{"title":"PENGARUH KONSUMSI NASI KETAN HITAM TERHADAP KELANCARAN PRODUKSI ASI PADA IBU POSTPARTUM","authors":"Rani Dwi Cahyani, None Ita Herawati","doi":"10.33023/jikep.v9i4.1656","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Pendahuluan: UNICEF tahun 2020 melaporkan cakupan pemberian ASI eksklusif di dunia pada bayi usia 0-6 bulan hanya mencapai 38%. SDKI tahun 2018, menyebutkan cakupan ASI eksklusif di Indonesia sebesar 52%. Sedangkan di Jawa Barat pada tahun 2020 cakupan pemberian ASI eksklusif sebesar 53,71%. Salah satu penyebab rendahnya cakupan ASI eksklusif adalah faktor produksi ASI yang tidak maksimal. Dampak dari ASI yang tidak lancar adalah memberikan susu formula pada bayi. Upaya untuk menigkatkan produksi ASI secara non farmakologi selain konsumsi sayur dan buah salah satu yang sering diresepkan adalah ketan hitam yang diolah menjadi nasi. Tujuan Penelitian : Mengetahui pengaruh konsumsi nasi ketan hitam terhadap kelancaran produksi ASI pada ibu postpartum. Metode Penelitian : Quasi eksperimental dengan rancangan two group pretest-posttest design. Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh ibu postpartum di BPM Rani pada bulan Desember 2022 sebanyak 30 orang, teknik pemgambilan sampel yaitu total sampling. Hasil Penelitian : Mayoritas produksi ASI pada ibu postpartum sebelum mengkonsumsi nasi ketan hitam kurang lancar 50%. Mayoritas produksi ASI pada ibu postpartum sesudah mengkonsumsi nasi ketan hitam lancar 66,7%. Konsumsi nasi ketan hitam efektif dapat meningkatkan produksi ASI pada ibu postpartum dengan nilai p.value 0,000 (p < 0,005) Kesimpulan dan Saran : Konsumsi nasi ketan hitam efektif dapat meningkatkan produksi ASI pada ibu postpartum. Diharapkan bidan dapat mempertahankan pelayanan kepada ibu postpartum dengan selalu memberikan solusi dalam meningkatkan produksi ASI.","PeriodicalId":476249,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Keperawatan (Scientific Journal of Nursing)","volume":"22 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-08-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Ilmiah Keperawatan (Scientific Journal of Nursing)","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.33023/jikep.v9i4.1656","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Pendahuluan: UNICEF tahun 2020 melaporkan cakupan pemberian ASI eksklusif di dunia pada bayi usia 0-6 bulan hanya mencapai 38%. SDKI tahun 2018, menyebutkan cakupan ASI eksklusif di Indonesia sebesar 52%. Sedangkan di Jawa Barat pada tahun 2020 cakupan pemberian ASI eksklusif sebesar 53,71%. Salah satu penyebab rendahnya cakupan ASI eksklusif adalah faktor produksi ASI yang tidak maksimal. Dampak dari ASI yang tidak lancar adalah memberikan susu formula pada bayi. Upaya untuk menigkatkan produksi ASI secara non farmakologi selain konsumsi sayur dan buah salah satu yang sering diresepkan adalah ketan hitam yang diolah menjadi nasi. Tujuan Penelitian : Mengetahui pengaruh konsumsi nasi ketan hitam terhadap kelancaran produksi ASI pada ibu postpartum. Metode Penelitian : Quasi eksperimental dengan rancangan two group pretest-posttest design. Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh ibu postpartum di BPM Rani pada bulan Desember 2022 sebanyak 30 orang, teknik pemgambilan sampel yaitu total sampling. Hasil Penelitian : Mayoritas produksi ASI pada ibu postpartum sebelum mengkonsumsi nasi ketan hitam kurang lancar 50%. Mayoritas produksi ASI pada ibu postpartum sesudah mengkonsumsi nasi ketan hitam lancar 66,7%. Konsumsi nasi ketan hitam efektif dapat meningkatkan produksi ASI pada ibu postpartum dengan nilai p.value 0,000 (p < 0,005) Kesimpulan dan Saran : Konsumsi nasi ketan hitam efektif dapat meningkatkan produksi ASI pada ibu postpartum. Diharapkan bidan dapat mempertahankan pelayanan kepada ibu postpartum dengan selalu memberikan solusi dalam meningkatkan produksi ASI.