Sistem pembayaran dari sebelumnya fee for service berubah menjadi prospective payment system dengan tarif INA CBGs, mendorong RS menjadi lebih efisien dengan tetap menjaga mutu layanan. Data penelitian tahun 2017 sebanyak 65,9% RS di Indonesia secara teknis belum masuk kategori efisien dengan tarif JKN yang bernilai negatif, Hal ini harus diantisipasi oleh manajemen RS, agar pendapatan RS dari klaim BPJS dapat tetap bernilai positip bagi pengembangan RS kedepannya dengan berbagai strategi efisiensi yang dilakukan. Tujuan dari penelitian ini untuk mengidentifikasi dari penelitian sebelumnya strategi efisiensi apa saja yang dapat dilakukan RS untuk bertahan di era JKN. literature review dengan pencarian data dari tiga database didapatkan 105 artikel. Panduan PRISMA melalui proses skrining, kesesuaian pembahasan strategi efisiensi yang terbit dari tahun 2018 hingga 2023. Didapatkan tujuh artikel penelitian pada RS di Indonesia terkait strategi efisiensi yang dapat RS lakukan di era JKN ini, agar tidak hanya dapat bertahan, tetapi juga berkembang dengan layanan kesehatan yang lebih baik lagi. Strategi efisiensi yang dilakukan pada rumah sakit di Indonesia berdasarkan artikel yang dianalisis meliputi penerapan Lean Hospital, pengembangan sistem informasi, penerapan metode Balanced Scorecard, pengembangan aplikasi (inovasi berbasis teknologi), menggunakan analisis ABC-VEN untuk perencanaan logistik. Strategi efisiensi tersebut sudah terbukti berkontribusi pada efisiensi keuangan dan berpengaruh positif pada mutu pelayanan kesehatan di rumah salit. Kelima strategi efisiensi yang dilakukan RS di Indonesia perlu diterapkan oleh semua RS yang implementasinya disesuaikan kompetensi dan ketersediaan sumber daya yang ada.
{"title":"STRATEGI EFISIENSI RUMAH SAKIT DI ERA JKN: LITERATURE REVIEW","authors":"May Rabiulyati, Atik Nurwahyuni","doi":"10.31004/jkt.v4i2.15562","DOIUrl":"https://doi.org/10.31004/jkt.v4i2.15562","url":null,"abstract":"Sistem pembayaran dari sebelumnya fee for service berubah menjadi prospective payment system dengan tarif INA CBGs, mendorong RS menjadi lebih efisien dengan tetap menjaga mutu layanan. Data penelitian tahun 2017 sebanyak 65,9% RS di Indonesia secara teknis belum masuk kategori efisien dengan tarif JKN yang bernilai negatif, Hal ini harus diantisipasi oleh manajemen RS, agar pendapatan RS dari klaim BPJS dapat tetap bernilai positip bagi pengembangan RS kedepannya dengan berbagai strategi efisiensi yang dilakukan. Tujuan dari penelitian ini untuk mengidentifikasi dari penelitian sebelumnya strategi efisiensi apa saja yang dapat dilakukan RS untuk bertahan di era JKN. literature review dengan pencarian data dari tiga database didapatkan 105 artikel. Panduan PRISMA melalui proses skrining, kesesuaian pembahasan strategi efisiensi yang terbit dari tahun 2018 hingga 2023. Didapatkan tujuh artikel penelitian pada RS di Indonesia terkait strategi efisiensi yang dapat RS lakukan di era JKN ini, agar tidak hanya dapat bertahan, tetapi juga berkembang dengan layanan kesehatan yang lebih baik lagi. Strategi efisiensi yang dilakukan pada rumah sakit di Indonesia berdasarkan artikel yang dianalisis meliputi penerapan Lean Hospital, pengembangan sistem informasi, penerapan metode Balanced Scorecard, pengembangan aplikasi (inovasi berbasis teknologi), menggunakan analisis ABC-VEN untuk perencanaan logistik. Strategi efisiensi tersebut sudah terbukti berkontribusi pada efisiensi keuangan dan berpengaruh positif pada mutu pelayanan kesehatan di rumah salit. Kelima strategi efisiensi yang dilakukan RS di Indonesia perlu diterapkan oleh semua RS yang implementasinya disesuaikan kompetensi dan ketersediaan sumber daya yang ada.","PeriodicalId":380921,"journal":{"name":"Jurnal Kesehatan Tambusai","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115162813","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Malaria merupakan penyakit akut yang disebabkan oleh plasmodium. Pada tahun 2020 terdapat 59,5 kasus dari 1000 populasi berisiko. Mortalitas secara global menunjukan sebanyak 15,3 kematian akibat malaria dari 100.000 populasi berisiko. Kerusakan lingkungan dapat mengakitbatkan beberapa efek, salah satunya adalah perubahan dinamika dari vektor penyakit infeksi, salah satunya adalah nyamuk vektor dari malaria. Normalized Difference Vegetation Index (NDVI) merupakan nilai untuk menghitung rapatan vegetasi pada suatu daerah, yang digunakan untuk memprediksi kejadian malaria. Tujuan dari tinjauan sistematis dan meta-analisis ini adalah untuk mengetahui korelasi antara NDVI dengan insiden dari malaria di dunia. Pencarian studi dilakukan di tiga basis data daring, yaitu Pubmed, Scopus, dan Embase hingga Agustus 2022. Luaran yang dicari adalah koefisien korelasi antara nilai NDVI dengan jumlah kasus malaria di suatu daerah. Dari pencarian tersebut, didapatkan 8 studi yang diinklusi untuk dianalisis lebih lanjut, dimana 4 studi bisa dilakukan meta-analisis. Hasil meta-analisis menunjukkan bahwa nilai NDVI berkorelasi kuat terhadap insidensi malaria (r = 0.823, 95%CI = 0.253 to 0.969). Hal ini menunjukkan nilai NDVI berbanding terbalik dengan kasus malaria, yang mungkin terjadi akibat konversi lahan sehingga menimbulkan banyaknya genangan air yang ideal bagi siklus perkembangbiakan nyamuk.
