ASPEK MANUSIA PULL/PUSH FACTORS DI PASAR BUAH JL. ANGGI SAMARINDA

Edith Abram Rochdi
{"title":"ASPEK MANUSIA PULL/PUSH FACTORS DI PASAR BUAH JL. ANGGI SAMARINDA","authors":"Edith Abram Rochdi","doi":"10.36087/jrp.v1i1.24","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Manusia dengan berbagai aspek yang mempengaruhinya seperti tingkah laku, batas sosial, budaya dan kecenderungan menguasai wilayah atau territorial mempunyai peranan yang besar sekali dalam pembentukan dan perkembangan kota dengan pendekatan perancangan kota. Adanya kecenderungan pengelompokan oleh manusia dalam suatu areal perkotaaan berdasarkan pada pemahaman terhadap keserba samaan, penjabaran kualitas lingkungan, gaya hidup, sistim simbol dan pertahanan melawan kepadatan dan ketegangan permasalahan penduduk. Terkait dengan hal ini, pada perkembangan kota Samarinda di Kalimantan Timur ada salah satu fenomena yang timbul dengan lingkungan terbangun atau built environment yang mempunyai properti yang menurut Rapoport(1984) akan diambil alih oleh komunitas bila tempat yang ada bisa memberikan penilaian tinggi terhadap karakteristik lingkungannya atau akan ditinggalkannya bila tempat tersebut mempunyai anggapan negatif. Yang selanjutnya dapat dinyatakan sebagai pull factors dan push factors sebagai istilah yang biasa dipakai dalam Perancangan kota,Fenomena yang ada di kota Samarinda saat ini adalah dengan masih maraknya  pedagang kaki lima (pkl)  yang berjualan di lokasi-lokasi terlarang di Samarinda. Adapun salah satunya  yang menyolok adalah pedagang buah-buahan yang berada di sepanjang jl. Slamet Riyadi dan jalan sekitarnya. Pada perkembangannya untuk mengatasi para pedagang buah tersebut ternyata pemkot Samarinda mempunyai berbagai kendala dan masalah yang ada. Hal ini ada kaitannya dengan masalah kecenderungan para pedagang buah yang bisa dikatakan sebagai suatu komunitas tersendiri yang mampu  melakukan tindakan pull factors dan push factors.","PeriodicalId":326504,"journal":{"name":"JURNAL RISET PEMBANGUNAN","volume":"16 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2018-10-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"JURNAL RISET PEMBANGUNAN","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.36087/jrp.v1i1.24","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

Manusia dengan berbagai aspek yang mempengaruhinya seperti tingkah laku, batas sosial, budaya dan kecenderungan menguasai wilayah atau territorial mempunyai peranan yang besar sekali dalam pembentukan dan perkembangan kota dengan pendekatan perancangan kota. Adanya kecenderungan pengelompokan oleh manusia dalam suatu areal perkotaaan berdasarkan pada pemahaman terhadap keserba samaan, penjabaran kualitas lingkungan, gaya hidup, sistim simbol dan pertahanan melawan kepadatan dan ketegangan permasalahan penduduk. Terkait dengan hal ini, pada perkembangan kota Samarinda di Kalimantan Timur ada salah satu fenomena yang timbul dengan lingkungan terbangun atau built environment yang mempunyai properti yang menurut Rapoport(1984) akan diambil alih oleh komunitas bila tempat yang ada bisa memberikan penilaian tinggi terhadap karakteristik lingkungannya atau akan ditinggalkannya bila tempat tersebut mempunyai anggapan negatif. Yang selanjutnya dapat dinyatakan sebagai pull factors dan push factors sebagai istilah yang biasa dipakai dalam Perancangan kota,Fenomena yang ada di kota Samarinda saat ini adalah dengan masih maraknya  pedagang kaki lima (pkl)  yang berjualan di lokasi-lokasi terlarang di Samarinda. Adapun salah satunya  yang menyolok adalah pedagang buah-buahan yang berada di sepanjang jl. Slamet Riyadi dan jalan sekitarnya. Pada perkembangannya untuk mengatasi para pedagang buah tersebut ternyata pemkot Samarinda mempunyai berbagai kendala dan masalah yang ada. Hal ini ada kaitannya dengan masalah kecenderungan para pedagang buah yang bisa dikatakan sebagai suatu komunitas tersendiri yang mampu  melakukan tindakan pull factors dan push factors.
查看原文
分享 分享
微信好友 朋友圈 QQ好友 复制链接
本刊更多论文
人类在行为、社会边界、文化和对领土或领土采取绥敏度等方面发挥了重要作用。在城市城市中,人类对事物的分类倾向是基于对其相似的理解、对环境质量的描述、生活方式、符号系统和抵御人口密度和紧张局势的防御。有关这一点,在东加里曼丹萨市的发展出现的现象之一的病房醒来或基础环境的财产有根据拉波波特(1984)会被社区接管的判断可能会有非常高的地方环境特征或会幻化出这个地方有负面看法。此外,还可以将提取因素和推送因素列为城市设计的常用术语,目前萨林达市的这种现象与在萨林达的非法地点销售的街头小贩(pkl)仍然很普遍。其中最引人注目的是沿路的水果商。里亚迪和周围的街道。进展顺利,萨马林达商人遇到了各种各样的障碍和问题。这与水果商人的趋势问题有关,可以说是一个单独的社区,能够执行吸引因素和推动因素。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
期刊最新文献
PENGELOMPOKAN KABUPATEN/KOTA DI PULAU KALIMANTAN PADA TAHUN 2020 DAN 2021 BERDASARKAN INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA MENGGUNAKAN METODE ALGORITMA ST-DBSCAN PENGARUH TINGKAT KESEHATAN, PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) PER KAPITA, KETIMPANGAN PENDAPATAN, DAN TINGKAT PENGANGGURAN TERHADAP INDEKS KEBAHAGIAAN DI INDONESIA IMPLEMENTASI PROGRAM CORPORATE SOSIAL RESPOSIBILITY (CSR) PERUSAHAAN TAMBANG BATUBARA DI DESA TANI HARAPAN KECAMATAN LOA JANAN KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA NARATIVE REVIEW DARI URBAN EQUITY BENTUK PEMANFAATAN RUANG DAN EKONOMI PENDUDUK PERKOTAAN PENGEMBANGAN USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH DALAM RANGKA PERTUMBUHAN EKONOMI DI DESA SEKITAR IBU KOTA NUSANTARA
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
现在去查看 取消
×
提示
确定
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
已复制链接
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
×
扫码分享
扫码分享
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1