{"title":"PEMIKIRAN KIAI SAHAL MAHFUDH TENTANG PERAN PUBLIK PEREMPUAN DI ERA MILENIAL","authors":"Mohammad Rif’an Asofik","doi":"10.22373/al-ijtimaiyyah.v9i1.17729","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Abstract: This research investigates Kiai Sahal Mahfudh opinion about the public roles of women in the recent era. This discourse becomes interesting for some authors since there are still some Muslim people who discriminates the role of women and place women as domestic resident. These contemporary issues about the role of women in public scope become a fascinating issue to be discussed among the educational activist. For instance, how is the law of a woman who becomes a leader? Whether or not if a woman is allowed to have a carrier in the political and entrepreneur field, or even becomes a foreign labour? This matter still produces different point of views and opinions among the people. To some extend it is considered as completely haram by showing some of their arguments, while to some others it is considered as halal because of some fundamental reasons. These two different opinions are the reasons why the researcher feels like to initiate the research by collaborating Kiai Sahal Mahfudh opinion in answering such matter as well as knowing the methodology of his thought. This research uses qualitative research with library research approach. The result of the research proves that the three methods of Kiai Sahal Mahfudh’s opinion make women’s rights are preserved as what is in the Islamic teachings, so that women can play their public role in the millennial era.Keywords: Kiai Sahal Mahfudh Thought; Women’s Public Roles; Millennial Era.Abstrak: Tulisan ini mengkaji pemikiran Kiai Sahal Mahfudh tentang peran publik perempuan di era milenial, yang mana diskursus ini menjadi begitu menarik bagi penulis sebab masih ada sebagian orang Islam yang masih mendiskriminasikan peran perempuan dan memposisikan perempuan sebagai manusia domestik. Isu-isu kontemporer tentang peran perempuan di dunia publik menjadi tema yang menarik untuk dikonsumsi civitas akademik. Misalnya, bagaimana hukum perempuan menjadi pemimpin? Apakah boleh dalam Islam, perempuan (istri) berkarir di dunia politik, entrepreneurship, bahkan menjadi TKW?. Problematika tersebut masih menimbulkan silang pendapat, ada yang mengatakan tidak boleh (haram) secara mutlak dengan memaparkan argumentasinya. Di sisi lain juga ada yang menyampaikan boleh (halal) disebabkan beberapa alasan yang fundamental. Dari dua silang pendapat itulah penulis merasa terpanggil untuk mengelaborasi pemikiran Kiai Sahal Mahfudh dalam menjawab problematika tersebut sekaligus mengetahui metodologi berpikirnya. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan library research. Hasil dari penelitian ini adalah bahwa ketiga metodologi pemikiran Kiai Sahal Mahfudh inilah yang menjadikan hak-hak perempuan dapat terjaga sebagaimana yang ada dalam syariat Islam sehingga perempuan dapat memainkan peran publiknya di era milenial.Kata Kunci: Pemikiran Kiai Sahal Mahfudh; Peran Publik Perempuan; Era Milenial.","PeriodicalId":377305,"journal":{"name":"JURNAL AL-IJTIMAIYYAH","volume":"9 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"JURNAL AL-IJTIMAIYYAH","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.22373/al-ijtimaiyyah.v9i1.17729","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Abstract: This research investigates Kiai Sahal Mahfudh opinion about the public roles of women in the recent era. This discourse becomes interesting for some authors since there are still some Muslim people who discriminates the role of women and place women as domestic resident. These contemporary issues about the role of women in public scope become a fascinating issue to be discussed among the educational activist. For instance, how is the law of a woman who becomes a leader? Whether