Pub Date : 2023-09-27DOI: 10.15408/harkat.v19i1.34358
Nanang Saikhu, Ma’mun Murod, Khaerul Umam Noer
Abstract. This study aims to analyze the institutional evaluation of the Policy for the Implementation of a Child Friendly City (KLA) in Depok City. The research background is that several institutional indicators have not been fulfilled in realizing KLA in Depok City. This research method uses a qualitative-descriptive approach with data collection techniques in the form of interviews, observation, and documentation studies. The public policy evaluation theory used is based on William N. Dunn's criteria, namely Effectiveness, Efficiency, Adequacy, Alignment, Responsiveness, and Accuracy. From the results of this study, the following conclusions were drawn: First, Effectiveness, institutional indicators of KLA policies have gone well with the formation of 11 sub-districts, 63 sub-districts, and 600 Child Friendly RWs. However, there are still several sub-districts and kelurahans that do not yet have Child-Friendly RWs and there are several Child-Friendly RWs that are not yet running well. Second, Efficiency, institutional support from the budgeting side is still inadequate, especially for sustainable programs. Third, Adequacy, KLA institutions have fulfilled adequacy but still needs to be improved further. Fourth, Alignment, KLA policy institutions have been evenly implemented by involving elements of the government, the business community, and the media. However, media participation is still not optimal. Fifth, Responsiveness, KLA institutions have received positive responses from implementers, such as regional apparatus organizations (OPD), the KLA Task Force, and the community. However, there are still implementers who do not understand much about KLA policies in Depok City so that it needs to beimproved further. Sixth, Accuracy, KLA policy institutions are considered to be on target and in accordance with KLA institutional indicators. However, it still needs further improvement in its implementation. Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis evaluasi kelembagaan kebijakan Penyelenggaraan Kota Layak Anak (KLA) di Kota Depok. Penelitian dilatarbelakangi masih belum terpenuhinya beberapa indikator kelembagaan dalam mewujudkan KLA di Kota Depok. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif-deskriptif dengan teknik pengambilan data berupa wawancara, observasi, dan studi dokumentasi. Adapun teori evaluasi kebijakan publik yang digunakan berdasarkan kriteria William N. Dunn, yaitu Efektivitas, Efisiensi, Kecukupan, Perataan, Responsivitas, dan Ketepatan. Dari hasil penelitian tersebut diperoleh kesimpulan: Petama, Efektivitas, indikator kelembagaan kebijakan KLA telah berjalan baik dengan terbentuknya 11 kecamatan, 63 kelurahan, dan 600 RW Ramah Anak. Namun, masih ada beberapa kecamatan dan kelurahan yang belum memiliki RW Ramah Anak dan ada beberapa RW Ramah Anak belum berjalan baik. Kedua, Efisieni, dukungan kelembagaan dari sisi penganggaran masih belum memadai, terutama untuk program berkelanjutan. Ketiga, Kecukupan, kelemb
摘要本研究旨在分析德埔市“儿童友好城市政策”的制度评价。本文的研究背景是,德埔市在实现KLA的过程中,有几个制度指标没有实现。本研究方法采用定性-描述性方法,采用访谈、观察和文献研究等形式的数据收集技术。所使用的公共政策评估理论基于William N. Dunn的标准,即有效性、效率、充分性、一致性、响应性和准确性。从研究结果可以得出以下结论:一是有效性,KLA政策的制度指标运行良好,形成了11个街道,63个街道,600个儿童友好社区。然而,仍有几个街道和克鲁拉汉尚未设立儿童友好型社区,还有几个儿童友好型社区尚未良好运行。第二,效率,预算方面的制度支持仍然不足,特别是对可持续项目的支持。三是充分性,KLA机构已经实现了充分性,但仍有待进一步提高。第四,一致性,KLA政策制度通过政府、企业界和媒体的参与得到了均匀的实施。然而,媒体参与仍然不是最理想的。第五,响应性,KLA机构已经收到了来自实施者的积极响应,例如区域机构组织(OPD)、KLA工作队和社区。然而,仍有实施者对德埔市的KLA政策不甚了解,因此需要进一步改善。第六,准确性,KLA政策机构被认为是目标和符合KLA机构指标。但在实施上仍需进一步完善。Abstrak。Penelitian ini bertujuan untuk menganalis evaluasi kelembagaan kebijakan Penyelenggaraan Kota Layak Anak (KLA) di Kota Depok。Penelitian dilatarbelakangi masih belum terpenuhinya beberapa指标kelembagaan dalam mewujudkan KLA di Kota Depok。[3] [m] [m] [m] [m] [m] [m] [m] [m] [m] [m] [m]。William N. Dunn, yitu Efektivitas, Efisiensi, Kecukupan, Perataan, Responsivitas, dan Ketepatan。Dari hasil penelitian tersebut diperoleh kespulan: Petama, ekektivitas,指标kelembagaan kebijakan KLA telah berjalan baik dengan terbentuknya 11 kecamatan, 63 kelurahan, dan 600 RW Ramah Anak。Namun, masih ada beberapa kecamatan dan kelurahan yang belum memiliki RW Ramah Anak danda beberapa RW Ramah Anak belum berjalan baik。Kedua, Efisieni, dukungan kelembagaan dari sisi penganggaran masih belum memadai, terutama untuk程序berkelanjutan。Ketiga, Kecukupan, kelembagan KLA telah memenuhi Kecukupan namun masih perlu ditingkatkan lagi。Keempat, Perataan, kelembagan kebijakan KLA telah merata dilakukan dengan melibatkan unsur peremerintah, masyarakat dunia usaha, dan media。Namun, partisipasi media masium是最佳的。Kelima, Responsivitas, kelembagaan KLA telah mendapat responpositif dari para pelaksana, perpertisorganisasi perangkat daerah (OPD), Gugus Tugas KLA, dan masyarakat。Namun, masih terdapat pelaksana yang belum banyak memahami kebijakan KLA di Kota Depok seinga perlu ditingkatkan lagi。Keenam, Ketepatan, kelembagaan kebijakan KLA dinilai sudah tepat sasaran dan sesuai dengan指标kelembagaan KLA。Namun, masih diperlukan peningkatan lebih lanjut dalam implementasya。