{"title":"HUBUNGAN ANTARA NILAI NORMALIZED DIFFERENCE VEGETATION INDEX (NDVI) DENGAN INSIDENSI MALARIA: TINJAUAN SISTEMATIK DAN META-ANALISIS","authors":"Ronaldo Naidin, Zakianis Zakianis","doi":"10.31004/jkt.v4i2.15031","DOIUrl":"https://doi.org/10.31004/jkt.v4i2.15031","url":null,"abstract":"Malaria merupakan penyakit akut yang disebabkan oleh plasmodium. Pada tahun 2020 terdapat 59,5 kasus dari 1000 populasi berisiko. Mortalitas secara global menunjukan sebanyak 15,3 kematian akibat malaria dari 100.000 populasi berisiko. Kerusakan lingkungan dapat mengakitbatkan beberapa efek, salah satunya adalah perubahan dinamika dari vektor penyakit infeksi, salah satunya adalah nyamuk vektor dari malaria. Normalized Difference Vegetation Index (NDVI) merupakan nilai untuk menghitung rapatan vegetasi pada suatu daerah, yang digunakan untuk memprediksi kejadian malaria. Tujuan dari tinjauan sistematis dan meta-analisis ini adalah untuk mengetahui korelasi antara NDVI dengan insiden dari malaria di dunia. Pencarian studi dilakukan di tiga basis data daring, yaitu Pubmed, Scopus, dan Embase hingga Agustus 2022. Luaran yang dicari adalah koefisien korelasi antara nilai NDVI dengan jumlah kasus malaria di suatu daerah. Dari pencarian tersebut, didapatkan 8 studi yang diinklusi untuk dianalisis lebih lanjut, dimana 4 studi bisa dilakukan meta-analisis. Hasil meta-analisis menunjukkan bahwa nilai NDVI berkorelasi kuat terhadap insidensi malaria (r = 0.823, 95%CI = 0.253 to 0.969). Hal ini menunjukkan nilai NDVI berbanding terbalik dengan kasus malaria, yang mungkin terjadi akibat konversi lahan sehingga menimbulkan banyaknya genangan air yang ideal bagi siklus perkembangbiakan nyamuk.","PeriodicalId":380921,"journal":{"name":"Jurnal Kesehatan Tambusai","volume":"23 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"134336750","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Risiko keselamatan dari operasi suatu fasilitas dapat terjadi dari adanya penuaan dari komponen/unit/sistem. Program pemeliharaan termasuk di dalamnya tindakan perbaikan dari komponen/unit/sistem merupakan tindakan pencegahan dan pengendalian dari risiko yang dapat terjadi. Namun tidak semua tindakan pencegahan dan/atau pengendalian dapat dilakukan karena adanya keterbatasan anggaran. Demikian pula kondisi yang terjadi di IPLR DPFK BRIN yang memiliki unit evaporasi untuk pengolahan limbah cair radioaktif yang sudah beroperasi sejak tahun 1989. Studi ini bertujuan untuk mendapatkan prioritas pemeliharaan berdasarkan potensi bahaya yang dapat terjadi dari kegagalan suatu komponen dalam unit evaporasi. Metode yang digunakan adalah dengan mengkuantifikasi hasil studi HAZOP dari system evaporasi dengan menggunakan skala konsekuensi dari SB 06-01 : 2019 tentang Penilaian Risiko K3 di BATAN serta perhitungan failure rate. Hasil studi menunjukkan bahwa V22071 adalah komponen yang harus diprioritaskan dalam program pemeliharaan, untuk menjamin keberlangsungan pengolahan limbah cair radioaktif dengan evaporator secara selamat.
