Pub Date : 2023-07-27DOI: 10.33373/profis.v11i1.5278
Dian Novita Rahayu, Jaka Purnama
Produk Shuttlecock yang dihasilkan oleh perusahaan UD Nusa memiliki tiga merek yaitu merek nusa hitam, kalimantan oren, dan kalimantan merah. Dalam proses pembuatan shuttlecock dari ketiga merek ini bahan baku yang diperlukan adalah bulu angsa, benang, lem benang, gabus, lem gabus, pita, dan cap merek. Pengadaan bahan baku yang dilakukan perusahaan hanya melalui perkiraan sehingga terjadi stockout bahan baku yang mengakibatkan permintaan konsumen tidak dapat terpenuhi secara maksimal. Dalam mengatasi permasalahan tersebut diperlukan pengendalian persediaan bahan baku menggunakan metode Material Requirement Planning (MRP). Berdasarkan hasil pengolahan data MRP dengan metode lot sizing Lot For Lot (LFL), Fixed Order Quantity (FOQ), Fixed Period Requirement (FPR), dan Period Order Quantity (POQ) diperoleh rencana kapan bahan baku akan dipesan, besaran pemesanan yang harus dilakukan dengan biaya yang minimum. Dari hasil perhitungan diperoleh total biaya persediaan minimum merek nusa hitam sebesar Rp 12.102.500 dengan interval pemesanan 2 periode, merek kalimantan merah total biaya persediaan sebesar Rp 12.360.000 dengan 2 periode pemesanan, dan total biaya persediaan merek Kalimantan merah sebesar Rp 11.813.000 dengan 2 periode pemesanan.
由UD Nusa公司生产的Shuttlecock产品有三个品牌:黑色Nusa、加里曼丹oren和红色加里曼丹。在制作这三种原料的过程中,必要的原料是鹅毛、线、胶水、软木、软木、胶带和品牌印章。企业通过估计来采购原料,导致原料的减少,最大限度地满足消费者的需求。为了解决这一问题,需要使用MRP的材料方案来控制原料供应。根据MRP对lot (LFL)、Fixed Order quqy (FOQ)、固定需求清单(FPR)和Period Order quxed requiment (popr)的数据处理结果,以及以最低成本获得原料订购计划。计算结果将nusa品牌的最低库存成本总计为$ 12102500,同时间隔订出2个周期,红加里曼丹品牌的总库存成本为$ 1236万,订货周期为2,红加里曼丹品牌总费用为$ 1260,000,订货周期为2。
{"title":"PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU SHUTTLECOCK GUNA MEMENUHI PERMINTAAN KONSUMEN (Studi Kasus : UD NUSA )","authors":"Dian Novita Rahayu, Jaka Purnama","doi":"10.33373/profis.v11i1.5278","DOIUrl":"https://doi.org/10.33373/profis.v11i1.5278","url":null,"abstract":"Produk Shuttlecock yang dihasilkan oleh perusahaan UD Nusa memiliki tiga merek yaitu merek nusa hitam, kalimantan oren, dan kalimantan merah. Dalam proses pembuatan shuttlecock dari ketiga merek ini bahan baku yang diperlukan adalah bulu angsa, benang, lem benang, gabus, lem gabus, pita, dan cap merek. Pengadaan bahan baku yang dilakukan perusahaan hanya melalui perkiraan sehingga terjadi stockout bahan baku yang mengakibatkan permintaan konsumen tidak dapat terpenuhi secara maksimal. Dalam mengatasi permasalahan tersebut diperlukan pengendalian persediaan bahan baku menggunakan metode Material Requirement Planning (MRP). Berdasarkan hasil pengolahan data MRP dengan metode lot sizing Lot For Lot (LFL), Fixed Order Quantity (FOQ), Fixed Period Requirement (FPR), dan Period Order Quantity (POQ) diperoleh rencana kapan bahan baku akan dipesan, besaran pemesanan yang harus dilakukan dengan biaya yang minimum. Dari hasil perhitungan diperoleh total biaya persediaan minimum merek nusa hitam sebesar Rp 12.102.500 dengan interval pemesanan 2 periode, merek kalimantan merah total biaya persediaan sebesar Rp 12.360.000 dengan 2 periode pemesanan, dan total biaya persediaan merek Kalimantan merah sebesar Rp 11.813.000 dengan 2 periode pemesanan.","PeriodicalId":497932,"journal":{"name":"PROFISIENSI Jurnal Program Studi Teknik Industri","volume":"23 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-07-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135756014","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-07-27DOI: 10.33373/profis.v11i1.5342
