Penelitian dilakukan untuk mengetahui bagaimana fungsi sosial pagelaran seni reog ponorogo dalam mempererat kerukunan masyarakat. Seni Reog Ponorogo merupakan seni atau kebudayaan yang berasal dari Kabupaten Ponorogo. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi, wawancara, dan dokumentasi yang dilaksanakan di Desa Ngrayun Kabupaten Ponorogo. Hasil dari penelitian ini memaparkan bahwa pagelaran seni Reog Ponorogo yang diselenggarakan baik secara rutin maupun secara inseidental dapat menciptakan interaksi dalam masyarakat sehingga menciptakan dampak yang baik yaitu berupa komunikasi. Hasil dari komunikasi yang terjadi dalam masyarakat yang terjalin baik secara rutin maupun inseidental meningkatkan sikap toleransi antar masyarakat. Sikap toleransi tersebut antara lain penabuh gamelan atau seniman siap melayani atau mengiringi tarian penonton. selain itu juga gotong royong, gotong royong disini dimaksudkan seluruh warga yang terlibat turut bahu membahu mempersiapkan pagelaran sehingga dapat memperbaiki dan mempererat kerukunan. Rekomendasi penelitian ini yaitu kebudayaan lokal perlu dijaga agar tetap lestari sebagai hiburan dan pengembangan masyarakat.
{"title":"Fungsi Sosial Pagelaran Seni Reog Ponorogo Untuk Mempererat Kerukunan Masyarakat","authors":"Nabella Amandha, Suanto Suanto, Nurdiyana Nurdiyana","doi":"10.21067/jmk.v8i2.8895","DOIUrl":"https://doi.org/10.21067/jmk.v8i2.8895","url":null,"abstract":"Penelitian dilakukan untuk mengetahui bagaimana fungsi sosial pagelaran seni reog ponorogo dalam mempererat kerukunan masyarakat. Seni Reog Ponorogo merupakan seni atau kebudayaan yang berasal dari Kabupaten Ponorogo. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi, wawancara, dan dokumentasi yang dilaksanakan di Desa Ngrayun Kabupaten Ponorogo. Hasil dari penelitian ini memaparkan bahwa pagelaran seni Reog Ponorogo yang diselenggarakan baik secara rutin maupun secara inseidental dapat menciptakan interaksi dalam masyarakat sehingga menciptakan dampak yang baik yaitu berupa komunikasi. Hasil dari komunikasi yang terjadi dalam masyarakat yang terjalin baik secara rutin maupun inseidental meningkatkan sikap toleransi antar masyarakat. Sikap toleransi tersebut antara lain penabuh gamelan atau seniman siap melayani atau mengiringi tarian penonton. selain itu juga gotong royong, gotong royong disini dimaksudkan seluruh warga yang terlibat turut bahu membahu mempersiapkan pagelaran sehingga dapat memperbaiki dan mempererat kerukunan. Rekomendasi penelitian ini yaitu kebudayaan lokal perlu dijaga agar tetap lestari sebagai hiburan dan pengembangan masyarakat.","PeriodicalId":266283,"journal":{"name":"Jurnal Moral Kemasyarakatan","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-12-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139011269","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penelitian ini bertujuan menganalisis Tradisi Petik Laut 1 Suro di Pantai Sipelot Desa Pujiharjo Kecamatan Tirtoyudo Kabupaten Malang. Metode yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Lokasi Penelitian dalam kajian ini yaitu Pantai Sipelot Desa Pujiharjo Kecamatan Tirtoyudo Kabupaten Malang. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan wawancara kepada Kepala Desa Pujiharjo, Pengurus kegiatan Tradisi petik laut serta nelayan yang ikut serta dalam kegiatan petik laut dengan instrument penelitian yang digunakan adalah pedoman wawancara. Teknik analisis data yaitu, reduksi data, display data, verifikasi dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini adalah (1) Makna Tradisi Petik Laut 1 Suro bagi masyarakat Desa Pujiharjo; (2) Ragam nilai kearifan lokal yang terkandung dalam tradisi Petik Laut 1 Suro. Kesimpulan penelitian ini adalah Dalam tradisi petik laut di Pantai Sipelot Desa Pujiharjo, berupaya dalam membangun hubungan solidaritas serta menciptakan hubungan yang harmonis dengan masyarakat damai dan rukun. Nilai ragam kearifan lokal dalam yang terkandung dalam tradisi petik laut pantai sipelot yaitu nilai religious, nilai gotong royong, dan nilai sosial. Dalam prosesi tradisi petik laut diawali dengan pembuatan sesaji oleh sesepuh adat, dengan sesaji ditaruh dalam perahu kecil dengan berbagai jenis makanan serta sesaji lainnya untuk dilarungkan. Perahu kecil yang digunakan sebagai tempat sesaji disebut dengan gitik, perahu kecil yang dibuat seperti perahu nelayan tersebut dibuat oleh para masyarakat nelayan setempat. Perahu tersebut diisi dengan sesaji berbagai hasil bumi.
