EVALUASI KELEMBAGAAN KEBIJAKAN KOTA LAYAK ANAK DI KOTA DEPOK

Nanang Saikhu, Ma’mun Murod, Khaerul Umam Noer
{"title":"EVALUASI KELEMBAGAAN KEBIJAKAN KOTA LAYAK ANAK DI KOTA DEPOK","authors":"Nanang Saikhu, Ma’mun Murod, Khaerul Umam Noer","doi":"10.15408/harkat.v19i1.34358","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Abstract. This study aims to analyze the institutional evaluation of the Policy for the Implementation of a Child Friendly City (KLA) in Depok City. The research background is that several institutional indicators have not been fulfilled in realizing KLA in Depok City. This research method uses a qualitative-descriptive approach with data collection techniques in the form of interviews, observation, and documentation studies. The public policy evaluation theory used is based on William N. Dunn's criteria, namely Effectiveness, Efficiency, Adequacy, Alignment, Responsiveness, and Accuracy. From the results of this study, the following conclusions were drawn: First, Effectiveness, institutional indicators of KLA policies have gone well with the formation of 11 sub-districts, 63 sub-districts, and 600 Child Friendly RWs. However, there are still several sub-districts and kelurahans that do not yet have Child-Friendly RWs and there are several Child-Friendly RWs that are not yet running well. Second, Efficiency, institutional support from the budgeting side is still inadequate, especially for sustainable programs. Third, Adequacy, KLA institutions have fulfilled adequacy but still needs to be improved further. Fourth, Alignment, KLA policy institutions have been evenly implemented by involving elements of the government, the business community, and the media. However, media participation is still not optimal. Fifth, Responsiveness, KLA institutions have received positive responses from implementers, such as regional apparatus organizations (OPD), the KLA Task Force, and the community. However, there are still implementers who do not understand much about KLA policies in Depok City so that it needs to beimproved further. Sixth, Accuracy, KLA policy institutions are considered to be on target and in accordance with KLA institutional indicators. However, it still needs further improvement in its implementation. Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis evaluasi kelembagaan kebijakan Penyelenggaraan Kota Layak Anak (KLA) di Kota Depok. Penelitian dilatarbelakangi masih belum terpenuhinya beberapa indikator kelembagaan dalam mewujudkan KLA di Kota Depok. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif-deskriptif dengan teknik pengambilan data berupa wawancara, observasi, dan studi dokumentasi. Adapun teori evaluasi kebijakan publik yang digunakan berdasarkan kriteria William N. Dunn, yaitu Efektivitas, Efisiensi, Kecukupan, Perataan, Responsivitas, dan Ketepatan. Dari hasil penelitian tersebut diperoleh kesimpulan: Petama, Efektivitas, indikator kelembagaan kebijakan KLA telah berjalan baik dengan terbentuknya 11 kecamatan, 63 kelurahan, dan 600 RW Ramah Anak. Namun, masih ada beberapa kecamatan dan kelurahan yang belum memiliki RW Ramah Anak dan ada beberapa RW Ramah Anak belum berjalan baik. Kedua, Efisieni, dukungan kelembagaan dari sisi penganggaran masih belum memadai, terutama untuk program berkelanjutan. Ketiga, Kecukupan, kelembagan KLA telah memenuhi kecukupan namun masih perlu ditingkatkan lagi. Keempat, Perataan, kelembagan kebijakan KLA telah merata dilakukan dengan melibatkan unsur pemerintah, masyarakat dunia usaha, dan media. Namun, partisipasi media masih belum optimal. Kelima, Responsivitas, kelembagaan KLA telah mendapat respon positif dari para pelaksana, seperti organisasi perangkat daerah (OPD), Gugus Tugas KLA, dan masyarakat. Namun, masih terdapat pelaksana yang belum banyak memahami kebijakan KLA di Kota Depok sehingga perlu ditingkatkan lagi. Keenam, Ketepatan, kelembagaan kebijakan KLA dinilai sudah tepat sasaran dan sesuai dengan indikator kelembagaan KLA. Namun, masih diperlukan peningkatan lebih lanjut dalam implementasinya.","PeriodicalId":484318,"journal":{"name":"Jurnal Harkat: Media Komunikasi Gender","volume":"150 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-09-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Harkat: Media Komunikasi Gender","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.15408/harkat.v19i1.34358","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

