Program Konservasi Hutan Dan Lahan Berperspektif Gender Dalam Upaya Antisipasi Bencana Banjir Dan Longsor Di Segorogunung, Karanganyar, Jawa Tengah, Indonesia
{"title":"Program Konservasi Hutan Dan Lahan Berperspektif Gender Dalam Upaya Antisipasi Bencana Banjir Dan Longsor Di Segorogunung, Karanganyar, Jawa Tengah, Indonesia","authors":"Trisni Utami, Bambang Santoso, Ismi Dwi Astuti Nurhaeni, Prabang Setyono, Suntoro","doi":"10.32734/lwsa.v2i1.639","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"AbstractThe purpose of this study is a discussion about humans in forest conservation with a gender perspective to encourage renewal of landslides in Segorogunung, Karanganyar, Central Java. This research is a cooperative research (cooperative inquiry) which emphasizes group activities as research partners. The location of the study was conducted in Segorogunung Village, Karanganyar Regency. Research conducted by conducting joint activities in a group based on communication norms naturally and openly. The technique of collecting data is done by the Focused Discussion Method. The FGD was carried out by presenting 10 people who were members of the Forest Village Community Institution. Data analysis was performed with Interactive Model Analysis. The results showed that forest conservation activities in Segorogunung Village, Karanganyar Regency had no gender perspective. Forest conservation activities carried out through Forest Community Institutions (LMDH) are still carried out by men, while women have not been involved optimally. Women have not been involved in planning, implementing, monitoring and evaluating; and women are still limited. \n \nTujuan penelitian ini adalah mempelajari perilaku manusia dalam konservasi hutan berperspektif gender untuk mengantisipasi terjadinya bencana tanah longsor di Segorogunung, Karanganyar, Jawa Tengah. Penelitian ini merupakan penelitian kooperatif (cooperative inquiry) yang lebih menekankan aktivitas kelompok sebagai mitra peneliti. Lokasi penelitian dilakukan di Desa Segorogunung, Kabupaten Karanganyar. Penelitian dilakukan dengan cara melakukan aktivitas bersama dalam sebuah kelompok berdasarkan norma-norma komunikasi secara alami dan terbuka. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan Metode Diskusi terfocus. FGD dilakukan dengan menghadirkan 10 orang yang tergabung dalam Lembaga Masyarakat Desa Hutan. Analisis data dilakukan dengan interaktif Analisis Model. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kegiatan konservasi hutan di Desa Segorogunung, Kabupaten Karanganyar belum berperspektif gender. Kegiatan konservasi hutan yang dilakukan melalui Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) masih didominasi oleh laki-laki, sedangkan perempuan belum terlibat secara optimal. Perempuan belum terlibat dalam perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi; dan perempuan masih terbatas membantu suami dalam kegiatan konservasi.","PeriodicalId":339972,"journal":{"name":"Talenta Conference Series: Local Wisdom, Social, and Arts (LWSA)","volume":"21 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2019-11-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Talenta Conference Series: Local Wisdom, Social, and Arts (LWSA)","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.32734/lwsa.v2i1.639","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
AbstractThe purpose of this study is a discussion about humans in forest conservation with a gender perspective to encourage renewal of landslides in Segorogunung, Karanganyar, Central Java. This research is a cooperative research (cooperative inquiry) which emphasizes group activities as research partners. The location of the study was conducted in Segorogunung Village, Karanganyar Regency. Research conducted by conducting joint activities in a group based on communication norms naturally and openly. The technique of collecting data is done by the Focused Discussion Method. The FGD was carried out by presenting 10 people who were members of the Forest Village Community Institution. Data analysis was performed with Interactive Model Analysis. The results showed that forest conservation activities in Segorogunung Village, Karanganyar Regency had no gender perspective. Forest conservation activities carried out through Forest Community Institutions (LMDH) are still carried out by men, while women have not been involved optimally. Women have not been involved in planning, implementing, monitoring and evaluating; and women are still limited.
Tujuan penelitian ini adalah mempelajari perilaku manusia dalam konservasi hutan berperspektif gender untuk mengantisipasi terjadinya bencana tanah longsor di Segorogunung, Karanganyar, Jawa Tengah. Penelitian ini merupakan penelitian kooperatif (cooperative inquiry) yang lebih menekankan aktivitas kelompok sebagai mitra peneliti. Lokasi penelitian dilakukan di Desa Segorogunung, Kabupaten Karanganyar. Penelitian dilakukan dengan cara melakukan aktivitas bersama dalam sebuah kelompok berdasarkan norma-norma komunikasi secara alami dan terbuka. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan Metode Diskusi terfocus. FGD dilakukan dengan menghadirkan 10 orang yang tergabung dalam Lembaga Masyarakat Desa Hutan. Analisis data dilakukan dengan interaktif Analisis Model. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kegiatan konservasi hutan di Desa Segorogunung, Kabupaten Karanganyar belum berperspektif gender. Kegiatan konservasi hutan yang dilakukan melalui Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) masih didominasi oleh laki-laki, sedangkan perempuan belum terlibat secara optimal. Perempuan belum terlibat dalam perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi; dan perempuan masih terbatas membantu suami dalam kegiatan konservasi.
摘要本研究从性别角度探讨人类在森林保护中的作用,以促进中爪哇省卡兰甘雅省Segorogunung滑坡的更新。本研究是一个合作研究(合作探究),强调小组活动作为研究伙伴。研究地点在Karanganyar摄政的Segorogunung村进行。以自然、公开的交流规范为基础,在群体中进行联合活动的研究。收集数据的技术是通过集中讨论方法完成的。FGD是由森林村社区机构的10名成员进行的。数据分析采用交互式模型分析。结果表明,Karanganyar县Segorogunung村的森林保护活动没有性别观点。通过森林社区机构进行的森林养护活动仍然由男子进行,而妇女没有充分参与。妇女没有参与规划、执行、监测和评价;女性的机会仍然有限。Tujuan penelitian ini adalah mempelajari peraku manusia dalam konservasi hutan berperspetif gender untuk mengantisipasi terjadinya bencana tanah longsor di Segorogunung, Karanganyar,爪哇丹加。合作查询(合作查询)。Lokasi penelitian dilakukan di Desa Segorogunung, Kabupaten Karanganyar。我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是我的意思。技术、人口数据、人口密度、人口密度、人口密度等。FGD dilakukan dengan menghadirkan 10 orang yang tergabung dalam Lembaga Masyarakat Desa Hutan。分析数据的双元分析模型。Hasil penelitian menunjukkan bahwa kegiatan konservasi hutan di Desa Segorogunung, Kabupaten Karanganyar belum berperspectif gender。(1)在此基础上,提出了一种新的研究方法,即在该方法的基础上,建立了一种新的研究方法。Perempuan belum terlibat dalam perencanan, pelaksanaan,监测与评价;Dan perempuan masih terbatas membantu suami dalam kegiatan konservasi。