or not if a woman is allowed to have a carrier in the political and entrepreneur field, or even becomes a foreign labour? This matter still produces different point of views and opinions among the people. To some extend it is considered as completely haram by showing some of their arguments, while to some others it is considered as halal because of some fundamental reasons. These two different opinions are the reasons why the researcher feels like to initiate the research by collaborating Kiai Sahal Mahfudh opinion in answering such matter as well as knowing the methodology of his thought. This research uses qualitative research with library research approach. The result of the research proves that the three methods of Kiai Sahal Mahfudh’s opinion make women’s rights are preserved as what is in the Islamic teachings, so that women can play their public role in the millennial era.Keywords: Kiai Sahal Mahfudh Thought; Women’s Public Roles; Millennial Era.Abstrak: Tulisan ini mengkaji pemikiran Kiai Sahal Mahfudh tentang peran publik perempuan di era milenial, yang mana diskursus ini menjadi begitu menarik bagi penulis sebab masih ada sebagian orang Islam yang masih mendiskriminasikan peran perempuan dan memposisikan perempuan sebagai manusia domestik. Isu-isu kontemporer tentang peran perempuan di dunia publik menjadi tema yang menarik untuk dikonsumsi civitas akademik. Misalnya, bagaimana hukum perempuan menjadi pemimpin? Apakah boleh dalam Islam, perempuan (istri) berkarir di dunia politik, entrepreneurship, bahkan menjadi TKW?. Problematika tersebut masih menimbulkan silang pendapat, ada yang mengatakan tidak boleh (haram) secara mutlak dengan memaparkan argumentasinya. Di sisi lain juga ada yang menyampaikan boleh (halal) disebabkan beberapa alasan yang fundamental. Dari dua silang pendapat itulah penulis merasa terpanggil untuk mengelaborasi pemikiran Kiai Sahal Mahfudh dalam menjawab problematika tersebut sekaligus mengetahui metodologi berpikirnya. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan library research. Hasil dari penelitian ini adalah bahwa ketiga metodologi pemikiran Kiai Sahal Mahfudh inilah yang menjadikan hak-hak perempuan dapat terjaga sebagaimana yang ada dalam syariat Islam sehingga perempuan dapat memainkan peran publiknya di era milenial.Kata Kunci: Pemikiran Kiai Sahal Mahfudh; Peran Publik Perempuan; Era Milenial.
摘要:本研究考察了吉艾·萨哈尔·马福德对近代女性公共角色的看法。对于一些作者来说,这种论述变得很有趣,因为仍然有一些穆斯林人歧视妇女的角色,并将妇女视为家庭居民。这些关于女性在公共领域中的角色的当代问题成为教育活动家之间讨论的一个引人入胜的问题。例如,女性成为领导者的规律是怎样的?是否允许女性在政治和企业家领域拥有载体,甚至成为外籍劳工?这件事在人民中还产生了不同的观点和意见。在某种程度上,通过展示他们的一些论点,它被认为是完全haram的,而对其他一些人来说,由于一些根本的原因,它被认为是清真的。这两种不同的观点是研究人员想要通过合作Kiai Sahal Mahfudh的观点来开始研究的原因,以回答这些问题,并了解他的思想方法。本研究采用定性研究与图书馆研究相结合的方法。研究结果证明,Kiai Sahal Mahfudh的观点的三种方法使得妇女的权利被保留为伊斯兰教义中的权利,从而使妇女能够在千年时代发挥其公共作用。关键词:马富德思想;妇女的公共角色;千禧年的时代。摘要:tuisan ini mengkaji pemikiran Kiai Sahal Mahfudh tentang peran publick perempuan di era milial, yang mana diskursus ini menjadi begitu menarik bagi penulis sebab masih ada sebagian orang Islam yang masih mendiskriminasikan peran perempuan and memposisikan perempuan sebagai manusia domik。伊苏-伊苏-伊苏-伊苏-伊苏-伊苏-伊苏-伊苏-伊苏-伊苏-伊苏-伊苏-伊苏-伊苏-伊苏-伊苏-伊苏-伊苏-伊苏-伊苏-伊苏-伊苏-伊苏-伊苏-伊苏-伊苏-伊苏-伊苏-伊苏-伊苏-伊苏-伊苏-伊苏Misalnya, bagaimana hukum perempuan menjadi pemimpin?Apakah boleh dalam Islam, perempuan berkarir di dunia politics, entrepreneurship, bahkan menjadi TKW?Problematika tersebut masih menimbulkan silang pendapat, ada yang mengatakan tidak boleh (haram) secara mutlak dengan memaparkan argumentasinya。Di sisi lain juga ada yang menyampaikan boleh(清真)disebabkan beberapa alasan yang根本。我的意思是,我的意思是我的意思是我的意思是我的意思是我的意思是我的意思是我的意思是我的意思是我的意思。Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian quality of denganan penelian library研究。这句话的意思是:“我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是……”Kata Kunci: Pemikiran Kiai Sahal Mahfudh;Peran public;Milenial时代。