Abstract. This study aims to analyze the institutional evaluation of the Policy for the Implementation of a Child Friendly City (KLA) in Depok City. The research background is that several institutional indicators have not been fulfilled in realizing KLA in Depok City. This research method uses a qualitative-descriptive approach with data collection techniques in the form of interviews, observation, and documentation studies. The public policy evaluation theory used is based on William N. Dunn's criteria, namely Effectiveness, Efficiency, Adequacy, Alignment, Responsiveness, and Accuracy. From the results of this study, the following conclusions were drawn: First, Effectiveness, institutional indicators of KLA policies have gone well with the formation of 11 sub-districts, 63 sub-districts, and 600 Child Friendly RWs. However, there are still several sub-districts and kelurahans that do not yet have Child-Friendly RWs and there are several Child-Friendly RWs that are not yet running well. Second, Efficiency, institutional support from the budgeting side is still inadequate, especially for sustainable programs. Third, Adequacy, KLA institutions have fulfilled adequacy but still needs to be improved further. Fourth, Alignment, KLA policy institutions have been evenly implemented by involving elements of the government, the business community, and the media. However, media participation is still not optimal. Fifth, Responsiveness, KLA institutions have received positive responses from implementers, such as regional apparatus organizations (OPD), the KLA Task Force, and the community. However, there are still implementers who do not understand much about KLA policies in Depok City so that it needs to beimproved further. Sixth, Accuracy, KLA policy institutions are considered to be on target and in accordance with KLA institutional indicators. However, it still needs further improvement in its implementation. Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis evaluasi kelembagaan kebijakan Penyelenggaraan Kota Layak Anak (KLA) di Kota Depok. Penelitian dilatarbelakangi masih belum terpenuhinya beberapa indikator kelembagaan dalam mewujudkan KLA di Kota Depok. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif-deskriptif dengan teknik pengambilan data berupa wawancara, observasi, dan studi dokumentasi. Adapun teori evaluasi kebijakan publik yang digunakan berdasarkan kriteria William N. Dunn, yaitu Efektivitas, Efisiensi, Kecukupan, Perataan, Responsivitas, dan Ketepatan. Dari hasil penelitian tersebut diperoleh kesimpulan: Petama, Efektivitas, indikator kelembagaan kebijakan KLA telah berjalan baik dengan terbentuknya 11 kecamatan, 63 kelurahan, dan 600 RW Ramah Anak. Namun, masih ada beberapa kecamatan dan kelurahan yang belum memiliki RW Ramah Anak dan ada beberapa RW Ramah Anak belum berjalan baik. Kedua, Efisieni, dukungan kelembagaan dari sisi penganggaran masih belum memadai, terutama untuk program berkelanjutan. Ketiga, Kecukupan, kelembagan KLA telah memenuhi kecukupan namun masih perlu ditingkatkan lagi. Keempat, Perataan, kelembagan kebijakan KLA telah merata dilakukan dengan melibatkan unsur pemerintah, masyarakat dunia usaha, dan media. Namun, partisipasi media masih belum optimal. Kelima, Responsivitas, kelembagaan KLA telah mendapat respon positif dari para pelaksana, seperti organisasi perangkat daerah (OPD), Gugus Tugas KLA, dan masyarakat. Namun, masih terdapat pelaksana yang belum banyak memahami kebijakan KLA di Kota Depok sehingga perlu ditingkatkan lagi. Keenam, Ketepatan, kelembagaan kebijakan KLA dinilai sudah tepat sasaran dan sesuai dengan indikator kelembagaan KLA. Namun, masih diperlukan peningkatan lebih lanjut dalam implementasinya.
