{"title":"MEKANISME KOPING, EFIKASI DIRI DAN KUALITAS HIDUP DI ANTARA PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE II","authors":"Dhea Natashia, Eka Wisnu Wanandi, Dian Fitria, Diana Irawati","doi":"10.33023/jikep.v9i5.1786","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Latar belakang: Diabetes Melitus adalah salah satu dari empat penyakit tidak menular yang telah menunjukkan peningkatan prevalensi yang signifikan selama bertahun-tahun. Penerapan strategi koping yang efektif berperan dalam mengelola dan mencegah komplikasi diabetes. Hal ini dapat memengaruhi kepatuhan pasien terhadap rencana pengobatan khususnya dalam mengontrol kadar glukosa darah. Strategi koping yang efektif dapat mengurangi stres, memelihara hubungan social dan citra diri positif. Hal tersebut dapat membantu dalam mendukung kepatuhan terhadap manajemen penyakit dan dengan demikian dapat meningkatkan kualitas hidup.Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Hubungan Mekanisme Koping, Efikasi Diri, dan Kualitas Hidup pada pasien DM Tipe II. Metode: Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif korelasional dengan pendekatan cross-sectional. Sampel terdiri dari 80 partisipan. Analisis data dilakukan dengan menggunakan uji chi-square dan regresi logistik berganda untuk melihat hubungan antara mekanisme koping, efikasi diri, dan kualitas hidup pada pasien DM Tipe II. Hasil: Mayoritas responden berusia sekitar 45,85 tahun, sebagian besar laki-laki, sebagian besar bekerja, dan sebagian besar memiliki tingkat pendidikan yang rendah. Selain itu, sebagian besar dari mereka telah hidup dengan DM Tipe II selama lebih dari satu dekade dan umumnya memiliki kondisi kesehatan yang bersifat ringan. Mekanisme koping berhubungan dengan kualitas hidup pada pasien dengan DM Tipe II (OR = 3.000, P = 0,03). Mekanisme koping juga berhubungan dengan efikasi diri pada pasien dengan DM Tipe II (OR = 2.990, P = 0.03). Analisis multivariat menunjukkan bahwa mekanisme koping menjadi prediktor dari kualitas hidup (?= -0.31, P= 0.03). Kesimpulan: Mekanisme koping yang adaptif dapat meningkatkan efikasi diri, dan mekanisme koping yang adaptif dapat memiliki dampak positif pada kualitas hidup pasien DM Tipe II.","PeriodicalId":476249,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Keperawatan (Scientific Journal of Nursing)","volume":"67 2","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-10-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Ilmiah Keperawatan (Scientific Journal of Nursing)","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.33023/jikep.v9i5.1786","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Latar belakang: Diabetes Melitus adalah salah satu dari empat penyakit tidak menular yang telah menunjukkan peningkatan prevalensi yang signifikan selama bertahun-tahun. Penerapan strategi koping yang efektif berperan dalam mengelola dan mencegah komplikasi diabetes. Hal ini dapat memengaruhi kepatuhan pasien terhadap rencana pengobatan khususnya dalam mengontrol kadar glukosa darah. Strategi koping yang efektif dapat mengurangi stres, memelihara hubungan social dan citra diri positif. Hal tersebut dapat membantu dalam mendukung kepatuhan terhadap manajemen penyakit dan dengan demikian dapat meningkatkan kualitas hidup.Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Hubungan Mekanisme Koping, Efikasi Diri, dan Kualitas Hidup pada pasien DM Tipe II. Metode: Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif korelasional dengan pendekatan cross-sectional. Sampel terdiri dari 80 partisipan. Analisis data dilakukan dengan menggunakan uji chi-square dan regresi logistik berganda untuk melihat hubungan antara mekanisme koping, efikasi diri, dan kualitas hidup pada pasien DM Tipe II. Hasil: Mayoritas responden berusia sekitar 45,85 tahun, sebagian besar laki-laki, sebagian besar bekerja, dan sebagian besar memiliki tingkat pendidikan yang rendah. Selain itu, sebagian besar dari mereka telah hidup dengan DM Tipe II selama lebih dari satu dekade dan umumnya memiliki kondisi kesehatan yang bersifat ringan. Mekanisme koping berhubungan dengan kualitas hidup pada pasien dengan DM Tipe II (OR = 3.000, P = 0,03). Mekanisme koping juga berhubungan dengan efikasi diri pada pasien dengan DM Tipe II (OR = 2.990, P = 0.03). Analisis multivariat menunjukkan bahwa mekanisme koping menjadi prediktor dari kualitas hidup (?= -0.31, P= 0.03). Kesimpulan: Mekanisme koping yang adaptif dapat meningkatkan efikasi diri, dan mekanisme koping yang adaptif dapat memiliki dampak positif pada kualitas hidup pasien DM Tipe II.