{"title":"EVALUASI KELEMBAGAAN KEBIJAKAN KOTA LAYAK ANAK DI KOTA DEPOK","authors":"Nanang Saikhu, Ma’mun Murod, Khaerul Umam Noer","doi":"10.15408/harkat.v19i1.34358","DOIUrl":"https://doi.org/10.15408/harkat.v19i1.34358","url":null,"abstract":"Abstract. This study aims to analyze the institutional evaluation of the Policy for the Implementation of a Child Friendly City (KLA) in Depok City. The research background is that several institutional indicators have not been fulfilled in realizing KLA in Depok City. This research method uses a qualitative-descriptive approach with data collection techniques in the form of interviews, observation, and documentation studies. The public policy evaluation theory used is based on William N. Dunn's criteria, namely Effectiveness, Efficiency, Adequacy, Alignment, Responsiveness, and Accuracy. From the results of this study, the following conclusions were drawn: First, Effectiveness, institutional indicators of KLA policies have gone well with the formation of 11 sub-districts, 63 sub-districts, and 600 Child Friendly RWs. However, there are still several sub-districts and kelurahans that do not yet have Child-Friendly RWs and there are several Child-Friendly RWs that are not yet running well. Second, Efficiency, institutional support from the budgeting side is still inadequate, especially for sustainable programs. Third, Adequacy, KLA institutions have fulfilled adequacy but still needs to be improved further. Fourth, Alignment, KLA policy institutions have been evenly implemented by involving elements of the government, the business community, and the media. However, media participation is still not optimal. Fifth, Responsiveness, KLA institutions have received positive responses from implementers, such as regional apparatus organizations (OPD), the KLA Task Force, and the community. However, there are still implementers who do not understand much about KLA policies in Depok City so that it needs to beimproved further. Sixth, Accuracy, KLA policy institutions are considered to be on target and in accordance with KLA institutional indicators. However, it still needs further improvement in its implementation. Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis evaluasi kelembagaan kebijakan Penyelenggaraan Kota Layak Anak (KLA) di Kota Depok. Penelitian dilatarbelakangi masih belum terpenuhinya beberapa indikator kelembagaan dalam mewujudkan KLA di Kota Depok. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif-deskriptif dengan teknik pengambilan data berupa wawancara, observasi, dan studi dokumentasi. Adapun teori evaluasi kebijakan publik yang digunakan berdasarkan kriteria William N. Dunn, yaitu Efektivitas, Efisiensi, Kecukupan, Perataan, Responsivitas, dan Ketepatan. Dari hasil penelitian tersebut diperoleh kesimpulan: Petama, Efektivitas, indikator kelembagaan kebijakan KLA telah berjalan baik dengan terbentuknya 11 kecamatan, 63 kelurahan, dan 600 RW Ramah Anak. Namun, masih ada beberapa kecamatan dan kelurahan yang belum memiliki RW Ramah Anak dan ada beberapa RW Ramah Anak belum berjalan baik. Kedua, Efisieni, dukungan kelembagaan dari sisi penganggaran masih belum memadai, terutama untuk program berkelanjutan. Ketiga, Kecukupan, kelemb","PeriodicalId":484318,"journal":{"name":"Jurnal Harkat: Media Komunikasi Gender","volume":"150 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-09-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135586067","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-09-27DOI: 10.15408/harkat.v19i1.30855
Muhammad Jafar Shiddiq