一个设施运行的安全风险可能来自组件/单元/系统的老化。维护程序包括组件/单元/系统的修复措施,是对可能发生的风险的预防和控制措施。但并不是所有的预防和/或控制措施都能做到,因为预算限制。与此同时,IPLR DPFK - f - BRIN的情况也是如此,它与自1989年以来一直在运作的放射性水废物处理有关。本研究的目标是获得优先维护,以蒸发装置中某一部件故障可能造成的危险为前提。使用的方法是通过使用SB 06-01: 2019关于并发K3风险评估和失败速率计算的计算,量化蒸发系统的HAZOP研究结果。研究表明,V22071是该维护计划的优先组成部分,以确保安全的蒸发器在放射性废物处理中发挥作用。
{"title":"PENETAPAN PRIORITAS PEMELIHARAAN FASILITAS EVAPORATOR LIMBAH RADIOAKTIF CAIR MELALUI STUDI HAZOP DAN FAILURE RATE","authors":"A. Budianti, Dadan Erwandi, Mochammad Romli","doi":"10.31004/jkt.v4i2.16153","DOIUrl":"https://doi.org/10.31004/jkt.v4i2.16153","url":null,"abstract":"Risiko keselamatan dari operasi suatu fasilitas dapat terjadi dari adanya penuaan dari komponen/unit/sistem. Program pemeliharaan termasuk di dalamnya tindakan perbaikan dari komponen/unit/sistem merupakan tindakan pencegahan dan pengendalian dari risiko yang dapat terjadi. Namun tidak semua tindakan pencegahan dan/atau pengendalian dapat dilakukan karena adanya keterbatasan anggaran. Demikian pula kondisi yang terjadi di IPLR DPFK BRIN yang memiliki unit evaporasi untuk pengolahan limbah cair radioaktif yang sudah beroperasi sejak tahun 1989. Studi ini bertujuan untuk mendapatkan prioritas pemeliharaan berdasarkan potensi bahaya yang dapat terjadi dari kegagalan suatu komponen dalam unit evaporasi. Metode yang digunakan adalah dengan mengkuantifikasi hasil studi HAZOP dari system evaporasi dengan menggunakan skala konsekuensi dari SB 06-01 : 2019 tentang Penilaian Risiko K3 di BATAN serta perhitungan failure rate. Hasil studi menunjukkan bahwa V22071 adalah komponen yang harus diprioritaskan dalam program pemeliharaan, untuk menjamin keberlangsungan pengolahan limbah cair radioaktif dengan evaporator secara selamat.","PeriodicalId":380921,"journal":{"name":"Jurnal Kesehatan Tambusai","volume":"41 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133835554","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pekerja pengumpul sampah memainkan peran penting dalam menjaga kesehatan dan kebersihan di kota. Mereka berisiko tinggi mengalami cedera kerja karena melakukan pengumpulan sampah yang terkontaminasi secara manual tanpa perlindungan, yang berkontribusi pada peningkatan prevalensi cedera kerja. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi cedera kerja dan prevalensinya. Penelitian ini menggunakan teknik analisis data Systematic Literature Review (SLR). Sebanyak 16 artikel ditemukan yang memenuhi kriteria seleksi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pekerja sampah sangat rentan terhadap cedera kerja. Penggunaan alat pelindung diri (APD) rendah dan tidak sesuai di kalangan pekerja, serta kebiasaan pribadi berisiko seperti merokok, merupakan faktor yang terkait dengan cedera kerja pada pekerja pengumpul sampah. Oleh karena itu, diperlukan penegakan prosedur kerja yang aman dan penggunaan APD yang sesuai bagi pekerja pengumpul sampah di semua wilayah.