本研究旨在分析马朗地区蒂尔托尤多区普吉哈若村西佩洛特海滩的 Petik Laut 1 Suro 传统。采用的方法是描述性定性研究。本研究的研究地点是马朗行政区 Tirtoyudo 县 Pujiharjo 村 Sipelot 海滩。本研究的数据收集技术是通过采访 Pujiharjo 村的村长、采海传统的管理者和参与采海活动的渔民来实现的,使用的研究工具是采访指南。数据分析技术,即数据还原、数据展示、验证和结论得出。本研究的结果是:(1)Petik Laut 1 Suro 传统对普吉哈若村人的意义;(2)Petik Laut 1 Suro 传统中包含的各种地方智慧价值。本研究的结论是,普吉哈若村西佩洛特海滩的采海传统旨在建立团结关系,并与和平和谐的社区建立和谐关系。西贝洛特海滩采海传统中蕴含的各种地方智慧的价值是宗教价值、互助合作价值和社会价值。在采海传统的队伍中,首先由传统的长者制作供品,将供品放在小船上,船上摆放着各种食物和其他供品,以便漂流。用来放置祭品的小船叫做 "Gitik",是当地渔民制作的一种类似渔船的小船。小船上装满了各种作物的祭品。
{"title":"Internalisasi Nilai-nilai Karakter Kearifan Lokal Tradisi Petik Laut 1 Suro Pantai Sipelot","authors":"Sherly Agustina, M. Syahri, R. Lutfiana","doi":"10.21067/jmk.v8i2.9074","DOIUrl":"https://doi.org/10.21067/jmk.v8i2.9074","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan menganalisis Tradisi Petik Laut 1 Suro di Pantai Sipelot Desa Pujiharjo Kecamatan Tirtoyudo Kabupaten Malang. Metode yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Lokasi Penelitian dalam kajian ini yaitu Pantai Sipelot Desa Pujiharjo Kecamatan Tirtoyudo Kabupaten Malang. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan wawancara kepada Kepala Desa Pujiharjo, Pengurus kegiatan Tradisi petik laut serta nelayan yang ikut serta dalam kegiatan petik laut dengan instrument penelitian yang digunakan adalah pedoman wawancara. Teknik analisis data yaitu, reduksi data, display data, verifikasi dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini adalah (1) Makna Tradisi Petik Laut 1 Suro bagi masyarakat Desa Pujiharjo; (2) Ragam nilai kearifan lokal yang terkandung dalam tradisi Petik Laut 1 Suro. Kesimpulan penelitian ini adalah Dalam tradisi petik laut di Pantai Sipelot Desa Pujiharjo, berupaya dalam membangun hubungan solidaritas serta menciptakan hubungan yang harmonis dengan masyarakat damai dan rukun. Nilai ragam kearifan lokal dalam yang terkandung dalam tradisi petik laut pantai sipelot yaitu nilai religious, nilai gotong royong, dan nilai sosial. Dalam prosesi tradisi petik laut diawali dengan pembuatan sesaji oleh sesepuh adat, dengan sesaji ditaruh dalam perahu kecil dengan berbagai jenis makanan serta sesaji lainnya untuk dilarungkan. Perahu kecil yang digunakan sebagai tempat sesaji disebut dengan gitik, perahu kecil yang dibuat seperti perahu nelayan tersebut dibuat oleh para masyarakat nelayan setempat. Perahu tersebut diisi dengan sesaji berbagai hasil bumi.","PeriodicalId":266283,"journal":{"name":"Jurnal Moral Kemasyarakatan","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-12-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139011418","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan strategi konservasi atau pelestarian yang digunakan dalam pewarisan nilai kearifan lokal kepada generasi Z di era modern serta mengetahui faktor penghambat dan faktor pendukung dari pelestarian tersebut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif, Sumber data berupa: manusia, peristiwa dan dokumen dengan tahapan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini berupa (1) tahapan pengumpulan data; (2) reduksi data; (3) penyajian; (4) serta penarikan kesimpulan. Berdasarkan hasil temuan yang didapatkan peneliti, nilai kearifan lokal Masyarakat Adat Osing Kemiren di era modern ini masih tetap terjaga dan lestari. Hal ini di dukung oleh adanya minat masyarakat dengan diirngi kepercayaan serta adanya kepedulian dari pemerintah dan lembaga lain yang bersangkutan. Strategi pelestarian Masyarakat Adat Osing Kemiren dalam pewarisan nilai kearifan lokal yang masyarakat lakukan dengan partisipasi langsung dan secara lisan kepada generasi Z berkaitan dengan kearifan lokal tersebut, selain itu terdapat pelatihan yang dijalankan dan pembuatan desa wisata yang dikelola dengan pemanfaatan teknologi di era modern dengan berbasis sistem Community Based Tourism (CBT).
