Sahribulan Muis, Anisa Rusli, D. Susanti, Muh. Ikhlas Abadi, M. Yulianto, R Kayumov Ruslan, Andi Kaiyum
{"title":"Tradisi Sayyang Pattu’du dalam Melestarikan Budaya Leluhur Mandar di Dusun Kanusuang","authors":"Sahribulan Muis, Anisa Rusli, D. Susanti, Muh. Ikhlas Abadi, M. Yulianto, R Kayumov Ruslan, Andi Kaiyum","doi":"10.35580/smart.v2i1.33128","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Sayyang Pattu’du/kuda menari yang berkembang di Kerajaan Balanipa merupakan budaya yang lahir dari leluhur Mandar. Awal perkembangannya bagi masyarakat Mandar, budaya Sayyang Pattu’du dan khatam Al-Qur’an memiliki pertalian yang sangat erat antara yang satu sama lain. Sayyang Pattu’du digelar untuk mengapresiasi anak yang mengkhatamkan bacaan al-Qur’an. Informasi kepala dusun Kanusuang diperoleh bahwa masih kurangnya minat anak-anak dalam menghatamkankan Al-Qur’an dan sehingga akan berkaitan dengan nilai budaya mandar yang semakin hari semakin berkurang. Tujuan pengabdian ini dilaksanakan sebagai pendekatan kepada masyarakat khususnya anak-anak untuk meningkatkan kembali minat baca dan menghatamkan Al-Qur’an dengan menunjukkan kesemarakan perayaan khatam Al-Qur’an dengan Sayyang Pattu’du. Metode pelakasanaan kegiatan ini para peserta menaiki kuda kemudian kuda diarak untuk keliling desa. Berdasarkan kegiatan yang telah dilakukan bahwa apresiasi masyarakat pada kegiatan Sayyang Pattu’du ini disambut dengan penuh suka ria sehingga kegiatan ini dapat menumbuhkan kembali minat masyarakat dalam perayaan khatam Al-Qur’an dengan Sayyang Pattu’du untuk melestarikan budaya Mandar.","PeriodicalId":118007,"journal":{"name":"SMART: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat","volume":"26 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-05-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"SMART: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.35580/smart.v2i1.33128","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Sayyang Pattu’du/kuda menari yang berkembang di Kerajaan Balanipa merupakan budaya yang lahir dari leluhur Mandar. Awal perkembangannya bagi masyarakat Mandar, budaya Sayyang Pattu’du dan khatam Al-Qur’an memiliki pertalian yang sangat erat antara yang satu sama lain. Sayyang Pattu’du digelar untuk mengapresiasi anak yang mengkhatamkan bacaan al-Qur’an. Informasi kepala dusun Kanusuang diperoleh bahwa masih kurangnya minat anak-anak dalam menghatamkankan Al-Qur’an dan sehingga akan berkaitan dengan nilai budaya mandar yang semakin hari semakin berkurang. Tujuan pengabdian ini dilaksanakan sebagai pendekatan kepada masyarakat khususnya anak-anak untuk meningkatkan kembali minat baca dan menghatamkan Al-Qur’an dengan menunjukkan kesemarakan perayaan khatam Al-Qur’an dengan Sayyang Pattu’du. Metode pelakasanaan kegiatan ini para peserta menaiki kuda kemudian kuda diarak untuk keliling desa. Berdasarkan kegiatan yang telah dilakukan bahwa apresiasi masyarakat pada kegiatan Sayyang Pattu’du ini disambut dengan penuh suka ria sehingga kegiatan ini dapat menumbuhkan kembali minat masyarakat dalam perayaan khatam Al-Qur’an dengan Sayyang Pattu’du untuk melestarikan budaya Mandar.