PELINDUNGAN HUKUM HAK CIPTA DALAM HUBUNGAN KERJA BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 28 TAHUN 2014 TENTANG HAK CIPTA

Akselerasi Pub Date : 2023-10-18 DOI:10.54783/jin.v5i2.744
Dea Rahmawaty Ruhiat
{"title":"PELINDUNGAN HUKUM HAK CIPTA DALAM HUBUNGAN KERJA BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 28 TAHUN 2014 TENTANG HAK CIPTA","authors":"Dea Rahmawaty Ruhiat","doi":"10.54783/jin.v5i2.744","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Di dalam hubungan kerja sering terjadi kegiatan mencipta. Banyak perusahaan di industri digital dan kreatif mempekerjakan desainer, penulis, pemotret, dan pencipta yang menghasilkan berbagai produk kreatif bernilai komersial. Dalam hubungan kerja, karyawan yang mahir dalam bidang penciptaan ini, yang selanjutnya disebut Pencipta, memiliki hak atas kekayaan intelektual yang dihasilkannya. Setelah mereka menjadi karyawan, para pencipta seringkali tidak memperhatikan ciptaan yang dibuat dalam hubungan kerja. Pada umumnya, orang percaya bahwa pemberi kerja secara otomatis memiliki semua ciptaan yang dibuat selama hubungan kerja. Undang-undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta telah mengatur perihal pelindungan hak cipta dalam hubungan kerja yaitu dalam Pasal 36 bahwa kecuali diperjanjikan lain, Pencipta dan Pemegang Hak Cipta atas Ciptaan yang dibuat dalam hubungan kerja atau berdasarkan pesanan yaitu pihak yang membuat Ciptaan. Di dalam praktiknya, Pencipta sebagai karyawan seringkali berada di pihak yang kurang diuntungkan jika sudah terkait dengan perjanjian kerja. Ini mencakup pengaturan hak cipta untuk karya yang dibuat dalam hubungan kerja. Dalam banyak kasus, kontrak kerja mengandung klausula yang menyatakan bahwa pemberi kerja seluruhnya berhak atas ciptaan yang dibuat oleh karyawan selama hubungan kerja tanpa batas waktu. Berdasarkan permasalahan tersebut diperlukan pelindungan hukum lebih komprehensif yang menjamin kepastian hukum bagi Pencipta dalam hubungan kerja. Terutama terkait dengan pengalihan hak cipta tanpa batas waktu dan pelindungan hak moral yang melekat pada Pencipta dengan memperhatikan prinsip dan teori hukum yang melandasi pelindungan hak cipta di Indonesia.","PeriodicalId":486300,"journal":{"name":"Akselerasi","volume":"71 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-10-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Akselerasi","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.54783/jin.v5i2.744","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

Di dalam hubungan kerja sering terjadi kegiatan mencipta. Banyak perusahaan di industri digital dan kreatif mempekerjakan desainer, penulis, pemotret, dan pencipta yang menghasilkan berbagai produk kreatif bernilai komersial. Dalam hubungan kerja, karyawan yang mahir dalam bidang penciptaan ini, yang selanjutnya disebut Pencipta, memiliki hak atas kekayaan intelektual yang dihasilkannya. Setelah mereka menjadi karyawan, para pencipta seringkali tidak memperhatikan ciptaan yang dibuat dalam hubungan kerja. Pada umumnya, orang percaya bahwa pemberi kerja secara otomatis memiliki semua ciptaan yang dibuat selama hubungan kerja. Undang-undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta telah mengatur perihal pelindungan hak cipta dalam hubungan kerja yaitu dalam Pasal 36 bahwa kecuali diperjanjikan lain, Pencipta dan Pemegang Hak Cipta atas Ciptaan yang dibuat dalam hubungan kerja atau berdasarkan pesanan yaitu pihak yang membuat Ciptaan. Di dalam praktiknya, Pencipta sebagai karyawan seringkali berada di pihak yang kurang diuntungkan jika sudah terkait dengan perjanjian kerja. Ini mencakup pengaturan hak cipta untuk karya yang dibuat dalam hubungan kerja. Dalam banyak kasus, kontrak kerja mengandung klausula yang menyatakan bahwa pemberi kerja seluruhnya berhak atas ciptaan yang dibuat oleh karyawan selama hubungan kerja tanpa batas waktu. Berdasarkan permasalahan tersebut diperlukan pelindungan hukum lebih komprehensif yang menjamin kepastian hukum bagi Pencipta dalam hubungan kerja. Terutama terkait dengan pengalihan hak cipta tanpa batas waktu dan pelindungan hak moral yang melekat pada Pencipta dengan memperhatikan prinsip dan teori hukum yang melandasi pelindungan hak cipta di Indonesia.
查看原文
分享 分享
微信好友 朋友圈 QQ好友 复制链接
本刊更多论文
基于 2014 年第 28 号版权法的劳动关系中的版权法律保护
在工作关系中,创造是很常见的。数字和创意行业的许多公司都雇佣了设计师、作家、摄影师和创作者,他们生产商业价值的创意产品。在工作关系中,熟练的雇员,后来被称为创造者,拥有产生的知识产权。当他们成为雇员后,创作者通常不会注意到创造是如何在工作关系中产生的。一般认为,在工作关系中,工作人员会自动得到所有的创造。2014年第28条关于版权的规定规定了工作关系中版权保护的规定,即第36条规定,除非另有承诺,否则创建者和创建者将在工作关系中创造或按规定创造创造的人的创造权利。在实践中,作为员工的创建者通常在已经与工作协议相关的情况下处于不利地位。它包括在工作关系中创建的工作的版权设置。在许多情况下,工作合同包含条款,规定工作人员完全有权在雇佣关系中创造时间。基于这些问题,需要一个更全面的法律保障,以确保造物主在工作关系中的法律保障。特别是考虑到在印度尼西亚支撑版权保护的原则和法律理论,这一原则和道德上的保护是造物主所固有的。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
期刊最新文献
STUDENTS' STRATEGIC EFFORTS RELATED TO MANDARIN LANGUAGE PRACTICING DURING INDUSTRIAL TRAINING NON-CASH FOOD ASSISTANCE (BPNT) DISTRIBUTION STRATEGY BY DISTRICT SOCIAL WELFARE WORKERS IN TERNATE CITY REKONSTRUKSI SISTEM INFORMASI POTENSI DESA SANGEH MELALUI PEMBENAHAN WEBSITE DESA PELINDUNGAN HUKUM HAK CIPTA DALAM HUBUNGAN KERJA BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 28 TAHUN 2014 TENTANG HAK CIPTA MODEL PENELITIAN EKSPERIMEN PADA PENELITIAN TENTANG BAHAN DINDING BATA INTERCOCKING TANAH PUTIH DAN SAMPAH PLASTIK
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
现在去查看 取消
×
提示
确定
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
已复制链接
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
×
扫码分享
扫码分享
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1