Akhsani Nur Amalia
This study aims to determine the inventory planning of Soybean raw materials to produce Tempe products. The analysis was carried out based on the need for Soybean raw materials for the past 12 months. Raw material inventory planning is carried out using the Economic Order Quantity (EOQ) method. Where, the lead time is known with certainty and the arrival of Soybean raw materials at once. The results showed that the optimal order quantity of Soybeans in one order was 3117.31 kg. Soybean raw material ordering is carried out every seven days and eight hours. The minimum amount of Soybean inventory in the warehouse is 978.56 kg. Based on these points, the total cost of Soybean raw material inventory is Rp 176,287,365.
{"title":"PERENCANAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU KEDELAI MENGGUNAKAN METODE EOQ DI CV. PQR","authors":"Akhsani Nur Amalia","doi":"10.33373/profis.v11i1.5342","DOIUrl":"https://doi.org/10.33373/profis.v11i1.5342","url":null,"abstract":"This study aims to determine the inventory planning of Soybean raw materials to produce Tempe products. The analysis was carried out based on the need for Soybean raw materials for the past 12 months. Raw material inventory planning is carried out using the Economic Order Quantity (EOQ) method. Where, the lead time is known with certainty and the arrival of Soybean raw materials at once. The results showed that the optimal order quantity of Soybeans in one order was 3117.31 kg. Soybean raw material ordering is carried out every seven days and eight hours. The minimum amount of Soybean inventory in the warehouse is 978.56 kg. Based on these points, the total cost of Soybean raw material inventory is Rp 176,287,365.","PeriodicalId":497932,"journal":{"name":"PROFISIENSI Jurnal Program Studi Teknik Industri","volume":"183 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-07-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135756016","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-07-27DOI: 10.33373/profis.v11i1.5041
Sindy Maretha Haristanti
Pengendalian mutu mempunyai tujuan untuk mengurangi jumlah produk cacat atau rusak, menjaga produk sesuai dengan standar yang telah ditentukan dan mencegah produk cacat sampai ke tangan konsumen. Usaha Mikro berperan penting dalam menjalankan usaha untuk meningkatkan perekonomian dengan memperhatikan modal kualitas produk. Salah satu produk turunan dari komoditas laut adalah keripik kepiting. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengendalian produksi keripik rajungan apakah produk masih dalam batas kendali atau tidak, dan mencari penyebab kerusakan atau cacat produk. Untuk mengukur kerusakan produk yang dapat diterima oleh perusahaan menggunakan metode P chart yang berfungsi untuk mengatur dan mengontrol proses manufaktur dengan metode statistik. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengendalian proses produksi keripik rajungan masih belum terkendali karena terdapat titik-titik pada peta p yang berada di luar batas kendali, sehingga ada saran perbaikan untuk meningkatkan kualitas produk dengan menggunakan metode Green Lean Six Sigma. Faktor penyebab kerusakan adalah tenaga kerja, metode dan mesin.