本研究旨在描述现代人在向 Z 世代传承地方智慧价值观时所采用的保护或保存策略,并了解保存过程中的抑制因素和支持因素。本研究采用的方法是描述性的定性方法,数据来源包括:人、事件和文件,并分为观察、访谈和记录三个阶段。本研究中使用的数据分析包括:(1)数据收集阶段;(2)数据缩减;(3)呈现;(4)得出结论。根据研究人员得出的结论,Osing Kemiren 原住民社区的地方智慧在现代社会中的价值仍得以保持和延续。这得益于社区的信任和政府及其他相关机构的关注。Osing Kemiren 原住民社区通过直接参与和口头传授与当地智慧有关的 Z 世代来传承当地智慧价值的保护战略,除此之外,还开展了培训,并创建了一个旅游村,在社区旅游(CBT)系统的基础上利用现代技术进行管理。
{"title":"Strategi Konservasi Nilai Kearifan Lokal di Era Modern oleh Masyarakat Adat Osing Kemiren","authors":"Kiki Ayu Arifah, M. Saputra","doi":"10.21067/jmk.v8i2.8519","DOIUrl":"https://doi.org/10.21067/jmk.v8i2.8519","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan strategi konservasi atau pelestarian yang digunakan dalam pewarisan nilai kearifan lokal kepada generasi Z di era modern serta mengetahui faktor penghambat dan faktor pendukung dari pelestarian tersebut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif, Sumber data berupa: manusia, peristiwa dan dokumen dengan tahapan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini berupa (1) tahapan pengumpulan data; (2) reduksi data; (3) penyajian; (4) serta penarikan kesimpulan. Berdasarkan hasil temuan yang didapatkan peneliti, nilai kearifan lokal Masyarakat Adat Osing Kemiren di era modern ini masih tetap terjaga dan lestari. Hal ini di dukung oleh adanya minat masyarakat dengan diirngi kepercayaan serta adanya kepedulian dari pemerintah dan lembaga lain yang bersangkutan. Strategi pelestarian Masyarakat Adat Osing Kemiren dalam pewarisan nilai kearifan lokal yang masyarakat lakukan dengan partisipasi langsung dan secara lisan kepada generasi Z berkaitan dengan kearifan lokal tersebut, selain itu terdapat pelatihan yang dijalankan dan pembuatan desa wisata yang dikelola dengan pemanfaatan teknologi di era modern dengan berbasis sistem Community Based Tourism (CBT).","PeriodicalId":266283,"journal":{"name":"Jurnal Moral Kemasyarakatan","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-11-06","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139288210","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Aloysius Luis Baun, Tomas Lastari Hatmoko, Laurensius Laka
Peserta didik kerapkali menghadapi masalah selama tahap pertumbuhannya. Dampaknya mempengaruhi self-efficacy secara keseluruhan. Self-efficacy yang dimaksudkan dalam penelitian ini yaitu self-efficacy akademik peserta didik. Self-efficacy akademik menjadi hal penting dalam keberhasilan siswa di sekolah. Ada beberapa faktor yang bisa mempengaruhi self-efficacy akademik tersebut.Tujuan penelitian untuk mengukur peran kepedulian guru, keyakinanan agama peserta didik dengan self-efficacy akademik peserta didik secara parsial maupun simultan. Peserta didik memiliki rasa percaya diri menyelesaikan aktivitas akademik dipengaruhi oleh kepedulian guru dan keyakinan agama. Pendidikan yang efektif menekankan pembelajaran sebagai proses personal. Peserta didik membangun pengetahuan dan pengalaman pribadi secara langsung kedua faktor tersebut di sekolah. Dalam penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Subjek penelitian adalah peserta didik. Instrumen penelitian yang digunakan kuesioner. Analisis data dilakukan menggunakan uji korelasi berganda, menggunakan program Statistical Program for Social Science 26. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya pengaruh positif dan signifikan antar variabel secara parsial maupun simultan. Nilai koefisien korelasi sebesar 0,583 menunjukkan hubungan yang kuat antara ketiga variabel. Selain itu, peran kepedulian guru dan religiositas memberikan kontribusi sebesar 34% terhadap self-efficacy akademik peserta didik.
