{"title":"PERANCANGAN GEREJA ALFA OMEGA SURABAYA OLEH RYAN EDGAR ARCHITECTS","authors":"Ryan Edgar Santoso, Stephanus Evert Indrawan","doi":"10.37715/kreasi.v8i1.4285","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Pandemi COVID-19 menyebabkan terjadinya perubahan dalam kehidupan bermasyarakat dan berbagai kegiatan fundamental manusia lainnya. Termasuk terjadinya fenomena percepatan digital khususnya di Indonesia. Melihat tren peningkatan penggunaan teknologi digital dan melihat berbagai kelebihan yang mampu ditawarkan menyebabkan teknologi menjadi peluang yang jelas. Secara khusus dalam proses perancangan arsitektural, teknologi memberikan kemampuan efisiensi dan efektifitas serta mampu menggali lebih dalam proses perancangan dalam hal pencarian bentuk, simulasi performa bangunan hingga proses realisasi rancangan. Oleh karena itu Ryan Edgar Architects sebagai konsultan arsitektur interior mengambil posisi sebagai konsultan yang berfokus pada penggunaan teknologi digital dalam proses perancangan arsitektur interior. Ryan Edgar Architects melakukan pendekatan dengan penggunaan teknologi digital secara khusus dalam pencarian bentuk, simulasi dan proses realisasi terhadap proyek perancangan Gereja Alfa Omega Surabaya. Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam perancangan ini adalah menciptakan desain gereja dengan pemanfaatan teknologi digital yang mampu mengakomodasi kebutuhan kegiatan gereja. Proses perancangan dimulai dengan melakukan penelitian secara kualitatif dengan melakukan penggalian data mengenai bentuk gereja, kebutuhan klien, observasi dan analisa lahan, ideasi dan pengajuan desain. Proses analisa lahan dapat dilakukan dengan pemanfaatan teknologi digital yang mampu menghasilkan data yang komprehensif. Secara khusus proses desain harus memperhatikan keinginan klien yaitu bangunan gereja harus mampu menampilkan nilai gereja dan terlihat megah. Proses pencarian bentuk diaplikasikan dalam pengolahaan desain fasade dan elemen pembentuk ruang seperti ceiling. Penggunaan teknologi digital dalam perancangan gereja Alfa Omega Surabaya akan menghasilkan sebuah desain dengan bentuk elemen yang unik dan tetap memperhatikan parameter lingkungan.","PeriodicalId":489264,"journal":{"name":"KREASI","volume":" 46","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-11-09","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"KREASI","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.37715/kreasi.v8i1.4285","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Pandemi COVID-19 menyebabkan terjadinya perubahan dalam kehidupan bermasyarakat dan berbagai kegiatan fundamental manusia lainnya. Termasuk terjadinya fenomena percepatan digital khususnya di Indonesia. Melihat tren peningkatan penggunaan teknologi digital dan melihat berbagai kelebihan yang mampu ditawarkan menyebabkan teknologi menjadi peluang yang jelas. Secara khusus dalam proses perancangan arsitektural, teknologi memberikan kemampuan efisiensi dan efektifitas serta mampu menggali lebih dalam proses perancangan dalam hal pencarian bentuk, simulasi performa bangunan hingga proses realisasi rancangan. Oleh karena itu Ryan Edgar Architects sebagai konsultan arsitektur interior mengambil posisi sebagai konsultan yang berfokus pada penggunaan teknologi digital dalam proses perancangan arsitektur interior. Ryan Edgar Architects melakukan pendekatan dengan penggunaan teknologi digital secara khusus dalam pencarian bentuk, simulasi dan proses realisasi terhadap proyek perancangan Gereja Alfa Omega Surabaya. Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam perancangan ini adalah menciptakan desain gereja dengan pemanfaatan teknologi digital yang mampu mengakomodasi kebutuhan kegiatan gereja. Proses perancangan dimulai dengan melakukan penelitian secara kualitatif dengan melakukan penggalian data mengenai bentuk gereja, kebutuhan klien, observasi dan analisa lahan, ideasi dan pengajuan desain. Proses analisa lahan dapat dilakukan dengan pemanfaatan teknologi digital yang mampu menghasilkan data yang komprehensif. Secara khusus proses desain harus memperhatikan keinginan klien yaitu bangunan gereja harus mampu menampilkan nilai gereja dan terlihat megah. Proses pencarian bentuk diaplikasikan dalam pengolahaan desain fasade dan elemen pembentuk ruang seperti ceiling. Penggunaan teknologi digital dalam perancangan gereja Alfa Omega Surabaya akan menghasilkan sebuah desain dengan bentuk elemen yang unik dan tetap memperhatikan parameter lingkungan.
Perancangan gereja alfa omega surabaya oleh Ryan Edgar architects
COVID-19大流行改变了人们的生活和其他基本的人类活动。包括数字加速度现象,尤其是在印尼。看到数字技术使用的增加趋势,看到它们所能提供的优势,使技术成为一个明确的机会。特别是在建筑设计过程中,技术提供了效率和有效性的能力,能够更深入地挖掘形状搜索、建筑性能模拟到设计设计过程。因此,瑞安·埃德加·阿建筑师(Ryan Edgar Architects)作为一名室内建筑顾问,将重点放在室内建筑设计过程中使用数字技术上。瑞安·埃德加·阿盖特(Ryan Edgar Architects)专门使用数字技术进行搜索,以寻找形态、模拟和实现教会的阿尔法·欧米加·泗水设计项目。至于这项设计的目的,就是利用能满足教会活动需求的数码技术,创建教会的设计。设计过程开始于定性研究,挖掘关于教会形状、客户需求、土地观察和分析、设计理念和提交的数据。利用数字技术提供全面数据,可以进行土地分析。设计过程必须特别注意客户的愿望,即教堂建筑必须具有教会的价值和宏伟的外观。形状搜索过程被应用于fasade设计组合和天花板等空间构建元素。使用数字技术进行教会的设计,将产生一种独特的元素形式的设计,并保持对环境参数的关注。