{"title":"PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK MENGGUNAKAN INTEGRASI SIX SIGMA DAN PROCESS FAILURE MODE EFFECT ANALYSIS (PFMEA) PADA PRODUK KERIPIK CARICA RAJUNGAN (PORTUNUS PELAGICUS) STUDI KASUS UMKM KERTASADA SUMENEP","authors":"Sindy Maretha Haristanti","doi":"10.33373/profis.v11i1.5041","DOIUrl":"https://doi.org/10.33373/profis.v11i1.5041","url":null,"abstract":"Pengendalian mutu mempunyai tujuan untuk mengurangi jumlah produk cacat atau rusak, menjaga produk sesuai dengan standar yang telah ditentukan dan mencegah produk cacat sampai ke tangan konsumen. Usaha Mikro berperan penting dalam menjalankan usaha untuk meningkatkan perekonomian dengan memperhatikan modal kualitas produk. Salah satu produk turunan dari komoditas laut adalah keripik kepiting. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengendalian produksi keripik rajungan apakah produk masih dalam batas kendali atau tidak, dan mencari penyebab kerusakan atau cacat produk. Untuk mengukur kerusakan produk yang dapat diterima oleh perusahaan menggunakan metode P chart yang berfungsi untuk mengatur dan mengontrol proses manufaktur dengan metode statistik. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengendalian proses produksi keripik rajungan masih belum terkendali karena terdapat titik-titik pada peta p yang berada di luar batas kendali, sehingga ada saran perbaikan untuk meningkatkan kualitas produk dengan menggunakan metode Green Lean Six Sigma. Faktor penyebab kerusakan adalah tenaga kerja, metode dan mesin.","PeriodicalId":497932,"journal":{"name":"PROFISIENSI Jurnal Program Studi Teknik Industri","volume":"14 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-07-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135756225","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-07-27DOI: 10.33373/profis.v11i1.5447
Dadang Redantan
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi penyebab material shortage di PT. RMS menggunakan metode Root Cause Analysis (RCA). Dengan menganalisa akar penyebab yang mengakibatkan material shortage di PT. RMS. Hasil dari penelitian ini adalah telah ditemukan penyebab utama terjadinya materials shortage yaitu Short Leadtime Order yang diakibatkan oleh kekurangan forecast yang disediakan oleh pelanggan.
{"title":"MENGEVALUASI PENYEBAB MATERIAL SHORTAGE DENGAN MENGGUNAKAN METODE ROOT CAUSE ANALYSIS (RCA) DI PT. RMS","authors":"Dadang Redantan","doi":"10.33373/profis.v11i1.5447","DOIUrl":"https://doi.org/10.33373/profis.v11i1.5447","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi penyebab material shortage di PT. RMS menggunakan metode Root Cause Analysis (RCA). Dengan menganalisa akar penyebab yang mengakibatkan material shortage di PT. RMS. Hasil dari penelitian ini adalah telah ditemukan penyebab utama terjadinya materials shortage yaitu Short Leadtime Order yang diakibatkan oleh kekurangan forecast yang disediakan oleh pelanggan.","PeriodicalId":497932,"journal":{"name":"PROFISIENSI Jurnal Program Studi Teknik Industri","volume":"8 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-07-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135756009","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-07-27DOI: 10.33373/profis.v11i1.5238
Hery Irwan, Alsyah Rizal
PT. Excelitas Technologies Batam (PETB) adalah sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang industri manufaktur yang menghasilkan produk optoelektonik. Salah satu produk yang dihasilkan adalah lighting dan salah satu proses yang menghasilkan defect yang tinggi adalah proses auto glazing sebesar 4%. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui faktor mempengaruhi tingginya defect blue haze pada process auto glazing dan menetapkan parameter terbaik dengan menggunakan metode Taguchi. Dari hasil penelitian ini diperoleh untuk mengatasi permasalahan tersebut dengan melakukan kombinasi parameter yaitu penggunaan 8 holes burner, suhu temperature di setting menjadi 1200 °C dan yang terakhir jarak antara benda dan sumber burner menjadi 9,5mm. Dari perubahan parameter tersebut diperoleh mengatasi defect blue haze rata-rata sebesar 3.9%.
