EVALUASI PERSEBARAN INFRASTRUKTUR PENGISIAN KENDARAAN LISTRIK DI INDONESIA DENGAN MEMPERHATIKAN INDEKS KUALITAS UDARA UNTUK MENDORONG PENJUALAN KENDARAAN LISTRIK
{"title":"EVALUASI PERSEBARAN INFRASTRUKTUR PENGISIAN KENDARAAN LISTRIK DI INDONESIA DENGAN MEMPERHATIKAN INDEKS KUALITAS UDARA UNTUK MENDORONG PENJUALAN KENDARAAN LISTRIK","authors":"Handoko Dian Fatikno, Okky Wicaksono Adi","doi":"10.33474/jimmu.v8i2.19667","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Saat ini penggunaan kendaraan bermotor masih didominasi oleh bahan bakar fosil yang menyebabkan Indonesia mengalami masalah polusi udara dan berkontribusi besar terhadap emisi gas rumah kaca. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan evaluasi terhadap persebaran infrastruktur pengisian daya kendaraan listrik di Indonesia dengan mempertimbangkan faktor Indeks Kualitas Udara dalam rangka mendorong pertumbuhan penjualan kendaraan listrik sebagai alternatif yang ramah lingkungan dan berkontribusi terhadap penurunan emisi gas rumah kaca. Penelitian ini menggunakan metode analisis regresi dan korelasi untuk menguji hipotesis tentang pengaruh pembangunan SPKLU terhadap penurunan Indeks Kualitas Udara. Hasil analisis menunjukkan bahwa pembangunan SPKLU belum berpengaruh secara signifikan terhadap penurunan Indeks Kualitas Udara. Oleh karena itu, penelitian ini merekomendasikan adanya analisis mendalam dalam proses perencanaan pengembangan infrastruktur agar mampu memprediksi jumlah SPKLU yang dapat dibangun di suatu daerah berdasarkan Indeks Kualitas Udara. Kata kunci: Penjualan, Kendaraan Listrik, Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU), Indeks Kualitas Udara, Paris Agreement Currently, the use of motor vehicles is still dominated by fossil fuels, which causes Indonesia to experience air pollution problems and contributes significantly to greenhouse gas emissions. This study aims to evaluate the distribution of electric vehicle charging infrastructure in Indonesia, considering the Air Quality Index, to promote the growth of environmentally friendly electric vehicle sales and contribute to reducing greenhouse gas emissions. The study uses regression and correlation analysis methods to test hypotheses about the effect of SPKLU development on reducing the Air Quality Index. The results of the analysis indicate that the development of SPKLU has not yet had a significant impact on reducing the Air Quality Index. Therefore, this study recommends a more in-depth analysis of the infrastructure development planning process to predict the number of SPKLU that can be built in an area based on the Air Quality Index. Keywords: Sales, Electric Vehicles, Public Electric Vehicle Charging Stations (SPKLU), Air Quality Index, Paris Agreement","PeriodicalId":31585,"journal":{"name":"Sinergi Jurnal Ilmiah Ilmu Manajemen","volume":"22 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-05-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Sinergi Jurnal Ilmiah Ilmu Manajemen","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.33474/jimmu.v8i2.19667","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Saat ini penggunaan kendaraan bermotor masih didominasi oleh bahan bakar fosil yang menyebabkan Indonesia mengalami masalah polusi udara dan berkontribusi besar terhadap emisi gas rumah kaca. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan evaluasi terhadap persebaran infrastruktur pengisian daya kendaraan listrik di Indonesia dengan mempertimbangkan faktor Indeks Kualitas Udara dalam rangka mendorong pertumbuhan penjualan kendaraan listrik sebagai alternatif yang ramah lingkungan dan berkontribusi terhadap penurunan emisi gas rumah kaca. Penelitian ini menggunakan metode analisis regresi dan korelasi untuk menguji hipotesis tentang pengaruh pembangunan SPKLU terhadap penurunan Indeks Kualitas Udara. Hasil analisis menunjukkan bahwa pembangunan SPKLU belum berpengaruh secara signifikan terhadap penurunan Indeks Kualitas Udara. Oleh karena itu, penelitian ini merekomendasikan adanya analisis mendalam dalam proses perencanaan pengembangan infrastruktur agar mampu memprediksi jumlah SPKLU yang dapat dibangun di suatu daerah berdasarkan Indeks Kualitas Udara. Kata kunci: Penjualan, Kendaraan Listrik, Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU), Indeks Kualitas Udara, Paris Agreement Currently, the use of motor vehicles is still dominated by fossil fuels, which causes Indonesia to experience air pollution problems and contributes significantly to greenhouse gas emissions. This study aims to evaluate the distribution of electric vehicle charging infrastructure in Indonesia, considering the Air Quality Index, to promote the growth of environmentally friendly electric vehicle sales and contribute to reducing greenhouse gas emissions. The study uses regression and correlation analysis methods to test hypotheses about the effect of SPKLU development on reducing the Air Quality Index. The results of the analysis indicate that the development of SPKLU has not yet had a significant impact on reducing the Air Quality Index. Therefore, this study recommends a more in-depth analysis of the infrastructure development planning process to predict the number of SPKLU that can be built in an area based on the Air Quality Index. Keywords: Sales, Electric Vehicles, Public Electric Vehicle Charging Stations (SPKLU), Air Quality Index, Paris Agreement