Suplementasi bFGF (basic Fibroblast Growth Factor) meningkatkan kecepatan migrasi sel kultur HDF (Human Dermal Fibroblast) pada model luka in vitro

Yurika Sandra
{"title":"Suplementasi bFGF (basic Fibroblast Growth Factor) meningkatkan kecepatan migrasi sel kultur HDF (Human Dermal Fibroblast) pada model luka in vitro","authors":"Yurika Sandra","doi":"10.33476/JKY.V25I2.337","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Pendahuluan Fibroblas adalah sel utama sebagai penentu keberhasilan penyembuhan luka. Untuk mempercepat penyembuhan luka, diperlukan molekul untuk meningkatkan kemampuan proliferasi dan migrasi fibroblas. bFGF merupakan faktor pertumbuhan yang biasa digunakan sebagai suplemen dalam kultur sel dalam rangka meningkatkan kemampuan proliferasi dan mempertahankan stemness sel. Diduga selain berperan dalam proliferasi sel, bFGF juga berperan meningkatkan kemampuan migrasi fibroblas. Studi ini bertujuan untuk verifikasi peningkatan kemampuan migrasi fibroblas oleh bFGF. Metode Studi ini menggunakan desain eksperimental. Fibroblas diperoleh dari Laboratorium Stem Cell Universitas YARSI. Studi ini menggunakan 4 kelompok kultur fibroblas yaitu, kontrol tanpa perlakuan, DMSO 2%, bFGF 8ng/ml, DMSO 2%+bFGF 8ng/ml. Perlukaan dilakukan menggunakan tip 10ul. Kemampuan migrasi dinilai 4 jam dan 24 jam pasca perlukaan dengan software mikrofotografi nikon. Analisis data dilakukan menggunakan paired student t-test . Hasil Pada 4 jam pasca luka, belum terlihat perbedaan yang bermakna pada semua kelompok. Pada 24 jam pasca luka, kemampuan migrasi fibroblas dengan bFGF meningkat 40% dibandingkan kontrol (p<0,05). Pada sel yang diberi DMSO 2% sebagai inhibitor migrasi, kemampuan migrasi turun hingga 40,83% dibandingkan kontrol (p<0,05). Sel yang diberi DMSO2%+bFGF 8ng/ml menunjukkan kemampuan migrasi yang hampir sama dengan kontrol. Kesimpulan bFGF terbukti mampu meningkatkan kecepatan migrasi fibroblas sehingga berpotensi sebagai alternatif terapi luka. Perlu studi lanjut tentang mekanisme peningkatan kecepatan migrasi fibroblas oleh bFGF.","PeriodicalId":101844,"journal":{"name":"YARSI medical Journal","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2017-09-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"YARSI medical Journal","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.33476/JKY.V25I2.337","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

Pendahuluan Fibroblas adalah sel utama sebagai penentu keberhasilan penyembuhan luka. Untuk mempercepat penyembuhan luka, diperlukan molekul untuk meningkatkan kemampuan proliferasi dan migrasi fibroblas. bFGF merupakan faktor pertumbuhan yang biasa digunakan sebagai suplemen dalam kultur sel dalam rangka meningkatkan kemampuan proliferasi dan mempertahankan stemness sel. Diduga selain berperan dalam proliferasi sel, bFGF juga berperan meningkatkan kemampuan migrasi fibroblas. Studi ini bertujuan untuk verifikasi peningkatan kemampuan migrasi fibroblas oleh bFGF. Metode Studi ini menggunakan desain eksperimental. Fibroblas diperoleh dari Laboratorium Stem Cell Universitas YARSI. Studi ini menggunakan 4 kelompok kultur fibroblas yaitu, kontrol tanpa perlakuan, DMSO 2%, bFGF 8ng/ml, DMSO 2%+bFGF 8ng/ml. Perlukaan dilakukan menggunakan tip 10ul. Kemampuan migrasi dinilai 4 jam dan 24 jam pasca perlukaan dengan software mikrofotografi nikon. Analisis data dilakukan menggunakan paired student t-test . Hasil Pada 4 jam pasca luka, belum terlihat perbedaan yang bermakna pada semua kelompok. Pada 24 jam pasca luka, kemampuan migrasi fibroblas dengan bFGF meningkat 40% dibandingkan kontrol (p<0,05). Pada sel yang diberi DMSO 2% sebagai inhibitor migrasi, kemampuan migrasi turun hingga 40,83% dibandingkan kontrol (p<0,05). Sel yang diberi DMSO2%+bFGF 8ng/ml menunjukkan kemampuan migrasi yang hampir sama dengan kontrol. Kesimpulan bFGF terbukti mampu meningkatkan kecepatan migrasi fibroblas sehingga berpotensi sebagai alternatif terapi luka. Perlu studi lanjut tentang mekanisme peningkatan kecepatan migrasi fibroblas oleh bFGF.
查看原文
分享 分享
微信好友 朋友圈 QQ好友 复制链接
本刊更多论文
补充碱性成纤维细胞生长因子(bFGF)的体外培养人真皮成纤维细胞(HDF)模型
鞘刺痛是治疗成功的主要细胞。为了加速伤口的愈合,需要分子来增加增殖能力和纤维蛋白迁移能力。bFGF是一种生长因子,用于补充细胞培养,以提高细胞增殖能力和保护细胞健康。据称,除了在细胞扩散方面发挥作用外,bFGF还提高了纤维布拉斯的迁移能力。本研究旨在验证bFGF对纤维布拉斯迁徙能力的增强。本研究方法采用实验设计。纤维拉布拉斯来自亚西大学的干细胞实验室。这项研究使用4个纤维blas培养团体,即非治疗控制,DMSO 2%, bFGF 8ng/ml, DMSO 2%+bFGF 8ng/ml。需要使用10的小费。迁移能力在尼康微摄影软件的需要后4小时24小时进行评估。数据分析是通过部分学生t测试进行的。4小时后的结果是,没有明显的对抗性。伤口后24小时,bFGF的纤维状迁移能力比控制增加了40% (p< 0.05)。在被注射DMSO 2%作为迁移抑制剂的细胞中,迁移能力比控制下降了40.83% (p< 0.05)。给予DMSO2%+bFGF 8ng/ml的细胞表现出与控制几乎相同的迁移能力。bFGF的结论被证明是能够提高纤维布拉斯的迁移速度,从而成为一种潜在的替代伤口疗法。bFGF对纤维布拉斯哥迁移速度增加机制有进一步的研究。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
期刊最新文献
Diabetes Mellitus Tipe 2 sebagai Faktor Predisposisi dan Komorbid Tuberkulosis Multi Drug Resisten Primer Pneumothoraks Spontan Bilateral: Komplikasi Inhalasi Metamfetamin Sepsis Et Causa Empiema Dekstra Et Causa Community Acquired Pneumonia Dengan Komorbid Diabetes Melitus Komplikasi Kronik Aspirasi Benda Asing pada Saluran Napas Bawah Aspergilloma Paru; Sebuah Laporan Kasus
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
现在去查看 取消
×
提示
确定
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
已复制链接
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
×
扫码分享
扫码分享
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1