PT. exceium技术(PETB)是一家生产光电气产品的制造业公司。其中一个产品是照明,一个产生高缺陷的过程是4%的自动漂移过程。本研究的目的是确定影响蓝haze在处理自动耕作过程中的高缺陷因素,并使用田口方法建立最好的参数。从这项研究结果,以克服这些问题做参数组合,即使用8洞燃烧器,温度在设置的温度是最后的1200°C和物体之间的距离和燃烧器成为9,5mm资源。从这些参数的变化中,我们获得了克服蓝haze平均损失3.9%的参数。
{"title":"PERBAIKAN PARAMETER UNTUK MENGATASI DEFECT BLUE HAZE PADA PROSES AUTO GLAZING DENGAN METODE TAGUCHI (PT. EXCELITAS TECHNOLOGIES BATAM)","authors":"Hery Irwan, Alsyah Rizal","doi":"10.33373/profis.v11i1.5238","DOIUrl":"https://doi.org/10.33373/profis.v11i1.5238","url":null,"abstract":"PT. Excelitas Technologies Batam (PETB) adalah sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang industri manufaktur yang menghasilkan produk optoelektonik. Salah satu produk yang dihasilkan adalah lighting dan salah satu proses yang menghasilkan defect yang tinggi adalah proses auto glazing sebesar 4%. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui faktor mempengaruhi tingginya defect blue haze pada process auto glazing dan menetapkan parameter terbaik dengan menggunakan metode Taguchi. Dari hasil penelitian ini diperoleh untuk mengatasi permasalahan tersebut dengan melakukan kombinasi parameter yaitu penggunaan 8 holes burner, suhu temperature di setting menjadi 1200 °C dan yang terakhir jarak antara benda dan sumber burner menjadi 9,5mm. Dari perubahan parameter tersebut diperoleh mengatasi defect blue haze rata-rata sebesar 3.9%.","PeriodicalId":497932,"journal":{"name":"PROFISIENSI Jurnal Program Studi Teknik Industri","volume":"46 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-07-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135756012","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-07-27DOI: 10.33373/profis.v11i1.5272
Ridho Khabibul Malik, M. Nushron Ali Mukhtar
Briket ialah salah satu bahan bakar padat yang tebuat dari kombinasi biomassa yang memiliki karbonium, briket merupakansuatu pengganti dari tenaga minyak alam bakar. Salah satu komoditi ekspor yang mempunyai pasar yang besar di mancanegara merupakan briket tempurung, mulai dari Amerika Sindikat, Rusia, Eropa, Asia, Timur Tengah serta sebagian negeri yang lain. Kemampuan penciptaan briket di Indonesia diperkirakan bisa menggapai menciptakan devisa negeri menggapai Rp. 6, 8 triliun per tahun. Kualitasbriketdipengaruhi oleh sebagian aspek, antara lain dimensi elemen, titik berat kempa, lem, serta tipe materi dasar. Riset ini dicoba dengan tata cara penelitian menggunkan aransemen kotoran tempurung kelapa serta aci tapioka dengan analogi 10%: 1%. Dengan mempraktikkan alterasi titik berat 1500 psi, 2000 psi, serta 3000 psi, riset ini berarti buat mengenali variasai titik berat kepada angka kandungan air, kandungan abu, serta laju pembakaran. Jenjang yang dicoba dalam riset ini mencakup pengarangan, pembuatan briket arang, serta pengetesan. Dari pengetesan yang telah dicoba angka yang sangat maksimal buat penuhi standart kualitas SNI 01- 6235- 2000 ialah dengan titik berat kempa 3000 psi dengan angka kandungan air 7.49%, kandungan abu 6.23% serta laju pembakaran 0.12 gram/menit. Bisa disimpulkan bahwa semakin kokoh titik berat kempa pembriketan, maka nilai angka yang didapatkan semakin optimal.