{"title":"Peran Kepedulian Guru dan Keyakinan Agama Peserta Didik untuk meningkatkan Self Efficacy Akademik","authors":"Aloysius Luis Baun, Tomas Lastari Hatmoko, Laurensius Laka","doi":"10.21067/jmk.v8i2.8537","DOIUrl":"https://doi.org/10.21067/jmk.v8i2.8537","url":null,"abstract":"Peserta didik kerapkali menghadapi masalah selama tahap pertumbuhannya. Dampaknya mempengaruhi self-efficacy secara keseluruhan. Self-efficacy yang dimaksudkan dalam penelitian ini yaitu self-efficacy akademik peserta didik. Self-efficacy akademik menjadi hal penting dalam keberhasilan siswa di sekolah. Ada beberapa faktor yang bisa mempengaruhi self-efficacy akademik tersebut.Tujuan penelitian untuk mengukur peran kepedulian guru, keyakinanan agama peserta didik dengan self-efficacy akademik peserta didik secara parsial maupun simultan. Peserta didik memiliki rasa percaya diri menyelesaikan aktivitas akademik dipengaruhi oleh kepedulian guru dan keyakinan agama. Pendidikan yang efektif menekankan pembelajaran sebagai proses personal. Peserta didik membangun pengetahuan dan pengalaman pribadi secara langsung kedua faktor tersebut di sekolah. Dalam penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Subjek penelitian adalah peserta didik. Instrumen penelitian yang digunakan kuesioner. Analisis data dilakukan menggunakan uji korelasi berganda, menggunakan program Statistical Program for Social Science 26. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya pengaruh positif dan signifikan antar variabel secara parsial maupun simultan. Nilai koefisien korelasi sebesar 0,583 menunjukkan hubungan yang kuat antara ketiga variabel. Selain itu, peran kepedulian guru dan religiositas memberikan kontribusi sebesar 34% terhadap self-efficacy akademik peserta didik.","PeriodicalId":266283,"journal":{"name":"Jurnal Moral Kemasyarakatan","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-07-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139355156","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Antonius Eko Wahyudi, Sunarni Sunarni, Nurul Ulfatin
Kurikulum baru kadangkala menghadirkan problematik diawal implementasinya. Problematik berkenaan dengan kesesuaian pemahaman adanya perubahan kurikulum antara pengembang kurikulum dan pengguna kurikulum. Kemudian munculnya isu degradasi moral pelajar juga masih menjadi perhatian dunia pendidikan bangsa ini. Oleh karena itu diperlukan implementasi kurikulum berorientasi pembentukan karakter profil pelajar Pancasila seperti yang dilakukan oleh sekolah penggerak yang menerapkan Kurikulum Merdeka. Dengan demikian, layanan pendidikan yang diberikan di sekolah dapat mencegah terjadinya defisiensi moral yang terjadi di kalangan pelajar dan dalam perannya dapat melahirkan peserta didik yang berkarakter. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji implementasi Kurikulum Merdeka berorientasi pembentukan karakter profil pelajar Pancasila di sekolah penggerak. Kualitatif deskriptif dipakai sebagai metode dalam penelitian ini. Data yang terkumpul didapatkan dari observasi, wawancara, dan dokumentasi akan dianalisis dengan teknik analisis kualitatif deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) enam dimensi dengan elemen dan subelemnnya merupakan manifestasi dari lima sila Pancasila; (2) implementasi Kurikulum Merdeka berorientasi pembentukan karakter profil pelajar Pancasila di sekolah penggerak dilakukan dalam empat tahapan, yaitu persiapan, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi.
