ESENSI KEADILAN DALAM KONTRAK BAKU BERDASARKAN PERSPEKTIF HUKUM HINDU

I. P. P. Bagiartha W, Pahrur Rizal
{"title":"ESENSI KEADILAN DALAM KONTRAK BAKU BERDASARKAN PERSPEKTIF HUKUM HINDU","authors":"I. P. P. Bagiartha W, Pahrur Rizal","doi":"10.53977/sd.v5i1.632","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Citra kontrak baku yang mengedepankan penetapan syarat kontrak secara sepihak menjadi inti kajian mengenai esensi keadilan dalam kontrak baku, khususnya dari perspektif hukum Hindu. Adapun metode yang digunakan merupakan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan perundang-undangan dan konseptual. Untuk teknik pengumpulan data menggunakan studi kepustakaan dan dokumentasi dengan mengacu pada analisa penerapan teori keadilan Aristoteles terhadap pemberlakuan syarat sepihak kontrak baku. Berdasarkan hasil analisis ditemukan bahwa kontrak baku masuk dalam kategori sumber hukum Acara (Sadacara) dalam Hindu yang tidak boleh bertentangan terhadap Sruti dan Smerti sebagai lex superioirnya. Dalam konteks Smerti kontrak baku masuk dalam bagian Arthasastra, khususnya kelompok Manawa Dharmasastra, sehingga ketentuan dalam Manawa Dharmasastra berlaku juga terhadap kontrak baku seperti ketentuan Pasal 1338 KUH Perdata yang memiliki kesamaan pengaturan dengan Buku VIII Sloka 46 Manawa Dharmasastra, sedangkan ketentuan Pasal 1320 KUH Perdata memiliki kesamaan esensi dengan Buku VIII Manawa Dharmasastra Sloka 143 (mengenai objek/prestasi/jaminan), Sloka 163 (mengenai kecakapan hukum), Sloka 164 (mengenai causa halal), dan Sloka 165 (mengenai kesepakatan). Lebih lanjut lagi, mengenai esensi keadilan kontrak baku dikategorikan sebagai keadilan sama rata (justitia commutativa) asalkan memenuhi aspek kepastian hukum yaitu tidak bertentangan dengan ketentuan perundang-undangan publik seperti pemenuhan ketentuan Pasal 1338 dan Pasal 1320 KUH Perdata, serta Pasal 18 Ayat (1,2,3,4) Undang Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen.","PeriodicalId":333513,"journal":{"name":"Sophia Dharma: Jurnal Filsafat, Agama Hindu, dan Masyarakat","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-06-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Sophia Dharma: Jurnal Filsafat, Agama Hindu, dan Masyarakat","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.53977/sd.v5i1.632","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

Citra kontrak baku yang mengedepankan penetapan syarat kontrak secara sepihak menjadi inti kajian mengenai esensi keadilan dalam kontrak baku, khususnya dari perspektif hukum Hindu. Adapun metode yang digunakan merupakan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan perundang-undangan dan konseptual. Untuk teknik pengumpulan data menggunakan studi kepustakaan dan dokumentasi dengan mengacu pada analisa penerapan teori keadilan Aristoteles terhadap pemberlakuan syarat sepihak kontrak baku. Berdasarkan hasil analisis ditemukan bahwa kontrak baku masuk dalam kategori sumber hukum Acara (Sadacara) dalam Hindu yang tidak boleh bertentangan terhadap Sruti dan Smerti sebagai lex superioirnya. Dalam konteks Smerti kontrak baku masuk dalam bagian Arthasastra, khususnya kelompok Manawa Dharmasastra, sehingga ketentuan dalam Manawa Dharmasastra berlaku juga terhadap kontrak baku seperti ketentuan Pasal 1338 KUH Perdata yang memiliki kesamaan pengaturan dengan Buku VIII Sloka 46 Manawa Dharmasastra, sedangkan ketentuan Pasal 1320 KUH Perdata memiliki kesamaan esensi dengan Buku VIII Manawa Dharmasastra Sloka 143 (mengenai objek/prestasi/jaminan), Sloka 163 (mengenai kecakapan hukum), Sloka 164 (mengenai causa halal), dan Sloka 165 (mengenai kesepakatan). Lebih lanjut lagi, mengenai esensi keadilan kontrak baku dikategorikan sebagai keadilan sama rata (justitia commutativa) asalkan memenuhi aspek kepastian hukum yaitu tidak bertentangan dengan ketentuan perundang-undangan publik seperti pemenuhan ketentuan Pasal 1338 dan Pasal 1320 KUH Perdata, serta Pasal 18 Ayat (1,2,3,4) Undang Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen.
查看原文
分享 分享
微信好友 朋友圈 QQ好友 复制链接
本刊更多论文
基于印度教法律,标准合同中正义的本质
《合同条款》的原始意象……以片面的方式……成为我们研究原始合同中正义本质的核心——尤其是从印度教法律的角度来看。至于所使用的方法是一种基于宪法和概念方法的定性研究。利用文学研究和文献研究的数据收集技术,参考亚里士多德正义理论对原始单边合同条款的应用进行的分析。根据分析发现,《合同》属于印度教的《事件法》(Sadacara)的范畴,不应将Sruti和Smerti视为其支持莱克斯。Smerti巴库进入Arthasastra部分合同的语境中,尤其是向马纳瓦Dharmasastra群体,所以在马纳瓦Dharmasastra适用条款一样对原始合同规定民事1338 KUH共同点设置的章VIII马纳瓦Dharmasastra 46洛卡,而民事1320 KUH共同点和本质章条款VIII马纳瓦Dharmasastra洛卡143(关于成就/ 163),洛卡保障对象(关于法律的能力),Sloka 164和Sloka 165(交易)。更重要的是,关于正义的本质巴库归类为“正义平等合同(justitia commutativa),只要符合法律的确定性方面即违背了公众对宪法条款不像实现民事第1338章和第1320 KUH章的条款,以及第八章18节(四)邀请1999年关于保护消费者。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
期刊最新文献
EKSISTENSI MANUSIA PANCASILAIS DEWASA INI DARI PERSPEKTIF KONSEP MANUSIA PERSONALIS EKSISTENSI PEMENTASAN TARI BARONG DAN RANGDA PERAN AGAMA DAN FILSAFAT SEBAGAI LANDASAN PENDIDIKAN MORAL BANGSA LOGIKA DAN METODE PENALARAN DALAM PERSPEKTIF FILSAFAT NYĀYA DARŚANA PERILAKU KONSUMTIF MASYARAKAT INDONESIA DALAM PERSPEKTIF HERBERT MARCUSE
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
现在去查看 取消
×
提示
确定
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
已复制链接
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
×
扫码分享
扫码分享
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1