{"title":"IDENTIFIKASI RISIKO KECELAKAAN KERJA PADA PEKERJA SAMPAH DAN PREVELANSINYA","authors":"Tiara Hayuningtyas Mulya, Sjahrul Meizar Nasri","doi":"10.31004/jkt.v4i2.16051","DOIUrl":"https://doi.org/10.31004/jkt.v4i2.16051","url":null,"abstract":"Pekerja pengumpul sampah memainkan peran penting dalam menjaga kesehatan dan kebersihan di kota. Mereka berisiko tinggi mengalami cedera kerja karena melakukan pengumpulan sampah yang terkontaminasi secara manual tanpa perlindungan, yang berkontribusi pada peningkatan prevalensi cedera kerja. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi cedera kerja dan prevalensinya. Penelitian ini menggunakan teknik analisis data Systematic Literature Review (SLR). Sebanyak 16 artikel ditemukan yang memenuhi kriteria seleksi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pekerja sampah sangat rentan terhadap cedera kerja. Penggunaan alat pelindung diri (APD) rendah dan tidak sesuai di kalangan pekerja, serta kebiasaan pribadi berisiko seperti merokok, merupakan faktor yang terkait dengan cedera kerja pada pekerja pengumpul sampah. Oleh karena itu, diperlukan penegakan prosedur kerja yang aman dan penggunaan APD yang sesuai bagi pekerja pengumpul sampah di semua wilayah.","PeriodicalId":380921,"journal":{"name":"Jurnal Kesehatan Tambusai","volume":"26 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125660534","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pandemi COVID-19 telah mendorong meluasnya penggunaan teknologi konferensi video, yang mengakibatkan terjadinya system kerja jarak jauh. Zoom fatigue menjadi sebuah masalah psikologis dan potensi dampak negatif dari penggunaan konferensi video. Penelitian ini menggunakan metodologi systematic literature review (SLR), menganalisis secara objektif dengan mengikuti tahap dan prosedur yang ditentukan. Penggunaan SLR mengurangi bias dan subjektivitas, meningkatkan keandalan, dan validitas temuan penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa zoom fatigue adalah dampak negatif terhadap kesehatan yang muncul dari aktivitas konferensi video. Faktor-faktor seperti frekuensi, durasi, jeda, faktor psikologis, dangangguan teknis berkontribusi terhadap zoom fatigue. Penelitian selanjutnya tentang zoom fatigue harus mempertimbangkan kelebihan dan kekurangan konferensi video, dan diperlukan strategi mitigasi untuk mencegah kelelahan dan menjaga kesejahteraan pekerja di lingkungan kerja hybrid.
{"title":"FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ZOOM FATIGUE PADA PEKERJA","authors":"Alaitanisa Nabila, Zulkifli Djunaidi","doi":"10.31004/jkt.v4i2.16049","DOIUrl":"https://doi.org/10.31004/jkt.v4i2.16049","url":null,"abstract":"Pandemi COVID-19 telah mendorong meluasnya penggunaan teknologi konferensi video, yang mengakibatkan terjadinya system kerja jarak jauh. Zoom fatigue menjadi sebuah masalah psikologis dan potensi dampak negatif dari penggunaan konferensi video. Penelitian ini menggunakan metodologi systematic literature review (SLR), menganalisis secara objektif dengan mengikuti tahap dan prosedur yang ditentukan. Penggunaan SLR mengurangi bias dan subjektivitas, meningkatkan keandalan, dan validitas temuan penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa zoom fatigue adalah dampak negatif terhadap kesehatan yang muncul dari aktivitas konferensi video. Faktor-faktor seperti frekuensi, durasi, jeda, faktor psikologis, dangangguan teknis berkontribusi terhadap zoom fatigue. Penelitian selanjutnya tentang zoom fatigue harus mempertimbangkan kelebihan dan kekurangan konferensi video, dan diperlukan strategi mitigasi untuk mencegah kelelahan dan menjaga kesejahteraan pekerja di lingkungan kerja hybrid.","PeriodicalId":380921,"journal":{"name":"Jurnal Kesehatan Tambusai","volume":"7 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127497827","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Situasi pandemi COVID-19 memberikan dampak terhadap berbagai sektor, termasuk sektor kesehatan. Dampak yang terjadi akibat pandemi COVID-19 terhadap sektor kesehatan salah satunya yaitu terganggunya pelayanan kesehatan dasar seperti pelayanan imunisasi rutin (Ranganathan et al., 2020). Imunisasi rutin merupakan salah satu bagian dari imunisasi program, yang mana imunisasi rutin dilaksanakan secara terus-menerus dan berkesinambungan yang terdisi atas imunisasi dasar dan imunisasi lanjutan. Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I) yaitu diantaranya hepatitis B, poliomyelitis, tuberculosis, difteri, pertusis, tetanus, pneumonia dan meningitis yang disebabkan oleh Hemophilus Influenza tipe B (HiB), serta campak). Dalam kajian literatur ini akan melihat bagaimana pengaruh pandemi COVID-19 yang memberikan dampak terhadap pelayanan imunisasi rutin serta faktor yang mempengaruhinya. Penelitian ini menggunakan metode kajian literatur review dengan menggunakan data sekunder yang berasal dari publikasi jurnal literatur terdahulu. Terdapat total 258 jurnal publikasi yang teridentifikasi berkaitan dengan topik yang dicari. Setelah dilakukan screening sesuai dengan PICO maka didapatkan 7 jurnal publikasi yang masuk dalam kategori PICO. Terdapat banyak factor yang mempengaruhi terhambatnya pelayanan Imunisasi rutin seperti Ketakutan masyarakat akan terinfeksi virus COVID-19, Ketidaksiapan Fasilitas Pelayanan Kesehatan, Keterbatasan Mobilitas Masyarakat. Pelaksanaan imunisasi dasar harus tetap dilakukan dalam masa pandemi dengan memperhatikan berbagai kondisi agar tidak menimbulkan bencana penyakit infeksi di luar COVID-19 dan menjadi beban tambahan pada sistem kesehatan. Memberikan sarana dan prasarana yang aman bagi pengunjung, memberikan edukasi yang tepat kepada pasien.
