Kinerja Katalis Ni-Cu/HZSM-5 dalam Pembuatan Biogasoil dari Minyak Bintaro (Cerbera Manghas) dengan Proses Hydrocracking

Afrida Nur Aini, Muhammad Al-Muttaqii, Achmad Roesyadi, Firman Kurniawansyah
{"title":"Kinerja Katalis Ni-Cu/HZSM-5 dalam Pembuatan Biogasoil dari Minyak Bintaro (Cerbera Manghas) dengan Proses Hydrocracking","authors":"Afrida Nur Aini, Muhammad Al-Muttaqii, Achmad Roesyadi, Firman Kurniawansyah","doi":"10.19184/bst.v8i3.17937","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"\n \n \nCatalytic cracking dan hydroprocessing merupakan dua proses yang digunakan untuk mengubah minyak nabati menjadi biofuel, gabungan dari kedua proses tersebut dinamakan reaksi hydrocracking. Minyak bintaro yang bersifat non-edibleoil serta memiliki kadar minyak cukup banyak yakni sebesar 35-50% dapat direkomendasikan sebagai salah satu sumber minyak nabati yang dapat diolah menjadi biogasoil. Penambahan logam nikel (Ni) dan tembaga (Cu) ialah untuk memperoleh yield yang lebih baik daripada menggunakan satu jenis katalis. Preparasi katalis dilakukan dengan menggunakan metode incipient wetness impregnation. Variabel loading support HZSM-5 yang digunakan sebesar 5% dan 10%, serta ratio logam Ni-Cu yaitu 1:1. Katalis Ni-Cu/HZSM-5 dianalisa menggunakan BET, EDX, dan XRD untuk mengetahui karakteristik katalis. Selanjutnya proses hydrocracking dilakukan dengan mencampurkan 2 gram katalis Ni- Cu/HZSM-5 dan 250 ml minyak bintaro ke dalam reaktor batch berpengaduk pada suhu reaksi 375 ̊C selama 2 jam. Produk cair (biofuel) yang dihasilkan dari proses hydrocracking dianalisa menggunakan GC-MS untuk mengetahui komposisi hidrokarbon. Rute reaksi yang mendominasi dalam penelitian ini ialah reaksi dekarbinolasi dan dekarboksilasi. Hal itu terlihat dari komposisi hidrokarbon terbanyak dari produk biogsoil yang dihasilkan ialah C15 dan C17. Hasil dari penelitian diperoleh Ni-Cu/HZSM-5 dengan loading 5% dan ratio logam 1:1 optimum digunakan pada proses hydrocracking minyak bintaro untuk menghasilkan biogasoil dengan yield sebesar 82,7%. \n \n \n","PeriodicalId":353803,"journal":{"name":"BERKALA SAINSTEK","volume":"14 3","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2020-08-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"2","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"BERKALA SAINSTEK","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.19184/bst.v8i3.17937","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 2

Abstract

Catalytic cracking dan hydroprocessing merupakan dua proses yang digunakan untuk mengubah minyak nabati menjadi biofuel, gabungan dari kedua proses tersebut dinamakan reaksi hydrocracking. Minyak bintaro yang bersifat non-edibleoil serta memiliki kadar minyak cukup banyak yakni sebesar 35-50% dapat direkomendasikan sebagai salah satu sumber minyak nabati yang dapat diolah menjadi biogasoil. Penambahan logam nikel (Ni) dan tembaga (Cu) ialah untuk memperoleh yield yang lebih baik daripada menggunakan satu jenis katalis. Preparasi katalis dilakukan dengan menggunakan metode incipient wetness impregnation. Variabel loading support HZSM-5 yang digunakan sebesar 5% dan 10%, serta ratio logam Ni-Cu yaitu 1:1. Katalis Ni-Cu/HZSM-5 dianalisa menggunakan BET, EDX, dan XRD untuk mengetahui karakteristik katalis. Selanjutnya proses hydrocracking dilakukan dengan mencampurkan 2 gram katalis Ni- Cu/HZSM-5 dan 250 ml minyak bintaro ke dalam reaktor batch berpengaduk pada suhu reaksi 375 ̊C selama 2 jam. Produk cair (biofuel) yang dihasilkan dari proses hydrocracking dianalisa menggunakan GC-MS untuk mengetahui komposisi hidrokarbon. Rute reaksi yang mendominasi dalam penelitian ini ialah reaksi dekarbinolasi dan dekarboksilasi. Hal itu terlihat dari komposisi hidrokarbon terbanyak dari produk biogsoil yang dihasilkan ialah C15 dan C17. Hasil dari penelitian diperoleh Ni-Cu/HZSM-5 dengan loading 5% dan ratio logam 1:1 optimum digunakan pada proses hydrocracking minyak bintaro untuk menghasilkan biogasoil dengan yield sebesar 82,7%.
查看原文
分享 分享
微信好友 朋友圈 QQ好友 复制链接
本刊更多论文
Catalytic cracking和hydrorecessing是两种用于将植物油转化为生物燃料的过程,这两种过程的组合被称为水裂纹反应。非日油和石油含量约35-50%的野芋头油可以被推荐为植物燃料资源之一。添加镍(Ni)和铜(铜)是为了获得比单一催化剂更好的曝光。催化剂的剥离采用了一种incient wetness impregstate的方法。HZSM-5支持变量使用5%和10%,以及金属隆隆声Ni-Cu 1:1。催化剂nicu /HZSM-5使用BET、EDX和XRD进行分析,以确定催化剂的特性。接下来hydrocracking过程通过混合2克Ni - Cu - HZSM-5催化剂和250毫升油宾塔罗进反应堆反应温度下berpengaduk 375̊批次C两个小时。水裂变过程中产生的液体产物使用GC-MS分析以确定碳氢化合物的组成。这项研究中最受支配的反应通路是脱氨酚反应和脱碳水化合物反应。从所生产的生物gsoil产品中发现的最大的碳氢化合物是C15和C17。这项研究的结果是由5%的装油的nicu /HZSM-5和1:1金属ratio优化用于水裂变油工艺,以收益率为82.7%。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
期刊最新文献
Ants Density of Odontomachus sp. and Its Ecological Role in Kendari City Green Open Space Synthesis Zeolite Y From Lapindo Mud With Variations Filling Autoclave And Ratio Molar Si/Al Potential of Reduction Solid Waste from Office Building (Case Study: Gedung Polda Jambi) Co(II)-TiO2/Ti Thin Film as Antibacterial Photocatalysts Escherichia Coli Under Visible Light Ilumination Utilization of Bendrat Wire fiber on the Mechanical Properties of Geopolymer Concrete
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
现在去查看 取消
×
提示
确定
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
已复制链接
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
×
扫码分享
扫码分享
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1