). Hampir seluruh responden masih salah dalam menginjeksikan insulin pen (97,7%). Keterampilan yang paling sering diabaikan oleh responden yaitu keterampilan dalam hal kebersihan dan penyimpanan insulin pen.","PeriodicalId":377376,"journal":{"name":"Sel Jurnal Penelitian Kesehatan","volume":"37 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-11-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Sel Jurnal Penelitian Kesehatan","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.22435/sel.v8i2.5496","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
Abstract
Telah dilakukan penelitian yang berjudul Evaluasi Pengetahuan dan Keterampilan Pasien DM tipe 2 dalam Penggunaan Insulin Pen selama 30 hari di Poli Endokrin dan Apotek Terpadu Instalasi Farmasi Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin (RSUDZA) Banda Aceh. Penelitian ini dilakukan untuk mengevaluasi pengetahuan dan keterampilan pasien DM tipe 2 dalam penggunaan insulin pen. Penelitian ini bersifat observasional dengan metode cross-sectional. Penelitian dilakukan melalui wawancara dan pengamatan pada pasien DM tipe 2 yang mendapatkan terapi insulin pen. Jumlah sampel yang memenuhi kriteria inklusi sebanyak 88 sampel. Berdasarkan jenis kelamin dan usia, responden lebih banyak perempuan (58%) dan lansia (77,3%). Tingkat pendidikan terakhir responden umumnya pendidikan menengah (50,0%) dan responden lebih banyak bekerja sebagai IRT (Ibu Rumah Tangga) (45,5%). Responden umumnya mengalami penyakit penyerta dan/atau komplikasi DM (85,2%). Responden paling banyak mendapatkan terapi insulin mixed (Novorapid flexpen® dan Levemir flexpen®) (78,4%) dan sebagian besar responden telah menggunakan insulin dalam jangka waktu 1-5 tahun (63,6%). Hanya 8% dari total responden yang menggunakan obat antidiabetik oral bersamaan dengan insulin. Pemeriksaan kadar HbA1c hanya dilakukan oleh sebagian kecil responden (27,3%). Informasi tentang cara penggunaan insulin pen hampir seluruhnya diperoleh dari dokter (92,1%). Sebagian besar responden memiliki tingkat pengetahuan yang baik tentang insulin pen (56,8%).Tingkat pengetahuan yang paling rendah terkait cara penyimpanan jarum insulin pen (21,6%) dan yang paling tinggi terkait waktu injeksi insulin yang dilakukan sebelum makan (97,7%). Hampir seluruh responden masih salah dalam menginjeksikan insulin pen (97,7%). Keterampilan yang paling sering diabaikan oleh responden yaitu keterampilan dalam hal kebersihan dan penyimpanan insulin pen.