Abstract. This study focuses on analyzing the poem "Innamal Mar'atu" by Jamil Shidqi Az-Zahawi as one of the influential people on the liberation of Muslim women in Iraq in the mid-20th century. The poem will be studied with Paul Ricoheur's Hermeneutic theory supplemented by a literary criticism perspective. feminists to reveal the symbols of defense in the liberation of Islamic women's rights contained therein as a means of criticizing the lives of women who have the impression of sexism towards gender equality which is expected through Paul Ricoheur's heurmenatic stages in the form of semantic, reflective, and philosophical or existential. That the poem contains the defense of Islamic women's rights which Zahawi expressed symbolically in the form of educational and scientific facilities for Muslim women, their role in the family, and social needs so that the life of Islamic society is more egalitarian or equal even though Zahawi's poetry has a history of controversy with the religious dictions conveyed, namely the word "hijab", but with the interpretation of these symbols it makes it read clearly and minimizes misunderstandings in the meaning of Zahawi's poetry. Abstrak. Penelitian ini fokus untuk menganalisis puisi “Innamal Mar’atu” karya Jamil Shidqi Az-Zahawi sebagai salah satu orang yang berpengaruh tentang pembebasan wanita Islam di Irak pada pertengahan abad 20. Puisi tersebut akan dikaji dengan teori Hermeneutik Paul Ricoheur yang dilengkapi dengan perspektif kritik sastra feminis untuk mengungkap simbol-simbol pembelaan dalam pembebasan hak-hak perempuan Islam yang terkandung di dalamnya sebagai sarana kritik terhadap kehidupan perempuan yang terkesan seksisme menuju kesetaraan gender yang diharapkan melalui tahapan-tahapan heurmenatik Paul Ricoheur berupa semantik, reflektif, dan filosofi atau eksistensial. Bahwa di dalam puisi tersebut terkandung pembelaan hak-hak perempuan Islam yang diungkapkan Zahawi secara simbolis berupa fasilitas pendidikan dan keilmuan bagi perempuan Islam, peran mereka dalam keluarga, serta sosial yang dibutuhkan agar kehidupan masyarakat Islam lebih egaliter atau setara meski puisi Zahawi ini memiliki sejarah kontroversi dengan diksi-diksi agama yang dibawakan yaitu kata “hijab”, namun dengan penafsiran simbol-simbol tersebut menjadikannya terbaca dengan jelas dan meminimalisir kesalahpahaman dalam pemaknaan puisi Zahawi ini.
{"title":"PEMBELAAN EMANSIPASI PEREMPUAN ISLAM DALAM PUISI “INNAMAL MAR’ATU” KARYA JAMIL SHIDQI AZ-ZAHAWI","authors":"Muhammad Jafar Shiddiq","doi":"10.15408/harkat.v19i1.30855","DOIUrl":"https://doi.org/10.15408/harkat.v19i1.30855","url":null,"abstract":"Abstract. This study focuses on analyzing the poem \"Innamal Mar'atu\" by Jamil Shidqi Az-Zahawi as one of the influential people on the liberation of Muslim women in Iraq in the mid-20th century. The poem will be studied with Paul Ricoheur's Hermeneutic theory supplemented by a literary criticism perspective. feminists to reveal the symbols of defense in the liberation of Islamic women's rights contained therein as a means of criticizing the lives of women who have the impression of sexism towards gender equality which is expected through Paul Ricoheur's heurmenatic stages in the form of semantic, reflective, and philosophical or existential. That the poem contains the defense of Islamic women's rights which Zahawi expressed symbolically in the form of educational and scientific facilities for Muslim women, their role in the family, and social needs so that the life of Islamic society is more egalitarian or equal even though Zahawi's poetry has a history of controversy with the religious dictions conveyed, namely the word \"hijab\", but with the interpretation of these symbols it makes it read clearly and minimizes misunderstandings in the meaning of Zahawi's poetry. Abstrak. Penelitian ini fokus untuk menganalisis puisi “Innamal Mar’atu” karya Jamil Shidqi Az-Zahawi sebagai salah satu orang yang berpengaruh tentang pembebasan wanita Islam di Irak pada pertengahan abad 20. Puisi tersebut akan dikaji dengan teori Hermeneutik Paul Ricoheur yang dilengkapi dengan perspektif kritik sastra feminis untuk mengungkap simbol-simbol pembelaan dalam pembebasan hak-hak perempuan Islam yang terkandung di dalamnya sebagai sarana kritik terhadap kehidupan perempuan yang terkesan seksisme menuju kesetaraan gender yang diharapkan melalui tahapan-tahapan heurmenatik Paul Ricoheur berupa semantik, reflektif, dan filosofi atau eksistensial. Bahwa di dalam puisi tersebut terkandung pembelaan hak-hak perempuan Islam yang diungkapkan Zahawi secara simbolis berupa fasilitas pendidikan dan keilmuan bagi perempuan Islam, peran mereka dalam keluarga, serta sosial yang dibutuhkan agar kehidupan masyarakat Islam lebih egaliter atau setara meski puisi Zahawi ini memiliki sejarah kontroversi dengan diksi-diksi agama yang dibawakan yaitu kata “hijab”, namun dengan penafsiran simbol-simbol tersebut menjadikannya terbaca dengan jelas dan meminimalisir kesalahpahaman dalam pemaknaan puisi Zahawi ini.","PeriodicalId":484318,"journal":{"name":"Jurnal Harkat: Media Komunikasi Gender","volume":"327 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-09-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135586070","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-09-27DOI: 10.15408/harkat.v19i1.25445
