{"title":"PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU SHUTTLECOCK GUNA MEMENUHI PERMINTAAN KONSUMEN (Studi Kasus : UD NUSA )","authors":"Dian Novita Rahayu, Jaka Purnama","doi":"10.33373/profis.v11i1.5278","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Produk Shuttlecock yang dihasilkan oleh perusahaan UD Nusa memiliki tiga merek yaitu merek nusa hitam, kalimantan oren, dan kalimantan merah. Dalam proses pembuatan shuttlecock dari ketiga merek ini bahan baku yang diperlukan adalah bulu angsa, benang, lem benang, gabus, lem gabus, pita, dan cap merek. Pengadaan bahan baku yang dilakukan perusahaan hanya melalui perkiraan sehingga terjadi stockout bahan baku yang mengakibatkan permintaan konsumen tidak dapat terpenuhi secara maksimal. Dalam mengatasi permasalahan tersebut diperlukan pengendalian persediaan bahan baku menggunakan metode Material Requirement Planning (MRP). Berdasarkan hasil pengolahan data MRP dengan metode lot sizing Lot For Lot (LFL), Fixed Order Quantity (FOQ), Fixed Period Requirement (FPR), dan Period Order Quantity (POQ) diperoleh rencana kapan bahan baku akan dipesan, besaran pemesanan yang harus dilakukan dengan biaya yang minimum. Dari hasil perhitungan diperoleh total biaya persediaan minimum merek nusa hitam sebesar Rp 12.102.500 dengan interval pemesanan 2 periode, merek kalimantan merah total biaya persediaan sebesar Rp 12.360.000 dengan 2 periode pemesanan, dan total biaya persediaan merek Kalimantan merah sebesar Rp 11.813.000 dengan 2 periode pemesanan.","PeriodicalId":497932,"journal":{"name":"PROFISIENSI Jurnal Program Studi Teknik Industri","volume":"23 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-07-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"PROFISIENSI Jurnal Program Studi Teknik Industri","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.33373/profis.v11i1.5278","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Produk Shuttlecock yang dihasilkan oleh perusahaan UD Nusa memiliki tiga merek yaitu merek nusa hitam, kalimantan oren, dan kalimantan merah. Dalam proses pembuatan shuttlecock dari ketiga merek ini bahan baku yang diperlukan adalah bulu angsa, benang, lem benang, gabus, lem gabus, pita, dan cap merek. Pengadaan bahan baku yang dilakukan perusahaan hanya melalui perkiraan sehingga terjadi stockout bahan baku yang mengakibatkan permintaan konsumen tidak dapat terpenuhi secara maksimal. Dalam mengatasi permasalahan tersebut diperlukan pengendalian persediaan bahan baku menggunakan metode Material Requirement Planning (MRP). Berdasarkan hasil pengolahan data MRP dengan metode lot sizing Lot For Lot (LFL), Fixed Order Quantity (FOQ), Fixed Period Requirement (FPR), dan Period Order Quantity (POQ) diperoleh rencana kapan bahan baku akan dipesan, besaran pemesanan yang harus dilakukan dengan biaya yang minimum. Dari hasil perhitungan diperoleh total biaya persediaan minimum merek nusa hitam sebesar Rp 12.102.500 dengan interval pemesanan 2 periode, merek kalimantan merah total biaya persediaan sebesar Rp 12.360.000 dengan 2 periode pemesanan, dan total biaya persediaan merek Kalimantan merah sebesar Rp 11.813.000 dengan 2 periode pemesanan.