{"title":"ANALISA KARAKTERISTIK ARANG BRIKET BATOK KELAPA TERHADAP VARIASI TEKANAN","authors":"Ridho Khabibul Malik, M. Nushron Ali Mukhtar","doi":"10.33373/profis.v11i1.5272","DOIUrl":"https://doi.org/10.33373/profis.v11i1.5272","url":null,"abstract":"Briket ialah salah satu bahan bakar padat yang tebuat dari kombinasi biomassa yang memiliki karbonium, briket merupakansuatu pengganti dari tenaga minyak alam bakar. Salah satu komoditi ekspor yang mempunyai pasar yang besar di mancanegara merupakan briket tempurung, mulai dari Amerika Sindikat, Rusia, Eropa, Asia, Timur Tengah serta sebagian negeri yang lain. Kemampuan penciptaan briket di Indonesia diperkirakan bisa menggapai menciptakan devisa negeri menggapai Rp. 6, 8 triliun per tahun. Kualitasbriketdipengaruhi oleh sebagian aspek, antara lain dimensi elemen, titik berat kempa, lem, serta tipe materi dasar. Riset ini dicoba dengan tata cara penelitian menggunkan aransemen kotoran tempurung kelapa serta aci tapioka dengan analogi 10%: 1%. Dengan mempraktikkan alterasi titik berat 1500 psi, 2000 psi, serta 3000 psi, riset ini berarti buat mengenali variasai titik berat kepada angka kandungan air, kandungan abu, serta laju pembakaran. Jenjang yang dicoba dalam riset ini mencakup pengarangan, pembuatan briket arang, serta pengetesan. Dari pengetesan yang telah dicoba angka yang sangat maksimal buat penuhi standart kualitas SNI 01- 6235- 2000 ialah dengan titik berat kempa 3000 psi dengan angka kandungan air 7.49%, kandungan abu 6.23% serta laju pembakaran 0.12 gram/menit. Bisa disimpulkan bahwa semakin kokoh titik berat kempa pembriketan, maka nilai angka yang didapatkan semakin optimal.","PeriodicalId":497932,"journal":{"name":"PROFISIENSI Jurnal Program Studi Teknik Industri","volume":"27 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-07-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135756015","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pallet digunakan sebagai pondasi atau alas untuk menahan beban barang sehingga tersusun secara rapih, perencanaan produksi di CV. SM perusahaan yang bergerak dibidang industri produk yang produknya yaitu pallet kayu, berbagai macam jenis pallet kayu diantaranya yaitu jenis Two Way Entry, Four Way Entry, dan 1200x800 Euro Pallet. Permintaan yang tinggi untuk saat ini hasil produksi belum secara maksimal memenuhi permintaan konsumen, analisis rencana produksi dilakukan agar permintaan produksi pallet dapat memenuhi jumlah permintaan. Pengambilan data produksi pada jenis produk pallet Two Way Entry, Four Way Entry dan 1200x800 Euro Pallet. Berdasarkan pengolahan data dengan menggunakan metode Program Linier Goal Programming didapatkan kebutuhan optimum masing-masing pallet yang diproduksi yaitu pallet Two Way Entry sebanyak 1170 Unit/ Bulan, Four Way Entry Sebanyak 1300 Unit/ Bulan dan 1200x800 Euro Pallet sebanyak 1170 Unit/ Bulan. Keuntungan optimal yang didapat dari perusahaan yaitu memproduksi pallet sebanyak 3.640 unit/bulan dengan pendapatan sebesar Rp. 43.207.060.
