{"title":"Teo Ekologi Kontekstual dalam Titik Temu antara Kejadian 1:26-31 dengan Konsep Sangkan Paraning Dumadi dalam Budaya Jawa","authors":"Firman Panjaitan","doi":"10.21460/gema.2022.72.931","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"AbstractThis article supports the criticism of anthropocentrism as a factor in the environmental crisis. Using the cross-textual reading method, especially looking for similarities between the two texts in a balanced comparison, this study demonstrates the integration of humans and nonhuman creatures in the community of God. References for this thought are found in Genesis 1:26-31 and the Javanese philosophy of Sangkan Paraning Dumadi, a concept about cosmic consciousness asserting that God, human being and nature are one entity. This study attempts to build a contextual theo-ecology by examining the two texts equally. This resulted in a theological awareness that degrades anthropocentrism and replaces it with cosmocentrism emphasizing the unity of humans and non-humans as mutually sustaining God’s creatures. \nAbstrakArtikel ini mendukung kritik terhadap antroposentrisme sebagai faktor penyebab krisis lingkungan. Menggunakan metode pembacaan lintas tekstual, khususnya mencari kesamaan kedua teks dalam perbandingan yang seimbang, artikel ini memperlihatkan bahwa manusia dan alam tergabung dalam komunitas Allah. Acuan dari pemikiran ini terdapat dalam Kejadian 1:26-31 dan filosofi Sangkan Paraning Dumadi, sebuah konsep tentang kesadaran kosmik yang menegaskan bahwa Allah, manusia dan alam adalah satu kesatuan. Melalui penelitian dua teks secara berimbang, artikel ini berupaya untuk membangun sebuah teoekologi kontekstual. Hasilnya adalah kesadaran teologis yang mendegradasi antroposentrisme dan menggantikannya dengan kosmosentrisme, yang menekankan kesatuan manusia dan alam sebagai ciptaan Allah yang saling melestarikan.","PeriodicalId":327010,"journal":{"name":"GEMA TEOLOGIKA: Jurnal Teologi Kontekstual dan Filsafat Keilahian","volume":"16 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-10-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"GEMA TEOLOGIKA: Jurnal Teologi Kontekstual dan Filsafat Keilahian","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.21460/gema.2022.72.931","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
Abstract
AbstractThis article supports the criticism of anthropocentrism as a factor in the environmental crisis. Using the cross-textual reading method, especially looking for similarities between the two texts in a balanced comparison, this study demonstrates the integration of humans and nonhuman creatures in the community of God. References for this thought are found in Genesis 1:26-31 and the Javanese philosophy of Sangkan Paraning Dumadi, a concept about cosmic consciousness asserting that God, human being and nature are one entity. This study attempts to build a contextual theo-ecology by examining the two texts equally. This resulted in a theological awareness that degrades anthropocentrism and replaces it with cosmocentrism emphasizing the unity of humans and non-humans as mutually sustaining God’s creatures.
AbstrakArtikel ini mendukung kritik terhadap antroposentrisme sebagai faktor penyebab krisis lingkungan. Menggunakan metode pembacaan lintas tekstual, khususnya mencari kesamaan kedua teks dalam perbandingan yang seimbang, artikel ini memperlihatkan bahwa manusia dan alam tergabung dalam komunitas Allah. Acuan dari pemikiran ini terdapat dalam Kejadian 1:26-31 dan filosofi Sangkan Paraning Dumadi, sebuah konsep tentang kesadaran kosmik yang menegaskan bahwa Allah, manusia dan alam adalah satu kesatuan. Melalui penelitian dua teks secara berimbang, artikel ini berupaya untuk membangun sebuah teoekologi kontekstual. Hasilnya adalah kesadaran teologis yang mendegradasi antroposentrisme dan menggantikannya dengan kosmosentrisme, yang menekankan kesatuan manusia dan alam sebagai ciptaan Allah yang saling melestarikan.
摘要本文支持人类中心主义是造成环境危机的一个因素的批评。本研究运用跨文本阅读的方法,特别是在平衡比较中寻找两个文本之间的相似之处,展示了上帝共同体中人类与非人类生物的融合。这一思想的参考文献见于《创世纪》1:26-31和爪哇的Sangkan Paraning Dumadi哲学,这是一种关于宇宙意识的概念,认为上帝、人类和自然是一个整体。本研究试图通过对两种文本的平等考察,构建一种语境神学生态学。这导致了一种贬低人类中心主义的神学意识,取而代之的是宇宙中心主义,强调人类和非人类的统一是相互维持的上帝的创造物。[摘要]本文主要探讨了反后中心主义对我国经济危机的影响。孟古纳坎方法pembacaan lintas tekstual, khususnya menencari kesamaan kedua teks dalam perbandingan yang seimbang, artikel ini memperlihatkan bahwa manusia dan alam tergabung dalam komunitas Allah。akuan dari pemikiran ini terdapat dalam Kejadian 1:26-31 dan filosofi Sangkan Paraning Dumadi, sebuah konsep tentang kesadaran kosmik yang menegaskan bahwa Allah, manusia dan alam adalah satu kesatuan。【翻译】Melalui penelitian dua teks secara berimbang, artikel ini berupaya untuk成员banguan sekuologologkontekstual。Hasilnya adalah kesadaran技术yang menmendeacisme and menggantikannya dengan kosmosentrisme, yang menekankan kesatuan manalam sebagai ciptaan安拉yang saling melestarikan。