MENINGKATKAN KOMPETENSI GURU MATEMATIKA DALAM MENYUSUN PERENCANAAN PEMBELAJARAN PADA MASA COVID-19 MELALUI BIMBINGAN BERKELANJUTAN DI MGMP MATEMATIKA KABUPATEN LOMBOK BARAT
{"title":"MENINGKATKAN KOMPETENSI GURU MATEMATIKA DALAM MENYUSUN PERENCANAAN PEMBELAJARAN PADA MASA COVID-19 MELALUI BIMBINGAN BERKELANJUTAN DI MGMP MATEMATIKA KABUPATEN LOMBOK BARAT","authors":"B. Sumarni","doi":"10.51878/manajerial.v1i2.613","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Tujuan dari penyusunan Best Practice ini adalah untuk meningkatkan kompetensi guru dalam penyusunan perencanaan pembelajaran baik di kelas VII, VIII dan IX SMP binaan Kabupaten Lombok Barat melalui bimbingan berkelanjutan di Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Matematika. Praktik terbaik ini dimulai pada bulan April 2016 sampai sekarang, dimana pada tahun-tahun sebelumnya kegiatan MGMP Matematika akan terlaksana jika ada dana dari pemerintah daerah, sehingga peserta MGMP Matematika tidak merata, artinya hanya orang-orang tertentu yang jadi pesertanya, Dari 190 orang guru Matematika yang tersebar di SMP Negeri maupun Swasta di Lombok Barat, belum semua menjadi anggota/peserta MGMP Matematika, terutama guru-guru honor jarang ikut sebagai peserta MGMP Matematika, akibatnya masih banyak guru yang memiliki administrasi perencanaaan pembelajaran dengan cara copas (copi paste) tanpa diedit, hanya untuk pemenuhan administrasi saja artinya tidak digunakan sebagai pedoman dalam pelaksanaan pembelajaran, untuk mengefisienkan pembinaan terhadap guru-guru tersebut, saya selaku pengawas berinisiatif untuk melakukan kegiata MGMP Matematika secara mandiri artinya biaya dari peserta dan semua guru berhak mengikuti kegiatan di MGMP Matematika. Biaya yang dikeluarkan hanya Rp.10.000 perkali pertemuan, pelaksanaannya minimal satu kali sebulan dan tempatnya bergililir antar sekolah yang satu dengan yang lainnya dan untuk pada masa pandemi covid- 19 pertrmuannya melui moda tatap muka terbatas dan moda daring. Melalui wadah inilah saya selaku pengawas bina dengan mudah dan lebih efektif membimbing guru secara berkelaanjutan untuk meningkatkan kompetensi guru dalam menyiapkan perencanaan pembelajaran mulai dari prota, prosem, silabus, RPP dan pendukung RPP, penulisan karya ilmiah, seminar karya ilmiah, penggunaan teknologi dalam pembelajaran dan lain-lain.","PeriodicalId":221805,"journal":{"name":"MANAJERIAL : Jurnal Inovasi Manajemen dan Supervisi Pendidikan","volume":"55 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-10-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"MANAJERIAL : Jurnal Inovasi Manajemen dan Supervisi Pendidikan","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.51878/manajerial.v1i2.613","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Tujuan dari penyusunan Best Practice ini adalah untuk meningkatkan kompetensi guru dalam penyusunan perencanaan pembelajaran baik di kelas VII, VIII dan IX SMP binaan Kabupaten Lombok Barat melalui bimbingan berkelanjutan di Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Matematika. Praktik terbaik ini dimulai pada bulan April 2016 sampai sekarang, dimana pada tahun-tahun sebelumnya kegiatan MGMP Matematika akan terlaksana jika ada dana dari pemerintah daerah, sehingga peserta MGMP Matematika tidak merata, artinya hanya orang-orang tertentu yang jadi pesertanya, Dari 190 orang guru Matematika yang tersebar di SMP Negeri maupun Swasta di Lombok Barat, belum semua menjadi anggota/peserta MGMP Matematika, terutama guru-guru honor jarang ikut sebagai peserta MGMP Matematika, akibatnya masih banyak guru yang memiliki administrasi perencanaaan pembelajaran dengan cara copas (copi paste) tanpa diedit, hanya untuk pemenuhan administrasi saja artinya tidak digunakan sebagai pedoman dalam pelaksanaan pembelajaran, untuk mengefisienkan pembinaan terhadap guru-guru tersebut, saya selaku pengawas berinisiatif untuk melakukan kegiata MGMP Matematika secara mandiri artinya biaya dari peserta dan semua guru berhak mengikuti kegiatan di MGMP Matematika. Biaya yang dikeluarkan hanya Rp.10.000 perkali pertemuan, pelaksanaannya minimal satu kali sebulan dan tempatnya bergililir antar sekolah yang satu dengan yang lainnya dan untuk pada masa pandemi covid- 19 pertrmuannya melui moda tatap muka terbatas dan moda daring. Melalui wadah inilah saya selaku pengawas bina dengan mudah dan lebih efektif membimbing guru secara berkelaanjutan untuk meningkatkan kompetensi guru dalam menyiapkan perencanaan pembelajaran mulai dari prota, prosem, silabus, RPP dan pendukung RPP, penulisan karya ilmiah, seminar karya ilmiah, penggunaan teknologi dalam pembelajaran dan lain-lain.