{"title":"Implementasi Kurikulum Merdeka Berorientasi Pembentukan Karakter Profil Pelajar Pancasila di Sekolah Dasar","authors":"Antonius Eko Wahyudi, Sunarni Sunarni, Nurul Ulfatin","doi":"10.21067/jmk.v8i2.8532","DOIUrl":"https://doi.org/10.21067/jmk.v8i2.8532","url":null,"abstract":"Kurikulum baru kadangkala menghadirkan problematik diawal implementasinya. Problematik berkenaan dengan kesesuaian pemahaman adanya perubahan kurikulum antara pengembang kurikulum dan pengguna kurikulum. Kemudian munculnya isu degradasi moral pelajar juga masih menjadi perhatian dunia pendidikan bangsa ini. Oleh karena itu diperlukan implementasi kurikulum berorientasi pembentukan karakter profil pelajar Pancasila seperti yang dilakukan oleh sekolah penggerak yang menerapkan Kurikulum Merdeka. Dengan demikian, layanan pendidikan yang diberikan di sekolah dapat mencegah terjadinya defisiensi moral yang terjadi di kalangan pelajar dan dalam perannya dapat melahirkan peserta didik yang berkarakter. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji implementasi Kurikulum Merdeka berorientasi pembentukan karakter profil pelajar Pancasila di sekolah penggerak. Kualitatif deskriptif dipakai sebagai metode dalam penelitian ini. Data yang terkumpul didapatkan dari observasi, wawancara, dan dokumentasi akan dianalisis dengan teknik analisis kualitatif deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) enam dimensi dengan elemen dan subelemnnya merupakan manifestasi dari lima sila Pancasila; (2) implementasi Kurikulum Merdeka berorientasi pembentukan karakter profil pelajar Pancasila di sekolah penggerak dilakukan dalam empat tahapan, yaitu persiapan, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi.","PeriodicalId":266283,"journal":{"name":"Jurnal Moral Kemasyarakatan","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-07-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139355878","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Marsianus Reresi, Bernard Antonius Rahawarin, William Ngoranubun
Penelitian ini bertujuan untuk menelaah secara kritis relasi guru dan peserta didik dalam perspektif teori Pierre Bourdieu tentang kekerasan simbolik. Peneliti menggunakan pendekatan fenomenologi untuk mengamati secara langsung perilaku guru dan peserta didik dalam berelasi dan berinteraksi di lingkungan sekolah. Penelitian dilaksanakan di Sekolah Menengah Atas Negeri 8 Saumlaki, Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Ambon. Teknik pengumpulan data yang digunakan yakni observasi, wawancara mendalam, dan studi dokumentasi. Subjek penelitian dipilih dengan menggunakan teknik snowball. Hasil penelitian menemukan bahwa melalui teknik analisis secara deskriptif ditemukan bahwa bahwa dalam relasi guru dan siswa terkandung kekerasan simbolik yang tidak disadari karena minimnya pemahaman dan kesadaran guru dan siswa serta adanya ketidaksetaraan kuasa simbolik. Maka perlu strategi untuk mewujudkan sekolah yang bebas dari kekerasan simbolik. Rekomendasi penelitian, adanya kebijakan sekolah yang menekankan budaya sekolah yang lebih dialogis tanpa ada unsur kekerasan simbolik. Guru hendaknya mengembangkan pemahaman dan kesadaran yang obyektif mengenai kekerasan simbolik dan adanya pengakuan objektif melalui habitus. Peserta didik sebaiknya bersikap kritis terhadap perilaku guru yang mengandung kekerasan simbolik dan berani menyampaikan kepada guru.