Ifan Hanafi
Abstract. Domestic violence is difficult to resolve because this case in private area. Cases of domestic violence released by the Indonesian Ministry of Women Empowerment and Child Protection in 2021 reached 25,210 cases where women were victims. The percentage of these cases as much as 57.8% of violence occurred in the house which is domestic violence. From this number, it is assumed that there are still many unsolved cases. In some cases women feel willing and feel deserving of acceptance. To launch their actions, the husband as the dominant party often uses verses from the Qur'an to legitimize the violence committed. The wife as a subordinate party, psychologically has been locked to provide resistance. This is what Antonio Gramsci calls hegemony. The hegemony theory says that the leader who becomes dominant to pressure subordinates uses consensus or text so that his power will last because there is an agreement between the two parties. Through this theory, it will be able to map out the inaccurate interpretation of religion that is often used by husbands in carrying out domestic violence in the family. Use of QS. An-Nisa' verse 34 by the husband as the dominant party can subordinate the wife to do nuzyuz, namely by beating. With the understanding of this verse, the subordinate or the wife will eventually feel that the husband's actions are worthy of acceptance. Therefore, understanding of religion and understanding of gender needs to be instilled early or no later than before marriage. Abstrak. Kekerasan domestik sulit diselesaikan karena kasus ini mencakup wilayah yang privat. Kasus kekerasan domestik yang dirilis oleh Kemenppa RI pada tahun 2021 mencapai 25.210 kasus dimana perempuan sebagai korban. Persentase dari kasus tersebut sebanyak 57.8% kekerasan terjadi didalam rumah yang merupakan kekerasan domestik. Dari jumlah tersebut diasumsikan masih banyak kasus yang tidak terungkap. Dalam beberapa kasus perempuan merasa rela dan merasa pantas untuk menerima. Untuk melancarkan tindakannya, suami sebagai pihak dominan seringkali memakai ayat Al-Qur'an untuk legitimasi atas kekerasan yang dilakukan. Istri sebagai pihak subordinat, secara psikologis telah terkunci untuk memberikan perlawanan. Hal inilah yang oleh Antonio Gramsci disebut sebagai hegemoni. Teori hegemoni mengatakan bahwa pihak pemimpin yang menjadi dominan untuk menekan pihak subordinat menggunakan konsensus atau teks sehingga kekuasaannya akan langgeng karena terjadi persetujuan antara kedua belah pihak. Melalui teori ini akan mampu memetakan penafsiran agama yang kurang tepat yang seringkali digunakan oleh suami dalam melakukan kekerasan domestik dalam keluarga. Penggunaan QS. An-Nisa’ ayat 34 oleh suami sebagai pihak dominan dapat mengsubordinasi istri melakukan nuzyuz yakni dengan cara pemukulan. Dengan pemahaman ayat ini, pihak subordinat atau istri lama-lama akan merasa bahwa tindakan suami memang layak untuk diterima. Oleh karenanya pemahaman agama dan pemahaman gender per
摘要家庭暴力很难解决,因为这类案件发生在私人领域。印度尼西亚妇女赋权和儿童保护部公布的2021年家庭暴力案件达到25210起,其中妇女是受害者。这些案件中发生在家中的暴力比例高达57.8%,属于家庭暴力。从这个数字可以推测,仍有许多未解决的案件。在某些情况下,女性愿意并且觉得应该被接受。为了发动她们的行动,作为主导的一方,丈夫经常使用《古兰经》中的经文来使所犯的暴力行为合法化。妻子作为从属方,心理上一直被锁定提供抵抗。这就是安东尼奥·葛兰西所说的霸权。霸权理论认为,成为支配者的领导者通过共识或文本来向下属施压,从而使自己的权力持续下去,因为双方之间有协议。通过这一理论,它将能够找出丈夫在家庭中实施家庭暴力时经常使用的对宗教的不准确解释。使用QS。安·尼萨第34节,丈夫作为执政党可以使妻子服从于nuzyuz,也就是通过殴打。有了对这节经文的理解,下属或妻子最终会觉得丈夫的行为是值得接受的。因此,对宗教的理解和对性别的理解需要在结婚前或不迟于结婚前就开始灌输。Abstrak。克克罗珊家政服务有限公司是一家私人公司。Kasus kekerasan domestik yang dililis oleh Kemenppa RI pada tahun 2021 menapai 25.210 Kasus dimana perempuan sebagai korban。代表达里kasus tersesebanyak 57.8% kekerasan terjadi didalam rumah yang merupakan kekerasan domestic。Dari jumlah tersebut disumsikan masih banyak kasus yang tidak terungkap。Dalam beberapa kasus perempuan merasa rela dan merasa panas untuk menerima。《古兰经》是《古兰经》的一部分,是《古兰经》的一部分,是《古兰经》的一部分。Istri sebagai pihak下属,secara心理学家,telah terkunci untuk成员,perlawanan。安东尼奥·葛兰西反对社会霸权主义。神的霸权,孟加丹,巴瓦,比哈,神的主人,神的主人,神的主人,神的主人,神的主人,从神的主人,神的主人,神的主人,神的主人,神的主人,神的主人,神的主人,神的主人,神的主人,神的主人,神的主人,神的主人,神的主人,神的主人,神的主人,神的主人,神的主人,神的主人,神的主人,神的主人,神的主人,神的主人,神的主人,神的主人,神的主人,神的主人,神的主人。我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说。Penggunaan QS。An-Nisa ' ayat 34 oleh suami sebagai pihak dominan dapat mengsubsubas isstri melakukan nuzyuz yakni dengan cara pemukulan。登干,佩玛哈曼·阿亚特尼,pihak下属,阿玛哈尼,阿玛哈尼,阿玛哈尼,阿玛哈尼,阿玛哈尼,阿玛哈,阿玛哈,阿玛哈,阿玛哈,阿玛哈,阿玛哈,阿玛哈,阿玛哈,阿玛哈,阿玛哈。Oleh karenanya pemahaman agama dan pemahaman性别perlu ditanamkan semenjak dini atau selambatya selbelum menikah。