{"title":"OPTIMASI PRODUKSI PALLET MENGGUNAKAN PROGRAM LINIER DAN GOAL PROGRAMMING DI CV. SM","authors":"Reksa Pananjung, Ridwan Usman, Galuh Krisna Dewanti, Elfitria Wiratmani","doi":"10.33373/profis.v11i1.5336","DOIUrl":"https://doi.org/10.33373/profis.v11i1.5336","url":null,"abstract":"Pallet digunakan sebagai pondasi atau alas untuk menahan beban barang sehingga tersusun secara rapih, perencanaan produksi di CV. SM perusahaan yang bergerak dibidang industri produk yang produknya yaitu pallet kayu, berbagai macam jenis pallet kayu diantaranya yaitu jenis Two Way Entry, Four Way Entry, dan 1200x800 Euro Pallet. Permintaan yang tinggi untuk saat ini hasil produksi belum secara maksimal memenuhi permintaan konsumen, analisis rencana produksi dilakukan agar permintaan produksi pallet dapat memenuhi jumlah permintaan. Pengambilan data produksi pada jenis produk pallet Two Way Entry, Four Way Entry dan 1200x800 Euro Pallet. Berdasarkan pengolahan data dengan menggunakan metode Program Linier Goal Programming didapatkan kebutuhan optimum masing-masing pallet yang diproduksi yaitu pallet Two Way Entry sebanyak 1170 Unit/ Bulan, Four Way Entry Sebanyak 1300 Unit/ Bulan dan 1200x800 Euro Pallet sebanyak 1170 Unit/ Bulan. Keuntungan optimal yang didapat dari perusahaan yaitu memproduksi pallet sebanyak 3.640 unit/bulan dengan pendapatan sebesar Rp. 43.207.060.","PeriodicalId":497932,"journal":{"name":"PROFISIENSI Jurnal Program Studi Teknik Industri","volume":"9 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-07-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135756017","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-07-27DOI: 10.33373/profis.v11i1.5315
Musaddad Alfani
Pasar tradisional masih menjadi salah satu destinasi belanja kebutuhan masyarakat, sehingga pasar tradisional menjadi salah satu penggerak perekonomian Indonesia. Salah satu pasar tradisional yang ada di Yogyakarta adalah Pasar X. Pasar X sendiri terbagi menjadi 3 sektor operasional, meliputi sektor 1, 2, dan 3. Setiap unit dipimpin oleh seorang kepala pasar yang dibantu oleh petugas administrasi di kantor pasar. Di kantor pasar sektor 1 dan 2 terdapat kepala pasar dan petugas administrasi. Sedangkan kantor pasar sektor 3, hanya terdapat satu orang Kepala Pasar. Kondisi ini, kepala sektor 3 mengalami beban kerja yang berlebihan. Sehingga penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat beban kerja kepala pasar sektor 3. Pada penelitian ini, pendekatan yang dilakukan untuk mengetahui dengan NASA-TLX dan FTE. Berdasarkan hasil penelitian diketahui beban kerja mental yang dialami pekerja sebesar 63 termasuk kategori tinggi, dan beban kerja fisik yang dialami pekerja sebesar 1,50 termasuk kategori overload. Usulan perbaikan yang dapat dilakukan adalah dengan menambah jumlah petugas di pasar sektor 3 menjadi 2 orang, yaitu petugas administrasi yang membantu operasional kantor.
