Determinan Minat Beli KPR Generasi Urban Milenial DI Kota Bandung

Abstract

Jumlah backlog (Kebutuhan perumahan ) sebanyak 7,6 juta unit angka tersebut akan semakin bertambah sejalan dengan penambahan jumlah keluarga baru dari Generasi Milenial yang setiap tahunnya mengalami pertumbuhan dari sisi kemampuan finansial generasi milenial memiliki potensi untuk memiliki hunian secara pengajuan pembiayaan kepada pihak perbankan. Beberapa tahun belakangan ini pihak perbankan berlomba menarik minat beli KPR untuk segment milenial Pola pendekatan yang sudah dilakukan oleh perbankan nasional pun dengan berbagai cara mulai dari persaingan pada uang muka, Suku Bunga, Plafond kredit, hingga Persyaratan pengajuan. Namun belum juga meningkatkan aksestabilitas milenial terhadap KPR dengan skema pembiayaan khusus pada segmentasi milenial Berdasarkan hasil penelitian dan analisa keseluruhan peneltian ini maka peneliti mengambil suatu benang merah kesimpulan dari penelitian ini  Atribut produk , komunikasi pemasaran , lokasi dan minat beli Skema Pembiayaan Milenial menurut persepsi para responden dapat dikatakan baik . Dari keempat variabel tersebut Variabel atribut produk dominan lebih tinggi dibandingkan dengan variabel lain. Variabel atribut produk secara rata-rata memiliki nilai sebesar 3,21 jika di konversikan kepada interval masuk kedalam kategori cukup baik. Untuk variabel komunikasi pemasaran , variabel tersebut memiliki nilai rata – rata peling kecil yaitu sebesar 2,96 itu artinya bahwa aspek strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan dalam memasarkan Skema Pembiayaan Milenialperlu ditinjau ulang dan lebih di optimalkan. Terkait aspek lokasi , secara umum generasi milenial memandang cukup baik terhadap aspek lokasi dalam membentuk minat terhadap Skema Pembiayaan Milenial, dan minat beli generasi milenial sebagian besar atas rujukan secara personal , hal ini dibuktikan dari skor rata-rata mengenai minat transaksional dan preferensial lebih tinggi dibanding indikator minat referensial dan eksploratif