{"title":"AGAMA SEBAGAI ALAT HEGEMONI DALAM KEKERASAN DOMESTIK PERSPEKTIF ANTONIO GRAMSCI","authors":"Ifan Hanafi","doi":"10.15408/harkat.v19i1.25445","DOIUrl":"https://doi.org/10.15408/harkat.v19i1.25445","url":null,"abstract":"Abstract. Domestic violence is difficult to resolve because this case in private area. Cases of domestic violence released by the Indonesian Ministry of Women Empowerment and Child Protection in 2021 reached 25,210 cases where women were victims. The percentage of these cases as much as 57.8% of violence occurred in the house which is domestic violence. From this number, it is assumed that there are still many unsolved cases. In some cases women feel willing and feel deserving of acceptance. To launch their actions, the husband as the dominant party often uses verses from the Qur'an to legitimize the violence committed. The wife as a subordinate party, psychologically has been locked to provide resistance. This is what Antonio Gramsci calls hegemony. The hegemony theory says that the leader who becomes dominant to pressure subordinates uses consensus or text so that his power will last because there is an agreement between the two parties. Through this theory, it will be able to map out the inaccurate interpretation of religion that is often used by husbands in carrying out domestic violence in the family. Use of QS. An-Nisa' verse 34 by the husband as the dominant party can subordinate the wife to do nuzyuz, namely by beating. With the understanding of this verse, the subordinate or the wife will eventually feel that the husband's actions are worthy of acceptance. Therefore, understanding of religion and understanding of gender needs to be instilled early or no later than before marriage. Abstrak. Kekerasan domestik sulit diselesaikan karena kasus ini mencakup wilayah yang privat. Kasus kekerasan domestik yang dirilis oleh Kemenppa RI pada tahun 2021 mencapai 25.210 kasus dimana perempuan sebagai korban. Persentase dari kasus tersebut sebanyak 57.8% kekerasan terjadi didalam rumah yang merupakan kekerasan domestik. Dari jumlah tersebut diasumsikan masih banyak kasus yang tidak terungkap. Dalam beberapa kasus perempuan merasa rela dan merasa pantas untuk menerima. Untuk melancarkan tindakannya, suami sebagai pihak dominan seringkali memakai ayat Al-Qur'an untuk legitimasi atas kekerasan yang dilakukan. Istri sebagai pihak subordinat, secara psikologis telah terkunci untuk memberikan perlawanan. Hal inilah yang oleh Antonio Gramsci disebut sebagai hegemoni. Teori hegemoni mengatakan bahwa pihak pemimpin yang menjadi dominan untuk menekan pihak subordinat menggunakan konsensus atau teks sehingga kekuasaannya akan langgeng karena terjadi persetujuan antara kedua belah pihak. Melalui teori ini akan mampu memetakan penafsiran agama yang kurang tepat yang seringkali digunakan oleh suami dalam melakukan kekerasan domestik dalam keluarga. Penggunaan QS. An-Nisa’ ayat 34 oleh suami sebagai pihak dominan dapat mengsubordinasi istri melakukan nuzyuz yakni dengan cara pemukulan. Dengan pemahaman ayat ini, pihak subordinat atau istri lama-lama akan merasa bahwa tindakan suami memang layak untuk diterima. Oleh karenanya pemahaman agama dan pemahaman gender per","PeriodicalId":484318,"journal":{"name":"Jurnal Harkat: Media Komunikasi Gender","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-09-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135586034","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-09-27DOI: 10.15408/harkat.v19i1.30191
Firda Rodliyah
Abstract. This study describes the process of preventive counseling through the use of modules for female santri at Pondok Pesantren Nurul Jadid Sejati. It is known that sexual violence can occur anytime and anywhere, including pondok pesantren. This is corroborated by data released by any mediums that in recent years there have been many cases of sexual violence that have occurred in pondok pesantren. Based on this, one way to prevent it is through individual knowledge about their reproductive organs and health. In the research process, I developed a product in the form of an Islamic reproductive health module which was packaged according to the circumstances and needs of the students. Using the RnD (Research and Development) research method, I want to find out the changes in the knowledge of the santri both