Ni Ketut Rani Arisanti, Ni Nengah Ariati, Ni Made Yuni Gumala
{"title":"Hubungan Tingkat Konsumsi Protein, Zat Besi, dan Vitamin C Terhadap Siklus Menstruasi Remaja di Sai Study Group Denpasar","authors":"Ni Ketut Rani Arisanti, Ni Nengah Ariati, Ni Made Yuni Gumala","doi":"10.33992/jig.v12i3.2129","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Siklus menstruasi adalah waktu sejak hari pertama menstruasi sampai datangnya menstruasi berikutnya. Faktor yang berpengaruh pada ketidakteraturan siklus menstruasi yaitu gangguan hormonal, psikis, status gizi, tingkat konsumsi, tingkat stress, dan aktivitas. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui adanya hubungan tingkat konsumsi protein, zat besi, dan vitamin C terhadap siklus menstruasi pada remaja di Sai Study Group Denpasar. Jenis penelitian adalah observasional dengan rancangan cross-sectional. Jumlah sampel yang terlibat sebanyak 31 orang dengan kriteria yaitu remaja putri yang tergabung dalam Sai Study Group Denpasar, sudah mengalami menstruasi, dan bersedia menjadi sampel. Data tingkat konsumsi protein, zat besi, dan vitamin C diperoleh melalui wawancara langsung menggunakan formulir re-call 2 × 24 jam dan data siklus menstruasi melalui wawancara menggunakan kuisioner. Untuk mengetahui hubungan antara variabel digunakan uji statistik korelasi Rank Spearman. Hasil penelitian menunjukan rata-rata tingkat konsumsi protein tergolong sangat kurang (58,5%). Rata-rata tingkat konsumsi zat besi dan vitamin C tergolong kurang (45,0%) dan (31,6%). Siklus menstruasi remaja di Sai Study Group Denpasar tergolong polimenore (3,2%), normal (58,1%), dan oligomenore (38,7%). Terdapat hubungan antara tingkat konsumsi protein dan zat besi terhadap siklus menstruasi dengan (α0,05) dan tidak ada hubungan antara tingkat konsumsi vitamin C terhadap siklus menstruasi (α0,05). Disarankan kepada remaja di Sai Study Group Denpasar untuk meningkatkan konsumsi makanan sumber zat gizi khususnya protein, zat besi, dan vitamin C.","PeriodicalId":497611,"journal":{"name":"Jurnal Ilmu Gizi Journal of Nutrition Science","volume":"36 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-08-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Ilmu Gizi Journal of Nutrition Science","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.33992/jig.v12i3.2129","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Siklus menstruasi adalah waktu sejak hari pertama menstruasi sampai datangnya menstruasi berikutnya. Faktor yang berpengaruh pada ketidakteraturan siklus menstruasi yaitu gangguan hormonal, psikis, status gizi, tingkat konsumsi, tingkat stress, dan aktivitas. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui adanya hubungan tingkat konsumsi protein, zat besi, dan vitamin C terhadap siklus menstruasi pada remaja di Sai Study Group Denpasar. Jenis penelitian adalah observasional dengan rancangan cross-sectional. Jumlah sampel yang terlibat sebanyak 31 orang dengan kriteria yaitu remaja putri yang tergabung dalam Sai Study Group Denpasar, sudah mengalami menstruasi, dan bersedia menjadi sampel. Data tingkat konsumsi protein, zat besi, dan vitamin C diperoleh melalui wawancara langsung menggunakan formulir re-call 2 × 24 jam dan data siklus menstruasi melalui wawancara menggunakan kuisioner. Untuk mengetahui hubungan antara variabel digunakan uji statistik korelasi Rank Spearman. Hasil penelitian menunjukan rata-rata tingkat konsumsi protein tergolong sangat kurang (58,5%). Rata-rata tingkat konsumsi zat besi dan vitamin C tergolong kurang (45,0%) dan (31,6%). Siklus menstruasi remaja di Sai Study Group Denpasar tergolong polimenore (3,2%), normal (58,1%), dan oligomenore (38,7%). Terdapat hubungan antara tingkat konsumsi protein dan zat besi terhadap siklus menstruasi dengan (α0,05) dan tidak ada hubungan antara tingkat konsumsi vitamin C terhadap siklus menstruasi (α0,05). Disarankan kepada remaja di Sai Study Group Denpasar untuk meningkatkan konsumsi makanan sumber zat gizi khususnya protein, zat besi, dan vitamin C.