PERBEDAAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION (RME)
{"title":"PERBEDAAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION (RME)","authors":"Erna Isfayani, Muliana Muliana, Arthanti Mardhatillah","doi":"10.29300/equation.v6i2.11680","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kemandirian belajar siswa menggunakan model pembelajaran PBL dan RME siswa kelas VII SMP Negeri 1 Dewantara. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Jenis penelitian yaitu quasi eksperiment. Populasi penelitian ini seluruh siswa kelas VII yang ada di SMP Negeri 1 Dewantara, sedangkan yang menjadi sampel pada penelitian ini siswa kelas VIIA sebagai kelas Eksperimen I dan VIIB sebagai kelas eksperimen II dengan jumlah siswa masing-masing 29 siswa. Adapun teknik pengumpulan data yang ada pada penelitian ini adalah angket kemandirian belajar siswa yang mana diberikan setelah diberi perlakuan. Analisis data yang dilakukan untuk tes angket kemandirian belajar siswa adalah uji normalitas, homogenitas, dan juga uji hipotesis menggunakan SPSS 22. Melalui uji normalitas kedua kelas VIIA (eksperimen I) memiliki nilai signifikan yaitu 0,184 dan nilai signifikan kelas VIIB (eksperimen II) yaitu 0,072. Sehingga data test angket kemandirian belajar siswa berdistribusi normal. nilai signifikan uji homogenitas yaitu 0,295. Dari hasil uji homogenitas dapat disimpulkan bahwa tes kemandirian belajar siswa homogen. Berdasarkan uji coba dilapangan kelas eksperimen I dan eksperimen II dengan menggunakan uji hipotesis yaitu uji-t adalah signifikan sebesar 0,000 < 0,05. maka H0 ditolak dan H1 diterima. Berdasarkan data yang ada dapat diartikan bahwa adanya perbedaan signifikan pada kemandirian belajar siswa yang belajar menggunakan pendekatan RME dengan siswa yang belajar menggunakan model pembelajaran PBL. jika dilihat dari hasil Postest berupa angket kemandirian belajar siswa menggunakan Model pembelajaran PBL memiliki nilai 46,4%, sedangkan yang menggunakan Pendekatan pembelajaran RME memiliki nilai 94,6%.","PeriodicalId":489141,"journal":{"name":"Jurnal Equation","volume":"46 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-09-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Equation","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.29300/equation.v6i2.11680","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kemandirian belajar siswa menggunakan model pembelajaran PBL dan RME siswa kelas VII SMP Negeri 1 Dewantara. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Jenis penelitian yaitu quasi eksperiment. Populasi penelitian ini seluruh siswa kelas VII yang ada di SMP Negeri 1 Dewantara, sedangkan yang menjadi sampel pada penelitian ini siswa kelas VIIA sebagai kelas Eksperimen I dan VIIB sebagai kelas eksperimen II dengan jumlah siswa masing-masing 29 siswa. Adapun teknik pengumpulan data yang ada pada penelitian ini adalah angket kemandirian belajar siswa yang mana diberikan setelah diberi perlakuan. Analisis data yang dilakukan untuk tes angket kemandirian belajar siswa adalah uji normalitas, homogenitas, dan juga uji hipotesis menggunakan SPSS 22. Melalui uji normalitas kedua kelas VIIA (eksperimen I) memiliki nilai signifikan yaitu 0,184 dan nilai signifikan kelas VIIB (eksperimen II) yaitu 0,072. Sehingga data test angket kemandirian belajar siswa berdistribusi normal. nilai signifikan uji homogenitas yaitu 0,295. Dari hasil uji homogenitas dapat disimpulkan bahwa tes kemandirian belajar siswa homogen. Berdasarkan uji coba dilapangan kelas eksperimen I dan eksperimen II dengan menggunakan uji hipotesis yaitu uji-t adalah signifikan sebesar 0,000 < 0,05. maka H0 ditolak dan H1 diterima. Berdasarkan data yang ada dapat diartikan bahwa adanya perbedaan signifikan pada kemandirian belajar siswa yang belajar menggunakan pendekatan RME dengan siswa yang belajar menggunakan model pembelajaran PBL. jika dilihat dari hasil Postest berupa angket kemandirian belajar siswa menggunakan Model pembelajaran PBL memiliki nilai 46,4%, sedangkan yang menggunakan Pendekatan pembelajaran RME memiliki nilai 94,6%.