before and after preventive reproductive health counseling through a product in the form of a module. Sources of data in this study were obtained from interviews with asatidz and preventive counseling to female santri.. In addition, there are also various sources of literature data from news, location documents, journals, and books. The results of this study were that there was a significant change from before the action stage 80% did not understand knowledge about reproductive health, so that it changed to 88.9% of students who understood well how the module and the material in it worked as provisions in daily life and maintaining themselves from the potential for sexual violence anywhere and anytime. Abstrak. Penelitian ini memaparkan proses konseling prevetif melalui penggunaan modul pada para santri perempuan Pondok Pesantren Nurul Jadid Sejati. Diketahui bahwa kekerasan seksual bisa terjadi kapanpun dan dimanapun, termasuk halnya pesantren. Hal ini dikuatkan dengan data yang dikupas oleh berbagai media bahwa beberapa tahun terakhir telah banyak kasus kekerasan seksual yang terjadi di Pesantren. Berdasarkan hal tersebut, salah satu cara untuk mencegahnya adalah melalui pengetahuan individu tentang organ dan kesehatan reproduksinya. Pada proses penelitian, Saya mengembangkan sebuah produk berupa modul kesehatan reproduksi Islam yang dikemas menyesuaikan keadaan dan kebutuhan para santri. Dengan menggunakan metode penelitian RnD (Research and Development), saya ingin mengetahui perubahan pengetahuan para santri baik sebelum dan sesudah tindakan konseling preventif kesehatan reproduksi melalui produk berupa modul. Sumber data dalam penelitian ini sendiri didapatkan dari wawancara kepada para asatidz dan tindak konseling preventif kepada santri perempuan. Selain itu, juga terdapat berbagai sumber data literatur baik dari berita, dokumen lokasi, jurnal, maupun buku. Hasil dari penelitian ini adalah terdapat perubahan signifikan dari sebelum adanya action staget 80% tidak memahami pengetahuan perihal kesehatan reproduksi, hingga berubah menjadi 88,9% santri telah memahami dengan baik bagaimana kerja modul serta materi di dalamnya sebagai bekal
摘要本研究通过使用Pondok Pesantren Nurul Jadid Sejati的女性修女模块来描述预防性咨询的过程。众所周知,性暴力随时随地都有可能发生,包括在蓬德妇女身上。任何媒体公布的数据都证实了这一点,即近年来在蓬德县发生了许多性暴力案件。基于此,预防它的一种方法是通过个人对生殖器官和健康的了解。在研究过程中,我根据学生的情况和需求,开发了一款以伊斯兰生殖健康模块形式包装的产品。使用RnD (Research and Development)的研究方法,我想通过一个产品,以模块的形式,了解在预防性生殖健康咨询之前和之后的santri知识的变化。本研究的数据来源是通过对女性患者的访谈和预防性咨询获得的。此外,还有来自新闻、地点文件、期刊和书籍的各种文献数据来源。这项研究的结果是,与行动阶段之前相比,发生了重大变化,80%的学生不了解生殖健康知识,因此,这一变化变为88.9%的学生很好地了解其中的模块和材料如何在日常生活中发挥作用,并使自己免受随时随地可能发生的性暴力。Abstrak。Penelitian ini memaparkan提出了一项咨询预防措施,该措施是在Pondok perpendok Pesantren Nurul Jadid Sejati的基础上制定的。Diketahui bahwa kekerasan seksual bisa terjadi kapanpun dan dimanapun, termasuk halnya pesantren。中国日报网消息:中国日报网消息:中国日报网消息:中国日报网消息:中国日报网消息:中国日报网消息:Berdasarkan hal tersebut, salah satu cara untuk menmenegahnya adalah melalui pengetahuan个体,器官和生殖器官。Pada propropenelitian, Saya mengembangkan sebuah产品berupa模块kesehatan reduksi Islam yang dikemas menyesuaikan keadaan dan kebutuhan para santri。登安蒙古纳坎梅特佩利特研发有限公司(r&d),称在蒙古纳特hui佩鲁巴汉鹏古纳特环parsantri baik sebelum和蒙古纳特环parsantri tindakan konseling预防蒙古纳坎生殖疾病的产品berupa模块。9月份的数据显示,中国的人口普查数据显示,中国的人口普查数据显示,中国的人口普查数据显示,中国的人口普查数据显示,中国的人口普查数据显示,中国的人口普查数据显示。Selain itu, juga terdapat berbagai数据文献baik dari berita, dokumen lokasi, journal, maupun buku。Hasil dari penelitian ini adalah terdapat perubahan signfikan dari sebelum adanya action staget 80% tidak memahami pengetahuan perihal kesehatan reduksi, hinga berubah menjadi 88,9 santri telah memahami dengan baik bagaimana kerja模块serta materi di dalamnya sebagai bekal dalam kehidupan sehari-hari danmenjaga dirinya dari potensi kekerasan seksual dimanapun dan kapanpun。
{"title":"OPTIMALISASI MODUL SEBAGAI KONSELING PREVENTIF KEKERASAN SEKSUAL PADA SANTRI PEREMPUAN","authors":"Firda Rodliyah","doi":"10.15408/harkat.v19i1.30191","DOIUrl":"https://doi.org/10.15408/harkat.v19i1.30191","url":null,"abstract":"Abstract. This study describes the process of preventive counseling through the use of modules for female santri at Pondok Pesantren Nurul Jadid Sejati. It is known that sexual violence can occur anytime and anywhere, including pondok pesantren. This is corroborated by data released by any mediums that in recent years there have been many cases of sexual violence that have occurred in pondok pesantren. Based on this, one way to prevent it is through individual knowledge about their reproductive organs and health. In the research process, I developed a product in the form of