PkM Sosialisasi Bahaya Hiperkolesterol, Pengenalan Herbal Penurun Kolesterol, dan Pemeriksaan Kadar Kolesterol di Desa Lanna, Kecamatan Parangloe, Kabupaten Gowa
Zulfahmidah Zulfahmidah, S. Gayatri, Inna Mutmainna Musa, Nur Isra
{"title":"PkM Sosialisasi Bahaya Hiperkolesterol, Pengenalan Herbal Penurun Kolesterol, dan Pemeriksaan Kadar Kolesterol di Desa Lanna, Kecamatan Parangloe, Kabupaten Gowa","authors":"Zulfahmidah Zulfahmidah, S. Gayatri, Inna Mutmainna Musa, Nur Isra","doi":"10.33096/jpki.v3i2.191","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Tubuh manusia memerlukan kolesterol untuk terus memproduksi sel-sel yang sehat. Kadar kolesteroltinggi dalam darah bisa meningkatkan risiko penyakit jantung seseorang, karena timbunan lemak padapembuluh darah. Timbunan lemak ini akan menghambat aliran darah dalam arteri, sehingga jantungbisa tidak mendapatkan pasokan darah kaya oksigen yang dibutuhkan. Berbagai pengobatan untukmengatasi masalah hiperkolesterolemia telah banyak dilakukan di masyarakat. Salah satunyapengobatan modern menggunakan obat-obatan kimia buatan pabrik misalnya obat golongan statin,yaitu simvastatin. Simvastatin banyak digunakan sebagai obat penurun kolesterol. Pengobatan secaramodern ini bersifat destruktif (melemahkan organ tubuh), dan terbukti menimbulkan efek samping,sehingga masyarakat beralih ke pengobatan tradisional menggunakan tanaman obat yang murah,mudah didapat, efek samping kecil, tetapi tidak kalah manjur dengan obat-obatan buatan pabrik.Upaya skrining hiperkolesterolemia membutuhkan partisipasi dari semua pihak, baik dokterpemerintah, swasta maupun masyarakat diperlukan agar hiperkolesterolemia dapat dikendalikan.Sebagian besar masyarakat enggan untuk melakukan skrining hiperkolesterolemia. Penyebabkeengganan tersebut beragam, mulai dari aspek biaya, keterjangkauan ke lokasi pemeriksaan,keterbatasan sarana prasarana maupun aspek waktu. Untuk itu perlu dilakukan kegiatan pengabdianmasyarakat untuk memfasilitasi hal tersebut. Tujuan dari kegiatan ini adalah menambah pengetahuandan pemahaman masyarakat mengenai bahaya hiperkolesterolemia, pengenalan bahan herbal penurunkolesterol. Kegiatan ini memberikan penyuluhan sosialisasi bahaya hiperkolesterolemia pada tubuhdan pemeriksaan kadar kolesterol di Desa Lanna, Kecamatan Parangloe, Kabupaten Gowa SulawesiSelatan. Terjadi peningkatan pengetahuan dan pemahaman masyarakat mengenai bahayahiperkolesterolemia dan bahan herbal penurun kolesterol.","PeriodicalId":178630,"journal":{"name":"Jurnal Pengabdian Kedokteran Indonesia","volume":"15 6 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-09-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Pengabdian Kedokteran Indonesia","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.33096/jpki.v3i2.191","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Tubuh manusia memerlukan kolesterol untuk terus memproduksi sel-sel yang sehat. Kadar kolesteroltinggi dalam darah bisa meningkatkan risiko penyakit jantung seseorang, karena timbunan lemak padapembuluh darah. Timbunan lemak ini akan menghambat aliran darah dalam arteri, sehingga jantungbisa tidak mendapatkan pasokan darah kaya oksigen yang dibutuhkan. Berbagai pengobatan untukmengatasi masalah hiperkolesterolemia telah banyak dilakukan di masyarakat. Salah satunyapengobatan modern menggunakan obat-obatan kimia buatan pabrik misalnya obat golongan statin,yaitu simvastatin. Simvastatin banyak digunakan sebagai obat penurun kolesterol. Pengobatan secaramodern ini bersifat destruktif (melemahkan organ tubuh), dan terbukti menimbulkan efek samping,sehingga masyarakat beralih ke pengobatan tradisional menggunakan tanaman obat yang murah,mudah didapat, efek samping kecil, tetapi tidak kalah manjur dengan obat-obatan buatan pabrik.Upaya skrining hiperkolesterolemia membutuhkan partisipasi dari semua pihak, baik dokterpemerintah, swasta maupun masyarakat diperlukan agar hiperkolesterolemia dapat dikendalikan.Sebagian besar masyarakat enggan untuk melakukan skrining hiperkolesterolemia. Penyebabkeengganan tersebut beragam, mulai dari aspek biaya, keterjangkauan ke lokasi pemeriksaan,keterbatasan sarana prasarana maupun aspek waktu. Untuk itu perlu dilakukan kegiatan pengabdianmasyarakat untuk memfasilitasi hal tersebut. Tujuan dari kegiatan ini adalah menambah pengetahuandan pemahaman masyarakat mengenai bahaya hiperkolesterolemia, pengenalan bahan herbal penurunkolesterol. Kegiatan ini memberikan penyuluhan sosialisasi bahaya hiperkolesterolemia pada tubuhdan pemeriksaan kadar kolesterol di Desa Lanna, Kecamatan Parangloe, Kabupaten Gowa SulawesiSelatan. Terjadi peningkatan pengetahuan dan pemahaman masyarakat mengenai bahayahiperkolesterolemia dan bahan herbal penurun kolesterol.