{"title":"ANALISIS BEBAN KERJA MENTAL PADA KEPALA PASAR X DENGAN METODE NASA-TLX","authors":"Musaddad Alfani","doi":"10.33373/profis.v11i1.5315","DOIUrl":"https://doi.org/10.33373/profis.v11i1.5315","url":null,"abstract":"Pasar tradisional masih menjadi salah satu destinasi belanja kebutuhan masyarakat, sehingga pasar tradisional menjadi salah satu penggerak perekonomian Indonesia. Salah satu pasar tradisional yang ada di Yogyakarta adalah Pasar X. Pasar X sendiri terbagi menjadi 3 sektor operasional, meliputi sektor 1, 2, dan 3. Setiap unit dipimpin oleh seorang kepala pasar yang dibantu oleh petugas administrasi di kantor pasar. Di kantor pasar sektor 1 dan 2 terdapat kepala pasar dan petugas administrasi. Sedangkan kantor pasar sektor 3, hanya terdapat satu orang Kepala Pasar. Kondisi ini, kepala sektor 3 mengalami beban kerja yang berlebihan. Sehingga penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat beban kerja kepala pasar sektor 3. Pada penelitian ini, pendekatan yang dilakukan untuk mengetahui dengan NASA-TLX dan FTE. Berdasarkan hasil penelitian diketahui beban kerja mental yang dialami pekerja sebesar 63 termasuk kategori tinggi, dan beban kerja fisik yang dialami pekerja sebesar 1,50 termasuk kategori overload. Usulan perbaikan yang dapat dilakukan adalah dengan menambah jumlah petugas di pasar sektor 3 menjadi 2 orang, yaitu petugas administrasi yang membantu operasional kantor.","PeriodicalId":497932,"journal":{"name":"PROFISIENSI Jurnal Program Studi Teknik Industri","volume":"68 1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-07-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135756018","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-07-27DOI: 10.33373/profis.v11i1.5305
Zaenal Arifin
Perusahaan manufacturing yang beroperasi dibidang transportasi vertikal yang salah satu proses nya perangkaian kabel . dalam keseluruhan proses perangkaian kabel , proses pemanasan shrinkable tube menjadi perhatian penulis untuk dilakukan improvement, proses ini merupakan proses sederhana menggunakan mesin , namun tidak efisien karena terbatas oleh kapasitansya, Sekali memproses membutuhkan waktu 40 detik . Penelitian yang dilakukan, betujuan untuk merancang ulang pemanas shrinkable tube yang lebih efisien sehingga dapat meningkatkan output. Dari permasalahan yang diperoleh, penulis mengambil judul “Perancangan Ulang Pemanas Shrinkable Tube Menggunakan Metode QFD Untuk Meningkatkan Output di Departemen Produksi di Industtri Mukakuning “ Dari hasil analisa, maka rancangan alat tersebut berupa sebuah pemanas yang memiliki kemampuan untuk menghasilkan dan menahan panas dengan baik dengan menggunakan 4 buah lampu halogen sebagai sumber panasnya, berkapasitas 8 pcs material untuk sekali proses dan terbuat dari bahan dan alat yang berkualitas sehingga tahan untuk penggunaan jangka panjang
{"title":"PERANCANGAN ULANG PEMANAS SHRINKABLE TUBE MENGGUNAKAN METODE QFD UNTUK MENINGKATKAN OUTPUT DI DEPARTEMEN PRODUKSI DI INDUSTRI MUKAKUNING","authors":"Zaenal Arifin","doi":"10.33373/profis.v11i1.5305","DOIUrl":"https://doi.org/10.33373/profis.v11i1.5305","url":null,"abstract":"Perusahaan manufacturing yang beroperasi dibidang transportasi vertikal yang salah satu proses nya perangkaian kabel . dalam keseluruhan proses perangkaian kabel , proses pemanasan shrinkable tube menjadi perhatian penulis untuk dilakukan improvement, proses ini merupakan proses sederhana menggunakan mesin , namun tidak efisien karena terbatas oleh kapasitansya, Sekali memproses membutuhkan waktu 40 detik . Penelitian yang dilakukan, betujuan untuk merancang ulang pemanas shrinkable tube yang lebih efisien sehingga dapat meningkatkan output. Dari permasalahan yang diperoleh, penulis mengambil judul “Perancangan Ulang Pemanas Shrinkable Tube Menggunakan Metode QFD Untuk Meningkatkan Output