an Islamic reproductive health module which was packaged according to the circumstances and needs of the students. Using the RnD (Research and Development) research method, I want to find out the changes in the knowledge of the santri both before and after preventive reproductive health counseling through a product in the form of a module. Sources of data in this study were obtained from interviews with asatidz and preventive counseling to female santri.. In addition, there are also various sources of literature data from news, location documents, journals, and books. The results of this study were that there was a significant change from before the action stage 80% did not understand knowledge about reproductive health, so that it changed to 88.9% of students who understood well how the module and the material in it worked as provisions in daily life and maintaining themselves from the potential for sexual violence anywhere and anytime. Abstrak. Penelitian ini memaparkan proses konseling prevetif melalui penggunaan modul pada para santri perempuan Pondok Pesantren Nurul Jadid Sejati. Diketahui bahwa kekerasan seksual bisa terjadi kapanpun dan dimanapun, termasuk halnya pesantren. Hal ini dikuatkan dengan data yang dikupas oleh berbagai media bahwa beberapa tahun terakhir telah banyak kasus kekerasan seksual yang terjadi di Pesantren. Berdasarkan hal tersebut, salah satu cara untuk mencegahnya adalah melalui pengetahuan individu tentang organ dan kesehatan reproduksinya. Pada proses penelitian, Saya mengembangkan sebuah produk berupa modul kesehatan reproduksi Islam yang dikemas menyesuaikan keadaan dan kebutuhan para santri. Dengan menggunakan metode penelitian RnD (Research and Development), saya ingin mengetahui perubahan pengetahuan para santri baik sebelum dan sesudah tindakan konseling preventif kesehatan reproduksi melalui produk berupa modul. Sumber data dalam penelitian ini sendiri didapatkan dari wawancara kepada para asatidz dan tindak konseling preventif kepada santri perempuan. Selain itu, juga terdapat berbagai sumber data literatur baik dari berita, dokumen lokasi, jurnal, maupun buku. Hasil dari penelitian ini adalah terdapat perubahan signifikan dari sebelum adanya action staget 80% tidak memahami pengetahuan perihal kesehatan reproduksi, hingga berubah menjadi 88,9% santri telah memahami dengan baik bagaimana kerja modul serta materi di dalamnya sebagai bekal","PeriodicalId":484318,"journal":{"name":"Jurnal Harkat: Media Komunikasi Gender","volume":"71 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-09-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135586337","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-06-27DOI: 10.15408/harkat.v19i1.31061
Safa Intan Nurfadila, Taufiqurrohim Taufiqurrohim
Abstract. Women and narcotics form a complex interplay within society. With the escalating issue of drug circulation and abuse, family resilience emerges as a crucial pillar in addressing this matter. However, women often grapple with discrimination and social stigma. This research aims to comprehend women's roles in preventing drug abuse in Kabupaten Kediri and the values they espouse. The research employs a qualitative descriptive approach involving field research, encompassing observations, interviews, and document analysis. The concept of power within Michel Foucault's Power Relations Theory is utilized to understand women's roles. The research reveals that women's roles in family resilience encompass four main aspects: Social Power Agents, Knowledge Transfer Agents, Social Support Agents, and Social Inclusivity Agents. This study provides valuable insights for addressing the drug problem in Kabupaten Kediri through the roles of women. Abstrak. Perempuan dan narkoba memiliki hubungan yang kompleks dalam masyarakat. Dalam menghadapi peningkatan masalah narkoba, ketahanan keluarga menjadi penting. Namun, perempuan sering menghadapi diskriminasi dan stigma sosial. Penelitian ini bertujuan untuk memahami peran perempuan dalam mencegah penyalahgunaan narkoba di Kabupaten Kediri dan nilai-nilai yang mereka terapkan. Metode penelitian adalah deskriptif kualitatif dengan observasi, wawancara, dan analisis dokumen. Konsep kuasa dalam Teori Relasi Kuasa Michael Foucault digunakan untuk memahami peran perempuan. Hasil penelitian menunjukkan peran perempuan dalam ketahanan keluarga sebagai Agen Kekuatan Sosial, Agen Penyampaian Pengetahuan, Agen Dukungan Sosial, dan Agen Inklusivitas Sosial. Penelitian ini memberikan wawasan untuk mengatasi masalah narkoba di Kabupaten Kediri melalui peran perempuan.
