Faktor Pemicu Stress Kerja dan Konflik Peran Ganda (Studi Kasus Pada Pekerja Wanita di Industri Pengolahan Karet)

Elisabeth Siahaan
{"title":"Faktor Pemicu Stress Kerja dan Konflik Peran Ganda (Studi Kasus Pada Pekerja Wanita di Industri Pengolahan Karet)","authors":"Elisabeth Siahaan","doi":"10.32734/LWSA.V1I1.135","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Saat ini semakin banyak jumlah wanita yang bekerja. Data BPS tahun 2015 menunjukkan bahwa perbandingan jumlah wanita dan pria yang bekerja di Indonesia mencapai 4:6. Peningkatan jumlah angkatan kerja wanita memicu terjadinya konflik peran ganda yang dialami wanitaserta dapat memicu stres kerja pada pekerja wanita. Wanita harus berperan sebagai karyawan yang baik bagi perusahaan dan sebagai istri dan ibu rumah tangga yang baik. Tekanan dalam pekerjaan membuat wanita tidak mampu secara seimbang membagi waktu dan perhatiannya pada pekerjaan dan keluarga. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor pemicustres kerja dan konflik peran ganda pekerja wanita. Konflik peran ganda sebagai variabel intervening yangmemediasi hubungan antar kepemimpinan dan lingkungan kerja fisik terhadap stress kerja. Penelitian dilaksanakan di dua perusahaan besar yang bergerak pada industri pengolahan karet. Kriteria sampeladalah pekerja wanita yang sudah menikah dan mempunyai anak. Sebanyak 62 karyawan menjadi sampel yang memenuhi kriteria dalam penelitian. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner, wawancara dan observasi untuk meningkatkan akurasi instrumen serta pemahaman situasi sebenarnya. Data dianalisis dengan menggunakan analisis jalur. Penelitian menunjukkan bahwa pemicu konflik peran ganda pekerja wanita di pabrik karet adalah kepemimpinan dan lingkungan kerja fisik. Pemicu stres kerja pekerja wanita adalah kepimpinan dan konflik peran ganda yang dialami pekerja wanita. Konflik peran ganda mampu memediasi secara signifikan lingkungan kerja fisik terhadap stres kerja namun tidak memediasi pengaruh kepemimpinan terhadap stres kerja. \n  \nNowadays, the number of female worker is increasing. The 2015 Central Agency on Statistics (BPS) data showed that the ratio of women and men working in Indonesia reached 4:6. An increase in the number of female workforce triggers dual role conflict experienced by women and can trigger work stress on female workers. Women must act as good employees for the company and also as good wives and housewives. Pressure in work makes women unable to balance their time and attention in work and family equally. This study aimed to determine the trigger factors for work stress and the dual role conflict of female workers. Dual role conflict as an intervening variable that mediated the relationship between leadership and physical work environment towards work stress. The research was conducted in two large companies engaged in the rubber processing industry. The sample criteria were married female workers that have children. A total of 62 employees became the samples that met the criteria in the study. The data were collected using questionnaires, interviews, and observations to improve the accuracy of the instrument as well as understanding the actual situation. The data were analyzed using path analysis. Research showed that the trigger for the dual role conflict of women workers in rubber factories are leadership and the physical work environment. The trigger for work stress for female workers was leadership and dual role conflicts experienced by female workers. Dual role conflict was able to significantly mediate the physical work environment against work stress but did not mediate the influence of leadership on work stress.","PeriodicalId":339972,"journal":{"name":"Talenta Conference Series: Local Wisdom, Social, and Arts (LWSA)","volume":"501 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2018-10-17","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Talenta Conference Series: Local Wisdom, Social, and Arts (LWSA)","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.32734/LWSA.V1I1.135","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

