{"title":"Studi Kinerja Alat Thickener pada Hasil Pencucian Bijih Bauksit Skala Laboratorium (Aplikasi Rancangan Alat)","authors":"Marwan Asof, Rosihan Pebrianto, Ahmad Fauzan","doi":"10.20527/jg.v9i2.15780","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Bauksit adalah material pertambangan yang terdiri dari satu atau beberapa mineral aluminium oksida yang terhidrasi, berkomposisi zat-zat pencemar seperti oksida besi, silika, dan titanium. Mineral pembentuknya bisa berupa gibbsite Al(OH) 3 , boehmite AlO(OH), atau diaspore AlO 2 H. Dalam upaya menghasilkan bijih bauksit, diperlukan proses penambangan dan pengolahan hingga diperoleh feed dengan kadar 46,57%. Oleh karena itu, diperlukan langkah-langkah pengolahan tambahan untuk meningkatkan kadar Al 2 O 3 agar layak secara ekonomi. Dalam penelitian ini, untuk meningkatkan kadar Al 2 O 3 pada bijih bauksit, digunakan alat thickener dengan air sebagai medium pemisahnya. Penggunaan alat ini bertujuan untuk meningkatkan kadar bijih bauksit agar sesuai dengan standar smelter. Riset ini melibatkan analisis menaikkan kualitas bijih bauksit melalui pengolahan dengan variasi pada debit air, sudut kemiringan, dan kecepatan dari putaran kipas. Debit yang dimanfaatkan adalah 0,048 L/s, 0,2 L/s, dan 0,25 L/s. Sudut kemiringan yang digunakan berkisar antara 35° hingga 75°, dan kecepatan putaran kipas adalah 32 rpm dan 43 rpm. Hasil riset menunjukkan bahwa sembilan percobaan yang berhasil meningkatkan kadar Al 2 O 3 hingga sesuai dengan level industri smelter menggunakan alat thickener. Kadar Al 2 O 3 tertinggi tercapai pada percobaan dengan debit air sebesar 0,2 L/s dan sudut kemiringan kipas sebesar 75°. Pada keadaan tersebut, didapatkan konsentrat Al 2 O 3 senilai 62,14% dengan recovery senilai 83,66%.","PeriodicalId":477347,"journal":{"name":"Jurnal Geosapta","volume":"29 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-10-19","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Geosapta","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.20527/jg.v9i2.15780","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Bauksit adalah material pertambangan yang terdiri dari satu atau beberapa mineral aluminium oksida yang terhidrasi, berkomposisi zat-zat pencemar seperti oksida besi, silika, dan titanium. Mineral pembentuknya bisa berupa gibbsite Al(OH) 3 , boehmite AlO(OH), atau diaspore AlO 2 H. Dalam upaya menghasilkan bijih bauksit, diperlukan proses penambangan dan pengolahan hingga diperoleh feed dengan kadar 46,57%. Oleh karena itu, diperlukan langkah-langkah pengolahan tambahan untuk meningkatkan kadar Al 2 O 3 agar layak secara ekonomi. Dalam penelitian ini, untuk meningkatkan kadar Al 2 O 3 pada bijih bauksit, digunakan alat thickener dengan air sebagai medium pemisahnya. Penggunaan alat ini bertujuan untuk meningkatkan kadar bijih bauksit agar sesuai dengan standar smelter. Riset ini melibatkan analisis menaikkan kualitas bijih bauksit melalui pengolahan dengan variasi pada debit air, sudut kemiringan, dan kecepatan dari putaran kipas. Debit yang dimanfaatkan adalah 0,048 L/s, 0,2 L/s, dan 0,25 L/s. Sudut kemiringan yang digunakan berkisar antara 35° hingga 75°, dan kecepatan putaran kipas adalah 32 rpm dan 43 rpm. Hasil riset menunjukkan bahwa sembilan percobaan yang berhasil meningkatkan kadar Al 2 O 3 hingga sesuai dengan level industri smelter menggunakan alat thickener. Kadar Al 2 O 3 tertinggi tercapai pada percobaan dengan debit air sebesar 0,2 L/s dan sudut kemiringan kipas sebesar 75°. Pada keadaan tersebut, didapatkan konsentrat Al 2 O 3 senilai 62,14% dengan recovery senilai 83,66%.