{"title":"PENGETAHUAN GIZI SEIMBANG CALON PENGANTIN DI BEBERAPA KANTOR URUSAN AGAMA (KUA) JAKARTA BARAT","authors":"Vitria Melani, Mury Kuswari","doi":"10.21111/dnj.v3i1.3030","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Latar belakang . Calon pengantin (catin) merupakan kelompok yang perlu diperhatikan dalam membangun keluarga yang sehat dan berkualitas. Salah satu hal yang perlu dipahami oleh mereka adalah mengenai Pedoman Gizi Seimbang. Pengaruh kekurangan gizi pada 1000 hari pertama kehidupan (HPK) yaitu sejak janin sampai anak berumur dua tahun, tidak hanya terhadap perkembangan fisik, tetapi juga terhadap perkembangan kognitif yang nantinya berpengaruh terhadap kecerdasan dan ketangkasan berpikir serta produktivitas kerja. Kekurangan gizi pada masa ini juga dikaitkan dengan risiko terjadinya penyakit kronis pada usia dewasa, yaitu penyakit jantung, hipertensi, stroke dan diabetes. Agar tidak terjadi masalah kurang gizi pada 1000 HPK, maka calon pengantin perlu menerapkan pedoman gizi seimbang dalam kehidupan sehari-hari. Tujuan. Menganalisis perbedaan pengetahuan gizi seimbang pada calon pengantin berdasarkan status sosial yang berbeda. Metode. Penelitian dilakukan di Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Kebon Jeruk dan Palmerah, Jakarta Barat pada bulan Agustus-Oktober 2018 dengan menggunakan desain cross sectional . Sampel pada penelitian ini adalah 56 calon pengantin laki-laki dan 56 calon pengantin wanita. Hasil . Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar calon pengantin memiliki pengetahuan gizi seimbang yang kurang dengan skor rata-rata 47.589±13.882 pada catin laki-laki dan 48.482±14.614 pada catin wanita. Hasil uji t test independen menunjukkan terdapat perbedaan pengetahuan gizi catin berdasarkan tingkat pendidikan dan pendapatan (pv ≤ 0.05). Namun tidak terdapat perbedaan pengetahuan gizi catin berdasarkan jenis kelamin (pv > 0.05). Kesimpulan. Terdapat perbedaan pengetahuan mengenai gizi seimbang berdasarkan tingkat pendidikan dan pendapatan pada calon pengantin di Kantor Urusan Agama (KUA) Kebon Jeruk dan Palmerah, Jakarta Barat.","PeriodicalId":245490,"journal":{"name":"Darussalam Nutrition Journal","volume":"12 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2019-06-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"5","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Darussalam Nutrition Journal","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.21111/dnj.v3i1.3030","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 5
Abstract
Latar belakang . Calon pengantin (catin) merupakan kelompok yang perlu diperhatikan dalam membangun keluarga yang sehat dan berkualitas. Salah satu hal yang perlu dipahami oleh mereka adalah mengenai Pedoman Gizi Seimbang. Pengaruh kekurangan gizi pada 1000 hari pertama kehidupan (HPK) yaitu sejak janin sampai anak berumur dua tahun, tidak hanya terhadap perkembangan fisik, tetapi juga terhadap perkembangan kognitif yang nantinya berpengaruh terhadap kecerdasan dan ketangkasan berpikir serta produktivitas kerja. Kekurangan gizi pada masa ini juga dikaitkan dengan risiko terjadinya penyakit kronis pada usia dewasa, yaitu penyakit jantung, hipertensi, stroke dan diabetes. Agar tidak terjadi masalah kurang gizi pada 1000 HPK, maka calon pengantin perlu menerapkan pedoman gizi seimbang dalam kehidupan sehari-hari. Tujuan. Menganalisis perbedaan pengetahuan gizi seimbang pada calon pengantin berdasarkan status sosial yang berbeda. Metode. Penelitian dilakukan di Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Kebon Jeruk dan Palmerah, Jakarta Barat pada bulan Agustus-Oktober 2018 dengan menggunakan desain cross sectional . Sampel pada penelitian ini adalah 56 calon pengantin laki-laki dan 56 calon pengantin wanita. Hasil . Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar calon pengantin memiliki pengetahuan gizi seimbang yang kurang dengan skor rata-rata 47.589±13.882 pada catin laki-laki dan 48.482±14.614 pada catin wanita. Hasil uji t test independen menunjukkan terdapat perbedaan pengetahuan gizi catin berdasarkan tingkat pendidikan dan pendapatan (pv ≤ 0.05). Namun tidak terdapat perbedaan pengetahuan gizi catin berdasarkan jenis kelamin (pv > 0.05). Kesimpulan. Terdapat perbedaan pengetahuan mengenai gizi seimbang berdasarkan tingkat pendidikan dan pendapatan pada calon pengantin di Kantor Urusan Agama (KUA) Kebon Jeruk dan Palmerah, Jakarta Barat.