{"title":"PELAKSANAAN PROGRAM IMUNISASI DASAR ANAK PADA MASA PANDEMI COVID-19","authors":"Putri Octavia Sari, Mardiati Nadjib","doi":"10.31004/jkt.v4i2.15537","DOIUrl":"https://doi.org/10.31004/jkt.v4i2.15537","url":null,"abstract":"Situasi pandemi COVID-19 memberikan dampak terhadap berbagai sektor, termasuk sektor kesehatan. Dampak yang terjadi akibat pandemi COVID-19 terhadap sektor kesehatan salah satunya yaitu terganggunya pelayanan kesehatan dasar seperti pelayanan imunisasi rutin (Ranganathan et al., 2020). Imunisasi rutin merupakan salah satu bagian dari imunisasi program, yang mana imunisasi rutin dilaksanakan secara terus-menerus dan berkesinambungan yang terdisi atas imunisasi dasar dan imunisasi lanjutan. Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I) yaitu diantaranya hepatitis B, poliomyelitis, tuberculosis, difteri, pertusis, tetanus, pneumonia dan meningitis yang disebabkan oleh Hemophilus Influenza tipe B (HiB), serta campak). Dalam kajian literatur ini akan melihat bagaimana pengaruh pandemi COVID-19 yang memberikan dampak terhadap pelayanan imunisasi rutin serta faktor yang mempengaruhinya. Penelitian ini menggunakan metode kajian literatur review dengan menggunakan data sekunder yang berasal dari publikasi jurnal literatur terdahulu. Terdapat total 258 jurnal publikasi yang teridentifikasi berkaitan dengan topik yang dicari. Setelah dilakukan screening sesuai dengan PICO maka didapatkan 7 jurnal publikasi yang masuk dalam kategori PICO. Terdapat banyak factor yang mempengaruhi terhambatnya pelayanan Imunisasi rutin seperti Ketakutan masyarakat akan terinfeksi virus COVID-19, Ketidaksiapan Fasilitas Pelayanan Kesehatan, Keterbatasan Mobilitas Masyarakat. Pelaksanaan imunisasi dasar harus tetap dilakukan dalam masa pandemi dengan memperhatikan berbagai kondisi agar tidak menimbulkan bencana penyakit infeksi di luar COVID-19 dan menjadi beban tambahan pada sistem kesehatan. Memberikan sarana dan prasarana yang aman bagi pengunjung, memberikan edukasi yang tepat kepada pasien.","PeriodicalId":380921,"journal":{"name":"Jurnal Kesehatan Tambusai","volume":"12 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126145273","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penduduk Provinsi Sumatera Utara yang berobat jalan terkait adanya keluhan kesehatan dari tahun 2016 , 2017, dan 2018 mengalami peningkatan, yaitu 22,88%, 23,50%, dan 48,33%. Angka ini cenderung lebih rendah dari rata-rata persentase secara nasional dalam pemanfaatan fasilitas rawat jalan. Peneltian ini bertujuan untuk mengetahui determinan sosial demografi pemanfaatan fasilitas kesehatan untuk berobat jalan di provinsi Sumatera Utara. Penelitian kuantitatif dengan desain studi potong lintang menggunakan Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) tahun 2019. Analisis data menggunakan pendekatan ekonometrika dengan metode Binary Regression dengan model logit. Hasil regresi logit menunjukkan model mampu menjelaskan data sebesar 3,17%, dengan variabel gender, usia, pendidikan, status pernikahan, kepemilikan asuransi, wilayah tempat tinggal menunjukkan p-value dibawah 0,05. Faktor gender, usia, tingkat pendidikan, status pernikahan, kepemilikan asuransi, dan wilayah tinggal berkaitan dengan pemanfaatan fasilitas kesehatan berobat rawat jalan di Sumatera Utara.
