{"title":"Efek Teratogenik Ikan Tuna Yang Mengandung Formalin Pada Fetus Mencit","authors":"A. Almahdy, Fitra Kurniasi","doi":"10.33476/jky.v24i1.130","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Penelitian efek teratogenik ikan tuna yang mengandung formalin pada fetus mencit putih telah dilakukan. Penelitian dilakukan pada 20 ekor mencit betina hamil yang dibagi menjadi 5 kelompok. Kelompok pertama adalah kelompok kontrol yang hanya diberi air, kelompok kedua adalah mencit hamil yang hanya diberi formalin 1,82 mg/kg BB, kelompok ketiga diberi ikan tuna yang mengandung formalin 1,82 mg/kg BB, kelompok keempat diperlakukan dengan ikan tuna yang mengandung formalin 3,64 mg / kg BW, dan kelompok kelima adalah ikan tuna mengandung formalin yang dibeli dari pasar tradisional. Perlakuan diberikan pada hari ke-6 sampai hari ke-15 kehamilan. Pada hari ke-18 kehamilan laparotomi telah dilakukan. Dua pertiga dari janin direndam dalam larutan Bouin dan sisanya lebih direndam dalam larutan merah alizarin. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mencit yang diperlakukan dengan formalin dosis 1,82 mg/kgBB dan ikan tuna mengandung formalin 3,64 mg/kg BB menyebabkan tapak resorpsi pada janin. Sementara, ikan tuna mengandung formalin pada dosis 1,82 mg/kg BB menyebabkan penjarakan tulang costae pada fetus. Ikan tuna mengandung formalin yang dibeli dari pasar tradisional menyebabkan tapak resorpsi dan penjarakan costae pada fetus. The teratogenic effect of tuna fish containing formalin on white mice fetus has been observed. Twenty pregnant mice were divided into 5 groups. First group is control group, second group was treated with only formaldehyde solution at dose of 1.82 mg/kg BW, third group was treated with tuna fish containing formaldehyde 1.82 mg/kg BW, fourth group was treated with tuna fish containing formaldehyde 3.64 mg/kg BW, and the fifth group was treated with tuna fish containing formaldehyde which were bought from traditional market. Treatment was given on day 6 to day 15 of pregnancy. On the 18th day of pregnancy laparotomy was performed. Two-thirds of the fetus immersed in Bouin solution and the rest is soaked in a solution of alizarin red. The results showed that mice treated with 1.82 mg/kg formaldehyde and tuna fish containing formaldehyde of 3.64 mg/kg caused fetal resorption. Meanwhile, tuna fish contain formaldehyde at a dose of 1.82 mg/kg caused the distance between costae on fetus. Tuna fish containing formaldehyde purchased from traditional markets caused resorption site and the distance between costae on fetus.","PeriodicalId":101844,"journal":{"name":"YARSI medical Journal","volume":"16 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2016-04-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"YARSI medical Journal","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.33476/jky.v24i1.130","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Penelitian efek teratogenik ikan tuna yang mengandung formalin pada fetus mencit putih telah dilakukan. Penelitian dilakukan pada 20 ekor mencit betina hamil yang dibagi menjadi 5 kelompok. Kelompok pertama adalah kelompok kontrol yang hanya diberi air, kelompok kedua adalah mencit hamil yang hanya diberi formalin 1,82 mg/kg BB, kelompok ketiga diberi ikan tuna yang mengandung formalin 1,82 mg/kg BB, kelompok keempat diperlakukan dengan ikan tuna yang mengandung formalin 3,64 mg / kg BW, dan kelompok kelima adalah ikan tuna mengandung formalin yang dibeli dari pasar tradisional. Perlakuan diberikan pada hari ke-6 sampai hari ke-15 kehamilan. Pada hari ke-18 kehamilan laparotomi telah dilakukan. Dua pertiga dari janin direndam dalam larutan Bouin dan sisanya lebih direndam dalam larutan merah alizarin. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mencit yang diperlakukan dengan formalin dosis 1,82 mg/kgBB dan ikan tuna mengandung formalin 3,64 mg/kg BB menyebabkan tapak resorpsi pada janin. Sementara, ikan tuna mengandung formalin pada dosis 1,82 mg/kg BB menyebabkan penjarakan tulang costae pada fetus. Ikan tuna mengandung formalin yang dibeli dari pasar tradisional menyebabkan tapak resorpsi dan penjarakan costae pada fetus. The teratogenic effect of tuna fish containing formalin on white mice fetus has been observed. Twenty pregnant mice were divided into 5 groups. First group is control group, second group was treated with only formaldehyde solution at dose of 1.82 mg/kg BW, third group was treated with tuna fish containing formaldehyde 1.82 mg/kg BW, fourth group was treated with tuna fish containing formaldehyde 3.64 mg/kg BW, and the fifth group was treated with tuna fish containing formaldehyde which were bought from traditional market. Treatment was given on day 6 to day 15 of pregnancy. On the 18th day of pregnancy laparotomy was performed. Two-thirds of the fetus immersed in Bouin solution and the rest is soaked in a solution of alizarin red. The results showed that mice treated with 1.82 mg/kg formaldehyde and tuna fish containing formaldehyde of 3.64 mg/kg caused fetal resorption. Meanwhile, tuna fish contain formaldehyde at a dose of 1.82 mg/kg caused the distance between costae on fetus. Tuna fish containing formaldehyde purchased from traditional markets caused resorption site and the distance between costae on fetus.