{"title":"ANALISIS EFEKTIVITAS PLEIOTROPIK ANTIINFLAMASI SIMVASTATIN PADA TIKUS PUTIH (RATTUS NORVEGICUS)","authors":"Rizal Rizal, Rahmat Ismail, Abulkhair Abdullah","doi":"10.31004/jkt.v3i2.4100","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"HMG-CoA reductase merupakan enzim yang dapat memetabolisme kolesterol. Tahapan dalam biosintesis kolesterol yaitu sintesis asam mevalonat dari acetil-CoA, pembentukan isoprenoid, pembentukan skualen dan sintesis kolesterol. Simvastatin dikenal sebagai HMG-CoA reductase inhibitor (3-hydroxy-3methylglutary co-enzym A), menyebabkan pengurangan tidak hanya kolestrol tetapi juga berbagai metabolit antara yaitu pembentukan isoprenoid yang merupakan kunci dalam sinyal seluler dan pengendalian fungsi sel. Hambatan isoprenoid ini dapat menurunkan aktivasi Nf-kB melalui jalur Rho/ROCK dari isoprenoid antara jalur biosintesis kolesterol yang merupakan respon seluler pembentuk sitokin pro inflamasi. Hal tersebut yang membuat Simvastatin dapat bekerja pada non lipid dependent effect yaitu efek pleiotropik sebagai antiinflamasi. Tujuan dari penelitian ini untuk menganalisa efek pleiotropik Simvastatin sebagai antiinflamasi pada tikus putih. Desain penelitian yaitu penelitian experimental post test only control desaign dengan menggunakan lima kelompok uji yaitu kelompok kontrol negatif, kontrol positif, dan kelompok perlakuan yang terbagi menjadi tiga dosis perlakuan pada masing-masing obat. Efektivitas antiinflamasi dilakukan dengan metode induksi karagenan 1% intraplantar yang dilihat efek inhibisi inflamasinya selama 9 jam. Hasil penelitian menunjukkan persen inhibisi inflamasi pada simvastatin dosis 1,8mg/KgBB; dosis 3,6mg/KgBB; dosis 7,2mg/kgBB yaitu 79,92%; 89,05% dan 79,92%. HMG-CoA reductase inhibitor simvastatin memiliki efek pleiotropik antiinflamasi pada tikus putih (Rattus norvegicus) yang signifikan (p=0,019).","PeriodicalId":380921,"journal":{"name":"Jurnal Kesehatan Tambusai","volume":"53 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Kesehatan Tambusai","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.31004/jkt.v3i2.4100","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
HMG-CoA reductase merupakan enzim yang dapat memetabolisme kolesterol. Tahapan dalam biosintesis kolesterol yaitu sintesis asam mevalonat dari acetil-CoA, pembentukan isoprenoid, pembentukan skualen dan sintesis kolesterol. Simvastatin dikenal sebagai HMG-CoA reductase inhibitor (3-hydroxy-3methylglutary co-enzym A), menyebabkan pengurangan tidak hanya kolestrol tetapi juga berbagai metabolit antara yaitu pembentukan isoprenoid yang merupakan kunci dalam sinyal seluler dan pengendalian fungsi sel. Hambatan isoprenoid ini dapat menurunkan aktivasi Nf-kB melalui jalur Rho/ROCK dari isoprenoid antara jalur biosintesis kolesterol yang merupakan respon seluler pembentuk sitokin pro inflamasi. Hal tersebut yang membuat Simvastatin dapat bekerja pada non lipid dependent effect yaitu efek pleiotropik sebagai antiinflamasi. Tujuan dari penelitian ini untuk menganalisa efek pleiotropik Simvastatin sebagai antiinflamasi pada tikus putih. Desain penelitian yaitu penelitian experimental post test only control desaign dengan menggunakan lima kelompok uji yaitu kelompok kontrol negatif, kontrol positif, dan kelompok perlakuan yang terbagi menjadi tiga dosis perlakuan pada masing-masing obat. Efektivitas antiinflamasi dilakukan dengan metode induksi karagenan 1% intraplantar yang dilihat efek inhibisi inflamasinya selama 9 jam. Hasil penelitian menunjukkan persen inhibisi inflamasi pada simvastatin dosis 1,8mg/KgBB; dosis 3,6mg/KgBB; dosis 7,2mg/kgBB yaitu 79,92%; 89,05% dan 79,92%. HMG-CoA reductase inhibitor simvastatin memiliki efek pleiotropik antiinflamasi pada tikus putih (Rattus norvegicus) yang signifikan (p=0,019).