{"title":"DETERMINAN SOSIAL DEMOGRAFI PEMANFAATAN FASILITAS KESEHATAN UNTUK BEROBAT JALAN DI PROVINSI SUMATERA UTARA: ANALISIS DATA SUSENAS TAHUN 2019","authors":"Hanna Elisabet Lumbangaol, Mardiati Nadjib","doi":"10.31004/jkt.v4i2.15532","DOIUrl":"https://doi.org/10.31004/jkt.v4i2.15532","url":null,"abstract":"Penduduk Provinsi Sumatera Utara yang berobat jalan terkait adanya keluhan kesehatan dari tahun 2016 , 2017, dan 2018 mengalami peningkatan, yaitu 22,88%, 23,50%, dan 48,33%. Angka ini cenderung lebih rendah dari rata-rata persentase secara nasional dalam pemanfaatan fasilitas rawat jalan. Peneltian ini bertujuan untuk mengetahui determinan sosial demografi pemanfaatan fasilitas kesehatan untuk berobat jalan di provinsi Sumatera Utara. Penelitian kuantitatif dengan desain studi potong lintang menggunakan Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) tahun 2019. Analisis data menggunakan pendekatan ekonometrika dengan metode Binary Regression dengan model logit. Hasil regresi logit menunjukkan model mampu menjelaskan data sebesar 3,17%, dengan variabel gender, usia, pendidikan, status pernikahan, kepemilikan asuransi, wilayah tempat tinggal menunjukkan p-value dibawah 0,05. Faktor gender, usia, tingkat pendidikan, status pernikahan, kepemilikan asuransi, dan wilayah tinggal berkaitan dengan pemanfaatan fasilitas kesehatan berobat rawat jalan di Sumatera Utara.","PeriodicalId":380921,"journal":{"name":"Jurnal Kesehatan Tambusai","volume":"7 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128316763","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Sektor konstruksi mempunyai risiko keselamatan yang besar dalam proses pelaksanaannya. Di Indonesia, selama kurun lima tahun terakhir, angka kecelakaan kerja semakin mengalami peningkatan. BPJS TK sebagai lembaga yang melayani jaminan kesehatan kerja mencatat angka kecelakaan meningkat 5,65 % dari tahun sebelumnya dan salah satu pekerjaan yang menyumbang angka kecelakaan fatal dalam kegiatan konstruksi adalah bekerja di ketinggian. karya ilmiah ini bertujuan untuk menjabarkan faktor penyebab kecelakaan jatuh dari ketinggian di sektor konstruksi metode kajian literatur dengan membahas hasil penelitian yang berhubungan dengan faktor penyebab terjadinya kecelakaan jatuh dari ketinggian di sektor konstruksi. Bahan pustaka diambil dari mesin pencarian karya ilmiah seperti google scholar, Science Direct, dan Pubmed. Berdasarkan hasil dari pencarian karya ilmiah yang relevan dengan faktor penyebab terjadinya kecelakaan jatuh dari ketinggian, terdapat sembilan karya ilmiah yang memenuhi kriteria dengan enam faktor teridentifikasi sebagai faktor penyebab terjadinya kecelakaan jatuh dari ketinggian yaitu perilaku berisiko, kondisi tidak aman, manjemen dan organisasi, faktor manusia, faktor pekerjaan dan faktor eksternal. penelitian ini difokuskan pada faktor yang menyebabkan jatuh fatal dari cedera ketinggian. penelitian ini difokuskan pada faktor yang menyebabkan jatuh fatal dari cedera ketinggian. Hal ini dilakukan agar perusahaan lebih mudah untuk melakukan pencegahan terhadap kejadian jatuh dari ketinggian dengan melakukan mitigasi dari faktor penyebab kejadian jatuh dari ketinggian.
{"title":"KAJIAN LITERATUR: FAKTOR PENYEBAB KECELAKAAN JATUH DARI KETINGGIAN DI SEKTOR KONSTRUKSI","authors":"Fakhrul Firdaus, Dadan Erwandi","doi":"10.31004/jkt.v4i2.15650","DOIUrl":"https://doi.org/10.31004/jkt.v4i2.15650","url":null,"abstract":"Sektor konstruksi mempunyai risiko keselamatan yang besar dalam proses pelaksanaannya. Di Indonesia, selama kurun lima tahun terakhir, angka kecelakaan kerja semakin mengalami peningkatan. BPJS TK sebagai lembaga yang melayani jaminan kesehatan kerja mencatat angka kecelakaan meningkat 5,65 % dari tahun sebelumnya dan salah satu pekerjaan yang menyumbang angka kecelakaan fatal dalam kegiatan konstruksi adalah bekerja di ketinggian. karya ilmiah ini bertujuan untuk menjabarkan faktor penyebab kecelakaan jatuh dari ketinggian di sektor konstruksi metode kajian literatur dengan membahas hasil penelitian yang berhubungan dengan faktor penyebab terjadinya kecelakaan jatuh dari ketinggian di sektor