{"title":"PATOLOGI DAN PATOFISIOLOGI PENYAKIT AUTOIMUN : INFLAMMATORY BOWEL DISEASE","authors":"Intan Yulia Sari, Popi Sopiah, Heri Ridwan","doi":"10.33023/jikep.v9i5.1519","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Inflammatory Bowel Disease atau yang biasa disebut penyakit radang usus merupakan peradangan kronis yang mempengaruhi saluran pencernaan dan ditandai dengan perjalanan penyakit yang progresif dan tidak dapat diprediksi. Penyakit ini merupakan salah satu penyakit autoimun yang menyerang saluran pencernaan. Dapat diklasifikasikan menjadi 2 jenis yaitu crohn disease dan ulcerative colitis. Tujuan penulisan ini untuk mengetahui apa saja patologi dan patofisiologi penyakit IBD. Metode yang digunakan dalam kegiatan penulisan ini adalah metode kepustakaan (narrative review). Penulis mengumpulkan sumber dari laman Publish or Perish, Elsevier dan Google Scholar dengan memasukkan kata pencarian inflammatory bowel disease, chron’s disease, ulcerative colitis sehingga didapatkan 50 jurnal yang relevan dengan masalah yang dikemukakan. Dalam keadaan normal tanpa peradangan usus, homeostasis usus dipertahankan dengan menekan respon imun yang berlebihan terhadap antigen asing. IBD adalah gangguan idiopatik yang disebabkan oleh peradangan kronis dan berlebuhan pada saluran pencernaan, yang menyebabkan perdarahan rektal dan penurunan berat badan. Meskipun UC dan CD menunjukkan perbedaan dalam presentasi klinisnya, faktor risiko yang sama terlibat dalam patogenesis kedua subtype tersebut.IBD adalah gangguan idiopatik yang disebabkan oleh peradangan kronis dan berlebihan pada saluran pencernaan, yang menyebabkan perdarahan rektal dan penurunan berat badan. Meskipun UC dan CD menunjukkan perbedaan dalam presentasi klinisnya, factor risiko yang sama terlibat dalam patogenesis kedua subtype tersebut. Varian genetik yang langka juga dapat mengganggu jalur yang mengarah ke peradangan usus.","PeriodicalId":476249,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Keperawatan (Scientific Journal of Nursing)","volume":"191 6","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-10-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Ilmiah Keperawatan (Scientific Journal of Nursing)","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.33023/jikep.v9i5.1519","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Inflammatory Bowel Disease atau yang biasa disebut penyakit radang usus merupakan peradangan kronis yang mempengaruhi saluran pencernaan dan ditandai dengan perjalanan penyakit yang progresif dan tidak dapat diprediksi. Penyakit ini merupakan salah satu penyakit autoimun yang menyerang saluran pencernaan. Dapat diklasifikasikan menjadi 2 jenis yaitu crohn disease dan ulcerative colitis. Tujuan penulisan ini untuk mengetahui apa saja patologi dan patofisiologi penyakit IBD. Metode yang digunakan dalam kegiatan penulisan ini adalah metode kepustakaan (narrative review). Penulis mengumpulkan sumber dari laman Publish or Perish, Elsevier dan Google Scholar dengan memasukkan kata pencarian inflammatory bowel disease, chron’s disease, ulcerative colitis sehingga didapatkan 50 jurnal yang relevan dengan masalah yang dikemukakan. Dalam keadaan normal tanpa peradangan usus, homeostasis usus dipertahankan dengan menekan respon imun yang berlebihan terhadap antigen asing. IBD adalah gangguan idiopatik yang disebabkan oleh peradangan kronis dan berlebuhan pada saluran pencernaan, yang menyebabkan perdarahan rektal dan penurunan berat badan. Meskipun UC dan CD menunjukkan perbedaan dalam presentasi klinisnya, faktor risiko yang sama terlibat dalam patogenesis kedua subtype tersebut.IBD adalah gangguan idiopatik yang disebabkan oleh peradangan kronis dan berlebihan pada saluran pencernaan, yang menyebabkan perdarahan rektal dan penurunan berat badan. Meskipun UC dan CD menunjukkan perbedaan dalam presentasi klinisnya, factor risiko yang sama terlibat dalam patogenesis kedua subtype tersebut. Varian genetik yang langka juga dapat mengganggu jalur yang mengarah ke peradangan usus.