{"title":"The Muslim Researcher Reflections on Insider/ Outsider Research in Indonesia (Peniliti Muslim Refleksi Penilitian Insider dan Outsider di Indonesia)","authors":"Claudia Seise","doi":"10.31436/JIA.V16I1.787","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"The article takes up the topic of religious insider and outsider research and looks especially at the issue of advantages and disadvantages of being a religious insider doing qualitative research in religious communities similar to one’s own. As a case study serves my personal experience of being a convert Muslim woman doing research among Islamic communities in Indonesia. During research, I came to understand that the plurality of different Islamic practices found in Indonesia makes it difficult to become a ’true’ and ‘complete‘ insider to this variety of Islamic teachings and practices. My main argument is that, at least in the Indonesian context, it is impossible to be a complete religious insider to each aspect of the plurality of Islamic practices despite being an insider to Islam, a Muslim. This in turn leads me to discuss advantages and disadvanatges of being a religious insider. \nKeywords: Muslim Researcher, Research Methodology, Research in Indonesia, Qualitative Research, Southeast Asia, Islam. \nAbstrak \nArtikel ini membicarakan tema tentang peniliti insider atau outsider dengan fokus peniliti yang beragama. Artikel ini khususnya menganalisiskan manfaat dan mudarat menjadi seorang insider yang mempunyai agama yang sama dengan orang yang ditiliti. Sebagai contoh saya memandang kasus personil saya sendiri sebagai peniliti Muslim mualaf yang melakukan penilitian diantara komunitas-komunitas Muslim di Indonesia. Melalui penilitian saya, saya memahami bahwa pluralitas praktek orang Muslim di Indonesia membuat sulit untuk menjadi seorang insider yang sebenarnya untuk semua keanekaragaman pemahaman Islam yang ada di Indonesia. Argumen utama saya adalah bahwa dalam kontex Indonesia, tidak mungkin untuk menjadi insider religi yang sebenarnya untuk seluruh aspek-aspek pluralitas Islam. Walaupun menjadi seorang Muslim sekalipun. Pemahaman tersebut membawa saya untuk membicarakan manfaat dan mudarat menjadi seorang insider agama. \nKata Kunci: Peniliti Muslim, Metodologi Penilitian, Penilitian di Indonesia, Qualitative Research, Asia Tenggara, Islam. \n ","PeriodicalId":414789,"journal":{"name":"Journal of Islam in Asia <span style=\"font-size: 0.6em\">(E-ISSN: 2289-8077)</span>","volume":"15 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2019-04-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Journal of Islam in Asia <span style=\"font-size: 0.6em\">(E-ISSN: 2289-8077)</span>","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.31436/JIA.V16I1.787","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
Abstract
The article takes up the topic of religious insider and outsider research and looks especially at the issue of advantages and disadvantages of being a religious insider doing qualitative research in religious communities similar to one’s own. As a case study serves my personal experience of being a convert Muslim woman doing research among Islamic communities in Indonesia. During research, I came to understand that the plurality of different Islamic practices found in Indonesia makes it difficult to become a ’true’ and ‘complete‘ insider to this variety of Islamic teachings and practices. My main argument is that, at least in the Indonesian context, it is impossible to be a complete religious insider to each aspect of the plurality of Islamic practices despite being an insider to Islam, a Muslim. This in turn leads me to discuss advantages and disadvanatges of being a religious insider.
Keywords: Muslim Researcher, Research Methodology, Research in Indonesia, Qualitative Research, Southeast Asia, Islam.
Abstrak
Artikel ini membicarakan tema tentang peniliti insider atau outsider dengan fokus peniliti yang beragama. Artikel ini khususnya menganalisiskan manfaat dan mudarat menjadi seorang insider yang mempunyai agama yang sama dengan orang yang ditiliti. Sebagai contoh saya memandang kasus personil saya sendiri sebagai peniliti Muslim mualaf yang melakukan penilitian diantara komunitas-komunitas Muslim di Indonesia. Melalui penilitian saya, saya memahami bahwa pluralitas praktek orang Muslim di Indonesia membuat sulit untuk menjadi seorang insider yang sebenarnya untuk semua keanekaragaman pemahaman Islam yang ada di Indonesia. Argumen utama saya adalah bahwa dalam kontex Indonesia, tidak mungkin untuk menjadi insider religi yang sebenarnya untuk seluruh aspek-aspek pluralitas Islam. Walaupun menjadi seorang Muslim sekalipun. Pemahaman tersebut membawa saya untuk membicarakan manfaat dan mudarat menjadi seorang insider agama.
Kata Kunci: Peniliti Muslim, Metodologi Penilitian, Penilitian di Indonesia, Qualitative Research, Asia Tenggara, Islam.
穆斯林研究人员对印尼内部/外部研究的反思(Peniliti Muslim Refleksi Penilitian Insider dan Outsider di Indonesia)
本文以宗教圈内人与局外人研究为主题,重点探讨了作为宗教圈内人在与自己相似的宗教群体中进行定性研究的利与弊问题。作为一个案例研究,我是一个在印度尼西亚伊斯兰社区做研究的皈依穆斯林妇女的个人经历。在研究过程中,我逐渐了解到,在印度尼西亚发现的不同伊斯兰教实践的多元性使得很难成为各种伊斯兰教教义和实践的“真正”和“完整”的内部人士。我的主要论点是,至少在印度尼西亚的背景下,不可能成为一个完全了解伊斯兰教多元实践的宗教内部人士,尽管你是伊斯兰教的内部人士,是穆斯林。这反过来又引导我讨论作为一个宗教圈内人的优点和缺点。关键词:穆斯林研究者,研究方法论,印尼研究,定性研究,东南亚,伊斯兰教[摘要]文章的主题是:文章的主题是:文章的主题是:文章的主题是:文章的主题是:文章的主题是:文章的主题是:Artikel ini khususnya menganalisiskan manfaat dan mudarat menjadi seorang内幕人士yang mempunyai agama yang samama denganang yang ditiliti。印尼的穆斯林领袖是印尼的穆斯林领袖,也是印尼的穆斯林领袖。印尼穆斯林协会主席,印尼穆斯林协会主席,印尼穆斯林协会主席,印尼穆斯林协会主席,印尼穆斯林协会主席,印尼穆斯林协会主席,印尼穆斯林协会主席。在印尼,宗教内部人士说:“我是穆斯林,我是穆斯林,我是穆斯林,我是穆斯林,我是穆斯林。”Walaupun menjadi seorang穆斯林sekalipun。Pemahaman tersebut的成员说,这是一个不知名的成员。Kata Kunci:穆斯林阴茎,Metodologi阴茎,印度尼西亚阴茎,定性研究,亚洲登加拉,伊斯兰教。