konstruksi. Bahan pustaka diambil dari mesin pencarian karya ilmiah seperti google scholar, Science Direct, dan Pubmed. Berdasarkan hasil dari pencarian karya ilmiah yang relevan dengan faktor penyebab terjadinya kecelakaan jatuh dari ketinggian, terdapat sembilan karya ilmiah yang memenuhi kriteria dengan enam faktor teridentifikasi sebagai faktor penyebab terjadinya kecelakaan jatuh dari ketinggian yaitu perilaku berisiko, kondisi tidak aman, manjemen dan organisasi, faktor manusia, faktor pekerjaan dan faktor eksternal. penelitian ini difokuskan pada faktor yang menyebabkan jatuh fatal dari cedera ketinggian. penelitian ini difokuskan pada faktor yang menyebabkan jatuh fatal dari cedera ketinggian. Hal ini dilakukan agar perusahaan lebih mudah untuk melakukan pencegahan terhadap kejadian jatuh dari ketinggian dengan melakukan mitigasi dari faktor penyebab kejadian jatuh dari ketinggian.","PeriodicalId":380921,"journal":{"name":"Jurnal Kesehatan Tambusai","volume":"52 3","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132879284","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Tuberkulosis ialah penyakit menular yang dapat menyebar melalui udara dan penyebabnya yaitu bakteri Mycobacterium tuberculosis. Tuberculosis ialah permasalahan utama kesehatan di dunia dan dapat menyebabkan kematian. Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian deskriptif dengan melihat gambaran pasien tuberkulosis paru yang berada di Puskesmas Wanareja I, Kecamatan Wanareja, Kabupaten Cilacap Tahun 2021. Karakteristik yang diteliti meliputi usia, jenis kelamin, pekerjaan, tipe diagnosis, tipe penderita, hasil pemeriksaan bakteriologis dan paduan OAT. Penelitian diambil berdasarkan rekam medis sejumlah 71 pasien yang memenuhi kriteria. Hasil yang diteliti didapatkan karakteristik demografi pasien TB paru di Puskesmas Wanareja I berdasarkan segi usia 18 – 25 tahun sejumlah 6 (8,5%), 26-35 tahun 12 (16,9%), 36-45 tahun 18 (25,4%), 46-55 tahun 23 (32,4%), 56-65 tahun 6 (8,5%), >65 tahun 6 (8,5%). Jenis kelamin jumlah laki-laki 38 (53,5%) dan perempuan 33 (46,5%). Pasien yang bekerja 43 (60,6%) dan pasien yang tidak bekerja 28 (39,4%). Tipe diagnosis terdiri dari terkonfirmasi bakteriologis 43 (60,6%) dan terdiagnosis klinis 28 (39,4%). Tipe penderita kasus terbanyak yaitu kasus baru 64 (90,1%), diikuti dengan kasus gagal pengobatan 3 (4,2%), kasus kambuh 2 (2,8%), kasus setelah loss to follow up 1 (1,4%) dan riwayat pengobatan tidak diketahui 1 (1,4%). Hasil pemeriksaan bakteriologis positif 41 (57,7%) lebih banyak dibandingkan negatif 30 (42,3%). Pasien lebih banyak mengonsumsi kategori I OAT 63 (88,7%) dibandingkan dengan kategori II OAT 8 (11,3%).
{"title":"GAMBARAN PASIEN TUBERKULOSIS PARU DI PUSKESMAS WANAREJA KABUPATEN CILACAP TAHUN 2021","authors":"Wynne Pratiwi, Hadisono Hadisono","doi":"10.31004/jkt.v4i2.16117","DOIUrl":"https://doi.org/10.31004/jkt.v4i2.16117","url":null,"abstract":"Tuberkulosis ialah penyakit menular yang dapat menyebar melalui udara dan penyebabnya yaitu bakteri Mycobacterium tuberculosis. Tuberculosis ialah permasalahan utama kesehatan di dunia dan dapat menyebabkan kematian. Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian deskriptif dengan melihat gambaran pasien tuberkulosis paru yang berada di Puskesmas Wanareja I, Kecamatan Wanareja, Kabupaten Cilacap Tahun 2021. Karakteristik yang diteliti meliputi usia, jenis kelamin, pekerjaan, tipe diagnosis, tipe penderita, hasil pemeriksaan bakteriologis dan paduan OAT. Penelitian diambil berdasarkan rekam medis sejumlah 71 pasien yang memenuhi kriteria. Hasil yang diteliti didapatkan karakteristik demografi pasien TB paru di Puskesmas Wanareja I berdasarkan segi usia 18 – 25 tahun sejumlah 6 (8,5%), 26-35 tahun 12 (16,9%), 36-45 tahun 18 (25,4%), 46-55 tahun 23 (32,4%), 56-65 tahun 6 (8,5%), >65 tahun 6 (8,5%). Jenis kelamin jumlah laki-laki 38 (53,5%) dan perempuan 33 (46,5%). Pasien yang bekerja 43 (60,6%) dan pasien yang tidak bekerja 28 (39,4%). Tipe diagnosis terdiri dari terkonfirmasi bakteriologis 43 (60,6%) dan terdiagnosis klinis 28 (39,4%). Tipe penderita kasus terbanyak yaitu kasus baru 64 (90,1%), diikuti dengan kasus gagal pengobatan 3 (4,2%), kasus kambuh 2 (2,8%), kasus setelah loss to follow up 1 (1,4%) dan riwayat pengobatan tidak diketahui 1 (1,4%). Hasil pemeriksaan bakteriologis positif 41 (57,7%) lebih banyak dibandingkan negatif 30 (42,3%). Pasien lebih banyak mengonsumsi kategori I OAT 63 (88,7%) dibandingkan dengan kategori II OAT 8 (11,3%).