None Putu Gede Wahyu Satya Nugraha, None Km. Deddy Endra Prasandya, None Cok Istri Ratna Sari Dewi
{"title":"PENGEMBANGAN FASILITAS KONSERVASI BERBASIS EKOWISATA PADA KAWASAN HUTAN MANGROVE DI LINGKUNGAN BANJAR BUALU, KELURAHAN BENOA","authors":"None Putu Gede Wahyu Satya Nugraha, None Km. Deddy Endra Prasandya, None Cok Istri Ratna Sari Dewi","doi":"10.46650/anala.11.2.1456.58-67","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Kelompok Nelayan Wana Segara Alaslinggah (KNWSA) ini terletak di dalam lingkungan Banjar Bualu, Kelurahan Benoa Kecamatan Kuta Selatan. Kegiatan yang dilakukan mitra antara lain: penangkapan ikan yang berkelanjutan, melakukan penangkapan yang ramah lingkungan, melakukan pemeliharaan tanaman mangrove, mengembangkan potensi kelautan dalam mendukung pariwisata nelayan, Selain itu anggota KNWSA juga memiliki simpanan pokok dan simpanan wajib yang digunakan untuk memberikan bantuan dana bagi usaha anggota yang membutuhkan pinjaman. Sebagai mitra, KNWSA ini melalui perwakilannya memohon bantuan kepada Univesitas Warmadewa untuk merencanakan dan mengembangkan lahan mangrove yang ada menjadi kawasan ekowisata mangrove. Rencananya kawasan ekowisata mangrove ini bertujuan untuk menjaga kelestarian hutan mangrove dan ekosistemnya. Selain itu kegiatan wisata ini dapat menjadi pemasukan tambahan bagi mitra dan membantu biaya operasional dalam melestarikan hutan mangrove. Berdasarkan survey awal Tim PKM ditemukan beberapa permasalahan di lapangan antara lain: 1) Belum memiliki perencanaan atau masterplan tentang fasilitas ekowisata yang akan dibangun dan desain infrastruktur yang memadai seperti bangunan kantor, information center dan penataan lanskap, 2) Belum banyak yang mengetahui tentang lokasi hutan mangrove dan pentingnya menjaga kelestarian hutan mangrove. Faktor utamanya yang terlihat jelas adalah akses masuk yang belum memadai, tidak adanya entrance gate dan signage, serta belum adanya lahan parkir untuk kendaraan pengunjung, 3) Kurangnya keahlian anggota untuk melakukan pembukuan simpanan wajib dan simpanan pokok milik anggota mitra sehingga sering terjadi kekeliruan dalam perhitungan pembukuan.. Solusi yang ditawarkan dari permasalahan tersebut yaitu: 1) Membuat gambar rencana masterplan fasilitas ekowisata mangrove, 2) Membuat desain akses masuk berupa jalan, entrance gate dan fasilitas pendukung berupa area parkir,3) Memberikan pelatihan dalam melakukan pembukuan mengenai simpanan wajib dan simpanan pokok milik anggota","PeriodicalId":489132,"journal":{"name":"Jurnal Anala","volume":"29 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-09-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Anala","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.46650/anala.11.2.1456.58-67","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Kelompok Nelayan Wana Segara Alaslinggah (KNWSA) ini terletak di dalam lingkungan Banjar Bualu, Kelurahan Benoa Kecamatan Kuta Selatan. Kegiatan yang dilakukan mitra antara lain: penangkapan ikan yang berkelanjutan, melakukan penangkapan yang ramah lingkungan, melakukan pemeliharaan tanaman mangrove, mengembangkan potensi kelautan dalam mendukung pariwisata nelayan, Selain itu anggota KNWSA juga memiliki simpanan pokok dan simpanan wajib yang digunakan untuk memberikan bantuan dana bagi usaha anggota yang membutuhkan pinjaman. Sebagai mitra, KNWSA ini melalui perwakilannya memohon bantuan kepada Univesitas Warmadewa untuk merencanakan dan mengembangkan lahan mangrove yang ada menjadi kawasan ekowisata mangrove. Rencananya kawasan ekowisata mangrove ini bertujuan untuk menjaga kelestarian hutan mangrove dan ekosistemnya. Selain itu kegiatan wisata ini dapat menjadi pemasukan tambahan bagi mitra dan membantu biaya operasional dalam melestarikan hutan mangrove. Berdasarkan survey awal Tim PKM ditemukan beberapa permasalahan di lapangan antara lain: 1) Belum memiliki perencanaan atau masterplan tentang fasilitas ekowisata yang akan dibangun dan desain infrastruktur yang memadai seperti bangunan kantor, information center dan penataan lanskap, 2) Belum banyak yang mengetahui tentang lokasi hutan mangrove dan pentingnya menjaga kelestarian hutan mangrove. Faktor utamanya yang terlihat jelas adalah akses masuk yang belum memadai, tidak adanya entrance gate dan signage, serta belum adanya lahan parkir untuk kendaraan pengunjung, 3) Kurangnya keahlian anggota untuk melakukan pembukuan simpanan wajib dan simpanan pokok milik anggota mitra sehingga sering terjadi kekeliruan dalam perhitungan pembukuan.. Solusi yang ditawarkan dari permasalahan tersebut yaitu: 1) Membuat gambar rencana masterplan fasilitas ekowisata mangrove, 2) Membuat desain akses masuk berupa jalan, entrance gate dan fasilitas pendukung berupa area parkir,3) Memberikan pelatihan dalam melakukan pembukuan mengenai simpanan wajib dan simpanan pokok milik anggota