{"title":"Telaah Studi Komunikasi dalam Perspektif Islam dan Barat","authors":"Nurul Islam","doi":"10.46870/jstain.v5i1.521","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Artikel ini membahas mengenai studi komunikasi yang diulas dari perspektif studi islam, khususnya komunikasi kenabian dan perspektif Hamid Mowlana. Munculnya studi komunikasi di barat dan digunakan oleh para scholar muslim (khususnya pengkaji kajian komunikasi) bukan menjadi suatu kekhawatiran sebagai westernisasi keilmuan islam, tapi menjadi upaya terus-menerus dalam mewujudkan cita-cita islam yang otentik melalui konsep kenabian. Studi ini menggunakan metode library research merujuk pada kajian ilmu sosial profetik, pandangan Mowlana tentang komunikasi dan islam, serta konsepsi komunikasi barat. Hasilnya komunikasi dalam perspektif profetik merupakan instrument analisis dalam memecahkan masalah sosial. Paradigma ini menunjukkan bahwa ISP (Ilmu Sosial Profetik) merupakan salah satu cara pandang yang dapat menjadi solusi atas dominasi teori-teori sosial barat atas studi-studi islam khususnya rumpun ilmu yang mengulas komunikasi dan islam. Kedua, bagi Mowlana merujuk pada Jurnalisme dalam islam merupakan bentuk ekstensi atau perluasan dari tabligh. hal ini menunjukkan perbedaan antara jurnalisme yang dikembangkan oleh Barat. Perbedaannya berada pada tataran nilai yang membahas teori dan etika.","PeriodicalId":164900,"journal":{"name":"AL-MUTSLA","volume":"44 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-06-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"AL-MUTSLA","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.46870/jstain.v5i1.521","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Artikel ini membahas mengenai studi komunikasi yang diulas dari perspektif studi islam, khususnya komunikasi kenabian dan perspektif Hamid Mowlana. Munculnya studi komunikasi di barat dan digunakan oleh para scholar muslim (khususnya pengkaji kajian komunikasi) bukan menjadi suatu kekhawatiran sebagai westernisasi keilmuan islam, tapi menjadi upaya terus-menerus dalam mewujudkan cita-cita islam yang otentik melalui konsep kenabian. Studi ini menggunakan metode library research merujuk pada kajian ilmu sosial profetik, pandangan Mowlana tentang komunikasi dan islam, serta konsepsi komunikasi barat. Hasilnya komunikasi dalam perspektif profetik merupakan instrument analisis dalam memecahkan masalah sosial. Paradigma ini menunjukkan bahwa ISP (Ilmu Sosial Profetik) merupakan salah satu cara pandang yang dapat menjadi solusi atas dominasi teori-teori sosial barat atas studi-studi islam khususnya rumpun ilmu yang mengulas komunikasi dan islam. Kedua, bagi Mowlana merujuk pada Jurnalisme dalam islam merupakan bentuk ekstensi atau perluasan dari tabligh. hal ini menunjukkan perbedaan antara jurnalisme yang dikembangkan oleh Barat. Perbedaannya berada pada tataran nilai yang membahas teori dan etika.