{"title":"Gangguan fungsi sitoskeleton pada proses vitrifikasi keratinosit primer manusia","authors":"Indra Kusuma, Restu Syamsul Hadi, Yurika Sandra","doi":"10.33476/JKY.V25I2.118","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Keratinosit basal memiliki sifat multipotent, dibutuhkan kultur bebas-serum agar terhindar dari diferensiasi spontan. Kultur keratinosit memberikan peluang untuk berbagai jenis aplikasi riset dan terapi seperti bioengineered skin . Penyimpanan sel dengan metode vitrifikasi terbukti dapat melindungi fungsi embrio pada layanan bayi tabung. Penggunaan vitrifikasi pada penyimpanan keratinosit diharapkan dapat menjadi melindungi fungsi sel. Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Sampel kulit diperoleh dari preputium anak usia 4-9 tahun sebanyak 7 orang yang diperoleh dengan informed consent dari orang tua atau wali. Isolasi keratinosit menggunakan metode enzimatik dengan dispase dan trypsin/EDTA. Viabilitas dan proliferasi sel di ukur secara kalorimetrik dengan reagen WST-1 pada panjang gelombang 450 nm dan tehnik tryphan blue exclusion test . Data yang diperoleh diolah secara statistic dengan uji student t-test. Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Kriopreservasi dengan tehnik vitrifikasi dapat mempertahankan viabilitas pasca thawing sebesar 80% tidak ada perbedaan bermakna dengan tehnik slow-freezing (p>0,05). Meski demikian hanya 30% dari sel tersebut dapat melakukan perlekatan. Hal ini jauh lebih rendah daripada tehnik slow-freezing yang dapat melakukan perlekatan hingga 70% (p<0,05). Fotomikrograph yang diambil pasca thawing menunjukkan keratinosit yang mengalami blebbing . Disfungsi sitoskeleton akibat syok hiperosmotik dapat menyebabkan cell blebbing. Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Pembekuan sel dengan metode vitrifikasi mempengaruhi viabilitas, perlekatan dan kemampuan proliferasi sel dalam kultur. Syok hiperosmotik diperkirakan menyebabkan disfungsi sitoskeleton sehingga menjadi penyebab rendahnya kemampuan perlekatan dan hilangnya daya proliferasi pasca thawing yang dialami sel dengan perlakuan vitrifikasi. Penelitian selanjutnya dapat dilakukan dengan modifikasi komponen kriomedium yang dapat melindungi fungsi keratinosit.","PeriodicalId":101844,"journal":{"name":"YARSI medical Journal","volume":"57 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2017-09-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"YARSI medical Journal","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.33476/JKY.V25I2.118","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Keratinosit basal memiliki sifat multipotent, dibutuhkan kultur bebas-serum agar terhindar dari diferensiasi spontan. Kultur keratinosit memberikan peluang untuk berbagai jenis aplikasi riset dan terapi seperti bioengineered skin . Penyimpanan sel dengan metode vitrifikasi terbukti dapat melindungi fungsi embrio pada layanan bayi tabung. Penggunaan vitrifikasi pada penyimpanan keratinosit diharapkan dapat menjadi melindungi fungsi sel. Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Sampel kulit diperoleh dari preputium anak usia 4-9 tahun sebanyak 7 orang yang diperoleh dengan informed consent dari orang tua atau wali. Isolasi keratinosit menggunakan metode enzimatik dengan dispase dan trypsin/EDTA. Viabilitas dan proliferasi sel di ukur secara kalorimetrik dengan reagen WST-1 pada panjang gelombang 450 nm dan tehnik tryphan blue exclusion test . Data yang diperoleh diolah secara statistic dengan uji student t-test. Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Kriopreservasi dengan tehnik vitrifikasi dapat mempertahankan viabilitas pasca thawing sebesar 80% tidak ada perbedaan bermakna dengan tehnik slow-freezing (p>0,05). Meski demikian hanya 30% dari sel tersebut dapat melakukan perlekatan. Hal ini jauh lebih rendah daripada tehnik slow-freezing yang dapat melakukan perlekatan hingga 70% (p<0,05). Fotomikrograph yang diambil pasca thawing menunjukkan keratinosit yang mengalami blebbing . Disfungsi sitoskeleton akibat syok hiperosmotik dapat menyebabkan cell blebbing. Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Pembekuan sel dengan metode vitrifikasi mempengaruhi viabilitas, perlekatan dan kemampuan proliferasi sel dalam kultur. Syok hiperosmotik diperkirakan menyebabkan disfungsi sitoskeleton sehingga menjadi penyebab rendahnya kemampuan perlekatan dan hilangnya daya proliferasi pasca thawing yang dialami sel dengan perlakuan vitrifikasi. Penelitian selanjutnya dapat dilakukan dengan modifikasi komponen kriomedium yang dapat melindungi fungsi keratinosit.
玄武岩甲壳类动物具有多能特性,需要自由血清培养才能避免自行分化。草野文化为皮肤等广泛的研究应用和治疗提供了机会。用玻璃化方法保存细胞可以保护试管婴儿的胚胎功能。希望在肌酸储存中使用玻璃化可以保护细胞的功能。从4-9岁的代理儿童获得的皮肤样本相当于从父母或监护人那里获得的知情同意的7人。用dispase和trypsin/EDTA方法隔离白内障。细胞的公平性和增殖是由WST-1试剂和蓝色出口技术测试的颜色标记的。获得的数据通过测试学生进行了统计处理。用玻璃化技术进行的观察可以保持80%的后结合性,与缓慢呼吸技术(p> 0.05)没有什么不同。即便如此,只有30%的细胞可以执行粘附。这比缓慢的冷冻技术低得多,这种技术可以达到70% (p< 0.05)。会后拍摄的摄影作品显示了白内障。多位休克导致细胞脆化功能障碍可能导致细胞萎缩。A A A A A A A A A化的细胞凝结会影响细胞培养中的可行性、粘附和可扩散能力。据认为,高渗透性休克导致细胞骨骼功能障碍,导致细胞后扩张能力的降低和体外化治疗对细胞的影响。下一项研究可以通过对磷酸成分的修改来完成,而磷酸成分可以保护白内障功能。