{"title":"PELATIHAN PEMBUATAN LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN BERDASARKAN AZAS AKUNTANSI INDONESIA DI BENGKEL “HIKMAH TEKNIK”","authors":"Asmungi Asmungi","doi":"10.30996/jpm17.v7i2.7128","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Dengan berbekal sebuah mesin bubut, bengkel “Hikmah Teknik” didirikan oleh perorangan/keluarga. Seiring dengan berjalannya waktu, hingga kini telah mempunyai berbagai macam mesin produksi dengan 15 orang karyawan. Sebagaimana banyak UMKM yang lainnya, di bengkel ini juga mempunyai persoalan dengan laporan keuangannya. Realitanya pemilik bengkel sesekali saja membuat laporan keuangan dan dari yang jarang itu laporan yang dibuat tidak mengikuti azas akuntansi Indonesia. Tidak ada pencatatan transaksi keuangan yang memadai, pencatatan sebatas pada uang masuk dan uang keluar, hutang dan piutang. Tidak ada pembeda yang jelas mana harta perusahaan dan mana harta pribadi. Merasa sebagai pemiliki bengkel, pemilik selalu mengambil sebagian keuntungan perusahaan untuk memenuhi kebutuhan keluarganya. Latar belakang pendidikan pemilik bengkel yang tidak memadai menjadi alasan mengapa dia berbuat begitu. Bila hal ini berlangsung terus dikawatirkan ke depan bengkelnya tidak dapat berkemban dengan baik. Pelatihan kali ini berfokus pada bagaimana agar mitra mampu membuat laporan keuangan yang baik dan benar berdasarkan azas akuntansi Indonesia. Dan setelah 30 kali tatap muka pelatihan dilangsungkan, ternyata mitra telah bisa membuat laporan keuangan berdasarkan prinsip akuntansi Indonesia. Belum sempurna memang, tetapi sebagai Langkah awal hasil itu sudah baik. Untuk itu ke depan perlu tindak lanjut pelatihan yang lebih memadai. \nKata kunci : bengkel, pelatihan, akuntansi Indonesia, laporan keuangan.","PeriodicalId":212647,"journal":{"name":"JPM17: Jurnal Pengabdian Masyarakat","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-08-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"JPM17: Jurnal Pengabdian Masyarakat","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.30996/jpm17.v7i2.7128","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
Abstract
Dengan berbekal sebuah mesin bubut, bengkel “Hikmah Teknik” didirikan oleh perorangan/keluarga. Seiring dengan berjalannya waktu, hingga kini telah mempunyai berbagai macam mesin produksi dengan 15 orang karyawan. Sebagaimana banyak UMKM yang lainnya, di bengkel ini juga mempunyai persoalan dengan laporan keuangannya. Realitanya pemilik bengkel sesekali saja membuat laporan keuangan dan dari yang jarang itu laporan yang dibuat tidak mengikuti azas akuntansi Indonesia. Tidak ada pencatatan transaksi keuangan yang memadai, pencatatan sebatas pada uang masuk dan uang keluar, hutang dan piutang. Tidak ada pembeda yang jelas mana harta perusahaan dan mana harta pribadi. Merasa sebagai pemiliki bengkel, pemilik selalu mengambil sebagian keuntungan perusahaan untuk memenuhi kebutuhan keluarganya. Latar belakang pendidikan pemilik bengkel yang tidak memadai menjadi alasan mengapa dia berbuat begitu. Bila hal ini berlangsung terus dikawatirkan ke depan bengkelnya tidak dapat berkemban dengan baik. Pelatihan kali ini berfokus pada bagaimana agar mitra mampu membuat laporan keuangan yang baik dan benar berdasarkan azas akuntansi Indonesia. Dan setelah 30 kali tatap muka pelatihan dilangsungkan, ternyata mitra telah bisa membuat laporan keuangan berdasarkan prinsip akuntansi Indonesia. Belum sempurna memang, tetapi sebagai Langkah awal hasil itu sudah baik. Untuk itu ke depan perlu tindak lanjut pelatihan yang lebih memadai.
Kata kunci : bengkel, pelatihan, akuntansi Indonesia, laporan keuangan.