Saat ini semakin banyak jumlah wanita yang bekerja. Data BPS tahun 2015 menunjukkan bahwa perbandingan jumlah wanita dan pria yang bekerja di Indonesia mencapai 4:6. Peningkatan jumlah angkatan kerja wanita memicu terjadinya konflik peran ganda yang dialami wanitaserta dapat memicu stres kerja pada pekerja wanita. Wanita harus berperan sebagai karyawan yang baik bagi perusahaan dan sebagai istri dan ibu rumah tangga yang baik. Tekanan dalam pekerjaan membuat wanita tidak mampu secara seimbang membagi waktu dan perhatiannya pada pekerjaan dan keluarga. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor pemicustres kerja dan konflik peran ganda pekerja wanita. Konflik peran ganda sebagai variabel intervening yangmemediasi hubungan antar kepemimpinan dan lingkungan kerja fisik terhadap stress kerja. Penelitian dilaksanakan di dua perusahaan besar yang bergerak pada industri pengolahan karet. Kriteria sampeladalah pekerja wanita yang sudah menikah dan mempunyai anak. Sebanyak 62 karyawan menjadi sampel yang memenuhi kriteria dalam penelitian. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner, wawancara dan observasi untuk meningkatkan akurasi instrumen serta pemahaman situasi sebenarnya. Data dianalisis dengan menggunakan analisis jalur. Penelitian menunjukkan bahwa pemicu konflik peran ganda pekerja wanita di pabrik karet adalah kepemimpinan dan lingkungan kerja fisik. Pemicu stres kerja pekerja wanita adalah kepimpinan dan konflik peran ganda yang dialami pekerja wanita. Konflik peran ganda mampu memediasi secara signifikan lingkungan kerja fisik terhadap stres kerja namun tidak memediasi pengaruh kepemimpinan terhadap stres kerja.   Nowadays, the number of female worker is increasing. The 2015 Central Agency on Statistics (BPS) data showed that the ratio of women and men working in Indonesia reached 4:6. An increase in the number of female workforce triggers dual role conflict experienced by women and can trigger work stress on female workers. Women must act as good employees for the company and also as good wives and housewives. Pressure in work makes women unable to balance their time and attention in work and family equally. This study aimed to determine the trigger factors for work stress and the dual role conflict of female workers. Dual role conflict as an intervening variable that mediated the relationship between leadership and physical work environment towards work stress. The research was conducted in two large companies engaged in the rubber processing industry. The sample criteria were married female workers that have children. A total of 62 employees became the samples that met the criteria in the study. The data were collected using questionnaires, interviews, and observations to improve the accuracy of the instrument as well as understanding the actual situation. The data were analyzed using path analysis. Research showed that the trigger for the dual role conflict of women workers in rubber factories are leadership and the physical work environment. The trigger for work stress for female workers was leadership and dual role conflicts experienced by female workers. Dual role conflict was able to significantly mediate the physical work environment against work stress but did not mediate the influence of leadership on work stress.
查看原文
分享 分享
微信好友 朋友圈 QQ好友 复制链接
本刊更多论文
压力导致工作压力和角色冲突的因素(橡胶加工行业女性案例研究)
如今,越来越多的妇女在工作。2015年BPS数据显示,在印尼工作的女性和男性的比例达到4:6。女性劳动力数量的增加引发了女性的双重角色冲突,也可能引发女性工作压力。女性必须扮演企业的好员工和好妻子和好家庭主妇的角色。工作压力使女性无法平衡地把时间和注意力集中在工作和家庭上。这项研究的目的是确定工作压力和女性角色冲突的因素。作为干预变量的双重作用冲突,对工作压力的领导与物理工作环境的关系具有很大的影响。这项研究是针对两家主要从事橡胶加工行业的公司进行的。标准是已婚妇女和有孩子的妇女。62名员工成为符合标准的样本。通过问卷、采访和观察来收集数据,以提高仪器准确度和对实际情况的理解。通过路径分析分析数据。研究表明,在橡胶工厂里,女性工人的双重作用引发了冲突,这是领导力和物理环境。女性员工工作压力的催化剂是女性女性所经历的领导和相互作用冲突。双重角色冲突可以显著定义工作压力的物理工作环境,但不能定义领导对工作压力的影响。现在,女性健身者的数量正在增加。2015年中央统计局(BPS)数据显示,在印尼开展工作的妇女和男子的活动已有4:6。增加了女性工作力量triggers的数字,这两种性别冲突实验,以及女性可以对女性工作压力的触发器。女性必须像好员工一样做好工作,同时也像好妻子和家庭主妇一样做好工作。工作压力使女性无法平衡工作和家庭生活的时间。这项研究将确定工作压力的关键因素和女性角色的双重影响因素。双重旋转式是一种插入领导与物理工作环境之间关系的变化。这项研究是由两大公司组成的,负责橡胶加工行业。样品柜是一个有孩子的已婚妇女。研究中遇到的62名员工中总共有一名样本出现了。数据是通过提问、采访和观察来收集的,准确地了解实际情况。数据是对path分析的分析。研究表明,妇女在橡胶环境中工作的双重角色冲突的触发器。女性工作压力的触发器是由女性工作人员进行的领导和双重角色实验。对撞机具有有效的物理工作环境影响工作压力的意义,但没有缓和工作压力领导关系的影响。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
期刊最新文献
Mind Your Language Series from the Standpoints of Applied Linguistics and Humour Studies Teenager Attitude Toward Hate Speech Phenomenon in Aceh Society Hate Speech in Songs The Impact of Humor as A Teaching And Learning Strategy in The Literacy Skills Program on Increasing The Number of Visits to The Library of Universitas Sumatera Utara Communication Cooperation Principles With Cultural Leadership Language Minangkabau
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
现在去查看 取消
×
提示
确定
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
已复制链接
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
×
扫码分享
扫码分享
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1