{"title":"Telaah Kritis Kekerasan Simbolik antara Guru dan Peserta Didik di Sekolah Menengah Atas","authors":"Marsianus Reresi, Bernard Antonius Rahawarin, William Ngoranubun","doi":"10.21067/jmk.v8i2.8177","DOIUrl":"https://doi.org/10.21067/jmk.v8i2.8177","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk menelaah secara kritis relasi guru dan peserta didik dalam perspektif teori Pierre Bourdieu tentang kekerasan simbolik. Peneliti menggunakan pendekatan fenomenologi untuk mengamati secara langsung perilaku guru dan peserta didik dalam berelasi dan berinteraksi di lingkungan sekolah. Penelitian dilaksanakan di Sekolah Menengah Atas Negeri 8 Saumlaki, Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Ambon. Teknik pengumpulan data yang digunakan yakni observasi, wawancara mendalam, dan studi dokumentasi. Subjek penelitian dipilih dengan menggunakan teknik snowball. Hasil penelitian menemukan bahwa melalui teknik analisis secara deskriptif ditemukan bahwa bahwa dalam relasi guru dan siswa terkandung kekerasan simbolik yang tidak disadari karena minimnya pemahaman dan kesadaran guru dan siswa serta adanya ketidaksetaraan kuasa simbolik. Maka perlu strategi untuk mewujudkan sekolah yang bebas dari kekerasan simbolik. Rekomendasi penelitian, adanya kebijakan sekolah yang menekankan budaya sekolah yang lebih dialogis tanpa ada unsur kekerasan simbolik. Guru hendaknya mengembangkan pemahaman dan kesadaran yang obyektif mengenai kekerasan simbolik dan adanya pengakuan objektif melalui habitus. Peserta didik sebaiknya bersikap kritis terhadap perilaku guru yang mengandung kekerasan simbolik dan berani menyampaikan kepada guru.","PeriodicalId":266283,"journal":{"name":"Jurnal Moral Kemasyarakatan","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-07-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139360844","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Kajian ini bertolak dari kerisauan peneliti terhadap karakter anak yang ada di Kelurahan Kedaton yang dari hasil observasi awal bahwa anak-anak di Kelurahan Kedaton belum memiliki dan menerapkan karakter religius dan jujur. Tujuan dalam penelitian ini untuk mengetahui Peran orangtua dalam membentuk karakter religius dan jujur pada anak. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, peneliti menggunakan teknik pengumpulan data diantaranya observasi, dokumentasi dan wawancara. Teknik analisis data menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Subjek dalam penelitian ini adalah orangtua dan anak di Kelurahan Kedaton. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa peran yang digunakan orangtua adalah peran mendidik melalui contoh perilaku, menerapkan sistem pendidikan dini, melakukan sistem pembiasaan, budaya dialog antara orangtua dengan anak, dan terapkan prinsip keadilan dalam mengatur waktu yang tersedia, hal ini akan mengakibatkan karakter religius dan jujur anak menjadi lebih terbentuk serta orangtua mengajarkan karakter anak yang baik dan mendisiplinkan anak agar berperilaku sesuai apa yang telah diajarkan karena orangtua menjadi panutan yang positif bagi anak.
{"title":"Peran Orangtua dalam Membentuk Karakter Religius dan Jujur pada Diri Anak dalam Lingkungan Keluarga","authors":"Citra Lidiawati, M. Purnama","doi":"10.21067/jmk.v1i2.8331","DOIUrl":"https://doi.org/10.21067/jmk.v1i2.8331","url":null,"abstract":"Kajian ini bertolak dari kerisauan peneliti terhadap karakter anak yang ada di Kelurahan Kedaton yang dari hasil observasi awal bahwa anak-anak di Kelurahan Kedaton belum memiliki dan menerapkan karakter religius dan jujur. Tujuan dalam penelitian ini untuk mengetahui Peran orangtua dalam membentuk karakter religius dan jujur pada anak. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, peneliti menggunakan teknik pengumpulan data diantaranya observasi, dokumentasi dan wawancara. Teknik analisis data menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Subjek dalam penelitian ini adalah orangtua dan anak di Kelurahan Kedaton. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa peran yang digunakan orangtua adalah peran mendidik melalui contoh perilaku, menerapkan sistem pendidikan dini, melakukan sistem pembiasaan, budaya dialog antara orangtua dengan anak, dan terapkan prinsip keadilan dalam mengatur waktu yang tersedia, hal ini akan mengakibatkan karakter religius dan jujur anak menjadi lebih terbentuk serta orangtua mengajarkan karakter anak yang baik dan mendisiplinkan anak agar berperilaku sesuai apa yang telah diajarkan karena orangtua menjadi panutan yang positif bagi anak.","PeriodicalId":266283,"journal":{"name":"Jurnal Moral Kemasyarakatan","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139369328","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
R. Susanti, Aris Andrianta, Riska Putri Qurotaayunina
Penelitian ini bertujuan untuk menguji sejauh mana keefektifan layanan bimbingan kelompok teknik bermain peran dalam meningkatkan perilaku prososial peserta didik di tingkat Sekolah Menengah Pertama. Aspek prosocial behavior yang dikembangkan meliputi empati, kemurahan hati, kerja sama, dan kepedulian. Tahapan kegiatan layanan bimbingan kelompok dalam penelitian ini meliputi: a) Tahap pembentukan (the formation stage); b) Tahap orientasi (the orientation phase); c) Tahap transisi (the transition stage); d) Tahap kerja (the working stage); e) Tahap konsolidasi (the consolidation stage); f) Evaluasi dan tindak lanjut (evaluation and follor-up issues). Dalam penelitian ini, digunakan desan pre-experimental, yakni one-group pretest and posttest. Subyek penelitian adalah peserta didik jenjang Sekolah MenengahPOertama dengan tingkat Prosocial Behavior rendah sebanyak 10 orang, yang dipilih dengan teknik purposive sampling. Data diperoleh melalui skala prosocial behavior yang dianalisis menggunakan uji wilcoxon. Hasil analisis data menunjukkan peningkatan skor prosocial behavior peserta didik dari kategori rendah menjadi sedang dan tinggi. Hasil uji wilcoxon menunjukkan nilai signifikansi sebesar 0.005 < 0,05 yang artinya penggunaan Teknik bermain peran dapat mengembangkan prosocial behavior peserta didik. Penggunaan Teknik bermain peran memberikan pengalaman langsung bagi peserta didik dalam membangun interaksi positif pada situasi tertentu agar memperoleh pemahaman peranannya dalam lingkup masyarakat.