di Departemen Produksi di Industtri Mukakuning “ Dari hasil analisa, maka rancangan alat tersebut berupa sebuah pemanas yang memiliki kemampuan untuk menghasilkan dan menahan panas dengan baik dengan menggunakan 4 buah lampu halogen sebagai sumber panasnya, berkapasitas 8 pcs material untuk sekali proses dan terbuat dari bahan dan alat yang berkualitas sehingga tahan untuk penggunaan jangka panjang","PeriodicalId":497932,"journal":{"name":"PROFISIENSI Jurnal Program Studi Teknik Industri","volume":"27 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-07-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135756011","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Salah satu utilitias keamanan yang ada di suatu bangunan gedung adalah sistem instalasi sprinkler. Sistem instalasi sprinkler adalah suatu sistem instalasi pemadam kebakaran yang dipasang secara tetap atau permanen di dalam bangunan yang dapat memadamkan kebakaran secara otomatis dengan menyemprotkan air di tempat mula terjadi kebakaran (SNI 03-3989-2000). Pada perencanaan pembangunan sistem sprinkler ini bertujuan untuk memahami bagaimana pemasangan sistem sprinkler di gedung Rumah Anak Prestasi Surabaya dan melakukan perhitungan pada jumlah sprinkler yang dibutuhkan, serta menentukan jumlah volume air yang dibutuhkan pada sistem sprinkler tersebut. Penulis menganalisa dan melakukan perhitungan debit volume air dan flowrate laju aliran sprinkler. Selanjutnya, penulis menggunakan pressure loss dari Hazen-Williams untuk menentukan pressure loss air akibat aliran air tersebut melalui pipa tegak yang merupakan pipa utama dalam intalasi sprinkler. Dari hasil perhitungan tersebut akan dapat diketahui jumlah kebutuhan sprinkler setiap ruangan dan jumlah volume air yang dibutuhkan pada gedung Rumah Anak Prestasi Surabaya. Dimana perencanaan ini mengacu pada standar yang berlaku yaitu SNI dan NFPA yang harus dipakai dalam perencanaan sistem sprinkler otomatis pada sebuah gedung.
{"title":"PERANCANGAN PROTEKSI KEBAKARAN SISTEM SPRINKLER PADA RUMAH ANAK PRESTASI SURABAYA","authors":"Afrigh Fajar Rosyidiin, Nanda Moh. Surya Abdillah, Reznandya Putri Septyawati","doi":"10.33373/profis.v11i1.5383","DOIUrl":"https://doi.org/10.33373/profis.v11i1.5383","url":null,"abstract":"Salah satu utilitias keamanan yang ada di suatu bangunan gedung adalah sistem instalasi sprinkler. Sistem instalasi sprinkler adalah suatu sistem instalasi pemadam kebakaran yang dipasang secara tetap atau permanen di dalam bangunan yang dapat memadamkan kebakaran secara otomatis dengan menyemprotkan air di tempat mula terjadi kebakaran (SNI 03-3989-2000). Pada perencanaan pembangunan sistem sprinkler ini bertujuan untuk memahami bagaimana pemasangan sistem sprinkler di gedung Rumah Anak Prestasi Surabaya dan melakukan perhitungan pada jumlah sprinkler yang dibutuhkan, serta menentukan jumlah volume air yang dibutuhkan pada sistem sprinkler tersebut. Penulis menganalisa dan melakukan perhitungan debit volume air dan flowrate laju aliran sprinkler. Selanjutnya, penulis menggunakan pressure loss dari Hazen-Williams untuk menentukan pressure loss air akibat aliran air tersebut melalui pipa tegak yang merupakan pipa utama dalam intalasi sprinkler. Dari hasil perhitungan tersebut akan dapat diketahui jumlah kebutuhan sprinkler setiap ruangan dan jumlah volume air yang dibutuhkan pada gedung Rumah Anak Prestasi Surabaya. Dimana perencanaan ini mengacu pada standar yang berlaku yaitu SNI dan NFPA yang harus dipakai dalam perencanaan sistem sprinkler otomatis pada sebuah gedung.","PeriodicalId":497932,"journal":{"name":"PROFISIENSI Jurnal Program Studi Teknik Industri","volume":"36 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-07-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135756028","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}