{"title":"DAMPAK KEBERADAAN JALAN TOL TERHADAP TRANSPOTASI YANG MELINTASI DI JALUR PANTURA","authors":"Wahyudiono Wahyudiono, Frendy Perandana","doi":"10.31602/jk.v6i1.11179","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"ABSTRAKDampak ekonomi dari infrastruktur transportasi secara umum diterima dalam teori di mana dijelaskan bahwa investasi transportasi mempunyai pengaruh yang kuat dan positif pada output ekonomi di tingkat nasional atau negara bagian. Pemerintah Indonesia pada periode 2015-2019 gencar untuk melaksanakan pembangunan infrastruktur jalan tol di berbagai wilayah salah satunya adalah jalan tol Trans Jawa. Setelah beroperasinya jalan tol Trans Jawa wilayah yang berada di jalur pantura Jawa mengalami perubahan aktivitas ekonomi yang berbeda-beda. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan perkembangan wilayah pada aspek ekonomi antara kondisi sebelum dan setelah beroperasinya jalan tol dan mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan wilayah tersebut. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode studi kasus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembangunan jalan tol lebih banyak dinikmati oleh wilayah yang merupakan tujuan pergerakan, sedangkan pada wilayah yang bukan merupakan tujuan pergerakan cenderung kurang diuntungkan dengan terjadinya penurunan aktivitas ekonomi setelah beroperasinya jalan tol. Penelitian ini juga menemukan bahwa jalan tol berpengaruh terhadap peningkatan penerimaan pajak daerah dan banyaknya kendaraan truk yang tidak menggunakan jalan tol karena mahalnya tarif tol. Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan wilayah setelah beroperasinya jalan tol dan juga berpengaruh terhadap per ekonomian jalur pantura di antara nya para pedagang kuliner maupun rumah makan yang banyak di sepanjang jalur pantura mengalami penurunan omset, dikarenakan mobilitas kendaraan pribadi cendurung lewat jalan yang bebas macet dan jangkauan lebih efektif.","PeriodicalId":105055,"journal":{"name":"Jurnal Kacapuri : Jurnal Keilmuan Teknik Sipil","volume":"5 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-07-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Kacapuri : Jurnal Keilmuan Teknik Sipil","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.31602/jk.v6i1.11179","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
ABSTRAKDampak ekonomi dari infrastruktur transportasi secara umum diterima dalam teori di mana dijelaskan bahwa investasi transportasi mempunyai pengaruh yang kuat dan positif pada output ekonomi di tingkat nasional atau negara bagian. Pemerintah Indonesia pada periode 2015-2019 gencar untuk melaksanakan pembangunan infrastruktur jalan tol di berbagai wilayah salah satunya adalah jalan tol Trans Jawa. Setelah beroperasinya jalan tol Trans Jawa wilayah yang berada di jalur pantura Jawa mengalami perubahan aktivitas ekonomi yang berbeda-beda. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan perkembangan wilayah pada aspek ekonomi antara kondisi sebelum dan setelah beroperasinya jalan tol dan mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan wilayah tersebut. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode studi kasus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembangunan jalan tol lebih banyak dinikmati oleh wilayah yang merupakan tujuan pergerakan, sedangkan pada wilayah yang bukan merupakan tujuan pergerakan cenderung kurang diuntungkan dengan terjadinya penurunan aktivitas ekonomi setelah beroperasinya jalan tol. Penelitian ini juga menemukan bahwa jalan tol berpengaruh terhadap peningkatan penerimaan pajak daerah dan banyaknya kendaraan truk yang tidak menggunakan jalan tol karena mahalnya tarif tol. Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan wilayah setelah beroperasinya jalan tol dan juga berpengaruh terhadap per ekonomian jalur pantura di antara nya para pedagang kuliner maupun rumah makan yang banyak di sepanjang jalur pantura mengalami penurunan omset, dikarenakan mobilitas kendaraan pribadi cendurung lewat jalan yang bebas macet dan jangkauan lebih efektif.