{"title":"Pengembangan Prosocial Behavior Peserta Didik Jenjang Sekolah Menengah Pertama Melalui Teknik Bermain Peran","authors":"R. Susanti, Aris Andrianta, Riska Putri Qurotaayunina","doi":"10.21067/jmk.v8i1.8515","DOIUrl":"https://doi.org/10.21067/jmk.v8i1.8515","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk menguji sejauh mana keefektifan layanan bimbingan kelompok teknik bermain peran dalam meningkatkan perilaku prososial peserta didik di tingkat Sekolah Menengah Pertama. Aspek prosocial behavior yang dikembangkan meliputi empati, kemurahan hati, kerja sama, dan kepedulian. Tahapan kegiatan layanan bimbingan kelompok dalam penelitian ini meliputi: a) Tahap pembentukan (the formation stage); b) Tahap orientasi (the orientation phase); c) Tahap transisi (the transition stage); d) Tahap kerja (the working stage); e) Tahap konsolidasi (the consolidation stage); f) Evaluasi dan tindak lanjut (evaluation and follor-up issues). Dalam penelitian ini, digunakan desan pre-experimental, yakni one-group pretest and posttest. Subyek penelitian adalah peserta didik jenjang Sekolah MenengahPOertama dengan tingkat Prosocial Behavior rendah sebanyak 10 orang, yang dipilih dengan teknik purposive sampling. Data diperoleh melalui skala prosocial behavior yang dianalisis menggunakan uji wilcoxon. Hasil analisis data menunjukkan peningkatan skor prosocial behavior peserta didik dari kategori rendah menjadi sedang dan tinggi. Hasil uji wilcoxon menunjukkan nilai signifikansi sebesar 0.005 < 0,05 yang artinya penggunaan Teknik bermain peran dapat mengembangkan prosocial behavior peserta didik. Penggunaan Teknik bermain peran memberikan pengalaman langsung bagi peserta didik dalam membangun interaksi positif pada situasi tertentu agar memperoleh pemahaman peranannya dalam lingkup masyarakat.","PeriodicalId":266283,"journal":{"name":"Jurnal Moral Kemasyarakatan","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-19","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114247202","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Desain Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila untuk menanamkan nilai karakter mandiri, kreatif dan gotong-royong. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana desain proyek penguatan profil pelajar Pancasil untuk menanamkan nilai karakter mandiri, kreatif dan gotong royong. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling dengan jumlah informan sebanyak 7 orang. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik pengumpulan data dengan wawancara dan teknik pengumpulan data dengan observasi. Pengujian keabsahan data kualitatif menggunakan pengujian uji kredabilitas data, uji transferabilitas data, uji dependabilitas, dan uji komfirmabilitas. Dari hasil penelitian secara keseluruhan melalui pengumpulan data wawancara dan observasi yang dilakukan oleh peneliti mengenai bagaimana desain proyek penguatan profil pelajar Pancasil untuk menanamkan nilai karakter mandiri, kreatif dan gotong royong yaitu cukup baik dengan persentase Nilai 92% meskipun pada data teknik wawancara masih terdapat informan yang memberikan jawaban yang belum tepat atau kurang maksimal. Maka dari itu diharapkan desain proyek penguatan profil pelajar Pancasila harus terus dikembangkan agar penanaman nilai karakter mandiri, kreatif dan gotong-royong dapat berjalan dengan optimal.