查看原文
分享 分享
微信好友 朋友圈 QQ好友 复制链接
本刊更多论文
对德波克市有价值儿童的城市政策制度评估
摘要本研究旨在分析德埔市“儿童友好城市政策”的制度评价。本文的研究背景是,德埔市在实现KLA的过程中,有几个制度指标没有实现。本研究方法采用定性-描述性方法,采用访谈、观察和文献研究等形式的数据收集技术。所使用的公共政策评估理论基于William N. Dunn的标准,即有效性、效率、充分性、一致性、响应性和准确性。从研究结果可以得出以下结论:一是有效性,KLA政策的制度指标运行良好,形成了11个街道,63个街道,600个儿童友好社区。然而,仍有几个街道和克鲁拉汉尚未设立儿童友好型社区,还有几个儿童友好型社区尚未良好运行。第二,效率,预算方面的制度支持仍然不足,特别是对可持续项目的支持。三是充分性,KLA机构已经实现了充分性,但仍有待进一步提高。第四,一致性,KLA政策制度通过政府、企业界和媒体的参与得到了均匀的实施。然而,媒体参与仍然不是最理想的。第五,响应性,KLA机构已经收到了来自实施者的积极响应,例如区域机构组织(OPD)、KLA工作队和社区。然而,仍有实施者对德埔市的KLA政策不甚了解,因此需要进一步改善。第六,准确性,KLA政策机构被认为是目标和符合KLA机构指标。但在实施上仍需进一步完善。Abstrak。Penelitian ini bertujuan untuk menganalis evaluasi kelembagaan kebijakan Penyelenggaraan Kota Layak Anak (KLA) di Kota Depok。Penelitian dilatarbelakangi masih belum terpenuhinya beberapa指标kelembagaan dalam mewujudkan KLA di Kota Depok。[3] [m] [m] [m] [m] [m] [m] [m] [m] [m] [m] [m]。William N. Dunn, yitu Efektivitas, Efisiensi, Kecukupan, Perataan, Responsivitas, dan Ketepatan。Dari hasil penelitian tersebut diperoleh kespulan: Petama, ekektivitas,指标kelembagaan kebijakan KLA telah berjalan baik dengan terbentuknya 11 kecamatan, 63 kelurahan, dan 600 RW Ramah Anak。Namun, masih ada beberapa kecamatan dan kelurahan yang belum memiliki RW Ramah Anak danda beberapa RW Ramah Anak belum berjalan baik。Kedua, Efisieni, dukungan kelembagaan dari sisi penganggaran masih belum memadai, terutama untuk程序berkelanjutan。Ketiga, Kecukupan, kelembagan KLA telah memenuhi Kecukupan namun masih perlu ditingkatkan lagi。Keempat, Perataan, kelembagan kebijakan KLA telah merata dilakukan dengan melibatkan unsur peremerintah, masyarakat dunia usaha, dan media。Namun, partisipasi media masium是最佳的。Kelima, Responsivitas, kelembagaan KLA telah mendapat responpositif dari para pelaksana, perpertisorganisasi perangkat daerah (OPD), Gugus Tugas KLA, dan masyarakat。Namun, masih terdapat pelaksana yang belum banyak memahami kebijakan KLA di Kota Depok seinga perlu ditingkatkan lagi。Keenam, Ketepatan, kelembagaan kebijakan KLA dinilai sudah tepat sasaran dan sesuai dengan指标kelembagaan KLA。Namun, masih diperlukan peningkatan lebih lanjut dalam implementasya。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
期刊最新文献
AGAMA SEBAGAI ALAT HEGEMONI DALAM KEKERASAN DOMESTIK PERSPEKTIF ANTONIO GRAMSCI EVALUASI KELEMBAGAAN KEBIJAKAN KOTA LAYAK ANAK DI KOTA DEPOK PEMBELAAN EMANSIPASI PEREMPUAN ISLAM DALAM PUISI “INNAMAL MAR’ATU” KARYA JAMIL SHIDQI AZ-ZAHAWI OPTIMALISASI MODUL SEBAGAI KONSELING PREVENTIF KEKERASAN SEKSUAL PADA SANTRI PEREMPUAN RESILIENSI PEREMPUAN TERHADAP PERMASALAHAN PENGGUNAAN NARKOBA DI KABUPATEN KEDIRI
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
现在去查看 取消
×
提示
确定
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
已复制链接
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
×
扫码分享
扫码分享
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1