{"title":"Internalisasi Nilai-nilai Karakter Kearifan Lokal Tradisi Petik Laut 1 Suro Pantai Sipelot","authors":"Sherly Agustina, M. Syahri, R. Lutfiana","doi":"10.21067/jmk.v8i2.9074","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan menganalisis Tradisi Petik Laut 1 Suro di Pantai Sipelot Desa Pujiharjo Kecamatan Tirtoyudo Kabupaten Malang. Metode yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Lokasi Penelitian dalam kajian ini yaitu Pantai Sipelot Desa Pujiharjo Kecamatan Tirtoyudo Kabupaten Malang. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan wawancara kepada Kepala Desa Pujiharjo, Pengurus kegiatan Tradisi petik laut serta nelayan yang ikut serta dalam kegiatan petik laut dengan instrument penelitian yang digunakan adalah pedoman wawancara. Teknik analisis data yaitu, reduksi data, display data, verifikasi dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini adalah (1) Makna Tradisi Petik Laut 1 Suro bagi masyarakat Desa Pujiharjo; (2) Ragam nilai kearifan lokal yang terkandung dalam tradisi Petik Laut 1 Suro. Kesimpulan penelitian ini adalah Dalam tradisi petik laut di Pantai Sipelot Desa Pujiharjo, berupaya dalam membangun hubungan solidaritas serta menciptakan hubungan yang harmonis dengan masyarakat damai dan rukun. Nilai ragam kearifan lokal dalam yang terkandung dalam tradisi petik laut pantai sipelot yaitu nilai religious, nilai gotong royong, dan nilai sosial. Dalam prosesi tradisi petik laut diawali dengan pembuatan sesaji oleh sesepuh adat, dengan sesaji ditaruh dalam perahu kecil dengan berbagai jenis makanan serta sesaji lainnya untuk dilarungkan. Perahu kecil yang digunakan sebagai tempat sesaji disebut dengan gitik, perahu kecil yang dibuat seperti perahu nelayan tersebut dibuat oleh para masyarakat nelayan setempat. Perahu tersebut diisi dengan sesaji berbagai hasil bumi.","PeriodicalId":266283,"journal":{"name":"Jurnal Moral Kemasyarakatan","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-12-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Moral Kemasyarakatan","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.21067/jmk.v8i2.9074","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Penelitian ini bertujuan menganalisis Tradisi Petik Laut 1 Suro di Pantai Sipelot Desa Pujiharjo Kecamatan Tirtoyudo Kabupaten Malang. Metode yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Lokasi Penelitian dalam kajian ini yaitu Pantai Sipelot Desa Pujiharjo Kecamatan Tirtoyudo Kabupaten Malang. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan wawancara kepada Kepala Desa Pujiharjo, Pengurus kegiatan Tradisi petik laut serta nelayan yang ikut serta dalam kegiatan petik laut dengan instrument penelitian yang digunakan adalah pedoman wawancara. Teknik analisis data yaitu, reduksi data, display data, verifikasi dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini adalah (1) Makna Tradisi Petik Laut 1 Suro bagi masyarakat Desa Pujiharjo; (2) Ragam nilai kearifan lokal yang terkandung dalam tradisi Petik Laut 1 Suro. Kesimpulan penelitian ini adalah Dalam tradisi petik laut di Pantai Sipelot Desa Pujiharjo, berupaya dalam membangun hubungan solidaritas serta menciptakan hubungan yang harmonis dengan masyarakat damai dan rukun. Nilai ragam kearifan lokal dalam yang terkandung dalam tradisi petik laut pantai sipelot yaitu nilai religious, nilai gotong royong, dan nilai sosial. Dalam prosesi tradisi petik laut diawali dengan pembuatan sesaji oleh sesepuh adat, dengan sesaji ditaruh dalam perahu kecil dengan berbagai jenis makanan serta sesaji lainnya untuk dilarungkan. Perahu kecil yang digunakan sebagai tempat sesaji disebut dengan gitik, perahu kecil yang dibuat seperti perahu nelayan tersebut dibuat oleh para masyarakat nelayan setempat. Perahu tersebut diisi dengan sesaji berbagai hasil bumi.