摘要妇女和麻醉品在社会中形成了复杂的相互作用。随着毒品流通和滥用问题的升级,家庭复原力成为解决这一问题的关键支柱。然而,妇女经常受到歧视和社会污名的困扰。本研究旨在了解妇女在Kabupaten Kediri预防药物滥用方面的作用以及她们所信奉的价值观。本研究采用定性描述方法,包括实地调查、观察、访谈和文献分析。福柯的权力关系理论中的权力概念被用来理解女性的角色。研究发现,女性在家庭弹性中的角色主要包括四个方面:社会权力代理、知识转移代理、社会支持代理和社会包容代理。这项研究为通过妇女的角色解决Kabupaten Kediri的毒品问题提供了有价值的见解。Abstrak。Perempuan dan narkoba memoriliki hubungan yang kompleks dalam masyarakat。Dalam menghadapi peningkatan masalah narkoba, ketahanan keluarga menjadi penting。Namun, perempuan sering menghaapi diskriminasi dan柱头社会。Penelitian ini bertujuan untuk memahami peran perempuan dalam menegah penyalahgunaan narkoba di Kabupaten Kediri dan nilai-nilai yang mereka terapkan。方法:数值分析,数值分析,数值分析,数值分析,数值分析。Michael Foucault, diunakan untuk memahami peran perempuan。Hasil penelitian menunjukkan peran perempuan dalam ketahanan keluarga sebagai Agen Kekuatan social, Agen Penyampaian Pengetahuan, Agen Dukungan social, dan Agen Inklusivitas social。Penelitian ini成员kanwawasan untuk mengatasi masalah narkoba di Kabupaten Kediri melalui peran perempuan。
{"title":"RESILIENSI PEREMPUAN TERHADAP PERMASALAHAN PENGGUNAAN NARKOBA DI KABUPATEN KEDIRI","authors":"Safa Intan Nurfadila, Taufiqurrohim Taufiqurrohim","doi":"10.15408/harkat.v19i1.31061","DOIUrl":"https://doi.org/10.15408/harkat.v19i1.31061","url":null,"abstract":"Abstract. Women and narcotics form a complex interplay within society. With the escalating issue of drug circulation and abuse, family resilience emerges as a crucial pillar in addressing this matter. However, women often grapple with discrimination and social stigma. This research aims to comprehend women's roles in preventing drug abuse in Kabupaten Kediri and the values they espouse. The research employs a qualitative descriptive approach involving field research, encompassing observations, interviews, and document analysis. The concept of power within Michel Foucault's Power Relations Theory is utilized to understand women's roles. The research reveals that women's roles in family resilience encompass four main aspects: Social Power Agents, Knowledge Transfer Agents, Social Support Agents, and Social Inclusivity Agents. This study provides valuable insights for addressing the drug problem in Kabupaten Kediri through the roles of women. Abstrak. Perempuan dan narkoba memiliki hubungan yang kompleks dalam masyarakat. Dalam menghadapi peningkatan masalah narkoba, ketahanan keluarga menjadi penting. Namun, perempuan sering menghadapi diskriminasi dan stigma sosial. Penelitian ini bertujuan untuk memahami peran perempuan dalam mencegah penyalahgunaan narkoba di Kabupaten Kediri dan nilai-nilai yang mereka terapkan. Metode penelitian adalah deskriptif kualitatif dengan observasi, wawancara, dan analisis dokumen. Konsep kuasa dalam Teori Relasi Kuasa Michael Foucault digunakan untuk memahami peran perempuan. Hasil penelitian menunjukkan peran perempuan dalam ketahanan keluarga sebagai Agen Kekuatan Sosial, Agen Penyampaian Pengetahuan, Agen Dukungan Sosial, dan Agen Inklusivitas Sosial. Penelitian ini memberikan wawasan untuk mengatasi masalah narkoba di Kabupaten Kediri melalui peran perempuan.","PeriodicalId":484318,"journal":{"name":"Jurnal Harkat: Media Komunikasi Gender","volume":"8 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135503740","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}