{"title":"SUMBER DANA PERANG REVOLUSI INDONESIA 1945-1949: PEPERANGAN DI JAWA DAN SUMATERA","authors":"Rizki Aldi Cahyono","doi":"10.22437/jejak.v2i2.24769","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Awal kemerdekaan Indonesia diwarnai dengan pemblokiran ekonomi oleh Belanda dan berbagai serangan Belanda untuk menguasi kembali Indonesia, hingga melahirkan suatu periode perang revolusi kemerdekaan 1945-1949. Kesulitan ekonomi membuat Indonesia terkendala dalam mendapatkan sumber dana yang digunakan guna perang mempertahankan kemerdekaan. Artikel ini bertujuan untuk membahas mengenai darimana pejuang revolusi kemerdekaan mendapatkan dana untuk berperang menghadapi Belanda. Terutama wilayah Jawa dan Sumatera yang memiliki berbagai gelaran perang revolusi lantaran keduanya adalah wilayah awal yang diakui Belanda dalam Perjanjian Linggarjati. Penelitian ini menggunakan metode sejarah: heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi dengan teknik pengumpulan data berupa studi kepustakaan. Hasil penelitian menyebutkan bahwa para pejuang yang tergabung dalam laskar perjuangan melakukan berbagai cara guna mendapatkan dukungan dana perang, mulai dari pertunjukkan amal yang mempertontonkan seni, pencegatan dan perampasan amunisi tentara Belanda, hingga penjualan candu dan penyeludupan barang ekspor ke Singapura. Dapur umum sebagai sumber utama asupan tenaga pejuang juga memiliki dampak signifikan dalam mendukung jalannya perang revolusi kemerdekaan.","PeriodicalId":445556,"journal":{"name":"JEJAK : Jurnal Pendidikan Sejarah & Sejarah","volume":"12 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-12-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"JEJAK : Jurnal Pendidikan Sejarah & Sejarah","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.22437/jejak.v2i2.24769","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Awal kemerdekaan Indonesia diwarnai dengan pemblokiran ekonomi oleh Belanda dan berbagai serangan Belanda untuk menguasi kembali Indonesia, hingga melahirkan suatu periode perang revolusi kemerdekaan 1945-1949. Kesulitan ekonomi membuat Indonesia terkendala dalam mendapatkan sumber dana yang digunakan guna perang mempertahankan kemerdekaan. Artikel ini bertujuan untuk membahas mengenai darimana pejuang revolusi kemerdekaan mendapatkan dana untuk berperang menghadapi Belanda. Terutama wilayah Jawa dan Sumatera yang memiliki berbagai gelaran perang revolusi lantaran keduanya adalah wilayah awal yang diakui Belanda dalam Perjanjian Linggarjati. Penelitian ini menggunakan metode sejarah: heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi dengan teknik pengumpulan data berupa studi kepustakaan. Hasil penelitian menyebutkan bahwa para pejuang yang tergabung dalam laskar perjuangan melakukan berbagai cara guna mendapatkan dukungan dana perang, mulai dari pertunjukkan amal yang mempertontonkan seni, pencegatan dan perampasan amunisi tentara Belanda, hingga penjualan candu dan penyeludupan barang ekspor ke Singapura. Dapur umum sebagai sumber utama asupan tenaga pejuang juga memiliki dampak signifikan dalam mendukung jalannya perang revolusi kemerdekaan.