{"title":"Pengembangan Masalah Matematika Berbobot (Rich Mathematical Task) untuk Meningkatkan Level Kemampuan Berpikir Siswa","authors":"B. R. A. Febrilia, Eliska Juliangkary","doi":"10.33394/mpm.v11i1.6921","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Kualitas pembelajaran matematika di kelas dipengaruhi oleh rancangan pembelajaran yang guru persiapkan jauh hari sebelum pembelajaran tersebut dilaksanakan, termasuk pula rancangan tugas atau permasalahan matematika. Suatu tugas atau permasalahan hendaknya mampu mendorong siswa dalam meningkatkan kemampuan berpikirnya. Salah satu tugas yang dapat mendorong siswa untuk berpikir tingkat tinggi adalah rich mathematical tasks. Pengembangan rich mathematical tasks sangat penting mengingat tugas ini mampu mendorong siswa untuk berpikir logis, kreatif, inovatif, komunikatif, dan evaluatif. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan rancangan rich mathematical tasks untuk meningkatkan level kemampuan berpikir siswa. Metode yang digunakan adalah metode penelitian pengembangan (development research) yang terdiri dari tiga fase, yaitu fase studi preliminary, fase pengembangan, dan fase final. Akan tetapi, penelitian ini dilaporkan dalam dua fase pertama. Instrumen yang yang digunakan meliputi lembar validasi prototype dan lembar soal rich mathematical task. Hasil penelitian ini adalah dua permasalahan yang dikembangkan yang masing-masing terkonsentrasi pada materi Sistem Persamaan Linier Tiga Variabel (SPLTV) dan Perbandingan. Permasalahan ini kemudian divalidasi dan menghasilkan nilai keseluruhan 89.6% yang artinya permasalahan tersebut valid tanpa perlu direvisi. Uji coba dilaksanakan pada sekolah mitra dengan melibatkan 26 orang siswa pada kelas XI IPA 1. Hasil uji coba menunjukkan bahwa level kemampuan berpikir siswa masih berada pada level mengaplikasikan, meskipun terdapat beberapa siswa yang menunjukkan adanya level menganalisis.","PeriodicalId":109037,"journal":{"name":"Media Pendidikan Matematika","volume":"52 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Media Pendidikan Matematika","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.33394/mpm.v11i1.6921","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Kualitas pembelajaran matematika di kelas dipengaruhi oleh rancangan pembelajaran yang guru persiapkan jauh hari sebelum pembelajaran tersebut dilaksanakan, termasuk pula rancangan tugas atau permasalahan matematika. Suatu tugas atau permasalahan hendaknya mampu mendorong siswa dalam meningkatkan kemampuan berpikirnya. Salah satu tugas yang dapat mendorong siswa untuk berpikir tingkat tinggi adalah rich mathematical tasks. Pengembangan rich mathematical tasks sangat penting mengingat tugas ini mampu mendorong siswa untuk berpikir logis, kreatif, inovatif, komunikatif, dan evaluatif. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan rancangan rich mathematical tasks untuk meningkatkan level kemampuan berpikir siswa. Metode yang digunakan adalah metode penelitian pengembangan (development research) yang terdiri dari tiga fase, yaitu fase studi preliminary, fase pengembangan, dan fase final. Akan tetapi, penelitian ini dilaporkan dalam dua fase pertama. Instrumen yang yang digunakan meliputi lembar validasi prototype dan lembar soal rich mathematical task. Hasil penelitian ini adalah dua permasalahan yang dikembangkan yang masing-masing terkonsentrasi pada materi Sistem Persamaan Linier Tiga Variabel (SPLTV) dan Perbandingan. Permasalahan ini kemudian divalidasi dan menghasilkan nilai keseluruhan 89.6% yang artinya permasalahan tersebut valid tanpa perlu direvisi. Uji coba dilaksanakan pada sekolah mitra dengan melibatkan 26 orang siswa pada kelas XI IPA 1. Hasil uji coba menunjukkan bahwa level kemampuan berpikir siswa masih berada pada level mengaplikasikan, meskipun terdapat beberapa siswa yang menunjukkan adanya level menganalisis.