\u0000 ","PeriodicalId":380921,"journal":{"name":"Jurnal Kesehatan Tambusai","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130956376","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Kelelahan merupakan proses alami pada manusia namun dalam kontek pekerjaan, kelelahan kerja harus dicegah dan dihindari. Kelelahan kerja memiliki dampak negatif dan berisiko menimbulkan gangguan baik gangguan fisik, kognitif dan emosional. Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh faktor pekerjaan terhadap kejadian kelelahan kerja pada perawat puskesmas di Kabupaten Sambas Tahun 2023. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional. Penelitian ini dilakukan dari maret 2023 sampai Mei 2023. Sampel pada penelitian ini adalah perawat yang bekerja di puskesmas kabupaten Sambas sejumlah 126 orang. Pengambilan sampel dilakukan secara non-probability sampling dengan quota sampling berdasarkan kriteria inklusi dan ekslusi. Pengumpulan data dilakukan secara daring dengan instrumen kuesioner yang disebarkan dalam bentuk google form. Analisis data menggunakan uji statistik chi square dengan alpha 5% (0,05). Hasil uji statistik diperoleh tidak ada hubungan signifikan antara shift kerja p=0.595, beban kerja p=1.000 dan jam kerja p=0.368 dan kelelahan kerja. sementara itu terdapat hubungan signifikan antara stres kerja p=0.001 dan kelelahan kerja. Berdasarkan penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa variabel stres kerja berpengaruh terhadap kelelahan kerja dan variabel shift kerja,beban kerja dan jam kerja tidak berpengaruh terhadap kelelahan kerja pada perawat puskesmas di Kabupaten Sambas Tahun 2023. Diharapkan manajemen puskesmas dapat menyusun kebijakan dan stategi terkait manajemen kelelahan di tempat kerja.
{"title":"HUBUNGAN FAKTOR PEKERJAAN DENGAN KELELAHAN KERJA PADA PERAWAT PUSKESMAS DI KABUPATEN SAMBAS TAHUN TAHUN 2023","authors":"Diandra dian, Meily Kurniawidjaja","doi":"10.31004/jkt.v4i2.16086","DOIUrl":"https://doi.org/10.31004/jkt.v4i2.16086","url":null,"abstract":"Kelelahan merupakan proses alami pada manusia namun dalam kontek pekerjaan, kelelahan kerja harus dicegah dan dihindari. Kelelahan kerja memiliki dampak negatif dan berisiko menimbulkan gangguan baik gangguan fisik, kognitif dan emosional. Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh faktor pekerjaan terhadap kejadian kelelahan kerja pada perawat puskesmas di Kabupaten Sambas Tahun 2023. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional. Penelitian ini dilakukan dari maret 2023 sampai Mei 2023. Sampel pada penelitian ini adalah perawat yang bekerja di puskesmas kabupaten Sambas sejumlah 126 orang. Pengambilan sampel dilakukan secara non-probability sampling dengan quota sampling berdasarkan kriteria inklusi dan ekslusi. Pengumpulan data dilakukan secara daring dengan instrumen kuesioner yang disebarkan dalam bentuk google form. Analisis data menggunakan uji statistik chi square dengan alpha 5% (0,05). Hasil uji statistik diperoleh tidak ada hubungan signifikan antara shift kerja p=0.595, beban kerja p=1.000 dan jam kerja p=0.368 dan kelelahan kerja. sementara itu terdapat hubungan signifikan antara stres kerja p=0.001 dan kelelahan kerja. Berdasarkan penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa variabel stres kerja berpengaruh terhadap kelelahan kerja dan variabel shift kerja,beban kerja dan jam kerja tidak berpengaruh terhadap kelelahan kerja pada perawat puskesmas di Kabupaten Sambas Tahun 2023. Diharapkan manajemen puskesmas dapat menyusun kebijakan dan stategi terkait manajemen kelelahan di tempat kerja.","PeriodicalId":380921,"journal":{"name":"Jurnal Kesehatan Tambusai","volume":"64 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123852028","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}