{"title":"Desain Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila untuk Menanamkan Nilai Karakter Mandiri, Kreatif dan Gotong-Royong","authors":"Mey Sella Lara Piesesa, Camellia Camellia","doi":"10.21067/jmk.v8i1.8260","DOIUrl":"https://doi.org/10.21067/jmk.v8i1.8260","url":null,"abstract":"Desain Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila untuk menanamkan nilai karakter mandiri, kreatif dan gotong-royong. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana desain proyek penguatan profil pelajar Pancasil untuk menanamkan nilai karakter mandiri, kreatif dan gotong royong. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling dengan jumlah informan sebanyak 7 orang. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik pengumpulan data dengan wawancara dan teknik pengumpulan data dengan observasi. Pengujian keabsahan data kualitatif menggunakan pengujian uji kredabilitas data, uji transferabilitas data, uji dependabilitas, dan uji komfirmabilitas. Dari hasil penelitian secara keseluruhan melalui pengumpulan data wawancara dan observasi yang dilakukan oleh peneliti mengenai bagaimana desain proyek penguatan profil pelajar Pancasil untuk menanamkan nilai karakter mandiri, kreatif dan gotong royong yaitu cukup baik dengan persentase Nilai 92% meskipun pada data teknik wawancara masih terdapat informan yang memberikan jawaban yang belum tepat atau kurang maksimal. Maka dari itu diharapkan desain proyek penguatan profil pelajar Pancasila harus terus dikembangkan agar penanaman nilai karakter mandiri, kreatif dan gotong-royong dapat berjalan dengan optimal.","PeriodicalId":266283,"journal":{"name":"Jurnal Moral Kemasyarakatan","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-19","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123357887","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis Profil Pelajar Pancasila berdasarkan aspek sikap ilmiah dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di Sekolah Dasar. Pada penelitian ini nilai Profil Pelajar Pancasila yang dianalisis adalah beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia, gotong royong, mandiri, dan bernalar kritis. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif. Subyek penelitian sebanyak 225 peserta didik. Instrumen yang digunakan lembar angket dan wawancara. Pengumpulan data menggunakan teknik wawancara, angket, dan catatan lapangan. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis kualitatif Miles dan Huberman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Profil Pelajar Pancasila yang terdapat pada aspek sikap ilmiah secara umum sudah cukup baik diantaranya nilai beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia, gotong royong dan mandiri. Namun ada beberapa nilai Profil Pelajar Pancasila yang nilainya masih kurang diantaranya pada nilai beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia pada aspek kemampuan menjaga dan melestarikan lingkungan, kemampuan kemandirian khususnya regulasi diri dan kemampuan berpikir kritis peserta didik. Profil Pelajar Pancasila dapat dikembangkan melalui pembiasaan dalam pembelajaran.
{"title":"Analisis Profil Pelajar Pancasila Berdasarkan Aspek Sikap Ilmiah Pada Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar","authors":"Farida Farida Nur Kumala","doi":"10.21067/jmk.v8i1.8396","DOIUrl":"https://doi.org/10.21067/jmk.v8i1.8396","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis Profil Pelajar Pancasila berdasarkan aspek sikap ilmiah dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di Sekolah Dasar. Pada penelitian ini nilai Profil Pelajar Pancasila yang dianalisis adalah beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia, gotong royong, mandiri, dan bernalar kritis. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif. Subyek penelitian sebanyak 225 peserta didik. Instrumen yang digunakan lembar angket dan wawancara. Pengumpulan data menggunakan teknik wawancara, angket, dan catatan lapangan. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis kualitatif Miles dan Huberman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Profil Pelajar Pancasila yang terdapat pada aspek sikap ilmiah secara umum sudah cukup baik diantaranya nilai beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia, gotong royong dan mandiri. Namun ada beberapa nilai Profil Pelajar Pancasila yang nilainya masih kurang diantaranya pada nilai beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia pada aspek kemampuan menjaga dan melestarikan lingkungan, kemampuan kemandirian khususnya regulasi diri dan kemampuan berpikir kritis peserta didik. Profil Pelajar Pancasila dapat dikembangkan melalui pembiasaan dalam pembelajaran.","PeriodicalId":266283,"journal":{"name":"Jurnal Moral Kemasyarakatan","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-19","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131283958","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}